300 likes | 464 Views
Cinta (Dari seorang teman) Dibuat ke Powerpoint oleh S.Belen Email: s_belen7@yahoo.com Website: www.sbelen.wordpress.com Anyer, Banten, Indonesia July 18, 2008.
E N D
Cinta (Dari seorang teman) Dibuat ke Powerpoint oleh S.Belen Email: s_belen7@yahoo.com Website: www.sbelen.wordpress.com Anyer, Banten, Indonesia July 18, 2008
Ada waktu-waktu tertentu ketika kita takut dan malu untuk mengungkapkan cinta yang kita rasakan. Karena takut menyinggung orang lain, atau diri Anda sendiri, kita ragu mengucapkan kata-kata yang sebenarnya “ Saya mencintaimu.”
Karena itu, kita mencoba menyampaikan gagasan dengan kata-kata lain. Kita bilang ’hati-hati’ atau ’jangan mengendara terlalu cepat’ atau ’baik-baik-lah’. Akan tetapi sebenarnya, ini hanyalah cara-cara lain mengatakan
‘Aku mencintaimu’, ’Anda penting bagiku’, Saya peduli terhadap apa yang terjadi pada Anda’, ’Saya tak ingin hati Anda terluka’. • Kita terkadang menjadi orang yang amat aneh. Satu-satunya hal yang ingin kita katakan, dan satu hal yang harus kita ucapkan, adalah hal yang tidak kita katakan.
Dan belum lagi, karena perasaan itu amat nyata, dan kebutuhan mengucapkannya begitu kuat, kita terdorong menggunakan kata-kata dan tanda lain untuk mengatakan apa yang sebenarnya kita maksudkan.
Dan banyak kali arti itu tak pernah disampaikan sama sekali dan orang lain ditinggalkan dengan perasaan tak dicintai dan tak dibutuhkan.
Karena itu, kita harus MENDENGARKAN CINTA dalam kata-kata lain yang orang lain katakan kepada kita. Terkadang kata-kata yang eksplisit itu perlu, tetapi lebih sering, cara menyampaikan hal-hal ini bahkan lebih penting.
Sebuah hinaan yang lucu dalam suasana gembira merasuki perasaan dan cinta menjadi sentimen yang diungkapkan secara tidak tulus. • Sebuah rangkulan terdorong kata hati menyatakan SAYA MENCINTAMU walaupun kata-kata itu diucapkan secara amat berbeda. Ungkapan keprihatinan apa pun kepada seorang lain menyatakan saya mencintaimu.
Terkadang ungkapan itu janggal, terkadang bahkan kasar. • Terkadang kita harus melihat dan mendengarkan dengan amat sungguh-sungguh cinta yang terkandung di dalamnya. Tetapi sering hal itu ada, di bawah permukaan.
Seorang ibu mungkin terus-menerus mengomeli anak perempuannya tentang kemajuan belajarnya atau tentang keharusan membersihkan kamar. Anak itu mungkin hanya mendengar omelan, tetapi jika ia mendengarkan dengan teliti, ia akan mendengar cinta
di balik omelan itu. Ibunya menghendaki ia melakukannya dengan baik, agar ia berhasil. • Keprihatinan dan cinta kepada anak perempuannya sayangnya muncul dari omelannya. Tetapi itulah cinta yang selalu sama.
Seorang anak lelaki terlambat pulang ke rumah lewat tengah malam, dan ayahnya menghadapinya dengan kata-kata amarah. Anak itu mungkin hanya mendengarkan amarah, tetapi jika ia mendengarkan dengan teliti, ia akan mendengar cinta di balik amarah. “Saya khawatir tentang Anda”, ayahnya mengatakan.
“Karena saya peduli tentang kamu dan saya mencintaimu. Kamu penting bagiku.” • Kita katakan saya mencintaimu dengan banyak cara – dengan hadiah ulang tahun, dan dengan catatan kecil, dengan senyuman dan terkadang dengan air mata.
Terkadang kita menunjukkan cinta kita dengan hanya berdiam diri dan tidak mengatakan sepatah kata pun, pada waktu yang lain dengan mengatakannya, bahkan secara kasar. • Kita menunjukkan cinta kita terkadang secara impulsif (sesuai dorongan hati). Banyak kali kita harus menunjukkan
cinta kita dengan memaafkan seseorang yang tidak mendengarkan cinta yang coba kita ungkapkan. • Masalah dalam mendengarkan cinta adalah bahwa kita tidak selalu mengerti bahasa cinta yang sedang digunakan orang lain.
Seorang anak wanita mungkin menggunakan air mata atau emosi untuk mengatakan apa yang ingin ia katakan, dan pacarnya mungkin tidak memahaminya karena sang pacar mengharapkannya menggunakan bahasanya. Jadi, kita harus memaksa diri kita untuk benar-benar mendengarkan cinta. • Masalah dunia kita ini adalah bahwa orang
hampir tidak saling mendengarkan. Mereka mendengar kata-kata, tetapi mereka tidak mendengarkan tindakan yang menyertai kata-kata atau ekspresi wajah. Atau orang mendengarkan hanya untuk menolak atau salah dimengerti. • Mereka tidak melihat
cinta yang hanya ada di balik permukaan, bahkan jika kata-kata itu bernada amarah. • Kita harus mendengarkan cinta pada orang-orang sekeliling kita. Jika kita mendengarkan dengan sungguh-sungguh kita akan menemukan bahwa kita lebih banyak dicintai daripada yang kita sadari. • Dengarkanlah cinta dan kita akan menemukan bahwa dunia ini adalah sebuah tempat yang penuh cinta.
Singgih bermain peran sebai seorang anak yang mengalami trauma pada waktu bencana. (Pelatihan Pendidikan di Masa Darurat, diselenggarakan oleh Save the Children, Makassar, 14-19 Juni 2008) • Ia membuat kita sedih.
Terima kasih! • Salam hangat