1.12k likes | 5.4k Views
MENULIS RANGKUMAN/RINGKASAN DAN RESENSI BUKU. RINGKASAN/RANGKUMAN. Penyajian singkat dari suatu karangan asli. Keterampilan mereproduksi hasil karya yang telah ada.
E N D
MENULIS RANGKUMAN/RINGKASAN DAN RESENSI BUKU
RINGKASAN/RANGKUMAN Penyajian singkat dari suatu karangan asli Keterampilan mereproduksi hasil karya yang telah ada
Dalam menulis ringkasan, perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proporsional tetap dipertahankan dalam bentuknya yang singkat
Langkah-langkah membuat ringkasan : Membaca Naskah Asli • Mendapatkan kesan umum tentang karangan secara menyeluruh • Mengetahui maksud dan sudut pandang pengarang • Judul dan daftar isi dapat dijadikan pegangan Mencatat gagasan utama Membaca kembali karangan, bagian demi bagian sambil mencatat semua gagasan penting dalam bagian/alinea Mengadakan Reproduksi Menyusun kalimat-kalimat baru, merangkai semua gagasan ke dalam suatu wacana yang jelas
Beberapa TIPS Gunakan kalimat tunggal alih-alih kalimat majemuk Bila memungkinkan ringkaslah kalimat menjadi frasa dan frasa menjadi kata Alinea yang mengandung ilustrasi/contoh dapat dihilangkan kecuali dianggap penting Jika memungkinkan buang semua keterangan/kata sifat
Perhatikan teks berikut : Puluhan ribu orang memperingati peristiwa pengeboman Hiroshima. Sekitar 30.000 hingga 50.000 orang yang berkumpul di kota Hiroshima, Jepang, mengheningkan cipta selama 60 detik. Hal itu mereka lakukan untuk mengenang peristiwa mengerikan ketika Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota itu 6 Agustus 1945. Dengan menegnakan ikat kepala, orang-orang yang hadir di “peace Memorial Park Hiroshima” itu mengenang tewasnya sekitar 14.000 orang akibat serangan bom atom itu. Juga sebagai tanda kekecewaan mereka terhadap dua perang dunia yang pernah terjadi. “Akhir perang abad ini tidak secara otomatis mengantar kita ke abad perdamaian dan kemanusiaan. Dunia kita masih gelap, tidak hanya karena perang sipil, tetapi juga bentuk-bentuk kekerasan lain yang tidak terkira banyaknnya”, kata Walikota Hiroshima, Tadatoshi Akiba Ratusan burung dara putih dilepaskan di angkasa pada upacara peringatan itu. Paduan suara anak-anak juga terdengar menyanyikan lagu perdamaian di kota yang terletak sekitar 687 km barat daya Tokyo itu. Upacara akan dilanjutkan pada tanggal 9 Agustus di kota Nagasaki yang terletak agak ke selatan. Pada tanggal 9 Agustus 1945, sekitar 70.000 orang tewas akibat serangan bom Amerika Serikat
Resensi Istilah resensi berasal dari bahasa Latin “Revidere” atau “Resence” yang artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai Dalam bahasa Inggris, resensi dikenal dengan istilah review yaitu a critical evaluation of a book Dalam bahasa Indonesia resensi juga sering diistilahkan dengan timbangan buku, tinjauan buku, atau bedah buku
Pengertian Resensi Resensi umumnya dipahami sebagai ulasan dan penilaian terhadap sebuah karya yang berkaitan dengan kualitas karya yang sedang dicermati atau di resensi tersebut
Pada hakikatnya resensi haruslah menjelaskan apa adanya sebuah buku, kelebihan dan kekurangannya secara seimbang dan proporsional Dengan membaca resensi, para pembaca akan dapat menentukan secara tepat, apakah harus membaca suatu buku lebih lanjut atau justru menolak membaca dan memilikinya
Prinsip Resensi • Bahasa yang digunakan harus jelas, tegas, tajam, dan akurat • Pilihan kata yang digunakan harus baik, tepat, dan tidak konotatif • Format dan isi resensi harus disesuaikan dengan kompetensi, minat, dan motivasi pembaca • Objektif, seimbang, dan proporsional dalam menyampaikan timbangan terhadap buku atau hasil karya
Unsur Resensi Beberapa hal yang harus dijadikan pertimbangan dalam resensi : • Estetika perwajahan • Latar belakang penulisan dan pengalaman penulis • Tema dan judul dikaitkan dengan minat pembacanya • Penyajian dan sistematika • Deskripsi teknis buku atau karya • Keunggulan • Kelemahan
Judul Buku : Azab dan Sengsara Pengarang : Merari Siregar Penerbit : Balai Pustaka Tahun Terbit : 1918 Roman “Azab dan Sengsara” karya Merari Siregar merupakan kritik tidak langsung terhadap berbagai adat dan kebiasaan buruk yang tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman modern. Roman ini merupakan roman pertama yang mengupas masalah kawin paksa yang kemudian menjadi tema yang selalu menarik untuk dikemukakan dalam roman-roman Indonesia Dalam roman ini, diceritakan nasib buruk seorang gadis bernama Mariamin yang tidak jadi menikah dengan Aminuddin yang dicintainya karena orang tua Aminuddin tidak setuju bermenantukan Mariamin yang miskin Sebenarnya orang tua Mariamin dahulunya kaya raya, tetapi karena keserakahan ayahnya, Datuk Baringin, akhirnya mereka jatuh melarat. Ketika Datuk Baringin meninggal, ia meninggalkan anak dan istrinya dalam keadaan miskin dan sengsara. Mariamin menikah dengan Kasibun yang ternyata telah beristri dan berpenyakit kotor pula. Akhirnya Mariamin meninggal dalam kesengsaraan .
Meskipun roman ini bercerita tentang kehidupan modern, gaya dan komposisi roman ini tidak jauh berbeda dengan hikayat-hikayat lama. Situasi kejiwaan tokoh-tokohnya kurang mendapat perhatian yang serius dari pengarangnya. Dalam setiap kesempatan, pengarang menyuruh para pelakunya untuk memberikan nasihat berpanjang-panjang sehingga timbul kesan menggurui pembaca. Sebagai roman yang pertama dalam kesusastraan Indonesia, kita perlu bangga atas keberanian Merari Siregar mengemukaan idenya tentang kawin paksa. Sayangnya, pada akhir cerita, tujuan pengarang yang ingin mengadakan pembaruan tidak tercapai karena yang tetap menang adalah orang tua sebagai pemegang adat, sedangkan anak-anak muda tidak berani menentang adat