260 likes | 585 Views
Pokok-pokok Pemahaman Narkoba. Drugs dan efeknya Riwayat kecanduan Karakter pecandu Therapeutic Community. Ditinjau dari kapan seseorang memakai napza. Derelict = Pecandu jalanan (popu lasi 5% dari total pecandu) Kronis = Tiada hari tanpa napza
E N D
Pokok-pokok Pemahaman Narkoba • Drugs dan efeknya • Riwayat kecanduan • Karakter pecandu • Therapeutic Community
Ditinjau dari kapan seseorang memakai napza • Derelict = Pecandu jalanan (popu lasi 5% dari total pecandu) • Kronis = Tiada hari tanpa napza • Periodik = Pakai – Berhenti – Pakai - Berhenti • Situasional = Memakai napza saat ada situasi Darurat, Dramatis, Traumatis • Sosial = Memakai napza untuk kegiatan sosial
Karakteristik Pecandu • Karekteristik kognitif dan behavioral (50): • Lack of awareness (Kesadaran yang rendah) • Faulty Judgment (pandangan yang salah) • Lack of insight (pemahaman yang salah) • Poor reality testing (moral yang buruk) • Perceptual Characteristic • Low self esteem • Negative identity
Karakteristik Pecandu • Emotional Characteristic • Intolerance at discomfort • Varieties of guilt • Guilt to self • Guilt to significant others • Guilty to society • Hostility and Anger • Loss of Feelings • Poor Emotional Management
Karakteristik Pecandu • Social Characteristic • Tanggung Jawab, Consistency • Trust • Deviant Coping Strategies • Lying and Manipulation • Defences • Rationalization • Externalisation • Projection • Somatitation
Kepribadian mereka seakan-akan terpecah: kepribadian lama dan kepribadian pecandu • Berhubungan dengan pecandu adalah menghadapi dua kepribadian sekaligus yang benar-benar terpisah satu sama lainnya. • kepribadian lama (kepribadian mereka sebelum menjadi pecandu) dan • kepribadian pecandu (manipulatif) • Perlu mengenali kepribadian mana yang sedang dihadapi saat kapanpun berbicara dengan mereka.
Dari Napza Ke HIV-AIDS • The big five (the egg of addiction) • Tidak terlalu sulit bagi pecandu yang mengidap HIV untuk menularkan pada beberapa orang lain yang kemudian akan menularkan kepada ribuan orang lain lagi, demikian seterusnya • Drugs and alcohol market • Health (HIV-AIDS-Hep C) - sex • Crime • Violence • Money
Prinsip Konseling Addict • Basic Counseling Skills • Memahami addict dan addiction • Resistan, pasif, ambivalen, curiga, menantang, berpura-pura • Memahami prinsip rehabilitasi • Aspek psikologis yang mendasari • Menguasai ketrampilan dasar konseling • Bahasa verbal dan nonverbal serta ketrampilan lain • Karakter konselor
Konseling Individual Konseling individual • Tidak menyalahkan orang lain atas kecerobohan dan kesalahannya mengkonsumsi narkoba, • Menumbuhkan kesadaran untuk mengambil tanggung jawab atas perbuatannya yang destruktif yang dilakukan selama ini dengan menerima segala akibatnya (seperti: keluar dari sekolah/kuliah, kehilangan pekerjaan, dijauhi orang-orang yang dicintai, dsb), • Menerima realita hidup dengan jujur, • Membuat rencana-rencana hidup secara rasional dan sistematik untuk keluar dari cengkraman setan narkoba dan menjadi manusia yang baik, dan • Menumbuhkan keinginan dan kepercayaan diri untuk melaksanakan rencana hidup tersebut (Dyere & Vriend, 1977).
Bimbingankelompok Konseling individual • Mampu menceritakan permasalahan yang ada dalam dirinnya • Berdiskusi tentang perasaan, pikirannya, permasalahannya, kesulitanya, usaha usahannya dan kedepannya • Saling memberikan masukan • Memikirkan solusi bersama • Meningkatkan kepercayaan dirinya
Konselingkeluarga Konseling individual • Menyiapkan mental menghadapi keluarganya • Memberikan kesempatan keluarga menyampaikan perasaannya terpendam, kritikan dan masukannya • Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan segala isi hatinya, berupa kata kata yang jujur, kesalahan kesalahannya, dll yang berhub dengan masa lalu • Evaluasi bersama.
Pendidikandanpelatihan Konseling individual • Menerima kenyataan hidup sec baik • Menerima keadaan dri apa adanya • Bersifat alami • Mandiri • Memiliki rasa dan kasih sayang • Punya rasa humor
Kunjungan Konseling individual • Lebih mempersiapkan mental • Belajar menerima diri dan tanggung jawab • Belajar menyesuaikan dengan lingkungan yang baru • Evaluasi
Partisipasisosial Konseling individual • Belajar menyesuaikan dengan lingkungan yang baru. • Meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri klien • Evaluasi
Terapeutic Community • Sekelompok orang yang hidup bersama dengan satu rangkaian hukum dan aturan dan keyakinan yang disusun dalam satu filosofi dan semangat yang sama • Dasar pemikiran: • Individu dapat berubah • Kelompok dapat mendukung perubahan • Individu mempunyai tanggung jawab • Struktur dapat membantu mengubah seseorang • Bertindak sebagai anggota keluarga (as if)
TC – 5 pilar • Konsep: lingkungan keluarga • Menggunakan konsep keluarga untuk proses terapi • Peer pressure • Kelompok – tekanan kelompok sebagai cara untuk berubah • Sesi teraputik • Secara terstruktur mengikuti pertemuan-pertemuan sebagai bagian dalam proses perubahan • Sesi spiritual • Menumbuhkan semangat untuk hidup lebih baik • Menggunakan model • Tokoh dalam community sebagai model
NA: 12 Steps • Menumbuhkan kejujuran (Ketidak berdayaan terhadap adiksi – ketidak jujuran) • Menumbuhkan harapan (Ada kekuatan lebih besar yang mampu mengembalikan kepada kewarasan) • Menumbuhkan keyakinan (membuat keputusan untuk mengalihkan niat dan kehidupan pada kasih Tuhan sebagaimana kami memahami Tuhan) • Menumbuhkan keberanian (Membuat inventaris moral diri secara penuh, menyeluruh tanpa rasa gentar) • Menumbuhkan integritas pribadi (Mengakui kepada Tuhan, diri sendiri dan teman sifat-sifat dan kesalahan yang dilakukan. Menghindar – integritas prib) • Menumbuhkan sikap ketersediaan untuk berubah (Menjadi siap secara penuh untuk mendapatkan bantuan Tuhan menyingkirkan segala karakter buruk – modal untuk perubahan)
NA: 12 Steps • Menumbuhkan kerendahan hati (dengan rendah hati meminta kepada tuhan untuk menyingkirkan kelemahan: mengubah karakter keangkuhan) • Menumbuhkan sikap memaafkan (membuat daftar nama orang-orang yang pernah disakiti dan menyiapkan diri untuk “menebus” kepada mereka – meminta maaf) • Menumbuhkan tanggung jawab (menebus kesalahan pada orang lain kecuali jika hal ini justru melukainya) • Menumbuhkan disiplin (secara terus menerus membuat inventaris pribadi dan mengakui kesalahan) • Menumbuhkan kesabaran (melakukan pencarian melalui doa dan meditasi untuk memperbaiki kontak sadar dengan Tuhan sebagaimana kami memahami Tuhan) • Menumbuhkan rasa cinta kasih (mencoba membawa psan kepada addict lain dan menerapkan dalam kehidupan keseharian)
Mempertahankan kebersihan dan kewarasan Recovery From Addiction is a Journey Not A Destination.