130 likes | 320 Views
P S I K O L O G I. Hubungan antara Kondisi Fisik Kerja dengan Semangat Kerja pada karyawan bagian Laboratorium Klinis Rumah Sakit. Fitrah Qalbina 10506086. Bab 1 Latar Belakang Masalah. Karyawan laboratorium Klinis. Rumah Sakit. Kondisi Fisik Kerja. Sumber Daya Manusia.
E N D
P S I K O L O G I Hubunganantara KondisiFisikKerjadengan SemangatKerjapadakaryawanbagianLaboratoriumKlinisRumahSakit Fitrah Qalbina 10506086
Bab 1LatarBelakangMasalah KaryawanlaboratoriumKlinis RumahSakit KondisiFisikKerja SumberDayaManusia SemangatKerja 1 Next
TujuanPenelitian: Untukmengetahuihubungankondisifisikkerjadengansemangatkerjapadakaryawanlaboratoriumklinisrumahsakit. 1 Teoritis: Perkembanganilmu PIO Penelitiselanjutnya Manfaat Penelitian 2 Praktis: info & pengetahuankepadakaryawan, rumahsakit, masyarakatdanpembaca Next 2
T I N J A U A N P U S T A K A BAB II PengertianSemangatKerja MenurutHasibuan (1994), keinginandankesungguhanseorangmengerjakanpekerjaannyadenganbaiksertaberdisiplinuntukmencapaiprestasikerja yang maksimal. PengertianKondisi Fisik Kerja Menurut Nitisemito (dalam Tuhumena, 2004), segala Sesuatu yang berada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya di dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan seperti tata letak ruang dan perangkat-perangkat keras, kebersihan musik dan sebagainya. • Aspek-Aspek Semangat Kerja • Menurut Maeir (1995), ada empat aspek-aspek semangat kerja yaitu: • Kegairahan • Kualitas untuk bertahan • Kekuatan untuk melawan Frustasi • Semangat Berkelompok Dimensi-Dimensi Kondisi Fisik Kerja Menurut Syafrika dan Suyasa (2004), ada delapan dimensi kondisi Fisik Kerja: • a. Suhu • b. Kebisingan • c. Vibrasi • d. Polusi • e. Arsitektur dan Penampilan Tempat Kerja • f. Penerangan • g. Musik • h. Kebersihan 3 Next
D. Hubungankondisifisikkerjadengansemangatkerjapadakaryawanbagianlaboratoriumklinisrumahsakit Akanterlihatjikakondisifisiklaboratoriumklinisrumahsakitsesuaidengankeinginankaryawansepertisuhu, kebersihan, tataletakruang, vibrasi, kebisingan, polusidanpenerangan yang dapat membuat nyamandalambekerjamakakaryawanakansemangatkarenamerasapuasdengankondisifisiktempatbekerja 4
Next E. HIPOTESIS Semangat Kerja Hubungan Kondisi Fisik Kerja PadaKaryawanbagianLaboratoriumKlinis RumahSakit 5
BAB III M E T O D E P E N E L I T I A N • A. Identifikasivariabel • Variabelindependen : KondisiFisikKerja • VariabelDependen: SemangatKerja 6 • Kondisi Fisik Kerja • Semangat Kerja B. Definisi Operasional D.TeknikPengumpulan Data √ LembarIsian √ AngketKondisiFisik : SkalaLikert √ AngketSemangatKerja : SkalaLikert C. SampelPenelitian • Laki-laki • Perempuan • Berjumlah : 100 orangpadaKaryawanbagianLaboratoriumKlinisRumahSakit next
E. ValiditasdanReliabilitas F. TeknikAnalisis Data Validitas≥ 0.300 : teknik Korelasi Product Moment Kondisi fisik kerja: jumlah item 104, 71 item valid dan 33 item gugur, korelasi : 0.300 – 0.610 Semangat kerja : jumlah item 38, 21 item valid dan 17 item gugur, korelasi : 0.328 – 0.638 Reliabilitas ≥ 0.700: Teknik Alpha Cronbach Kondisi fisik kerja : 0.940 Semangat kerja : 0.882 SPSS Versi 17.00 AnalisisKorelasi Product Moment KondisiFisikKerja (X) SemangatKerja (Y) SPSS Versi 17.00 7 Next
BAB IV Pembahasan Kondisi fisik kerja yang menyenangkan, nyaman, dan baik seperti peredaran udara yang cukup, penerangan lampu yang terang, jauh dari kebisingan suara yang mengganggu konsentrasi kerja, tata ruang yang baik, warna yang indah, kebersihan yang terjaga, serta teman kerja yang kompak dan ramah tamah dapat meningkat semangat kerja karyawan bagian laboratoirum klinis rumah sakit. Uji Hipotesis <0,01; <0,05 Hipotesis penelitian di terima : ada hubungan kondisi fisik kerja dengan semangat kerja pada karyawan laboratorium klinis rumah sakit. Nilai koefisien korelasi: r = 0.833, signifikansi = 0.001 8
Mean empirik semangat kerja pada Karyawan bagian laboratorium klinis Rumah Sakit = 55.78 (rata-rata) Nitisemito (dalam Asnawi, 1999) Mean empirik Kondisi fisik kerja Pada Karyawan bagian Laboratorium Klinis Rumah Sakit = 190.59 (rata-rata ) Anoraga (2009) 9
PEMBAHASAN T A M B A H A N • Jeniskelamin: • Kondisifisikkerja • Laki2 ↑ perempuan ↓: • lebihrasionaldalamberpikirsehinggamerekadapatbekerjadengansegalamacamkondisifisikkerja • Semangatkerja • perempuan ↑ laki2 ↓ • perempuanmempunyaiharapan- harapan, minat, danpotensidirinyasendiridalambekerja. Kategori Sampel • Usia • Kondisifisikkerja • 30-35 th: lebihulet, bertanggungjawabbesar, sertaabsensidanturnovernyarendah • 24 – 29 th: lebihcepatbosan, kurangtanggungjawabdancenderungabsensi • Semangatkerja • 30-35 th: tuntuankepuasankerjatinggi, mempunyaifisik yang lebihkuat, dinamisdankreatif. • 36-41 th: tuntutankepuasankerjalebihrendahdankondisifisiknyakurang. Lama Bekerja Kondisifisikkerjadansemangatkerja 16 thkeatas ↑ 6-10 thdan 11-15 th ↓: semakin lama seseorangbekerjadapatmemengaruhiketerampilandankreativitaskerjasehinggalebihbersemangatbekerja Pendidikan Kondisifisikkerjadansemangatkerja D3 ↑ D1↓: lulusan D3 memilikiproduktivitastinggi 10
KesimpulanAdanyahubungankondisifisikkerjadansemangatkerjapadakaryawanlaboratoriumklinisrumahsakitKesimpulanAdanyahubungankondisifisikkerjadansemangatkerjapadakaryawanlaboratoriumklinisrumahsakit BAB V P E N U T U P Saran √ Bagikaryawanlaboratoriumklinisrumahsakit √ BagiLaboratoriumKlinisRumahSakit √ Bagipenelitiselanjutnya 12