170 likes | 664 Views
Utang Negara. Mengapa Hutang Luar Negeri? Potensi Masalah Hutang Luar Negeri ?. Macam dan Ciri Dari Utang Negara. Reproductive Debt dijamin seluruhnya oleh kekayaan negara dan sama besarnya Dead Weight Debt Utang tanpa jaminan kekayaan. Pinjaman Sukarela dan Pinjaman Paksa
E N D
Mengapa Hutang Luar Negeri? • Potensi Masalah Hutang Luar Negeri ?
Macam dan Ciri Dari Utang Negara • Reproductive Debt dijamin seluruhnya oleh kekayaan negara dan sama besarnya • Dead Weight Debt Utang tanpa jaminan kekayaan. • Pinjaman Sukarela dan Pinjaman Paksa • Pinjaman Dalam Negeri dan Pinjaman Luar Negeri • Suku Bunga Pinjaman
Sumber Pinjaman Negara • Para Individu sebagai Kreditur • Lembaga Keuangan Bukan Bank Sebagai Kreditur • Bank-Bank Umum Sebagai Kreditur • Bank Sentral Sebagai Kreditur
Beban Dari Utang Negara • Utang Luar Negeri • Utang Dalam Negeri Masalah Pengelolaan Utang Negara : • Kemampuan Membayar Pinjaman (Debt Service Capacity)
Masalah Utang Negara • Utang luar negeri makin sejalan dengan kepentingan neoliberalisme global yang kian mengakar di negeri ini. Artinya, utang itu memang untuk menyukseskan program neoliberalisme melalui IMF, Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Consultative Group on Indonesia (CGI).
Kondisi Utang Indonesia • ketergantungan Indonesia pada Utang LN diperparah dengan dimintanya IMF membantu Indonesia dalam menghadapi krisis pada 1997. IMF pun memaksakan kehendaknya mengintervensi semua bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. • Dalam LoI terdapat 1.243 tindakan yang harus dilaksanakan pemerintah dalam berbagai bidang seperti perbankan, desentralisasi, lingkungan, fiskal, kebijakan moneter dan Bank Sentral, privatisasi BUMN, dan jaring pengaman sosial.
Kondisi Utang Indonesia • Menurut data terakhir Bappenas 2006, utang negara sudah mencapai US$130 miliar, terdiri dari utang luar negeri US$67,9 miliar dan utang domestik Rp658 triliun. • Setiap tahunnya pemerintah harus membayar cicilan utang luar negeri yang jatuh tempo Rp96 triliun, ditambah beban utang dalam negeri Rp60 triliun, sehingga setiap tahun Indonesia harus membayar utang Rp150 triliun - Rp170 triliun.
Kondisi Utang Indonesia • Sedangkan batas rasio utang yang aman menurut penelitian IMF (2005) adalah 35% - 42% terhadap Produk Domestik Bruto ( PDB). Batas ini pun secara rasional masih berada di atas Debt Service Ratio (DSR) dan ambang psikologis Meksiko yang rasionya mencapai 30%-40% dari PDB. Misalnya negara Meksiko pada saat akumulasi utang luar negerinya mencapai angka US$100 miliar, pada saat itulah Meksiko mengalami kehancuran dan terpaksa ngemplang atas utang-utangnya. Sedangkan pada 1994 saja, akumulasi utang luar negeri Indonesia (pemerintah dan swasta) sudah mencapai US$101 miliar.
Cont…… • Apalagi pascakrisis ini, indikator utang Indonesia jauh lebih buruk lagi dari negara Amerika Latin pada waktu itu, di mana sekarang ini Indonesia telah memiliki rasio utang terhadap PDB 50%-52%.
Cont……….. • Anggaran yang mestinya untuk memerangi kemiskinan telah habis terkuras untuk membayar cicilan utang yang menurut data Koalisi Anti Utang (KAU) pada tahun ini mencapai Rp69,8 triliun. Padahal angka Rp69,8 triliun itu mestinya dapat memenuhi target anggaran minimal 20% untuk pendidikan, kesehatan dan bantuan bencana alam. • Dalam APBN-P 2006, pos anggaran untuk kehidupan rakyat jumlahnya jauh di bawah kebutuhan, yaitu anggaran kesehatan hanya Rp3,7 triliun, untuk bencana alam Rp1,8 triliun, dan untuk fungsi lingkungan hidup Rp4,4 triliun.
Solusi Mengatasi Utang • Solusi yang paling sederhana mengatasi utang luar negeri adalah dengan mengoptimalkan restrukturisasi utang, khususnya melalui skema debt swap, di mana sebagian utang luar negeri tersebut dikonversi dalam bentuk progran yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat, pemeliharaan lingkungan, dan sebagainya. • Selain itu, perlu dioptimalkan upaya meminta pemotongan utang atau meminta pembebasan utang dengan memberi alasan logis dengan disertai fakta-faktanya.