480 likes | 1.41k Views
TABEL INPUT OUTPUT REGIONAL. Tabel IO Regional. Tabel Input-Output (IO) Regional disusun untuk menyajikan gambaran hubungan timbal balik dan saling keterkaitan antar sektor dalam perekonomian di wilayah (propinsi/ kabupaten/kota tertentu; Bentuk penyajian Tabel IO Regional adalah matriks;
E N D
TABEL INPUT OUTPUT REGIONAL
Tabel IO Regional • Tabel Input-Output (IO) Regional disusun untuk menyajikan gambaran hubungan timbal balik dan saling keterkaitan antar sektor dalam perekonomian di wilayah (propinsi/ kabupaten/kota tertentu; • Bentuk penyajian Tabel IO Regional adalah matriks; • Penyusunan Tabel IO Regional sebagai alat untuk analisis dan proyeksi perekonomian regional.
Tabel IO Regional • TahunpenyusunanTabel IO Regional antarpropinsiberbeda-bedatergantungketersediaandana; • Model IO Regional terdiridari : • Model IO satu regional • SepertiTabel IO Propinsi DKI Jakarta tahun 2005, Tabel IO PropinsiJawa Barat 2005 dsb • Model IO antar regional • SepertiTabel IO antarpulau (5 pulau).
TABEL INPUT OUTPUT SATU REGIONAL
Teknik Penyusunan IO Satu Regional • PenyusunanTabel IO satu regional dapatdilakukandenganduapendekatan, yaitupendekatanlangsungdanpendekatantidaklangsung; • Pendekatanlangsungataumetodesurvei, digunakanapabilaseluruh data yang diperlukandikumpulkansecaralangsungmelaluisurveiataupenelitianlapangan, • Pendekatantidaklangsungataumetode non surveimenggunakan1) Metode persentase penyediaan regional atau 2) Metode analisis Location Quotient (LQ). • PenyusunanTabel IO satu regional lebihbanyakmenggunakan pendekatan non-survei karena tidak membutuhkan banyak biaya dan mudah.
Contoh : IO Satu Regional Contoh : Tabel IO Regional Propinsi X Transaksi Total AtasDasarHargaPembeli
TABEL INPUT OUTPUT ANTAR REGIONAL (IRIO)
Manfaat Tabel IO Antar Region • Peranandanpotensi region menurutlokasinyasepertikabarindankatimin. • Konsentrasiindustrimenurut region yang memperlihatkansebaranindustrimenurutragamkegiatansektornya. • Tingkat salingketergantunganantar region, baik yang mencakupsektor-sektorproduksi, sepertipenyediaanbahanbakumaupun yang berkaitandengansektor-sektorpengguna, sepertipenyediaanbarang /jasakonsumsiakhir(final demand) • Hubunganperdaganganlintas region yang dapatmenjadipoladasarbagiperumusankebijakanekonomilintassektoral yang mengacupadaterciptanyamekanismeaktivitasdistribusibarang. • Keseimbanganantarsektorindustriantar region dapattertatasecaraterencana.
Kendala Penyusunan IO Antar Regional (IRIO) • Beberapa kendala yang muncul dalam penyusunan tabel IO Regional antara lain : • Ekspor dan impor dalam skala regional tidak hanya mencakup ekspor dan impor antar negara, tetapi juga antar wilayah atau propinsi. • Statistikperdaganganluarnegeritidakdisusunberdasarkanpropinsitetapimenurutpelabuhandimanabarang/komoditidieksporataudiimpor. • Contoh, eksportekstil yang dihasilkanJawa Barat diekspormelaluipelabuhanTanjungPriok, dalamstatistikperdaganganluarnegeritercatatsebagaiekspor yang berasaldaripelabuhanTanjungPriok. • Perkiraanbesarnya output dannilaitambahdariperusahaan multiregional. Tidakjarangdijumpaiperusahaan multiregional yang sistempencatatanadministrasinyadilakukansecaraterpusat.
Koefisien Teknis (Koefisien A) • Koefisien input angsung dalam daerah A dan B diperoleh dengan rumus : • Matriks Koefisien Teknis (A) tersusun dalam empat blok yaitu
Dampak Pengganda Output IRIO • Besarnya nilai output akibat permintaan akhir dirumuskan sbb: • X = (I – A)-1 F • Dimana :
Dampak Pengganda Output IRIO • Misal M adalah matrik leontif IRIO 2 region maka bentuk nya :
Dampak Pengganda Total • Adalah angka yang menunjukkan besarnya perubahan nilai output di seluruh sektor ekonomi nasional akibat perubahan satu satuan uang permintaan akhir output sektor j di suatu daerah. • Rumusnya :
Dampak Pengganda Total Contoh : Dampak Pengganda Total Akibat Kenaikan Permintaan Akhir Sektor di Masing-masing Pulau
Dampak Pengganda Intraregional • Adalah angka yang menunjukkan besarnya perubahan nilai output di seluruh sektor di suatu daerah akibat perubahan satu satuan uang permintaan akhir output sektor j di daerah tersebut. • Rumusnya :
Dampak Pengganda Intraregional Contoh : Dampak Pengganda IntraRegional Akibat Kenaikan Permintaan Akhir Sektor di Masing-masing Pulau
Dampak Pengganda Interregional • Adalah angka yang menunjukkan besarnya perubahan nilai output di satu daerah akibat perubahan satu satuan uang permintaan akhir di daerah lain. • Jika permintaan akhir terhadap output sektor j di A mengalami kenaikan sebesar satu satuan uang, maka besarnya dampak output yang muncul didaerah B sebesar :
Dampak Pengganda Interregional Contoh : Dampak Pengganda InterRegional Akibat Kenaikan Permintaan Akhir Sektor di Masing-masing Pulau
Dampak Pengganda Sektoral • Adalah angka yang menunjukkan besarnya dampak perubahan nilai output sektor i diseluruh daerah, sebagai akibat penambahan satu satuan uang permintaan akhir output sektor j di suatu daerah. • Jika terjadi kenaikan permintaan akhir satu satuan uang terhadap output sektor j di A, maka dampak sebesar :
Dampak Pengganda Balik • Kenaikan permintaan akhir di daerah A memberikan dampak pada kenaikan output di daerah B. Kemudian kenaikan output di daerah B pada gilirannya berdampak balik pada kenaikan output di daerah A. • Besarnya dampak balik adalah sebagai berikut :
Dampak Pengganda Balik Contoh : Dampak Pengganda Balik Akibat Kenaikan Permintaan Akhir Sektor di Masing-masing Pulau
Dampak Pengganda Bersih • Dampak bersih adalah dampak total dikurangi dengan dampak awal. Besarnya dampak awal sama dengan stimulus yang dimasukan ke dalam perekonomian.
Dampak Pengganda Bersih Contoh : Dampak Pengganda Bersih Akibat Kenaikan Permintaan Akhir Sektor di Masing-masing Pulau
Dampak Pengganda Pendapatan IRIO • Besarnya penambahan pendapatan akibat permintaan akhir sbb: • Z = V (I – A)-1 F • Dimana : • Z = matriks pengganda pendapatan • (I-A)-1 = matriks kebalikan leontif. • V = matriks koefisien pendapatan (rasio upah dan • gaji terhadap output)
Dampak Pengganda Pendapatan IRIO • Dengan menggunakan rumusan Z = V (I – A)-1 F • Akan menghasilkan matriks dampak pengganda pendapatan yang ordonya sama (nxn) dengan dampak pengganda output maka: • Dampak pengganda pendapatan total, • Dampak pengganda pendapatan intraregional, • Dampak pengganda pendapatan interregional, • Dampak pengganda pendapatan sektoral • Dampak pengganda pendapatan balik • Dampak pengganda pendapatan bersih • dapat dicari dengan enggunakan formula yang sama dengan dampak pengganda output.
Dampak Pengganda Kesempatan Kerja IRIO • Besarnya penambahan kesempatan kerja akibat permintaan akhir sbb: • E = L (I – A)-1 F • Dimana : • E = matriks pengganda kesempatan kerja • (I-A)-1 = matriks kebalikan leontif. • L = matriks koefisien tenaga kerja (rasio tenaga • kerja terhadap output)
Dampak Pengganda Kesempatan Kerja IRIO • Dengan menggunakan rumusan E = L (I – A)-1 F • Akan menghasilkan matriks dampak pengganda kesempatan kerja yang ordonya sama (nxn) dengan dampak pengganda output maka: • Dampak pengganda kesempatan kerja total, • Dampak pengganda kesempatan kerja intraregional, • Dampak pengganda kesempatan kerja interregional, • Dampak pengganda kesempatan kerja sektoral • Dampak pengganda kesempatan kerja balik • Dampak pengganda kesempatan kerja bersih • dapat dicari dengan menggunakan formula yang sama dengan dampak pengganda output.