E N D
ANALISIS SOSIAL MITRA KADARSIH
ANALISIS SOSIAL ¡ Analisa sosial adalah sebuah usaha untuk menganalisa suatu keadaan atau masalah sosial yang berorientasi keadilan bagi komunitas rentan dan terpinggirkan; ¡ Ansos diarahkan untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai situasi sosial dengan menelaah kaitan-kaitan sejarah/riwayat hidup struktur sosial, mendalami fenomena-fenomena sosial, kaitan-kaitan aspek politik, ekonomi, social-budaya dan agama; ¡ Ansos adalah sebuah metode yang digunakan melihat dan mendalami sebuah realitas sosial secara kritis.
UNSUR-UNSUR YANG DIPERHATIKAN DALAM ANSOS ¡ Berpihak pada perempuan, khususnya korban atau kelompok yang mengalami stigma dan diskriminasi (dalam hal ini adalah perempuan dan anak); ¡ Mampu mendorong kesadaran kritis akan masalah dan struktur sosial yang berhubungan dan melakukan perubahan; ¡ Adanya kesadaran bahwa terjadi relasi sosial yang tidak adil sehingga berdampak pada korban.
TAHAPAN-TAHAPAN ANSOS 1. Kumpulkan data dan informasi • dokumen media massa, observasi, investigasi langsung, recek data informasi, dll 3. Tarik kesimpulan akar masalah, pihak mana yang terlibat, pihak yang diuntungkan dan dirugikan, akibat yang dimunculkan secara politik, sosial dan ekonomi. ● keterkaitan aspek politik, ekonomi, budaya dan agama secara komprehensif agar bisa memahami substansi masalah dan menemukan saling keterkaitan antar aspek. 2. Pemetaan bebrapa variable terkait ● dengan begitu akan muncul beberapa kemungkinan implikasi, konsekuensi dari objek masalah serta pengembangan beberapa alternatif sebagai langkah tindak lanjut. 3. Mengembangkan persepsi atas masalah yang ada
Analisa sosial adalah sebuah metode untuk menemukan akar persoalan, berdasarkan hubungan antar sistem di masyarakat serta dampaknya terhadap posisi individu atau kelompok di masyarakat. Sistem yang dimaksud meliputi sistem sosial, budaya, hukum, ekonomi, agama dan politik (kebijakan).
CONTOH ¡ Sistem yang menindas yang dimaksud di dalam siklus reproduksi perempuan adalah resiko-resiko kesakitan dan kematian yang sesungguhnya dapat dicegah oleh masyarakat dan negara. Namun tetap harus dialami oleh perempuan atas dasar aturan/tatanan/standar sistem-sistem yang berlaku dan telah mengakar, khususnya sistem dan nilai-nilai yang lahir dari pola pikir patriarki (sistem sosial yang menempatkan laki- laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam seluruh peran sosial). ¡ BUDAYA PATRIARKI Nilai dalam budaya ini menempatkan laki-laki menjadi superior dan perempuan menjadi inferior di dalam tatanan sosial. Di dalam budaya patriarki, laki-laki akan diatur agar maskulin, menjadi pemimpin, bekerja/pencari nafkah, mengatur, dominan, tidak boleh menangis, kasar, tidak sabar dan sebagainya. Adapun perempuan akan diatur agar feminin, menjadi ibu rumah tangga, dipimpin, cengeng, lemah, diatur, sabar, pasrah, dan sebagainya.