190 likes | 426 Views
USHOLLI DAN QUNUT. FATWA TARJIH 05. MEMBACA USHOLLI ( niat sholat ).
E N D
USHOLLI DAN QUNUT FATWA TARJIH 05
MEMBACA USHOLLI( niatsholat ) • Perludiketahuibahwaorang yang paling mengetahuicaraibadahadalahRasulullahsaw., karenabeliaulah yang diutusoleh Allah SWT untukmenyebarkanajaranIslam. Makacaraibadah yang tidakadatuntunannyadari Allah danRasulNyatidakperludiikuti.
Mengenaikeharusanmembacaushalliuntukmelafalkanniat, Muhammadiyah (MajelisTarjihMuhammadiyah) tidakpernahmenganjurkan, sebabtidakada tuntunannyadariRasulullah saw. Sebab yang dimaksudkandenganniyyahialahmaksudhatiataukehendakhati. Kalaudikatakanbahwamelafalkanniatitubolehsaja, makaharusdapatmenunjukkandalilnya.
Di bawah ini kami kutipkan Putusan Tarjih: إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَقُلْ " اَللهُ أَكْبَرُ " مُخْلِصًا نِيَّتَكَ لِلَّه . Artinya: “Bilakamuhendakmenjalankanshalat, makabacalahAllahuAkbar denganikhlasniatmukarena Allah.” Putusaniniberdasarkandalil:
1. Firman Allah وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ (البين ة: Artinya: “Dan tidaklahmerekadiperintahmelainkansupayamenyembahkepada Allah denganikhlaskepadaNyadalammenjalankan agama.” (QS. alBayyinah: 5)
2. HaditsNabi saw. إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ … ( متفق عليه ) Artinya: “Sesungguhnyasahnyaamalitutergantungkepadaniat.” (Muttafaq‘Alaih)
Padahaditstersebuthanyaditegaskan ‘tergantungkepadaniat’, tidakadaketentuanmelafalkanniat. Karenaniatituadalahbagianibadah, makaharusadatuntunannya. Melafalkan niat jelas tidak ada tuntunannya.
QUNUT 1. Bahwaqunutdenganartiberdiri lama untukmembacadanberdoadidalamshalat, itumasyru’ (adatuntunannya). 2. Tidakmembenarkanadanyapengertianqiyamdiatasdikhususkanuntukqunutshubuhyang sudahdikenaldandiperselisihkanhukumnya. 3. Nabi saw. menjalankanqunutnazilahsampai Allah menurunkanayat:
لَيْسَ لَكَ مِنَ اْلأَمْرِ شَيْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ ( ( آل عمرا ن: Artinya: “TakadasedikitpuncampurtanganmudalamurusanmerekaituatauAllah menerimataubatmereka, ataumengadzabmereka, karenasesungguhnyamerekaituorangorang yang dzalim.” (QS. Ali Imran: 128) (HPT: 367)
QUNUT SUBUH • QunutShubuh • Di sampingmaknaaslidariperkataanqunut yang berarti ‘tundukkepadaAllah denganpenuhkebaktian’, Muktamardalamkeputusannyamenggunakanmaknaqunutyang berarti ‘berdiri lama dalamshalatdenganmembacaayatalQur’andandoasekehendakhati’, sebagaimanadapatdiambilpengertiantersebutdarihadits:
أَفْضَلُ الصَّلاَةِ طُوْلُ الْ قُنُوْتِ ( رواه أحمد ) Artinya: “Shalat yang paling afdhalialahqunut yang lama.” (HR. Ahmad) (HPT: 367)
Padaperkembangansejarahfiqh, dimasalampauorangtelahcenderunguntukmemberiartikhususpadaapa yang dinamakanqunut, yakni: ‘berdirisementara’ padashalatshubuhsesudahruku’ padarakaatkeduadenganmembaca: اَللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ … الخ
MuktamarTarjihtidaksependapatdenganpemahamantersebut, berdasarkanpemikiranbahwa: 1. Setelah diteliti kumpulan macammacam haditstentangqunut, makaMuktamarberpendapatbahwaqunutsebagaibagiandaripadashalat, tidakkhusushanyadiutamakanpadashalatshubuh. 2. Bacaan: اَللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ … الخ dalamshalatshubuhitu, haditsnyatidaksah.
3. PengetrapanhaditsriwayatHasantentangdoa: اَللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ … الخ untukkhususdalamqunutshubuhtidakdibenarkan. (HPT: 368)
QunutNazilah • JelasnyabahwaRasulullah saw. padabeberapakesempatantelahmengerjakanqunutnazilahdalamhubunganpenganiayaanorangkafirterhadapkelompokorangIslam. DalamdoatersebutRasulullahmohondikutuknyamereka yang telahmelakukankejahatandandimohonkanpembalasan Allah terhadapmereka. Kemudianturunlahayat: لَيْسَ لَكَ مِنَ اْلأَمْرِ ش يْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ ( ( آل عمرا ن
Pemahaman yang timbul dari riwayat tersebut ialah: 1. Bahwaqunutnazilahtidaklagibolehdiamalkan 2. Bolehdikerjakandengantidakmenggunakankatakutukandanpermohonanpembalasanterhadapperorangan.