Strategi Pembangunan Jalan

1. The Way To My “Business”Town

2. Awalnya Hanya Hutan Belantara... Hutan adalah tempat paling alami untuk hewan dan tumbuhan dapat hidup, ya tentu saja. Namun tidak hanya itu hutan juga merupakan cikal bakal dari tempat hunian bagi manusia-manusia yang mulai tersisih hidupnya dari kepadatan populasi. Konsep “ Pembangunan Hutan “ menjadi perkampungan yang lalu kedepannya menjadi perkotaan adalah tidak jauh berbeda dengan konsep usaha / bisnis / perdagangan. Karena managemen yang di perkenalkan tidak jauh berbeda, sama-sama membangun, yang pertama membangun perkampungan/perkotaan yang kedua membangun usaha / bisnis.

3. How Did ??? Build The Way !! Ya !! Khalayak tidak akan mau melintasi hutan belantara, karena itu minimal buatlah jalan agar orang mau untuk melewati jalan tersebut. Hakikat manusia adalah menyukai jalan pintas, apa salahnya jika kita membuat jalan pintas untuk menuju ke suatu daerah yang menjadi pusat tujuan dari khalayak. Jika biasanya mereka melintas sangat jauh, dan kita meringankan mereka untuk melintas lebih dekat tentu mereka akan memilih yang terdekat. Sama halnya dengan usaha, buatlah jalan / akses untuk dapat berinteraksi dengan konsumen. Baik itu dengan promo pengenalan produk secara langsung / pembagian produk secara gratis maupun antar keluarga. Berikanlah pendekatan-pendekatan yang tidak garing dan selayaknya pendekatan adalah dengan gaya bahasa yang lebih kepada persahabatan.

4. Fakta Menarik \(^-^). Alasan orang tertarik membeli.... Ketakutan. Orang terdorong membeli karena takut. Ketakutan merupakan pendorong orang membeli yang sangat kuat. Contoh, karena takut jelek, perempuan rajin membeli make up dan rutin ke salon. Karena takut sakit, orang jadi rajin berolahraga, membeli multivitamin dan makanan-makanan / Obat-obat Alami. Ketakutan apa lagi lainnya? Orang takut gagal, takut kalau tua hidup sengsara, dan banyak lagi ketakutan lainnya. Cinta. Cinta juga pendorong pembelian yang sangat kuat. Orangtua rela mengorbankan apa saja demi anak-anak yang dicintainya. Asuransi dan produk kesehatan jadi laris manis karena motif cinta ini.

5. Lalu apa lagi yang dilakukan ?? Perbaiki Akses, Buat Rumah Makan danRumah Tinggal !! Perbaguslah jalan untuk melintas masyarakat, bangunlah tempat singgah untuk beristirahat dan tempat makan yang nyaman, lalu bangunlah rumah tinggal. Karena bagi para khalayak yang melakukan perjalanan kondisi jalan juga berpengaruh untuk menjadi pilihan melintas, tidak hanya itu rumah makan bermanfaat untuk investasi masuk daerah dan fitrah manusia adalah adanya rasa lapar atau lelah sehingga jika panggilan alam itu telah datang maka pilihan tentu akan jatuh pada tempat terdekat dan nyaman. Bagi beberapa yang tertarik mereka tentunya akan mencoba mencari tempat hunian yang lebih dekat dan terjangkau baik dari sergi harga dan efesiensi waktu dari rumah menuju tempat tujuan rutinnya.

6. Maksudnya ?? Maksudnya. Perbaiklah hubungan dengan calon / Konsumen dengan tanpa kepalsuan hanya karena memerlukannya sebagai konsumen tetapi jadikanlah konsumen sebagai sahabat tempat dimana konsumen itu membagi beban masalahnya dan tetaplah menjadi sahabatnya untuk seterusnya jika bisa jadilah saudara baginya. Karena manusia akan merasa berarti apabila ada yang mau memperhatikannya dan akan merasa nyaman dengan orang yang sudah dikenalnya dengan baik.

7. Humm... Lalu Buat Tempat Pengisian Bahan Bakar dan Bengkel !! Hah!!?? Ups tunggu jangan kaget dan pesimis dahulu, bangun saja tempat pengisian bahan bakar dan bengkel-bengkel kecil atau berikan peluang bagi penjual bahan bakar eceran untuk berjualan dan pekerja bengkel untuk bekerja di tempat itu tanpa memungut biaya, sebab keduanya adalah kebutuhan darurat yang biasanya menjadi penolong bagi para pengendara. Sekaligus akan menarik orang yang lewat untuk melintas sebab ada sarana penolong seperti ini. Selang berlalu maka perbesarlah sarana ini sebab akan semakin banyak pendatang yang senang melintasi daerah ini. Dalam hal ini biarkan para penjual minyak dan pekerja bengkel yang lama tetap bekerja sebagai pegawai dengan keuntungan dibagi sesuai kesepakatan.

8. Sukses bukan dari seberapa cepat kita mendaki, tapi seberapa sabar dan cerdas kita dalam menghadapi kegagalan ....