250 likes | 1.08k Views
Tetanus pada Orang Dewasa . Asril Zahari Bagian /SMF Bedah FK Unand RSUP Dr.M.Djamil Padang . Pendahuluan . Merupakan peny.infeksi akut yg memperlihatkan diri : -- ggn neuromuskuler akut -- trismus , kekakuan dan kejang otot
E N D
Tetanus pada Orang Dewasa Asril Zahari Bagian /SMF Bedah FK Unand RSUP Dr.M.Djamil Padang
Pendahuluan • Merupakan peny.infeksi akut yg memperlihatkan diri : -- ggn neuromuskuler akut -- trismus , kekakuan dan kejang otot akibat Eksotoksin spesifik kuman anaerob CLOSTRIDIUM TETANI
Hyppocrates 460-375 SM tetanus pd manusia • Nicolaier (1882) & Rosenbach disebabkan oleh bacteri • Kitasato dan Nicolaier ( 1889) C.tetani dan toxinnya dapat diisolasi . • Behring dan Kitasato ( 1890) laporkan keberhasilan immnunisasi dan netralisasi toksin dgn antiserum spesifik sbg dasar imunisasi tetanus
Etiologi tetanus • Disebabkan oleh : Clostridium tetani ,anaerob murni, • Sporanya dapat bertahan bbr thn bila tidak kena sinar matahari , tahan thdp antiseptik,pamanasan 100 derjat C dan otoklaf 120 derjat C selama 15-20 menit , dapat ditemui pada debu,tanah,feses manusia,feses binatang ‘ • Toksinnya diproduksi oleh bentuk vegetatifnya
Patogenesis • Cl tetani masuk melalui luka bermacam jenis • 60 % porte d’entrie di kaki t.u luka tusuk • Sisanya dapat : melalui : -- uterus pasca persalinan , pasca abortus prov . -- Luka tali pusat neonatus -- otitis media -- Caries gigi • Spora bentuk vegetatif bila ling. Sesuai toksin • Kumannya tetap tinggal didaerah luka dan bentuk 2 macam eksotoksin : Tetanolisin dan Tetanospasmin
Tetanolisin dpt hancurkan sel darah merah optimalkan kondisi lokal utk kuman • Tetanospasmin td protein toksik thd sel saraf • Toksin diabsorp saraf end organ diujung saraf motorik dan diteruskan ke sel ganglion SSP . terikat dgn sel saraf dan tidak bisa dinetralkan lagi . Saraf sensorik dan saraf yg terpotong tidak menyerap .
Gambaran klinis • Masa Inkubasi 3 hr- 4 minggu . ( rt= 8 hr) • Prognosa ditentukan oleh masa inkubasi • Kematian meninggi bila m.i < 1 minggu • M.I psien hidup rt 11 hari . • Dpt tetanus lokal tu pd org yg sdh imunisasi bila trauma /luka dikepala tetanus lokal sefalik sesuai dgn saraf cranial yg dikenai . • Kaku otot disekitar luka tetanus lokal
Gbr klinis ( ljt) • Yg plg sering tetanus umum • Mula kaku otot maseter ggn membuka mulut (trismus), timbul opistotonus ( regangan otot belakang ) yg disebabkan oleh kaku kuduk,kaku leher,dan kaku punggung.Timbul defanse muskuler ddg perut spt papan; Risus sardonikus ( muka setan ) krn kaku otot wajah dan kekakuan otot ektremitas.; penderita susah menelan .
Gbr klinis ljt • Nyeri kepala,konstipasi,berdebar dan berkeringat demam,peningkatan frek.nafas srf simpatis . • Akibat kaku hipertonus otot akibat ransangan lemah spt. Cahaya,dan bunyi2 an nyeri ,ggn nafas, anoksia dan kematian . • Kematian karena gabungan kelelahan otot nafas,infeksi sekunder diparu,ggn keseimbangan cairan dan elektrolit .
Diagnosa • Cukup dgn gejala klinis saja krn pemeriksaan kuman C.tetani blm tentu dapat. • Anamnesa tempat masuknya kuman spt luka • Trismus , Risus sardonikus,kaku kuduk,opistotonus,defanse muskuler,kejang tanpa gangguan kesadaran • DD. Infeksi lokal daerah mulut trismus. --. Meningitis ,encephalitis , histeria .
Therapi • Prinsip : 1. Atasi akibat eksotoksin yg sdh terikat dgn SSP 2. Netralisasi toksin yg masih beredar dlm darah 3. Hilangkan kuman penyebab. • Tentukan dulu derajat keparahan penyakit tolok ukur Philip .yg berdasarkan : skore : masa inkubasi,lokasi infeksi,st imunisasi,fkt yg memberatkan . • Skor: < 9 ringan; 9-16= Tetanus sedang; >16 berat. memerlukan perawatan intensif
Progresivitas penyakit dan respons thd pengobatan dapat diukur dr 4 gjl klinis yg timbul -- besarnya kekakuan,frekwensi kejang,suhu ba dan, status pernafasan interval 12 jam . • Atasi kaku dan kejang,ggn pernafasan ,pengendalian cairan elektrolit dan per baikan nutrisi harus dilakukan
Kaku otot obat sedasi dan lemas otot fenobarbital dan diazepam , khlorpromazin . • Pada tetanus berat berikan paralisis otot total (kurarerisasi).dan pakai respirator. • Kaku laring memerlukan tracheostomy . • Cegah decubitus robah posisi dan pengosongan buli pakai kateter urin tetap . • Perawatan mata,fisioterapi paru,dan anggota gerak • Nutrisi parenteral dan enteral bila sudah ada GI sdh berfungsi spt .melalui pipa dan gastrostomi
Ruangan yang tenang ( bukan gelap ) • ATS 20.000 IU /hari selama 5 hari / imunoglobulin manusia 3000-6000 unit dosis tunggal . • Eradikiasi kuman debridemant ,H2O2 ,antiseptik . AB Penisilin 3 x 1,5 jt unit /hari ,metronidasole 3 x 1 gr /hari.
Pencegahan • Angka kematian 30 -60 % - upaya pencegahan • 1. Perawatan luka yang adekwat 2. Imunisasi aktif dan pasif . -- Aktif : toksoid anti tetanus -- Pasif : Serum anti tetanus homolog dan heterolog . didasarkan atas riwayat imuniasi pasien sebelumnya.
Prognosis • Ditentukan oleh : masa inkubasi,periode awal pengobatan ,imunisasi ,lokasi fokus infeksi,penyakit lain yang memberatkan, penyulit yg timbul . • Klasifikasi prognostik menurut Cole-Spooner dasar : masa inkubasi, dan periode awitan Kl I: MI < 6 hr, MO : < 36 jam Kl II: MI>6 hr , MO : > 36 jam Kl III MI tak diket MO tak diket