1 / 15

Pajak Penambahan Nilai

Pajak Penambahan Nilai. Bagus Aditya David Setiawan Septa priangga p Septin Tujung sari Risda. Pengertian PPN.

gaius
Download Presentation

Pajak Penambahan Nilai

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PajakPenambahanNilai Bagus Aditya David Setiawan Septa priangga p SeptinTujung sari Risda

  2. Pengertian PPN • PajakPertambahanNilai (PPN) merupakanpajak yang dikenakanatassetiappertambahannilaidaribarangdanjasa. PajakPertambahanNilai (PPN) merupakanpajaktidaklangsungataupajakobejektif, artinyawajibpajaktidakharusmenanggungbebanpajak.Dasarhukumutama yang digunakanuntukpenerapan PPN di Indonesia adalahUndang-Undang No. 8 Tahun 1983 berikutperubahannya, yaituUndang-Undang No. 11 Tahun 1994, Undang-Undang No. 18 Tahun 2000, danUndangUndang No. 42 Tahun 2009.

  3. ObjekPajakPertambahanNilai Objek PPN diatur di Pasal 4 UU PPN. Berikutinisayakutiflangsungdariundang-undangnya. “PajakPertambahanNilaidikenakanatas : a. penyerahanBarangKenaPajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan olehPengusaha; b. imporBarangKenaPajak; c. penyerahanJasaKenaPajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukanolehPengusaha; d. pemanfaatanBarangKenaPajaktidakberwujuddariluar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean; e. pemanfaatanJasaKenaPajakdariluar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean; atau f. eksporBarangKenaPajakolehPengusahaKenaPajak.

  4. BukanObjek PPN • UU PPN menganut negative list. Artinya, semuabarangadalahbarangkenapajak (objek PPN) kecuali yang dikecualikan. Dan, semuajasaadalahjasakenapajak (objek PPN) kecuali yang dikecualikan. Karenaitu, semuabarangdanjasaselain yang disebutkandibawahiniadalahobjekPPN.

  5. Lanjutan… • Jenisbarang yang tidakdikenakan PPN adalah: 1. baranghasilpertambanganatauhasilpengeboranyang diambillangsungdarisumbernya. 2. barang-barangkebutuhanpokok yang sangatdibutuhkanolehrakyatbanyak, 3. makanandanminuman yang disajikan di hotel, restoran, rumahmakan, warung, dansejenisnya (tidaktermasukmakanandanminuman yang diserahkanolehusahakateringatauusahajasaboga);

  6. BarangKenaPajak • Barangkenapajakadalahbarangberwujud, yang menurutsifatatauhukumnyadapatberupabarangbergerakataubarangtidakbergerakdanbarangtidakberwujud yang dikenakanpajakberdasarkanundang-undang PPN pasal 1 angka 2 dan 3.

  7. Jenis- jenisbarang yang tidakdikenakanpajakpertambahannilai (negatif list), diantaranyaadalah : • Baranghasilpertambanganatauhasilpengeboran yang diambillangsungdarisumbernya, • Barang-barangkebutuhanpokok yang sangatdibutuhkanolehrakyatbanyak • Makanandanminuman yang disajikan di hotel, restoran, rumahmakan, warung, baik yang dikonsumsi di tempatatautidak, dantidaktermasukmakanandanminuman yang diserahkanolehusahajasabogaataucatering. • Uang, emasbatangan, dansuratberharga. Hal inidikarenakannilai nominal dannilaifisiknyaberbeda. Apalagidibandingkandengannilaiinstrinsiknya.

  8. JasaKenaPajak • JasaKenaPajakituadalahjasa yang ditentukanolehUndang-undang PPN. Di bagianmanakah di Undang-undang PPN yang menyatakanjasasepertiapa yang dikenakanpajak? Ternyata di Pasal 4A ayat (3) dinyatakanbeberapajenisjasa yang tidaktermasukJasaKenaPajak. Dengandemikian, Undang-undang PPN bukanmenyatakanjasa-jasa yang termasukJasaKenaPajak (positive list), tetapisebaliknyamembuatdaftarjasa-jasa yang bukanJasaKenaPajak (negative list). Artinya, padadasarnyasemuajasaadalahJasaKenaPajak, kecuali yang dinyatakansebaliknyaolehUndang-undang PPN.

  9. JenisJasa yang tidakdikenakan PPN - NonJKP • Jasa di bidangpelayanankesehatanmedik; • Jasa di bidangpelayanansosial; • Jasa di bidangpengirimansuratdenganperangko; • Jasa di bidangperbankan, asuransi, dansewagunausahadenganhakopsi; • Jasa di bidangkeagamaan; • Jasa di bidangpendidikan;

  10. SecaraUmumrumusperhitunganPajakPertambahanNilaiadalah Dimana: PPN = PajakPertambahanNilai Tarif = 10% untukhargajualumum 0% untukeksport. Nilaiinibisaberubahubahsesuaikebijakanpemerintahpadalokasidanwaktuperhitungan PPN DPP = Dasarpengenaanpajakbesarnyajugabervariasiada yang 100% nilaihargajual, adajuga yang sekianpersendarihargapenjualantergantungperaturanpemerintahsebagaipenarikpajak. PPN= Tarif X DPP

  11. Contoh 1. Propertimembangunsendiri AnangsedangmembangunrumahtinggaldenganbiayapengeluaransebesarRp. 200.000.000,- DasarPengenaanPajak yang berlakuadalah 40 %, makaperhitunganPajakPertambahanNilainyaAnangadalah: PPN = TarifPajak x DPP DPP = 40 % x Rp. 200.000.000,- PPN = Rp. 80.000.000,- = 10 % x Rp 80.000.000,- = Rp 8.000.000,- Jadi, PajakPertambahanNilai yang harusdibayarkanolehAnangsebesarRp. 8.000.000,-

  12. 2. Propertimembangununtukkepentingankomersial Developer X membangunperumahansebanyak 100 unit denganharga per rumahRp. 500.000.000,- DenganDasarPengenaanPajakSebesar 100 %, makaperhitunganPajakPertambahanNilainya developer X adalah: PPN = TarifPajak x DPP DPP = 100 % x Total HargaJualRumah = 100 % x (100 x Rp. 500.000.000,-) = 100 % x Rp 50.000.000.000,- = Rp 50.000.000.000,- PPN = 10 % x DPP = 10 % x Rp 50.000.000.000,- = Rp. 5.000.000.000,- Jadi, PajakPertambahanNilai yang harusdibayarkanoleh developer X sebesarRp. 5.000.000.000,-

  13. PengusahaKenaPajakKewajibanMelaporkan Usaha danKewajibanMemunngut, menyetordanmelaporkanpajak yang terutang. Pengusaha yang melakukanpenyerhanbarangkenapajak, penyerahanjasakenapajak di dalamdaerahPabean, melakukaneksporbarangkenapajakberwujud, eskporjasakenapajak, danekporbarangkenapajaktidakberwujuddiwajibkan : • Melaporkanusahanyautukdikukuhkansebagaipengusahakenapajak • Memunggutpajak yang terutang • Menyetorkanpajakpertambahannilai yang masihharusdibayardalamhalpajakkeluaranlebihbesardaripadapajakmasukan yang dapatdikreditkansertamenyetorkanpajakpenjualanatasbarangewah yang terutangdan • Mela[porkanperhitunganpajak.

  14. Subjek yang kenapajak?? • Berdasarkanketentuan, semuabarangdanjasaakanmenjadiobjekpajak. Pada proses jual – beliproperti PPN akandibebankankepadapihakpembelipropertidanhanyadikenakan 1x (satu kali) saatmembelipropertibarubaikdaripihak developer maupunperorangan. • Properti yang dikenai PPN adalahpropertidengannilaitransaksidiatasRp. 36 jutarupiah

  15. TerimaKasih

More Related