540 likes | 1.15k Views
SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM. Pengertian. Sumber adl asal sesuatu Sumber hukum Islam adl asal (tempat pengambilan) hukum Islam Dalam kepustakaan hukum Islam, sumber hukum Islam srg pula disebut dengan dasar hukum atau dalil hukum.
E N D
Pengertian • Sumber adl asal sesuatu • Sumber hukum Islam adl asal (tempat pengambilan) hukum Islam • Dalam kepustakaan hukum Islam, sumber hukum Islam srg pula disebut dengan dasar hukum atau dalil hukum
Dalam Al Quran Surat An Nisa : 59 disebutkan bahwa setiap muslim wajib mengikuti kehendak Allah, kehendak Rosul dan kehendak ulil ‘amri yakni orang yg mempunyai “kekuasaan” berupa ilmu pengetahuan utk mengalirkan ajaran hk Islam dari dua sumber utamanya yakni Al Quran dan Sunnah Nabi Muhammad
Ketika Rosulullah mengutus Mu’adz bin Jabal menjadi gubernur di Yaman, beliau bertanya kpdnya, “Dengan pedoman apa engkau akan memutus sesuatu urusan ?” Jawab Muadz : dengan kitabullah Tanya Rosul : kalau tidak ada dalam Al Quran?
Jawab Muadz : dgn sunnah Rosulullah Tanya Rosul : kalau dlm sunnah jg tdk ada? Jawab Muadz : sy berijtihad dgn pikiran sy Sabda Rosul : Maha suci Allah yg telah memberikan bimbingan kpd utusan Rosul-Nya, dgn satu sikap yg disetujui Rosul-Nya. (HR Abu Dawud dan Turmudzi)
Berdasarkan QS An Nisa dan hadits ttg Muadz dpt disimpulkan bahwa : • sumber hukum Islam ada 3 yi Al Quran, As Sunnah dan akal pikiran yg mampu melakukan Ijtihad • dlm penggunaan ketiga sumber tersebut mk diprioritaskan yang pertama, br kmd yg kedua dan terakhir yg ke-3 dlm memecahkan suatu permslhan hkm.
Kesimpulan yg lain dr hadits Muadz adl : • Al Quran bukanlah kitab hukum yg memuat kaidah-kaidah hukum scr lengkap terperinci • sunnah Nabi pun sepanjang ttg muamalat, pd umumnya hy mengandung kaidah-kaidah umum yg hrs dirinci kembali lewat akal pikiran mns yg mampu berijtihad
3. hakim tidak boleh menolak utk menyelesaikan mslh atau sengketa dgn alasan bhw hukumnya tidak ada. Ia wajib memecahkan mslh tsb dgn cr berijtihad melalui berbagai metoda.
AL QURAN • Al Quran adl sumber hukum pertama dan utama. Ia memuat kaidah-kaidah hukum fundamental (asasi) yg perlu dikaji dengan teliti dan dikembangkan lbh lanjut. • Al Quran berasal dr kata qara-a (membaca) berubah menjadi kata benda qur’an berarti bacaan atau sesuatu yg hrs dibaca dan dipelajari.
Fungsi dan Peranan Al Quran • Al Quran adl wahyu Allah yg berfungsi sbg mukjizat bagi Muhammad, sebagai pedoman hidup bg setiap muslim dan sebagai korektor dan penyempurna kitab-kitab Allah sebelumnya.
Sayid Husein Nasr berkata bhw al quran mempunyai tiga petunjuk bg manusia : Pertama, adl ajaran yg memberi pengetahuan ttg berbagai hal baik jagat raya maupun makhluk yg mendiaminya, termasuk ajaran ttg keyakinan atau iman, hukum atau syariat, dan moral atau akhlak.
Kedua, Al Quran berisi sejarah atau kisah-kisah manusia zaman dl termasuk kejadian para Nabi, dan berisi pula ttg petunjuk di hari kemudian atau akhirat. Ketiga, Al Quran berisi pula sesuatu yg sulit dijelaskan dgn bahasa biasa karena mengandung sst yg berbeda dgn yg kita pelajari secara rasional.
Sejarah Kodifikasi dan Perkembangan Al Quran • Al Quran ditulis sejak Nabi msh hidup. Begitu wahyu turun kpd Nabi, Nabi langsung memerintahkan para sahabat penulis wahyu utk menuliskannya scr hati-hati. Wahyu ditulis sekaligus dihafalkan dan diamalkan.
Pd ms pemerintahan Abu Bakar ash Shiddiq Al Quran telah dikumpulkan dlm mushaf (kumpulan lembaran-lembaran yg tertulis). Zaid ibn Tsabit sbg sekretaris Nabi, mendptkan tugas tersebut dan scr hati-hati ia mengumpulkan ayat-ayat Al Quran yg telah ditulis di depan Nabi dan yg disimpan di rumah Nabi serta disesuaikan dgn ayat-ayat Quran yg dihafal para sahabat.
Pd masa pemerintahan khalifah ke-3 yi Usman bin Affan, lembaran-lembaran Al Quran yg disimpan oleh Hafsah (Abu Bakar-Umar-Hafsah) disalin oleh Zaid ibn Tsabit menjadi beberapa naskah. Hal ini mengingat penganut Islam semakin byk, meluas hingga di luar semenanjung Arab.
Al Quran memuat kata-kata yg padat dan tidak mudah difahami. Oleh karenanya diperlukan penjelasan dan penafsiran. Dalam perkembangan selanjutnya muncul disiplin ilmu Ulumul Quran sbg ilmu yg khusus mempelajari ttg Al Quran. Tafsir Al Quran jg berkembang terus mengikuti perkembangan pemikiran dan pengetahuan manusia.
Kandungan Isi Alquran • Al quran terdiri dari 114 surat; 91 surat turun di Makkah dan 23 surat turun di Madinah. Surat yang turun di Makkah dinamakan makiyyah, pada umumnya suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlak, ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah disebut surat Madaniyyah.
pada umumnya surat madaniyyah panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan dan seseorang dengan sesamanya.
Menurut para ahli, secara garis besar Al quran memuat soal-soal yang berkenaan dengan : • Aqidah • Syariah, terdiri ibadah dan muamalah • Akhlak • Kisah-kisah umat terdahulu • Berita-berita ttg jaman yg akan datang • Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan
Abdul wahab khollaf menyebut macam-macam hukum dalam Al quran yi: 1. Hukum I’tiqadiyah yi: hukum yang berkaitan dengan kewajiban para subyek hukum untuk mempercayai Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rosul-rosulNya, hari pembalasan, dan takdir Allah.
2. Hukum-hukum akhlak yaitu hukum yang berhubungan dengan kewajiban subyek hukum untuk menghiasi dirinya dengan sifat-sifat keutamaan dan menjauhkan diri dari sifat tercela. 3. hukum amaliyah dibagi kedalam dua jenis yaitu hukum ibadah (hukum yang mengatur hubungan antara manusia dengan tuhannya) dan hukum muamalah (hukum yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya)
Ayat Al quran mengenai hukum amaliyah berjumlah 368 ayat, hanya 3% saja dari seluruh ayat-ayat Al quran. • Ayat-ayat Al quran ada yang muhkamat dan ada pula yang mutasyabihat. ayat muhkam adalah ayat yang memuat ketentuan-ketentuan yang sudah jelas maknanya.
ayat mutasyabih adalah ayat perumpamaan sehingga hanya dapat dipahami oleh orang yang mempunyai pengetahuan yang luas dan mendalam tentang Al quran. Teks Al quran mengenai hukum tercantum dalam ayat-ayat muhkam.
Ayat-ayat Al Quran diturunkan scr berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun. Ayat yg pertama turun adalah yg terdapat dlm surat Al Alaq ayat 1-5. Sedangkan ayat terakhir adl yg terdapat dlm surat Al Maidah, yi ayat 1-3.
AS SUNNAH/AL HADITS • Scr etimologis, hadits bisa berarti baru, dekat dan khabar. Dalam tradisi hukum Islam hadits berarti segala perbuatan, perkataan dan keizinan Nabi Muhammad. • Pengertian hadits identik dengan sunnah yg scr etimologis berarti jalan atau tradisi. • Ada yg berpendapat antara hadits dan sunnah berbeda, akan tetapi dlm kebiasaan hukum Islam, hadits dan sunnah hy berbeda dr sisi penggunaan, tidak dlm isi dan tujuannya.
As Sunnah sbg Sumber Hukum • Sunnah adl sumber hukum Islam yg kedua stlh Al Quran. • Apbl sunnah tdk berfungsi sbg sumber hukum, maka kaum muslim akan mengalami kesulitan dlm hal cara shalat, kadar dan ketentuan zakat, cara haji dll. Sebab ayat Al Quran dlm hal tsb hy berbicara scr global dan umum dan penjelasan terperinci ada pd sunnah Rosulullah.
Hub.As Sunnah dan Al Quran • Bayan tafsir yi menerangkan ayat-ayat yg sgt umum. Misal hadits “shalatlah kamu sebagaimana kamu melihatku shalat” adl mrpk tafsiran dr ayat quran yg umum yi “kerjakan shalat” • Bayan taqrir yi as sunnah berfungsi utk memperkokoh dan memperkuat pernyataan Al Quran. Misal Hadits “Berpuasalah ketika melihat bulan dan berbukalah krn melihatnya” adl memperkokoh QS 2 : 185
Bayan Taudhih, yi menerangkan maksud dan tujuan ayat Al Quran, seperti pernyataan Nabi “Allah tdk mewajibkan zakat melainkan spy mjd baik harta-hartamu yg sdh dizakati” adl penjelasan thd ayat Al Quran “Dan orang-orang yg menyimpan emas dan perak kmd tidak membelanjakannya di jalan Allah, maka gembirakanlah mrk dgn azab yg pedih”
Jenis/Macam Hadits • Dilihat dari kualitas pribadi perawinya : • sahih adl hadits yg diriwayatkan oleh perawi yg adil yi orang yg senantiasa berkata benar dan menjauhi perbuatan terlarang, mempunyai ketelitian yg sempurna, sanad (mata rantai yg menghubungkan)bersambung samapi kepada Nabi Muhammad, tdk mempunyai cacat dan tdk pula berbeda dgn periwayatan orang-orang yg terpercaya.
2. hasan yi hadits yg diriwayatkanoleh perawi yg adil namun krg teliti, sanadnya bersambung sampai kepada Nabi, dan tidak pula cacat. 3. da’if atau lemah yi hadits yg tidak memenuhi persyaratan sepertihalnya hadits sahih dan hasan.
Dilihat dr jumlah (sedikit banyaknya) orang yg meriwayatkannya : 1. hadits mutawatir yi segala sesuatu yg dtg dr Nabi Muhammad yg diriwayatkan oleh sekian banyak sahabatsehingga karena saking banyaknya mustahil mereka akan bersepakat berdusta bersama-sama.
hadits masyhur adl segala sst yg berasal dari Nabi Muhammad yg diriwayatkan oleh seorang, dua orang atau lebih sahabat namun jumlahnya tidak sebanyak yg meriwayatkan hadits mutawatir. Akan tetapi pd generasi kedua (tabi’in) dan ketiga (tabi’i tabi’in) jml org yg meriwayatkannya = hadits mutawatir.
Hadits ahad yi segala sesuatu yg dtg dr Rosulullah yg diriwayatkan oleh seorang, dua org atau lebih sahabat, tp jumlahnya tidak = yg meriwayatkan hadits mutawatir. Hadits ahad adl yg terbanyak jumlahnya dalam kitab-kitab hadits.
Perbedaan Al Quran dan Hadits sbg Sumber Hukum • Al Quran nilai kebenarannya adl qath’i (absolut) sdgkan hadits adl zhanni (kecuali hadits mutawatir) • Seluruh ayat Al Quran mesti dijadikan pedoman hidup tetapi tidak semua hadits mesti kita jadikan pedoman hidup. • Al Quran sdh pasti autentik lafaz dan maknanya sedangkan hadits tdk.
Sejarah Singkat Perkembangan Hadits • Masa wahyu dan pembentukan hukum (pada zaman Rosul) • masa pembatasan riwayat (masa khulafaur rasyidin) • masa pencarian hadits (pd masa generasi tabi’in dan sahabat-sahabat muda) • masa pembukuan hadits
5. masa penyaringan dan seleksi ketat 6. masa penyusunan kitab-kitab koleksi 7. masa pembuatan kitab syarah (penjelasan) hadits.
Pd masa Rosulullah, hadits tdk dituliskan sebab : • Nabi melarangnya kecuali bg beberapa sahabat yg dizinkan sebagai catatan pribadinya. • Rosulullah berada di tengah-tengah kaum muslim shg dipandang tdk perlu utk menuliskannya
3. kemampuan tulis baca di kalangan para sahabat masih terbatas. 4. Umat Islam sdg dikonsentrasikan dgn Al Quran 5. kesibukan-kesibukan umat Islam dlm menghadapi perjuangan dakwah yg penting.
Kenapa Hadits kmd Dikodifikasikan? • Terdapat kesalahan di kalangan masyarakat Islam berupa anggapan thd pepatah2 dlm bhs Arab yg dianggap sbg hadits. • Kodifikasi hadits dilatarbelakangi oleh adanya usaha-usaha utk membuat dan menyebarluaskan hadits-hadits palsu di kalangan umat Islam.
Sunnah atau hadits yg sekarang terdpt dlam kitab-kitab hadits terdiri dr 2 bagian yi isnad atau sanad dan bagian matan. • Isnad adl sandaran utk menentukan kualitas suatu hadits, mrpk rangkaian orang-orang yg meriwayatkan hadits scr turun temurun dr generasi ke generasi.
Matan adl materi atau isi hadits. • Mnrt sebagian besar ulama, ada 7 kitab hadits yg terbaik yi • Ash Shahih Bukhari • Ash Shahih Muslim • Ash Sunan Abu Dawud • As Sunan Nasa’I • As Sunan Tirmidzi • As Sunan Ibnu Majah • Al Musnad Imam Ahmad(Maktabah Syamilah)
IJTIHAD • Ijtihad berarti pencurahan segenap kemampuan utk mendapatkan sesuatu. Yaitu penggunaan akal sekuat mgk utk menemukan sesuatu keputusan hukum tertentu yg tdk ditetapkan scr eksplisit dalam Al Quran dan Sunnah. • Akal adl kunci utk memahami ajaran dan hukum Islam. Artinya tidak ada agama bg orang yg tidak berakal.
Muhammad Syaltut berpendpt, bhw ijtihad yg biasa disebut ar Ra’yu mencakup 2 pengertian : • Penggunaan pikiran utk menentukan hukum yg tdk ditentukan scr eksplisit oleh Quran dan Sunnah • Penggunaan fikiran dlm mengartikan, menafsirkan dan mengambil kesimpulan dr suatu ayat atau hadits.
Kedudukan Ijtihad • Pd dsrnya yg ditetapkan oleh ijtihad tdk dpt melahirkan keputusan yg mutlak absolut. • Keputusan yg ditetapkan oleh ijtihad mgk berlaku bg satu orang tp tidak berlaku bg orang lain. (menyangkut tempat dan waktu) • Ijtihad tdk berlaku dlm urusan ibadah mahdhah
Keputusan ijtihad tdk boleh bertentangan dengan Al Quran dan Sunnah • Dalam proses berijtihad hendaknya dipertimbangkan faktor-faktor motivasi, akibat, kemaslahatan umum dan kemanfaatan bersama.
Metode Berijtihad • Qiyas = reasoning by analogy yi menetapkan sst hukum thd sesuatu hal yg tdk diterangkan oleh Quran dan Sunnah, dgn dianalogikan kpd hukum sesuatu yg sdh diterangkan hukumnya oleh Quran dan Sunnah, krn ada sebab yg sama. Cth : Surat Al Isra: 23, ssorg tdk blh berkata uf/cis kpd orang tuanya, krn menyakiti orang tua. Oleh karenanya memuluk, menyakiti dll thd orang tua jg tdk boleh.
Ijma’=konsensus=ijtihad kolektif yi persepakatan ulama-ulama Islam dlm menentukan sst masalah ijtihadiyah. • Istihsan yi menetapkan sesuatu hukum thd sesuatu persoalan ijtihadiyah atas dasar prinsip-prinsip umum ajaran Islam seperti keadilan, kasih sayang dan lain-lain
Mashalihul mursalah = utility, yi menetapkan hukum thd sst persoalan ijtihadiyah atas pertimbangan kegunaan dan kemanfaatan yg sesuai dengan tujuan syariat. Perbedaan dgn istihsan terletak pd adanya dalil dr Al quran atau sunnah yg bersifat umum.
Tidak semua orang dapat berijtihad. Yg dpt menjadi mujtahid adl: • Menguasai bhs Arab utk dpt memahami Al Quran dan kitab-kitab berbahasa Arab • Mengetahui isi dan sistem hukum Al Quran dan ilmu utk memahami al quran • Mengetahui hadis-hadis hukum dan ilmu-ilmu hadits
Menguasai kaidah-kaidah fikih • Mengetahui tujuan hukum Islam • Jujur dan ikhlas