1 / 7

Identitas Mahasiswa

EKA SETYA BUDI, 2101403572 PENINGKATAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE KARYA WISATA SISWA KELAS X MA AL ASROR SEMARANG. Identitas Mahasiswa.

yael
Download Presentation

Identitas Mahasiswa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EKA SETYA BUDI, 2101403572PENINGKATAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE KARYA WISATA SISWA KELAS X MA AL ASROR SEMARANG

  2. Identitas Mahasiswa • - NAMA : EKA SETYA BUDI - NIM : 2101403572 - PRODI : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) - JURUSAN : Bahasa & Sastra Indonesia - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - EMAIL : echa pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : Drs. Agus Nuryatin,m.Hum - PEMBIMBING 2 : drs. Haryadi - TGL UJIAN : 2007-08-29

  3. Judul • PENINGKATAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE KARYA WISATA SISWA KELAS X MA AL ASROR SEMARANG

  4. Abstrak • Dalam Kurikulum 2006 mata pelajaran Bahasa dan Satra Indonesia kelas X ada beberapa kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa, salah satunya adalah kompetensi menulis cerpen. Pada penelitian ini penulis mencoba melakukan perbaikan pada pembelajaran menulis cerpen di kelas XA MA AL Asror. Penelitian ini dilakukan di kelas XA karena keterampilan siswa dalam menulis cerpen masih rendah. Rendahnya keterampilan siswa disebabkan oleh siswa kurang berlatih dalam menulis cerpen, kecilnya minat siswa dalam kegiatan menulis dan kurangnya pengetahuan siswa tentang metode menulis cerpen. Selain itu, metode yang digunakan selama ini masih klasikal sehingga guru kelihatan sebagai pihak yang mutlak benar. Melalui penelitian ini, peneliti akan menerapkan pembelajaran menulis cerpen dengan metode karya wisata untuk mengatasi rendahnya keterampilan siswa kelas XA MA AL Asror dalam menulis cerpen dan untuk mengubah suasana pembelajaran menjadi lebih menarik. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti mengangkat dua permasalahan, yaitu; (1) bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis cerpen siswa kelas XA MA Al Asror Kabupaten Semarang Tahun 2006 setelah diajar dengan metode karya wisata? (2) bagaimanakah perubahan perilaku pada siswa kelas XA MA Al Asror Kabupaten Semarang Tahun 2006 dalam menulis dengan metode karya wisata? dari permasalahan tersebut, peneliti memiliki tujuan dalam penelitian ini, yaitu; (1) untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis cerpen siswa kelas XA MA Al Asror Kabupaten Semarang Tahun 2006 setelah mengikuti pembelajaran dengan metode karya wisata dan (2) untuk mendeskripsikan perilaku siswa kelas XA MA Al Asror Kabupaten Semarang Tahun 2006 dalam mengikuti proses pembelajaran menulis cerpen dengan metode karya wisata. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang menggunakan tiga tahap, yaitu prasiklus, siklus I dan siklus II. Siklus I dan siklus II terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Data penelitian ini diperoleh dari instrumen tes dan nontes. Data instrumen tes diperoleh dari hasil tes yang berupa menulis cerpen, sedangkan data instrumen non tes diperoleh dari observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto. Data yang terkumpul, baik tes dan nontes dianalisis dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menulis cerpen dengan metode karya wisata dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas XA MA Al Asror dalam menulis cerpen. Hal ini terbukti dari hasil tes menulis cerpen yang mengalami peningkatan sebesar 58.43 % dari prasiklus kesiklus II. Pada prasiklus hasil tes menulis cerpen mencapa nilai rata-rata 51.33 dengan kategori kurang, sedangkan siklus II mencapai nilai rata-rata 81.27 dengan kategori baik. Peningkatan keterampian menulis cerpen tersebut diketahui dari hasil tes prasiklus dan siklus II. Hasil nontes siklus I menunjukkan sebagian besar siswa menyukai pembelajaran dengan metode karya wisata, tetapi siswa kurang terampil dalam menulis cerpen. Setelah mengikuti pembelajaran siklus II, siswa lebih memahami cara menulis cerpen dan dapat belajar dengan baik. Siswa lebih siap mengikuti pembelajaran siklus II dan terdorong untuk berusaha secara maksimal agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Selanjutnya, dari hasil penelitian, saran yang dapat direkomendasikan berkaitan dengan pembelajaran menulis cerpen. Bagi guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia hendaknya dapat memberikan variasi-variasi dalam pembelajaran. Variasi itu dapat berupa; (1) variasi interaksi antara guru dengan siswa agar siswa tidak merasakan jenuh dalam pembelajaran; (2) variasi dalam menggunakan metode seperti pada pembelajaran menulis cerpen yang menggunakan metode karya wisata sebagai sarana pembelajaran yang menarik. Bagi guru mata pelajaran lain, hendaknya termotivasi untuk menggunakan metode pembelajaran yang lebih baik lagi dalam membelajarkan mata pelajaran. Bagi peneliti lain hendaknya termotivasi untuk melengkapi penelitian ini dengan menggunakan metode lain untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen. Bagi para praktisi atau peneliti dibidang pendidikan dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahan untuk melakukan penelitian yang lain dengan metode pembelajaran yang berbeda sehingga didapat berbagai alternatif metode pembelajaran.

  5. Kata Kunci • keterampilan menulis cerpen, metode karya wisata.

  6. Referensi • Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Malang: Yayasan Asah Asih Asuh. Anderson, Roland H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Arikunto, Suharsimin. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Diknas. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta: Dirjen Dikdasmen Diknas. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1995.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Fahrudin. 2003. Peningkatan Keterampilan Menulis Argumentasi melalui Gambar Karikatur di Media Massa pada Siswa Kelas II SLTP Muhamadiyah Semarang Tahun Ajaran 2002/2003. Skripsi. Semarang: FBS UNNES. Fatoni. 2005. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Metode Karya Wisata pada kelas II MA Nahdlatus-Syubban Sayung Kabupaten Demak. Kripsi. Semarang: FBS UNNES. Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Haryati, Nas. 2004. Sanggar Sastra. Modul. Jamaludin.2003. Problematika Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa. Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Notosusanto, Nugroho. 1975. Tiga Kata. Jakarta: Balai Pustaka. Nurgiantoro, Burhan. 1994. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gjahmada University Press. Nurhayati. 2000. Pembelajaran Menulis. Jurnal Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Nursisto.1999. Penuntun Mengarang. Yogyakarta: Adicita Pradopo, Sri Widati dkk.1985. Struktur Cerita Pendekatan Jawa. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Rahmanto.1997. Metode Pengajaran Sastra Yogyakarta: Kanisius. Sarwadi. 1981. Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia Kelas VI SD di Jawa Tenga dan DIY. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Silvester, Niko dan Alexander, Rafa. 2004. Panduan Menulis Fiksi untuk Pemula. Jakarta: Platinum. Sri Astuti, Rosalia. 2004. Penigkatan Kemampuan Menulis Karangan melalui Media Audiovisual pada Siswa Kelas V SD Pangudi Luhur Santoso Yusuf. Skripsi. Semarang: FBS UNNES. Sudjiman. 1992. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Aksara Baru. Sugandi, Ahmad, dkk. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES. Suharianto, S. 1982. Dasar-dasar Teori Sastra. Surakarta: Widya Duta. Sumardjo, Jakob.1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia. Susanto.1999. Keefektifan Strategi Pengajaran dengan Media Gambar dan Tehnik Tanya Jawab terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi. Skripsi. Semarang: FBS UNNES. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tuminah. 2000. Penggunaan Metode Karya Wisata untuk Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi pada Siswa Kelas IA Cawu 2 SLTP Taman Siswa Bojo Tahun Ajaran 200/2001. Skripsi. Semarang: FBS UNNES. Wiyanto, Asnul. 2004. Menulis Paragraf. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

  7. Terima Kasih • http://unnes.ac.id

More Related