520 likes | 2.02k Views
KIMIA FISIKA I. NANIK DWI NURHAYATI,S.SI, M.SI nanikdn.staff.uns.ac.id nanikdn.staff.fkip.uns.ac.id nanikdn@uns.ac.id 081556431053 / (0271) 821585. HUKUM TERMODINAMIKA. HUKUM TERMODINAMIKA KE NOL HUKUM TERMODINAMIKA PERTAMA HUKUM TERMODINAMIKA KEDUA HUKUM TERMODINAMIKA KETIGA.
E N D
KIMIA FISIKA I NANIK DWI NURHAYATI,S.SI, M.SI nanikdn.staff.uns.ac.id nanikdn.staff.fkip.uns.ac.id nanikdn@uns.ac.id 081556431053 / (0271) 821585
HUKUM TERMODINAMIKA HUKUM TERMODINAMIKA KE NOL HUKUM TERMODINAMIKA PERTAMA HUKUM TERMODINAMIKA KEDUA HUKUM TERMODINAMIKA KETIGA
Hukum Termodinamika menyatakan bahwa kondisi-kondisi alam selalu mengarah kepada ketidakteraturan, seluruh alam semesta bergerak menuju keadaan yang semakin tidak teratur, tidak terencana, dan tidak terorganisir.
Sistem termodinamika jagat raya sistem yang dianalisa – lingkungan Ex : - Gas memuai memenuhi volumenya Arah perubahan spontan ex : E dalam tetap Jk E sistem turun selama perubahan spontan, E lingk hrs bertambah dg jml yg sama (HK 1) ”Perubahan spontan disertai pengurangan kualitas energi, menjadi bentuk tdk teratur dan tersebar luas” Distribusi energi Arah perubahan spontan Fungsi yang memprediksi kespontanan reaksi ialah entropi, yang merupakan ukuran ketidakteraturan suatu sistem. Hukum kedua menyalakan bahwa untuk proses spontan, perubahan entropi semesta haruslah positif
Hukum pertama termodinamika energi bersifat kekal Hukum kedua termodinamika entropi. “ Entropi dapat diciptakan tetapi tidak dapat dimusnahkan” Secara filosofis pada kehidupan sehari-hari, dalam sistem tertutup tanpa campur tangan dari luar ketidakteraturan akan selalu bertambah. Secara alamiah proses cenderung kearah tidak teratur “Total entropi dr suatu sistem termodinamika terisolasi meningkat selama ada perub spontan seiring dg meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya “. Stotal = Ssis + Ssurr > 0 Proses irreversibel S > menghasilkan S Proses reversibel tdk menghasilkan S, hanya memindahkan S dari sistem terisolasi kebagian lain
Sistem alami cenderung kearah tidak teratur, random, distribusi partikel kurang teratur • Beberapa sistem cenderung lebih tidak teratur (es meleleh) tetapi ada juga yang lebih teratur (air membeku) secara spontan • Dengan meninjau sistem dan lingkungan terlihat semua proses yang berlangsung dlm arah spontan akan meningkatkan entropi total alam semesta (sistem dan lingkungan). hukum kedua termodinamika • Hukum ini tidak memberikan batasan perub entropi sistem atau lingkungan, tetapi u perub spontan entropi total sistem dan lingk harus positif Suniv = Ssis + Ssurr > 0
Entropi dan Ketidakteraturan Entropi adalah ukuran ketidakteraturan sistem Seperti kristal padat memiliki ketidakteraturan yg kecil atau entropi rendah Gas memiliki ketidakteraturan besar atau entropi tgi Jika entropi sistem meningkat, komponen sistem jadi semakin tidak teratur, random
Memperkirakan Nilai So Sistem Berdasarkan pengamatan kita bisa dpt entropi zat akibat pengaruh • Perubahan temperatur • Keadaan fisik dan perubahan fasa • Pelarutan solid atau liquid • Pelarutan gas • Ukuran atom atau kompleksitas molekul
1. Perubahan Temperatur • So meningkat seiring dengan kenaikan temperatur T(K) 273 295 298 So 31,0 32,9 33,1 • Kenaikan temperatur menunjukkan kenaikan energi kinetik rata-rata partikel
Entropi dan Temperatur Entropi dari gas ideal pada tekanan tetap meningkat dengan meningkatnya temperatur Hal ini karena volumenya bertambah
Entropi dan Temperatur Peningkatan temperatur juga menghasilkan tingkat energi atom-atom dalam molekul menjadi bertambah Untuk molekul-molekul, berarti akan dapat berotasi dan vibrasi ikatan-ikatanya Shg dpt meningkatkan entropi
2. Keadaan Fisik dan Perubahan Fasa • Ketika fasa yg lebih teratur berubah ke kurang teratur, perubahan entropi positif • Untuk zat tertentu So meningkat jk perubahan zat dari solid ke liquid ke gas Na H2O C(grafit) So (s / l) 51,4(s) 69,9 (l) 5,7(s) So (g) 153,6 188,7 158,0
Entropy, S So (J/K•mol) H2O(liq) 69.95 H2O(gas) 188.8 S (gases) > S (liquids) > S (solids)
3. Pelarutan solid atau liquid • Entropi solid/liquid terlarut > solut murni, jenis solut dan solven dan bagaimana proses pelarutannya mempengaruhi entropi overall NaCl CH3OH So s/l 72.1(s) 127(l) Soaq 115,1 132
4. Pelarutan Gas • Gas begitu tidak teratur dan akan jadi lebih teratur saat dilarutkan dlm liquid atau solid • Entropi larutan gas dlm liquid atau solid selalu lebih kecil dibanding gas murni • Saat O2 (So g = 205,0J/mol K) dilarutkan dalam air, entropi turun drastis (So aq = 110,9 J/mol K)
5. Ukuran Atom Kompleksitas molekul • Perbedaan entropi zat dg fasa sama tergantung ukuran atom dan komplesitas molekul Li Na K Rb Cs Jari2 152 186 227 248 265 M molar 6.941 22.99 39.10 85.47 132.9 So(s) 29.1 51.4 64.7 69.5 85.2
Untuk senyawa, entropi meningkat seiring dg kompleksitas kimia dg semakin banyaknya jml atom dalam molekul • Hal ini berlaku u senyawa ionik dan kovalen NO NO2 N2O4 So(g) 211 240 304 • Kecenderungan ini didasarkan atas variasi gerakan yang dapat dilakukan molekul
Rantai hidrokarbon panjang dapat berotasi dan bervibrasi dengan lebih banyak cara dibanding rantai pendek CH4 C2H6 C3H8 C4H10 • So 186 230 270 310
Latihan Mana entropi yang lebih tinggi • 1 mol SO2(g) atau 1 mol SO3(g) • 1 mol CO2(s) atau 1 mol CO2(g) • 1 mol KBr(s) atau 1 mol KBr (aq) Bagaimana entropinya ? • Solid sugar is added to water • Iodine vapor condenses onto a cold surface forming crystals
Perubahan Entropi dan Kesetimbangan • Hk kedua penurunan entropi sistem hanya dpt terjadi jika entropi ling meningkat melebihinya • Peran penting lingkungan memberi panas ke sistem atau mengambilnya dari sistem • Pada perubahan eksotermik, panas yang dilepas sistem, diserap oleh lingkungan menyebabkan gerak random partikel dilingkungan meningkat entropi meningkat qsis < 0, qsurr > 0, Ssurr > 0 Pada perubahan endotermik, sistem menyerap panas dan lingkungan melepas panas, sehingga entropi lingkungan menurun, qsis > 0, qsurr < 0, Ssurr < 0
Eksotermik dan Endotermik • Reaksi Eksotermik C6H12O6(s) + 6O2(g) 6CO2(g) + 6H2O(g) + kalor CaO(s) + CO2(g) CaCO3(s) + kalor • Reaksi Endotermik Kalor + Ba(OH)2·8H2O(s) + 2NH4NO3(s) Ba2+(aq) + 2NO3-(aq) + 2NH3(aq) + 10H2O(l)
Kapan reaksi berlangsung spontan ? Kespontanan suatu reaksi dapat ditentukan dg mempelajari termodinamika Termodinamika dapat digunakan untuk menghitung kerja yang dihasilkan dari beberapa reaksi kimia Dua faktor yang dapat menetukan kespontanan reaksi yaitu entalphi dan entropi Perubahan mengarah kekesetimbangan scr spontan, Suniv > 0 Ketika kesetimbangan tercapai shg Suniv = 0. Pada titik ini perubahan entropi sistem diikuti perubahan entropi lingkungan (Ssurr ) dlm jumlah yang sama tetapi berbeda tanda
Entropi, Kespontanan, kesetimbangan Hukum termodinamika kedua - entropi semesta (sistem + lingkungan) selalu naik pada proses spontan dan tidak berubah pada proses kesetimbangan. Ssemesta = Ssis + Sling > 0 proses spontan Ssemesta = Ssis + Sling = 0 proses kesetimbangan Suniverse = Ssistem + Slingkungan Kesetimbangan Suniverse = Ssistem + Slingkungan = 0 Ssis = -Ssurr
Suniv = Ssis + Ssurr • Pada Tekanan konstan Ssurr = -Hsis/T Suniv = Ssis - Hsis/T • Jika kedua sisi dikalikan –T maka -TSuniv = Hsis - TSsis atau -TSuniv = Gsis • Suniv > 0 spontan G < 0 • Suniv < 0 non spontan G > 0 • Suniv = 0 setimbang G = 0
Entropy ∆S = q/T where q = heat transferred in phase change For H2O (liq) ---> H2O(g) ∆H = q = + 40,700 J/mol
mATuR sUwUN