110 likes | 444 Views
Peranan Agama Dalam Politik di Timur Tengah -Syiah dan Sunni -Wahabi -Kebijakan Dalam dan Luar Negeri. Basis Sosial Masyarakat Timur Tengah. Basis sosial masyarakat kawasan timur tengah dapat di identifikasi melalui pola budayanya yang dapat tercermin dari : Tradisi kesukuan , agama,
E N D
Peranan Agama Dalam Politik di Timur Tengah-Syiah dan Sunni-Wahabi-Kebijakan Dalam dan Luar Negeri
Basis SosialMasyarakatTimur Tengah Basis sosialmasyarakatkawasantimurtengahdapatdiidentifikasimelaluipolabudayanya yang dapattercermindari : • Tradisikesukuan, • agama, • ke-arab-an, dan • nasionalisme.
Tradisi Kesukuan Basis sosialmasyarakatdiTimur Tengah padaumumnyabertumpupadakenyataansebagaimasyarakatkesukuan (Tribal Society) danbudayanyaberpolakepadakesukuan. datangdandibangunolehsuku-sukupengembara (Nomadic Tribe). Karakteristik : mobildanagresif, sikapalamiadalahkegelisahan, ekonomiberpusatkepadapeternakandanbercocoktanamkecil-kecilan, keberagamaan yang shalehdan puritan, melahirkancorakperfeksionismeregiliusdan moral.
Penemuan dan penambangan ladang-ladang minyak warga pribumi merangkak sejahtera dan mengalami transformasi modern dari kehidupan tradisional menuju formalitas modern lebih maju • Masih terciptanya hubungan Patron Client antara penguasa dengan beberapa suku
Tradisi Keagamaan • Kawasantimurtengahmerupakankawasan yang memeluk agama samawi • Hampir 90 % negara-negaradiTimur Tengah memeluk agama islam, masihadakesadaranterhadapnilai-nilaiislam yang terefleksikepadasistemdankonstitusinegara, sedangkan 10% merupakanpemeluknasrani • Pemikiranislamyngterbagikepadapemikiran Sunni, Syiah, wahabi, dll
Perbedaan paham • Perbedaanpahamantarasunni, syiahdanwahabianismetetapmengakarkepadagarissejarahdanperkembanganmasyarakatarab, walaupunsecara gradual merekatetapmemilikikesadaransecarakolektifsebagaibangsadankesetiaanpadanegara. • Perbedaanpahaminibisadiamatipadake-khasancarahidup yang dianut , pandanganhidupdantatanilai yang diikutisecarahirarkikekuasaan intern yang ditaati : nampakpadasistemkepercayaandan ritual masing –masingpahamataumazhabtadi
Perbedaanpahamakansemakindipertajam, bilamasing-masingkelompokmenggalakkandanmengintensifkanperbedaan-perbedaannya yang dapatmelahirkankonflik yang tajam. • Lahirnyasekterian-sekterian internal mazhab, perkawinanendogamidalamsatusekte yang semuadigunakanuntukmelestarikantradisidansubkulturalirankeagamaannyamasing-masing. • Lahirnyarezim-rezim yang berangkatdarikekuasaanmazhabkepadawilayah-wilayahmereka
Nasionalisme Arab • Dalamhalininasionalismearabdapatdikatakansebagaikategorikesatuanmasyarakat –bangsa yang dikatakanoleh Hans Kohn (the idea of nationalism) dalambentukState of mind and act of conciousnessatauadanyakesadarankepadaseluruh organ masyarakat yang pluralistikuntukkemudianbisabersatupadusalingmenjalinpersatuandankesatuanuntukmencapaitujuanbersama.
Intrumen yang digunakanadalahnegaradankemudianmelembagakanbangsa. Secarasederhana, nasionalismearabmerupakanreaksidarisekurang-kurangnyaduahal; 1. Tantanganpenjajahan Barat terhadaptanah Arab, 2. tantanganZionismeYahudi. Hal diatasmemunculkannasionalismearabdimulaidariusaha-usahadari yang moderat, sepertimenyatukanvisidanwawasanpolitik, ekonomidankebudayaanmengatasibatas-batasnegaradankebangsaan yang sempitsampaipadaekstrimisitsyituberupapeleburannegaramenjadi 1 negara. - pan arabismeolehGamal Abdul Nasser yang inginmembentukRepublikPersatuan Arab (1956-1958)
Sahamorang Arab yang beragama Kristen sangatmenonjoldalammempopulerkanNasionalisme Arab kepadamasyarakatbanyak. Iniadalahupayauntukmengesampingkan Islam sebagai factor dominandalamperpolitikan Arab danmenggantikannyadengannasionalisme. Misalnya yang dilakukanolehPartai Baath diIrakdanSyiria. filsafatideologinyadibentukoleh Michel Aflak, seorang yang berpendidikan guru darikalangan Kristen Ortodok. Yang ditekankanolehAflakadalahkearaban yang telahdanselaluadasepanjangsejarah, bukankeislaman yang datangkemudian.
Mengilhami peristiwa – peristiwa : tumbangnya kerajaan irak (1958), Kudeta di sudan (1959), revolusi di Yaman utara (1962), kudeta di syria (1963), kudeta di lybia (1969).