240 likes | 652 Views
ANAlisis kebijakan sosial. Analisis Kebijakan Sosial. Model A ( Analisis Proses ): Mengkaji proses perumusan kebijakan sosial dan cara-cara pengimplementasiannya .
E N D
AnalisisKebijakanSosial • Model A (AnalisisProses): Mengkajiprosesperumusankebijakansosialdancara-carapengimplementasiannya. • Model B (AnalisisRespon): Menjelaskandanmenilaikondisisosialsertaperangkatkebijakan yang dirancanguntukmerespondanmempengaruhikondisisosialitu. • Model C (AnalisisDampak): mengevaluasiefektivitaskebijakansosialdanmenentukantujuanatauhasil-hasil yang ingindicapainya (DikembangkandariMidgley, 2000:8-9. Penanamanoleh Edi Suharto).
ProsesAnalisisKebijakan Formulasi & artikulasimasalah/agenda kebijakan Evaluasikebijakan yang ada EVALUATING And FORECASTING Rekomendasialternatifkebijakanterpilih/prioritasdanstrategiimplementasinya Perumusantujuananalisiskebijakandan policy audience-nya Pengujiandanpemilihanalternatifkebijakan Penyampaianalternatif-alternatifkebijakandanjustifikasinya
TeknikAnalisis • Ekonomi: cost-benefit, cost effectiveness, opportunity costs, market competiveness, regulatory impact • Sosial: community impact, interest group impact, community values, social justice principles, cultural heritage impact • Politik: consistency with governing party principles and policies, consultation with political advisers. Agreement among policy elites, electoral impacts, expected media • Lingkungan: environmental impact assesment, ecologically sustainable development, environmental quality, habitat preservation, biodiversity, natural resources management • Legal: constitutionally, head of power, fundamental legislative principles, fairness of the law, access to the law, enforceability
TeknikEvaluasiKebijakan • AnalisisPerbandingan Pembangunan (APP) (membandingkankondisimasyarakatdilihatdariindikatorsosialmakro: PDRB, IPM) • Social Impact Assesment (SIA) • SWOPA (Strengths Weakness Opportunities Problems Actions) • Cross Impact Analysis (CIA)
Social Impact Assesment Nama Program/PelayananSosial: Kriteria/indikator: 1) ketersediaanlapangankerja/matapencaharian; 2) proporsipenduduk yang terhindardaripenyakitendemik; 3) rasioanak-anak yang mampumelanjutkansekolahhingga SMP (enrollment ratio); 4) tingkatpencemaran air/kerusakanlingkunganfisik (hutan, kebun, sawah)
SWOPA Strengths: apakekuatan/kelebihankebijakandilihatdari (a) dampaknyaterhadapkehidupanekonomimasyarakat; (b) ketertibansosial; (c) dukunganpublik; (d) bebananggaran. Weakness: apakelemahankebijakandilihatdari point a sd d diatas. Opportunities:apakesempatan/peluangeksternal yang akanmendukungditerimanyakebijakaniniolehpolicy audience dilihatdari: (a) political agenda (kebijakaninisejalandengna agenda partaipolitikdominan); (b) public interest sejalandenganuntukmeningkatkankualitas SDM/investasisosial; (c) global trends (akandidukungolehmasyarakatinternasional yang sedanggandrunguntukmeningkatkanpraktikgood governance. Problems: apamasalah-masalah yang mungkinmenghambatditerimanyakebijakaniniolehpolicy audience dilihatdari point a sd c diatas. Actions: apasajatindakanataulangkah yang dapat/perludilakukanuntukmengatasikelemahandanmasalahdiatas? (terutamauntukmelihatapakahkebijakanini ‘cukup’ realistisdalamartitujuan-tujuannyadapatdicapaidalamkurunwaktu yang ditentukan.
TeknikPeramalanKebijakan • Extrapolative Forecasting (Proyeksi): Classical Time Series, Black-Thread Technique • Theoretical Forecasting (Prediksi): Theory Mapping, Correlation Analysis, Linear Programming, Regression Analysis • Intuitive Forecasting (Konjektur): Conventional Delphi, Policy Delphi, Cross Impact Analysis
CROSS IMPACT ANALYSIS DampakKebijakan SLT D1, D2 dst: Dampak yang ditimbulkan SLT, baik yang bersifatpositifmaupunnegatif. Misalnya D1: meningkatnyadayabelimasyarakat; D2: menurunnyajumlahkeluargamiskin; D5: meningkatkanketergantunganmasyarakatpadabantuanpemerintah. Tanda + menunjukkanhubungansearah; ++: hubunganduaarah (timabal-balik); 0: tidakadahubungan (dimodifikasidari Joseph Coates dalam Dunn 1981-203)
Cost-Benefit Analysis (CBA) • Pertanyaan yang seringdilontarkansewaktumelakukanalokasidanauntuk program/sektorsosialadalahtentangmanfaatekonomis (economic benefit) dariinvestasi modal untuksektortersebut. Pertanyaaninisemakinpentingmanakalaalokasiteresbutdihadapkanpadabebagaimacamsektor lain. Dalamhalini, program sosialbukanlahsektor yang mendapatprioritastinggi.
Untukmenjawabkenyataandiatasmemangtidakmudah. Initerutamadisebabkankarenapadadasarnyapembangunansosialadalahsuatuinvestasimanusia, yang banyakmenyangkuthal-hal yang bersifat“intangible” (non fisik yang tidakbisadiukur). Manfaat non fisik yang diperolehdaripembangunansektorsosial, tidakselaludapatdikuantifisirmenjadiukuran-ukuranmoneter. InilahsalahsatusebabutamakenapaCost Benefit Analysis (CBA)” jarangdilakukanuntukmenilaiproyek-proyeksosial. Olehsebabitu pula transformasimanfaatatauhasilkedalamnilaimoneter- lebihbaik(feasible) untukpenilaianproyek-proyeksosial. Dalammakalahini, akandisampaikancontohpenggunaan CBA dan CEA dalampenilaianproyeksosial.
Shadow prices atau accounting prices,yaituharga-harga yang disesuaikansedemikianrupauntukmenggambarkannilaiekonomi yang sebenarnyadaribarangdanjasatersebut.Pajakmerupakan transfer, yaitubagiandari benefit yang diserahkankepadapemerintah.Subsididianggapsebagaisumber-sumber yang dialihkandarimasyarakatuntukdigunakandalamproyek.Seluruhbiayainvestasi, dianggapsebagaibiayaproyekpadasaatdikeluarkaanya.Penerimaanpinjamannyabisadianggapsebagaicash inflow atau benefit dankemudiandiikutidengancash out flow ataubiayapelaksanaanproyek.Bungaataspinjamandalamnegeritidakdimasukkansebagaibiaya, karena modal tersebutdapatdianggapsebagai modal masyarakatdanolehsebabitu, bunganya pun dianggapsebagaibagiandari benefit ekonomi.
Pembayaranbungadaripendapatan yang timbulkarenaadanyakegiatanoperasihanyalahmerupakantransfer payments darisuatupihakkepadapihak lain.Dalamanalisissosialdanekonomidigunakanshadow prices yang didasarkanpadapengertianopportunity cost.Shadow prices (hargabayangan) adalahadanyapasar yang tidaksempurnadisebabkanlembagapemasaran yang tidakfleksibel, pengawasanharga, informasi yang tidaksempurnamengenaiharga yang ditawarkanolehpenjual/pembelisaingan, adanyakebijaksanaanpemerintahberupapajaktidaklangsung, subsidimaupundalamhalpengaturanharga.Opportunity cost adalah benefit yang dikorbankandariproyekmarjinalkarenasumber-sumber yang seyogyanyadapatdipakaiuntukproyekmarjinalsekarangdipergunakandalamproyektertentu.
Discounting factor adalah, kitamencariberapafuture value (F) nilainyasaatini (ataupresent value/present worth) iniberartikitamendiscount future value dengantingkatbunga (i) yang berlakusaatini.Prosesdalammenghitungpresent worth (present value) of a future income dinamakan“discounting”. Tingkat bunga(interest rate) yang kitagunakanuntukdiscountinginidinamakan“the discount rate”atau“discount factor (Df)”.“discount factor” adalahsuatubilangan yang lebihkecildarisatu (1) yang dapatdipakaiuntukmengalikan/mengurangisuatujumlahdiwaktu yang akandatang(the future income), berapanilainyasaatini; “how much one at a future date is worth to day”
Cost Benefit Analysis (CBA)adalahsatumetodeatauseringjugadisebutteknikforecastingdanappraisaldalamanalisisekonomi. Perludicatatdisinibahwaproyek yang dapatdianalisisoleh CBA proyek yang memilikimanfaatlangsung (direct effects), danmanfaattersebutharuslahbersifattangible (nyata) yang olehparaekonomdikonversikankedalambentuk ‘uang’ (monetary terms).
Untukmenerapkan CBA dalam PPM, asumsi-asumsidibawahinikarenanyadipenuhi: • Proyekmemilikirentanghidup (life-span) selamaperiodewaktutertentudanmemilikioutputs yang dapatdipasarkan (tradeable goods). • Proyekmemilikimanfaatlangsung yang dapatdiukurdenganuangberdasarkannilaisekarang(present value). • Menganutprinsipceteris paribus, yakniasumsi yang menyatakanbahwa “other things being equal…”
Beberapaistilahdalam CBA • Life-span project ataurentangwaktuhidup (umur) proyek. Waktudimanaproyekdimulaisampaiproyejberakhir. • Time value of money. Istilahiniberkaitandengan “time preference” danpengaruhwaktuterhadapnilaiuang. • Opportunity cost. Selisihantara benefit yang diperolehdarisuatukegiatanproyekdibandingkandengankegiatanproyeklainnya. • Discounting.Prosespencariannilaisekarang (present) yang disingkatdengan P darinilaiuangpadawaktu yang akandatangdenganmemperhitungkanbesarnyatingkatbungan (i) danlamanyaperiodeproyek (n). Rumus discounting: 1 P=F_____ (1+i)n
Compounding adalahkebalikandari discounting, dalamartidimaksudkanuntukmencarinilai yang akandatangatau Future (F), darinilaiuangsaatini (Present) yang disingkat P dengangmemperhitungkantingkatbunga yang disingkatidanlamanyaperiode yang disingkat n. Rumus compounding adalah: F=P (1+i)n
BeberapaTeknikdalam CBA • Gross-Benefit Cost Ratio (Gross B/C) • Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C) • Net Present Value (NPV) • Internal Rate of Return (IRR) • Profitability Ratio (PR)
SOCIAL IMPACT ASSESMENT • Social Impact Assesment (SIA) adalahmetode appraisal dalamanalisisproyek. Kehadirandanperkembangan SIA tidakdapatdilepaskandariperkembangan environmental Impact Assesment (EIA), sebagaimetodeuntukmenganalisisdampakproyekterhadapmasalahlingkunganhidup, terutamaaspekfisik, sepertipolusiudara, air dansuara. Di akhirtahun 1960-an, EIA dan SIA dikembangkanpertama kali diAmerika Utara sebagairesponterhadapketerbatasan-keterbatasan CBA yang terlaluberorientasipadaaspekekonomi.
SIA adalahmetode yang berupayauntukmenyediakan: “… information on the social and socio-economic impacts which may be associated with a new project, policy or programme.” • Tigaprasyarat yang harusdipenuhiolehindikatordanvariabelsosial: • Reliable • Up to Date • Valid