E N D
Embriologi Susunan Pencernaan Kelompok 1danKelompok 8
AnggotaKelompok 1 • Alvionita Nur F. 1118011003 • Azatu Zahirah S. 1118011018 • FauziaAndini 1118011041 • Giok Pemula 1118011049 • Kgs. Mahendra Effendy 1118011067 • RifkaHumaida 1118011110 • Sakinah 1118011120 • TopazKautsar 1118011135 • ZuryatiToiyiba Q. 1118011143
AnggotaKelompok 8 • Aini Putri 1118011002 • Andina Selia Nur 1118011004 • Anisa Nuraisa J. 1118011010 • Gusti Ayu Putu K. 1118011054 • I Gusti Putu Indra W. 1118011058 • M. Agung P.A.Y. 1118011069 • Magista Vivi A. 1118011071 • Prayudo Prio A. 1118011099 • Rizqun Nisa A. 1118011113 • Sandra Rini 1118011121 • Tiara Anggraini 1118011134
EmbriologiSusunanPencernaan • Mulai terbentuk pada kehidupan mudigah 7 somit (22 hari) sebagai akibat dari pelipatan mudigah kearah cephalo caudal dan lateral, sehingga rongga yang dibatasi entoderm sebagian tercakup ke dalam mudigah dan membentuk usus sederhana (Primitive Gut).
Pada bagian kepala dan ekor mudigah, usus sederhana membentuk tabung buntu masing-masing : • Usus sederhana depan (fore gut) • Usus sederhana belakang (hind gut) • Diantaranya usus sederhana tengah (mid gut) yang untuk sementara tetap berhubungan dengan kandung kuning telur.
Usussederhanaberkembangmenjadi 4 bagian : • Usus faring atau faring yang berjalandari membrane bukofaringealishingga diverticulum trakeobronkus. • Ususdepandimulaidarikaudaltabung faring hinggakaudal tunas hati. • Usustengahdimulaidarikaudal tunas hatihinggapertemuan 2/3 kanandan 1/3 kirikolon. • Ususbelakangdimulaidari 1/3 kolontransversumhingga membrane kloakalis
Oesopagus • Ketika mudigah berumur ± 4 minggu, muncul diverticulum pada dinding ventral usus sederhana depan yang disebut (diverticulum tracheo – bronchiale). Diverticulum ini berangsur-angsur dipisahkan dari bagian dorsal fore gut melalui septum oesopago – tracheale. Dengan cara ini usus sederhana depan terbagi atas : • Bagian ventral : primordium pernafasan • Bagian dorsal : oesopagus
Pada mulanya oesopagus sangat pendek, akan tetapi dengan gerak turun jantung dan paru-paru ia memanjang dengan cepat. • 2/3 bagian atas otot bersifat serat lintang yang berasal dari mesenchim sekitarnya dan disarafi oleh N.X. • 1/3 bagian bawah ototnya bersifat polos dan disarafi plexus splanchnicus
Lambung • Pertumbuhan lambung mulai pada minggu ke-4 sebagai suatu pelebaran usus depan yang berbentuk kumparan. • Minggu-minggu berikutnya kedudukannya sangat berubah akibat perbedaan kecepatan pertumbuhan pada berbagai dindingnya dan perubahan kedudukan alat-alat disekitarnya.
Perubahan kedudukan lambung karena ia berputar sekitar sumbu memanjang dan sumbu antero posterior. • Disekitar sumbu memanjang lambung melakukan putaran 90o searah jarum jam. • Akibatnya : • Sisi kiri menghadap ke depan • Sisi kanan menghadap ke belakang • N.X kiri yang semula mensarafi kiri menuju depan • N.X kanan yang semula mensafari kanan menuju belakang
Selama perputaran ini bagian dinding belakang lambung tumbuh lebih cepat dari bagian depannya. Hal ini mengakibatkan pembentukan : • curvatura mayor • curvatura minor • Ujung cephalic dan kaudal lambung pada mulanya terletak digaris depan. Selama pertumbuhan, bagian kaudal atau bagian pilorus bergerak kekanan dan keatas, dan bagian cephalic atau bagian kardia kekiri dan kebawah. • Dengan ini sumbu panjang lambung berjalan dari kiri dan kanan bawah
Pada tingkat perkembangan ini, lambung terikat pada dinding dorsal dan ventral tubuh melalui mesogastrium dorsale dan ventrale. • Perputaran disekitar sumbu memanjang menarik mesogastrium dorsale kekiri. Dengan demikian membantu pembentukan bursa omentalis, yaitu kantong peritonium dibelakang lambung
Duodenum • Terbentuk dari bagian akhir fore gut dan bagian atas mid gut. • Titik pertemuan fore gut dan mid gut ini terletak tepat distal dari tunas hati. • Sementara lambung berputar, duodenum mengambil bentuk lengkung seperti huruf “C” dan akhirnya terletak retroperitonial
Hati dan Kandung Empedu • Terbentuk pada pertengahan minggu ke tiga sebagai epitel entoderm pada ujung distal fore gut. • Pertumbuhan ini dikenal sebagi diverticulum hepatis (tunas hati) • Tunas hati terdiri atas berkas-berkas sel yang berproliferasi dengan cepat dan menempus septum transversum yaitu lempeng mesoderm. • Sementara sel-sel hati menembus septum transversum, hubungan tunas hati dan duodenum menyempit. Dengan ini terbentuk saluran empedu. • Dari saluran empedu, terbentuk tonjolan ke ventral yang menghasilkan kandung empedu dan ductus cysticus.
Hati dan Kandung Empedu • Selama perkembangan sel epitel hati bercampur baur dengan v.vitelinae dan v.umbilicus untuk membentuk sinusoid hati. • Tali-tali hati berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim hati dan jaringan yang melapisi ductus biliaris • Sel-sel hemopoitik, sel-sel kuppfer dan sel-sel jaringan penyambung berasal dari mesoderm septum transfersum.
Hubungan hati dan peritonium • Akibat pertumbuhan cepat yang terus berlangsung, hati menjadi terlalu besar bagi septum transversum dan berangsur-angsur menonjol kedalam rongga perut. • Mesoderm septum transversum antara dinding ventral perut dan hati menjadi teregang dan sangat tipis dan membentuk ligamentum falciforme hepatis • Mesoderm septum transversum antara hati dan fore gut akan meregang dan membentuk selaput omentum minus (ligamentum gastrohepaticum dan ligamentum hepatoduodenale) • Pada tepi bebas omentum minus terdapat : • Saluran empedu • Vena prota • Arteri hepatica
Mesoderm pada permukaan hati berdiferensiasi menjadi peritonium viscerale, kecuali pada permukaan atasnya. Pada daerah ini, hati tetap berhubungan dengan sisa septum transversum. • Bagian septum ini terdiri atas gumpalan mesoderm yang padat dan membentuk pars tendinosa diafragma. • Permukaan hati yang berhubungan dengan diafragma dan tidak pernah diliputi peritonium dikenal dengan pars afixa hepatis atau bare area of the liver
Fungsi Hati dalam Janin • Pada minggu 10 berat hati ± 10% dari berat badan seluruhnya. Hal ini disebabkan karena: • Sejumlah besar Sinusoid • Fungsi hemopoetik • Diantara sel hati dan dinding pembuluh darah ditemukan sarang-sarang sel yang menghasilkan sel darah merah dan putih. • Kegiatan ini berangsur-angsur berkurang dalam 2 bulan terakhir kehidupan dalam rahim. • Pada saat lahir hanya pulau-pulau kecil pembentuk darah yang tertinggal. Pada saat ini berat hati ± 5% dari berat badan seluruhnya • Fungsi hati yang penting lainnya dimulai pada minggu ke 12 yaitu dibentuknya empedu oleh sel-sel hati.
Pada saat ini, kandung empedu dan ductus cysticus telah berkembang. Ductus cysticus bersatu dengan ductus hepaticus membentuk ductus choledochus. • Akibatnya empedu dapat memasuki saluran pencernaan, sehingga isi saluran pencernaan berwarna hijau gelap. • Karena perubahan kedudukan duedenum, muara ductus choledochus berangsur-angsur bergeser dari depan ke belakang. • Akibatnya ductus choledochus menghilang dibelakang duodenum.
Pancreas • Dibentuk oleh: • Tunas pancreas dorsal • Tunas pancreas ventral Yang berasal dari epitel entoderm duodenum • Tunas pancreas dorsal terletak didalam mesenterium dorsale, sedang tunas pancreas dorsal berhubungan erat dengan ductus choledochus. • Ketika duodenum berputar ke kanan dan membentuk huruf C, tunas pancreas ventral bergeser ke dorsal seperti ductus choledochus bergeser ke dorsal. • Akhirnya tunas pancreas ventral berada tepat dibawah dan dibelakang tunas pancreas dorsal.
Kemudian parenkhim maupun saluran tunas pancreas dorsal dan ventral bersatu. • Tunas ventral membentuk processus uncinatus dan bagian bawah caput pancreas. • Bagian kelenjar lainnya berasal dari tunas dorsal. • Ductus pancreaticus mayor (Wirsungi) terbentuk dari bagian distal saluran pancreas dorsal dan seluruh saluran pancreas ventral. • Bagian proximal saluran pancreas dorsal menutup atau sebagai saluran kecil: • Ductus pancreaticus accesorius (santorini)
Ductus pancreaticus mayor bersama-sama dengan ductus choledochus bermuara di papila duodeni mayor. • Ductus pancreaticus accesorius bermuara pada papila duodeni minor. • 10 % dari kasus kedua saluran gagal bersatu dan susunan ganda tetap dipertahankan.
Pulau-pulau langerhans. • Berkembang dari jaringan parenchim pancreas pada ketiga kehidupan janin. • Tersebar diseluruh kelenjar. • Sekresi insulin dimulai ± bulan ke-5. • Kadar insulin janin tidak tergantung pada kadar insulin ibunya.
Perkembanganusussederhanatengah • Terjadi rotasi berlawanan arah jarum jam dan berkisar 270 derajat (90 derajat selama herniasi dan 180 derajat selama kembalinya lengkung usus ke rongga abdomen). • Sewaktu rotasi lengkung usus halus terus memanjang dan membentuk kumparan. • Usus besar ikut memanjang namun tidak ikut membentuk kumparan.
Lengkungusussebelum (A) dansetelah (B) rotasi Lengkungusussetelahrotasi (A), lengkungususpadaposisiakhir (B)
Perkembanganusussederhanabelakang • Menghasilkan 1/3 distal kolon transversum, kolon desendens, kolon sigmoid, rectum, dan bagian atas kanalis analis • Endoderm usus belakang juga membentuk lapisan dalam kandung kemih dan uretra