410 likes | 745 Views
PENYUSUN: Kelompok 7. Program Keluarga Berencana dan Kesetaraan Gender. Keluarga Berencana. Definisi Program keluarga Berencana (KB): program yang ditujukan kepada pasangan suami-istri yang ingin menentukan jumlah dan jarak anak mereka dengan metode kontrasepsi Latar Belakang
E N D
PENYUSUN: Kelompok 7 Program KeluargaBerencana danKesetaraan Gender
KeluargaBerencana • DefinisiProgram keluargaBerencana (KB): program yang ditujukankepadapasangansuami-istri yang inginmenentukanjumlahdanjarakanakmerekadenganmetodekontrasepsi • LatarBelakang Angkakelahirantinggi> ledakanpenduduk Mortalitasibudanbayitinggi • Tujuan Menurunkanangkakelahiran, mortalitasibudanbayi.
Penilaian: • Crude Birth Rate (CBR): • Spesific Age Fertility Rate (SAFR) • Total Fertility Rate (TFR) • Growth Rate (GR) • Contraceptive Prevalence Rate (CPR) • Current User Rate (CU) • Mix CPR • Continuation Rate • Complication Rate
Kegiatan • Edukasi • Jenis Pelayanan (kontrasepsi) • Pola Pelayanan • Sarana Pelayanan • Sistem Rujukan
Edukasi Menggunakan media: poster, leaflet, konseling, penyuluhan, dll.Informasi harus memuat: • Fungsi reproduksi • Masa subur • Manfaat KB • Kontrasepsi (jenis, cara penggunaan, efek samping, cara memperoleh)
JenisPelayanan • Koitusinteruptus: koitusbiasa, penis ditarikkeluardariliang vagina sebelumterjadipengeluaran semen (sperma)> kemungkinanhamilberkurang. Kelebihan: carainitidakmemerlukanalatatauobat. Kekurangan: kegagalancukuptinggi (spermabisakeluarsebelumlaki-lakimerasapuas), terlambatmenarik penis, pasanganmerasakecewa/tidakpuas.
PantangBerkala: tidakmelakukankoituspadasaatisteridalammasasubur. • Metode: • Metodekalender : dihitungsiklushaidselama 3 bulan, waktuovulasi: saathari ke-14, masasubur: 2 harisebelumdansesudahovulasi. • Metodesuhu basal: diukursuhubadansetelahbangunpagiselamasiklushaidselama 3 bulan, ovulasi: satuharisetelahsuhu basal naik, masasubur: satuharisebelumdantigaharisetelahsuhu basal naik. • Metodelendir: jumlahdansifatlendir vagina selama 3 bulan, ovulasi: lendirlebihbanyakdanlebihliat, masasubur: 2 harisebelumdansesudahlendirbanyakdanliat.
Kesulitan: • Sulit memastikan masa subur perempuan. • Tidak semua perempuan mendapat haidnya teratur • Sulit memperoleh termometer khusus (termometer basal) • Memerlukan ketekunan dan ketelitian perempuan> mengetahui masa subur • Tidak semua pasangan menaati untuk tidak berpasangan saat masa subur.
Kondom: sarung karet tipis yang dipakai oleh laki-laki pada waktu koitus. • Cara penggunaan: • dipakai dengan menyarungkan pada penis yang ereksi, dari glan penis sampai ke pangkal penis. • Sarung karet ini mencegah sperma bertemu dengan ovum. • Setelah koitus, kondom segera dikeluarkan dari liang vagina, sebelum penis melemas.
Kelebihan: • Murah, mudahdidapat, tidakperluresepdokter • Mudahdipakaisendiri • Dapatmencegahpenularan HIV/AIDS • Efeksampinghampirtidakada • Membantumencegahkankerserviks. • Kekurangan: • Setiapberkoitusharusmemakaikondombaru • Selaluharusadapersediaan • Terasanyeri, panas, danlecetpadapreputium penis • Kegagalandapatterjadi • Kontraindikasi: alergiterhadapbahankondom.
Tisu KB: kertas tipis yang dapat hancur dalam liang vagina perempuan, dan dapat dipakai untuk mencegah kehamilan. • Cara penggunaan: • Tisu KB dipakai 2-5 menit sebelum koitus • Cuci tangan, ambil tisu KB, lalu diremas menjadi gumpalan kecil • Masukan tisu KB ke dalam liang vagina dengan mendorong menggunakan jari tengah sampai menyentuh serviks, tunggu 2 sampai 5 menit agar tisu tersebut hancur.
Kelebihan: • Tidak menganggu • Tidak perlu resep dokter • Mudah dipakai sendiri • Kekurangan: harus selalu tersedia • Kontraindikasi: alergi terhadap bahan tisu KB
Spiral/Intra Uterine Device (IUD)/Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR): memiliki bentuk bermacam-macam. • Cara pemasangan: • Spiral dimasukkan ke dalam uterus, • Sebelum dimasukkan,kesehatan ibu diperiksan dulu • Dipasang saat haid atau masa nifas.
Kelebihan: • Tidak menganggu kelancaran air susu ibu • Aman untuk jangka panjang: 4-8 tahun (tergantung jenis spiralnya) • Mudah dikontrol • Tidak dipengaruhi faktor lupa • Kekurangan: • Beberapa ibu mengalami rasa nyeri di perut dan perdarahan sedikit. • Suami dapat mengeluh ketika koitus.
Pil KB: obat oral yang berbentukpildanberisihormon estrogen danprogesteronatauhanyaprogesteron. Harusdimakansecarateratursetiapharigunamencegahkehamilan. • Suntikan KB: mengandunghormon long acting progestin (DepoMedroxyProgesteronAcetatdannorethisteroneenanthate). Penyuntikandilakukanpadadaerah deltoid atai 1/3 lateral garis SIAS-tulangekor, dan intra muskulatdalam) • Spermicidaadalahobat-obatkimiawipembunuhsperma yang dimasukkankedalamliang vagina sesaatsebelumkoitus. Dapatmenyebabkanreaksialergi.
Implant/ susuk KB: alatkontrasepsi yang terdiridaritabungplastik (silastik),berisilevenorges>mencegahkehamilan, bersifatjangkapanjang (1 kapsuluntuk 3 tahun). • Tubektomi: salahsatucaramencegahkehamilandengancaramengikat/menutup tuba uterus. • Vasektomi: mencegahspermakeluardengancaramenutupduktus deferens. Tubektomidanvasektomi: kontasepsimantap(kontap)
Pola Pelayanan • Berdasarkan Tujuan
SaranaPelayanan: • Pos KB Desa:Tenagatelatih, ruanganmemadai, alatkontrasepsi • Tim KeluargaBerencanaKeliling: calonpeserta yang tidakterjangkau, butuhkendaraan. • Apotik • PraktekDokterSwasta (dokterumum, dokterobsgin, dll) • Praktekbidanswasta • Klinikkeluargaberencana (pemerintah/swasta) • Rumahsakitumum/swasta
SistemRujukan: • Pesertamengalamikomplikasi, efeksampingkegagalandi pos KB desadirujukkepuskesmas • Puskesmastidakmampumelayani, dirujukke RS kabupaten • RS Kabupatentidakmampumelayani, dirujukke RS propinsi • Kasus KB madiridanmendapatkanpelayanandijalurswasta, jalurrujukannya: • Bidanpraktek> dokterumumataudokterobsgin • Dokterumum> dokterobsgin, rumahsakittipe D, C, B, A • Dokterobsgin> rumahsakittipe D, C, B,A
KB yang tidak aman: • Keyakinan bahwa selama menyusui dan belum menstruasi setelah melahirkan, ibu tidak akan hamil • Perempuan berloncat-loncat setelah koitus • Segera mencuci organ genetalia eksterna setelah koitus • Minum jamu, air nanas muda, bir hitam, lada hitam, dsb. • Membalik peranakan dengan jalan memijat-mijat.
Dampak KB tidak aman: • Kehamilan yang tidak diharapkan • Mengalami perdarahan , infeksi > keguguran, bayi prematur, kematian. • Kecacatan bayi • Tidak menyayangi anak (melampiaskan rasa kesal pada anak).
Keluraga Berncana: 4T • Tidak cepat/terlalu muda punya anak • Tidak banyak punya anak • Tidak sering punya anak • Tidak terlalu tua punya anak
Kesetaraan Gender • Latar Belakang • Kualitas hidup kaum perempuan (sosio ekonomi) masih rendah. • Di tahun 1999, 35,5 % laki-laki tamat SMA, perempuan hanya 27 %. • Partisipasi angkatan kerja laki-laki 73,5 %, perempuan hanya 45,6 %. • Di bidang kesehatan, tahun 2002-2003, angka kematian ibu sebesar 307 kasus per 100.000 kelahiran. Indeks tertinggi di ASEAN “jika perempuan baik, maka negara akan baik”
Keadilan gender (gender Equity): suatukondisidanperlakuan yang adilterhadapperempuandanlaki-laki. • Kesetaraan gender (gender equality): kesamaankondisisosio-kulturaldan status legal laki-lakidanperempuanuntukmemperolehkesempatandanjugamenikmatihak-haknyasebagaimanusiadanwarganegaraterutama agar merekamampuberperandanberpartisipasisecaraproporsionaldalampembangunanpolitik, ekonomi, sosialbudaya, pendidikan,hankam, sertamenikmatisegalahasilpembagunan.
Bentuk kesetaraan gender: • Bidang pendidikan: mendapatkan prioritas yang sama dalam melanjutkan pendidikan • Bidang ekonomi: mendapatkan upah dan tunjangan yang sama • Bidang hankam: mendapatkan peran yang sama dalam membela negara • Bidang kesehatan: mendapatkan perhatian yang sama mengenai kondisi kesehatan • Bidang politik: memiliki hak yang sama untuk mengemukakan pendapat dan menjabat • Keluarga: memiliki peran yang sama dalam membersihkan rumah • Keluarga berencana: memiliki kewajiban yang sama menggunakan kontrasepsi.
Masalah Kesetaraan Gender: • Wujud marjinalisasi • Ketimpangan relasi gender • Pencitraan negatif • Kekerasan dan pelecehan • Pembebanan kerja ganda (upah dan tunjangan) • Peran dan posisi perempuan dalam pembangunan di berbagai aspek kehidupan masih rendah.
Upayapembangunankesetaraan gender: • Mengadakan program peningkatankualitasperempuan • Menyosialisasikankonsepkeadilandankesetaraan gender • Menghapussegalatindakkekerasan , penganiayaan, dankedzaliman yang berbasis gender. • Memperkuatlembaga yang memperjuangkankeadilandankesetaraan gender.