1 / 13

Hubungan Kewenangan Pusat - Daerah

Hubungan Kewenangan Pusat - Daerah. Ayu Kartika ( 115030100111024) Ariska Tri Viky Andani (115030100111060) Eka Wardani (115030101111049) Syafiga Mila (115030100111056) Yugke Chintya (115030107111056 ) Dedy Andhi D.K . (115030100111060) Rendy Wicaksono (115030107111054).

xenia
Download Presentation

Hubungan Kewenangan Pusat - Daerah

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HubunganKewenanganPusat - Daerah • Ayu Kartika (115030100111024) • Ariska Tri Viky Andani (115030100111060) • Eka Wardani (115030101111049) • Syafiga Mila (115030100111056) • Yugke Chintya (115030107111056) • Dedy Andhi D.K. (115030100111060) • Rendy Wicaksono (115030107111054)

  2. Hubungan Kewenangan Pusat dan Daerah Hakekat Negara Organisasi Negara Organ Negara Organ Pemerintahan

  3. Organ Negara : JumlahLimitif Terdapatdiibukota Kedudukannyatidakhierarkhis OrganPemerintahan: Jumlahtidaklimitif Terdapatdalamtingkatannasionaldansubnasional Kedudukannyahierarkhis

  4. HUBUNGAN KEWENANGAN Dibatasi pd hubungankewenanganantarpemerintahdanpemerintahsubnasional Asas-asaspenyelenggaraanopemerintah, penyelenggaraansentralisasidandesentralisasi,

  5. ORGANISASI NEGARA AsasSentralisasi Pembentukankebijakandipuncakhierrarkhiorganisasi Implementasiolhaparaturpemerintahdijenjangorganisasiyglebihrendahdantersebarsecarakewilayahan AsasSentralisasi Berfungsiuntukmengakomodasikeanekaragamanmasyarakat. Terwujudvariasisktrukturdanpolitikuntukmenyalurkanaspirasimasyarakatsetempat.

  6. SENTRALISASI, DEKONSENTRASI, DESENTRALISASI, & TUGAS PEMBANTUAN Melibatkan DISTRIBUSI urusanpemerintahandalamjajaran organ pemerintahan. URUSAN PEMERINTAHAN URUSAN PEMERINTAH SEPENUHNYA TANPA DESENTRALISASI BEBERAPA URUSAN PEMERINTAH DISELENGGARAKAN DESENTRALISASI

  7. MetodeDistribusiKekuasan Ultra Vires Doctrine Menurutmetodeini , daerahotonomhanyadapatmenyelenggarakanurusanpemerintahberdasarkanhukum, sehinggatindakandaerahotonomtersebuttergolongintra vires. Namun, apabilatindakandaerahotonomtersebutdiluardariurusanpemerintahan yang dimiliki, tindakantergolongultra vires. General Competence /Open End Arrangement / Universal Powers Daerah otonomdapatmenyelenggarakanurusanpemerintah yang secarakhusustidakdilarangolehUndang-Undangatautidaktermasukkompetensipemerintahataudaerahotonom lain.

  8. HubunganKewenanganPusatdan Daerah di Indonesia UU No.5 tahun 1974 Memilikiciri-ciri yang samasejakperiodeHindia-Belanda, yakni : Penyerahanurusanpemerintahandaripemerintahkepadadaerahotonomcenderungdenganmetodeultra vires doctrinedandilakukansecaramencicil. Daerah otonomtersusunsecarahierarkis. Pengawasanpemerintahkepadadaerahsangatketat. Structural Efficiency Model ( OTORITER)

  9. Kecenderungandari Structural Efficiency Model Terjadikecenderunganuntukmemangkasjumlahsusunandaerahotonom Terjadikecenderunganmengorbankandemokrasidengancaramembatasiperandanpartisipasilembagaperwakilanrakyatdaerahsebagailembagapembuatkebijakandanlembaga control. KecenderungankeenggananPemerintahuntukmenyerahkanwewenangdandiskrasiyang lebihbesarkepadadaerahotonom Kecenderunganmengutamakandekonsentrasidaripadadesentralisasi Terjadisemacam paradox, yaknidisarusisiefisiensimemerlukanwilayahdaridaerahotonom yang luasuntukmemungkinkantersedianyasumberdaya yang lebihmendukungbagirodapemerintahandaerah, namundisisi lain daerahotonom yang berwilayahluasdikhawatirkanberpotensimenjadigerakansparatisme.

  10. UU No.22 tahun 1999 REFORMASI : Tidaklagimenganut model efisiensi structural model danlebihdemokratis Terjadipergeserandaripengutamaandekonsentrasikepengutamaandesentralisasi Dilakukanpemangkasandanpelangsinganstrukturorganisasidalamrangkamenggeser model organisasi yang hierarkisdanbengkakke model organisasi yang datardanlangsing Distribusiurusanpemerintahankepadadaerahotonom yang semuladianut ultra vires doctrine denganmerinciurusanpemerintahan yang menjadikompetensidaerahotonomdigantimenjadi general competence

  11. UU No.32 Tahun 2004 Perubahanmendasarterhadapdistribusiurusanpemerintahan Urusanpemerintahan yang tidakdapatdidesentralisasikan, terdapatdidalampasal 7 ayat (1), yaknipolitikluarnegri, pertahanandankeamanan, moneter, fiskal, yustisidanagama Urusanpemerintahanyang dapatdidesentralisasikan, yaituurusanpemerintahandiluarkelompokurusanpemerintahan yang pertama JENIS URUSAN PEMERINTAH

  12. KESIMPULAN • Terdapat 2 metodedalamdistribusikekuasaan, yaitu ultra vires doctrine danGeneral Competence /Open End Arrangement / Universal Powers • Urusanpemerintahandigolongkanmenjadi 2 jenis, yaituurusanpemerintahan yang diselenggarakansepenuhnyatanpaasasdesentralisasi, danurusanpemerintahan yang beberapadiselenggarakandenganasasdesentralisasi. • Mengacupada UU No.32, hubungankewenanganPusat – Daerah di Indonesia memadukan model efisiensistrukturaldandemokrasilokal.

  13. TERIMAKASIH

More Related