170 likes | 557 Views
Memahami Tes Reliabilitas Alfa Cronbach. Wastu Adi Mulyono, M.Kep. It is translated from Explaining Cronbach’s Alpha, Kirk Allen, Graduate Research Assistant, kcallen@ou.edu , University of Oklahoma Dept. of Industrial Engineering.
E N D
Memahami Tes Reliabilitas Alfa Cronbach Wastu Adi Mulyono, M.Kep. It is translated from Explaining Cronbach’s Alpha, Kirk Allen, Graduate Research Assistant, kcallen@ou.edu, University of Oklahoma Dept. of Industrial Engineering. Original slide is downloaded from http://www.docstoc.com/docs/97288272/Cronbach-Alphappt
Apakah alfa dan mengapa perlu diketahui? • Alfa Cronbach merupakan pengukuran reliabilitas yang umum dan paling sering digunakan (dalam konsistensi internal). • Awalnya dirumuskan oleh Kuder & Richardson (1937) untuk data dikotom (0 or 1) dan kemudian di generalisasikan oleh Cronbach (1951) untuk menghitung banyak metode scoring. • Orang mengetahui bahea alfa yang tinggi adalah bagus, tetapi penting untuk pengetahuan lebih dalam agar dapa digunakan dengan tepat.
Tes Reliabilitas lainnya • Test/Re-Test • Tes yang sama dilakukan dua kali • Equivalent Forms • Tes yang berbeda mencakup topik yang sama • Dapat dipenuhi dengan cara membagi tes menjadi dua bagian
Persamaan Alfa Cronbach Dasar • n = jumlah pertanyaan • Vi = varian skor tiap pertanyaan • Vtest = varian total semua skor (bukan %’s) pada seluruh tes
Cara Kerja Alfa • Vi = pi * (1-pi) • pi = persentase kelas yang menjawab dengan benar • Rumus ini dapat diturunkan dari definisi standar varian. • Vi bervariasi dari 0 to 0.25
Vtest merupakan bagian paling penting dari alfa • Jika Vtest besar, alfa akan besar juga: • Vtest besar Ratio ΣVi/Vtest kecil Rasio yang kecil dikurangkan dari 1 Alfa tinggi
Alfa yang tinggi artinya bagus. Alfa yang tinggi karena varian yang tinggi. • Mengapa varian tinggi bagus? • Varian yang tinggi berarti kita memiliki sebaran skor yang lebar, artinya objek lebih mudah dibedakan. • Jika suatu tes memiliki varian rendah, nilai di kelompok lebih dekat. Selain objek memiliki kesamaan kemampuan, tes tidak bermanfaat.
Apa yang membuat pertanyaan Bagus dan Jelek dalam Alfa? • SPSS and SAS akan menunjukkan “alpha if item deleted”, yang menunjukkan bagaimana alfa akan berubahj jika pertanyaan tidak digunakan dalam tes. • “alpha if item deleted” rendah berarti pertanyaan bagus karena membuang pertanyaaan akan menurunkan nilai alfa. • Dalam tes seperti SCI (34 items), tidak ada pertanyaan akan memiliki standar deviasi lebih besar dari alfa keseluruhan. • Biasanya paling tinggi 0.03 dalam tiap arah
Apa yang membuat pertanyaan menjadi Jelek? • Pertanyaan dengan “alpha if deleted” yang tinggi cencerung memiliki korelasi inter-item rendah (Pearson’s r).
Apa yang menyebabkan korelasi inter item rendah atau negatif? • Jika sebuah pertanyaan cencerung dijaba dengan benar oleh siswa kelompok bawah dalam tes, tetapi siswa kelompok pintar menjawab salah. • Orang yang “salah” menjawab pertanyaan dengan benar. • Dihitung dengan “selisih/gap” antara siswa yang benar dan salah • Siswa benar: rerata skor 15.0 • Siswa salah: rerata skor 12.5 • selisih/Gap = 15.0 – 12.5 = 2.5
Jika sebuah pertanyaan “jelek”, artinya pertanyaan tersebut tidak sesuai keseluruhan pertanyaan untuk mengukur faktor mendasar yang sama (misal pengetahuan tentang statistik). • Pertanyaaan tidak “internally consistent” memiliki konsistensi internal dengan maksud tes. • Kemungkinan penyebab (berdasarkan komentar fokus grup) • Menebak (misalnya, pertanyaan terlalu sulit). • Menggunakan trik (misalnya, jawaban benar terlehat berbeda dari yang salah). • Pertanyaaan membutuhkan skill yang berbeda dari maksut pertanyaan (misalnya, perlu mengingat definisi).
Bagaimana tes yang panjang (banyak) membuat Alfa datar (inflate)? • Contoh, bayangkan melipatgandakan panjang test: • Vtest akan meningkat dengan power 4 karena varian berarti mengkuadratkan. • Meskipun, ΣVi hanya akan dua kali karena masing masing adalah hanya angka antara 0 dan 0.25. • Karea Vtest meningkat cepat daripada ΣVi (ingat bahwa Vtest tinggi adalah bagus ), kemudian alfa akan meningkat karena panjangnya test.
References • Kuder & Richardson, 1937, “The Theory of the Estimation of Test Reliability” (Psychometrika v. 2 no. 3) • Cronbach, 1951, “Coefficient Alpha and the Internal Structure of Tests” (Psychometrika v. 16 no. 3) • Cortina, 1993, “What is coefficient alpha? An examination of theory and applications” (J. of Applied Psych. v. 78 no. 1 p. 98-104) • Streiner, 2003, “Starting at the Beginning: An Introduction to Coefficient Alpha and Internal Consistency” (J. of Personality Assessment v. 80 no. 1 p. 99-103)