250 likes | 479 Views
“Aplikasi Brand Image terhadap Elemen Interior Lobby Hotel Shangri-La Surabaya.”. Oleh : Christian Candra NRP : 41408037 . Pembimbing 1 : Mariana Wibowo S.Sn,M.MT Pembimbing II : Dra.Anik Rakhmawati. LATAR BELAKANG. LATAR BELAKANG PEMILIHAN JUDUL
E N D
“Aplikasi Brand Image terhadap Elemen Interior Lobby Hotel Shangri-La Surabaya.” Oleh : Christian Candra NRP : 41408037 Pembimbing 1 : Mariana Wibowo S.Sn,M.MT Pembimbing II : Dra.Anik Rakhmawati
LATAR BELAKANG • LATAR BELAKANG PEMILIHAN JUDUL • Pentingnya penggunaan brand image dan filosofi hotel sebagai dasar pada setiap sektor yang dimiliki sebuah hotel.(Otto Riewoldt 3). • Penggunaan brand image adalah ciri khas terkuat sebuah desain hotel. (Otto riewoldt 3) • 3. Keberhasilan pengaplikasian brand image terhadap desain sebuah hotel dapat memberikan persepsi positif terhadap tamu.(Otto Riewoldt 3) LATAR BELAKANG PEMILIHAN OBJEK Memiliki brand image dan filosofi hotel yang kompleks. Shangri-La Surabaya merupakan salah satu hotel yang memiliki kualitas terbaik yang ada di kota Surabaya
Rumusan Masalah Bagaimana aplikasi sebuah Brand Image terhadap pembentukan elemen interior pada ruang lobby Hotel Shangri-La Surabaya ditinjau dari elemen interior pembentuk ruang (lantai, dinding, plafon), pencahayaan, perabot . Tujuan Penelitian • Untuk mendeskripsikan aplikasi sebuah brand image terhadap elemen interior ditinjau dari elemen desain interior (unsur pembentuk ruang), pencahayaan, perabot dari ruang lobby Hotel Shangri-La Surabaya.
MetodePenelitian • Jenis Penelitian: Penelitian Kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus • Teknik Pengumpulan Data: • Observasi Langsung • Wawancara • Pengumpulan data dan dokumen-dokumen • Dokumentasi Foto • Metode Analisis Data: • 1.Analisis dilakukan dengan membandingkan data lapangan dengan literatur pendukung. • 2.Membandingkan hotel Shangri-La di beberapa negara untuk mengetahui desain standart hotel Shangri-La International • 3.Setelah menemukan design standart hotel Shangri-la international ,maka desain standart tersebut akan menjadi tolok ukur dasar aplikasi brand image hotel shangri-La Surabaya Ruang Lingkup Penelitian Style Lantai Dinding Plafon 5. Elemen Dekoratif. 6. Furniture 7. Pencahayaan
CONRARD HILTON OTTO RIEDWOLDT LOGO FRED LAWSON Desain seorang desainer hotel harus dapat membuat seorang tamu memiliki persepsi bahwa mereka merasakan kehangatan seperti dirumah sendiri. Sebuah hotel harus mampu untuk menjadi sebuah tahap dimana tamu dapat menetapkan keinginan mereka. (Otto Riewoldt 4) Di era modern ini, penggunaan brand image hotel sebagai dasar sebuah desain adalah sesuatu yang menjadi ciri khas terkuat, karena dari hal tersebut akan muncul persepsi orang tentang desain hotel tersebut. (Otto Riewoldt 3). • Hubungan antara kualitas dan tanda • Hubungan antara tanda dan pengenal • Realisasi sebuah simbol • (Celia Lury 2004) Sebuah brand image dapat digunakan sebagai sebuah identitas desain dengan mengaplikasikannya dalam nama, style desain, detail interior, atau segala hal yang menjadi pendukung sebuah desain (Fred Lawson 21). KAJIAN TEORI BRAND IMAGE • Sejarah Brand • Nama Brand • Penyajian Brand • ( Duanne E.Knapp 2000) • Vision Brand • Brand Identity • Designers Need Access to the Vision • Design Anticipates and Visualizes the Future • (Alina Wheller 2003) • Brand as Identity • Brand as Logo • Brand as Positioning • Brand as Image • (De Chernatony (2001, 2003) • Sebuah logo adalah sebuah aplikasi yang disampaikan melalui sebuah desain, produk. • Logo adalah sebuah identitas dari sebuah brand • Logo harus dapat dapat menjawab pertanyaan 5W +1H • (what, who, where, when, whom, how) • (Keller 2001)
Analisa Brand Image • HASIL WAWANCARA • Konsep dasar dari hotel Shangri-La Surabaya adalah kekeluargaan • Shangri-La Hotel menganggap para tamunya sebagai bagian dari keluarga hotel • APLIKASI BRAND IMAGE : • Shangri-La enterprise • Desain interior Hotel BRAND IMAGE HOTEL SHANGRI-LA SURABAYA Hospitality from a caring family CORPORATE BRAND Analisa Logo • HASIL WAWANCARA • Melambangkan bentukan gunung • melambangkan garis horizon • melambangkan bayangan gunung yang dipantulkan oleh gunung. DEFINISI LOGO bentukan gunung yang memiliki arti adalah puncak letak Shangri-La. Diibaratkan sebagai garis horizon. pantulan gunung oleh air danau, 1 LOGO HOTEL SHANGRI-LA SURABAYA 2 3
Analisa Main Lobby Hotel Shangri-La International Bangkok Beijing Hongkong Singapura Style Lantai Literatur Data Lapangan Style : Klasik Georgian Ciri : • Lantai dengan motif garis kotak-kotak dengan dot warna hitam pada pertemuan antar sisinya, pada bagian tengan ruangan terdapat pola lantai pembeda dengan bentukan geometris • Penggunaan bahan wood panel dan plester • Penggunaan bahan gipsum, bentukan plafon berupa bentukan geometris • (Mitchell Beazley hal.72-169 The Element of Style) (Mitchell Beazley hal.153 The Element of Style) Pada lantai hotel Shangri-La international memiliki pola geometris, pola yang digunakan oleh Shangri-La International ini mengadopsi pola lantai pada era georgian • Penggunaan granit pada ruang lobby hotel : • Memberi tampilan yang megah dan elegan. • ( Fred Lawson hal. 113, Hotel, Motel, and Condominium :Design, Planings and Maintenance) Penggunaan warna off white ini memberikan kesan hangat pada ruangan selain itu juga memberikan kesan mewah (John F Pile hal. 295, Interior Design 3rd edition )
Plafon Data Lapangan Literatur Dinding (Mitchell Beazley hal.90 The Element of Style) Literatur Penggunaan plafon gipsum, secara tampilannya menyajikan plafon yang halus. Dari segi tampilan memiliki kemiripan dengan bahan plaster, (John F Pile hal. 276, Interior Design 3rd edition ) Bentuk plafon Shangri-La International juga mengadopsi bentukan plafon pada jaman early georgian, yang memiliki ciri menggunakan bahan plester dengan bentukan dasar geometris. Pencahayaan pada ruang main lobby Shangri-La International Pencahayaan (Mitchell Beazley hal.293 The Element of Style) • Wall mounted lamp • Ceiling Lamp • Downlight Pada dinding hotel Shangri-La international mempunyai pola-pola geometris Bahan yang digunakan pada dindiig shangri-La international adalah wood panel dan juga dinding plester. Bahan dan pola dinding Shangri-La international mengadopsi desain pada era klasik georgian
Furniture Meja Kolom Tata letak meja yang diletakkan pada tengah ruangan merupakan ciri khas dari desain klasik inggris, dengan bahan kayu yang memberikan kesan kokoh pada meja (Henrietta Spencer hal.38, Classic English Interior) Data Lapangan Literatur (Mitchell Beazley hal.76 The Element of Style) Bentukan desain kolom Hotel Shangri-La International menggunakan desain pilar pada jaman early georgian dengan pola geometris MEJA RECEPTIONIST Meja receptionist hotel Shangri-La International berupa fixed furniture dengan bahan granit material : plester dengan finishing granit Penggunaan granit dapat memberi tampilan yang megah dan elegan. ( Fred Lawson hal. 113, Hotel, Motel, and Condominium :Design, Planings and Maintenance)
Kursi Bentukan kursi hotel Shangri-La International Bentukan kursi ini adalah bentukan yang diambil dari style klasik inggris. Kursi ini merupakan desain kursi tempo Tub Chair. (Henrietta Spencer hal.42, Classic English Interior) Bentukan Kursi pada lobby lounge ini mengadopsi bentukan kursi pada style klasik inggris yaitu Chesterfield Sofa. (Henrietta Spencer hal.55, Classic English Interior) • Bentukan kursi ini adalah bentukan yang diambil dari style klasik inggris. Kursi ini merupakan desain kursi Aspen Chair • (Henrietta Spencer hal.50, Classic English Interior)
Analisa Lobby Lounge Hotel Shangri-La International Hongkong Beijing Bangkok Singapura Dinding Lantai Data Lapangan Literatur Literatur Data Lapangan Dinding plester digunakan dalam ruang untuk menampilkan tekstur kasar pada lapisan dinding. Jika diatur dengan baik maka tekstur yang ditampilkan membah kesan cantik pada sebuah ruang. (Henrietta Spencer hal.160, Classic English Interiors). 2. Penggunaan kaca sebagai bukaan akan memberikan tampilan tembus pandang yang dapat melihat luar ruangan dari dalam ruangan, selain itu akan memberikan tampilan yang unik. (John F.Pile hal.260, Interior Design 3rd Edition) • Pemasangan finishing karpet pada ruangan dapat : • Mengurangi kebisingan • Menambah kesan nyaman dan mewah pada sebuah ruang • Memberikan kesan kelembutan secara visual • ( D.K Ching halaman 282) Penggunaan motif floral pada karpet ruangan lobby lounge mengadopsi sebuah detail yang digunakan pada era early georgian (Mitchell Beazley hal.86 The Element of Style) • Menggunakan material karpet dengan motif floral. • Tipe karpet yang digunakan adalah karpet dengan serat pendek, atau jenis karpet yang ditekan dengan jarum. • Bahan yang digunakan adalah dinding plaster • Menggunakan warna coklat, krem atau abu-abu. • Pada satu sisi dinding merupakan bukaan yang sangat besar, dengan menggunakan material kaca.
Kolom Plafon Data Lapangan Data Lapangan Literatur Bentukan desain kolom Hotel Shangri-La yang menggunakan desain pilar pada jaman early georgian (Mitchell Beazley hal.76 The Element of Style) Bentuk plafon Shangri-La International juga mengadopsi bentukan plafon pada jaman early georgian, yang memiliki ciri menggunakan bahan plester dengan bentukan dasar geometris. Pada desain plafon hotel Shangri-La International menggunakan desain pada jaman late georgian 1765-1811, berbahan plester. (Mitchell Beazley hal.15 The Element of Style) Furniture Meja Pencahayaan pada ruang main lobby Shangri-La International Pencahayaan • Wall mounted lamp • Ceiling Lamp • Downlight • Menggunakan bahan kayu finishing politur, • Bagian top table menggunakan bahan kaca. Yang memberikan kesan mewah pada furniture
Kursi Bentukan kursi hotel Shangri-La International Bentukan kursi ini adalah bentukan yang diambil dari style klasik inggris. Kursi ini merupakan desain kursi tempo Tub Chair. (Henrietta Spencer hal.42, Classic English Interior) Bentukan Kursi pada lobby lounge ini mengadopsi bentukan kursi pada style klasik inggris yaitu Chesterfield Sofa. (Henrietta Spencer hal.55, Classic English Interior) • Bentukan kursi ini adalah bentukan yang diambil dari style klasik inggris. Kursi ini merupakan desain kursi Aspen Chair • (Henrietta Spencer hal.50, Classic English Interior)
Lantai Dinding Data Lapangan Data Lapangan • Design Standart • Desain dinding menggunakan kombinasi anatara bahan wood panel, dinding plaster, dan cermin • Menggunakan warna-warna putih, coklat • Pada belakang area reception terdapat lukisan yang timbul • Design Standart • Penggunaan material granit • Penggunaan warna-warna hangat (coklat, krem, abu-abu). • Pada tengah ruangan terdapat motif sebagai aksen dan biasanya menjadi tempat peletakan meja dengan tambahan vas bunga. Bahan penutup lantai : granit Granit yang digunakan ada 3 warna -warna krem -warna coklat -warna hijau tua Bahan pada dinding hotel Shangri-La Surabaya menggunnakan kombinasi dinding plaster finishing cat warna coklat muda dan wood panel KESIMPULAN 1. Design hotel Shangri-La Surabaya menggunakan kombinasi antara bahan wood panel dan dinding plaster Pengaplikasian wood panel pada hotel shangri-La ini sesuai dengan gaya desain pada masa georgian 1765-1811 (Mitchell Beazley hal.153 The Element of Style) 2. Pengaplikasian dinding plaster pada hotel shangri-La ini sesuai dengan gaya desain pada masa georgian 1765-1811 (Mitchell Beazley hal.153 The Element of Style) • KESIMPULAN • Penggunaan material granit, namun pada desain hotel Shangri-La Surabaya memiliki perbedaan pada warna granit yang digunakan, yaitu warna hijau tua. • 2. Pada tengah ruangan terdapat motif sebagai aksen ruangan Pada tengah ruangan terdapat motif sebagai aksen dan biasanya menjadi tempat peletakan meja dengan tambahan vas bunga, merupakan gaya desain jaman late georgian yaitu
Plafon Pencahayaan Data Lapangan Data Lapangan • Design Standart • Desain plafon tinggi • Plafon berbahan gipsum • Warna plafon menggunakan warna coklat, putih, atau abu-abu. Bahan penutup plafon pada main lobby hotel menggunakan bahan gipsum dengan finishing cat ditambah ada permainan ketinggian pada plafon. Pada plafon tidak dibiarkan polos namun terdapat lis profil pada plafon main lobby hotel. • Pada ruangan Main Lobby Hotel, lampu ceiling lamp dan lampu downlight • Pencahayaan aksen berupa lampu dinding yang dipasang pada bagian pilar bangunan hotel. Menggunakan lampu ceiling lamp Menggunakan lampu downlight Menggunakan lampu aksen berupa lampu wall mounted lamp KESIMPULAN Pengaplikasian desain standard tentang pencahayaan kepada desain hotel Shangri-La terdapat kecocokan. Pada desain pencahayaan hotel Shangri-La Surabaya juga menggunakan ceiling lamp yang menggunakan bahan acrylic, serta penggunaan lampu down light pada ruangan main lobby Wall mounted lamp pada hotel Shangri-La Surabaya mengambil bentukan desain lampu pada era klasik inggris (Henrietta Spencer hal.215, Classic English Interiors). KESIMPULAN Pada desain plafon hotel Shangri-La Surabaya menggunakan desain pada jaman early georgian 1714-1765, berbahan plester denngan bentukan geometris yang simple. (Mitchell Beazley hal.90 The Element of Style) Namun pada desain plafon hotel shangri-La Surabaya mempunyai perbedaan yaitu bentukan geometris yang digunakan adalah bentukan persegi.
Kolom Furniture Data Lapangan Data Lapangan Kursi • Design Standart • Area main lobby hotel Shangri-La minim kolom. • Bentukan kolom di ambil dari desain jaman early georgian KESIMPULAN Desain perabot hotel shangri-La Surabaya mengambil beberapa bentukan dari klasik inggris. Pada bagian sofa hotel Shangri-La memiliki bentukan yang sama namun bahan dan finishing nya berbeda. (Henrietta Spencer hal.34, Classic English Interior) Meja KESIMPULAN Desain meja Hotel Shangri-La Surabaya sebagai aksen pada area main lobby telah sesuai dengan design standard hotel Shangri-La international Tata letak meja yang diletakkan pada tengah ruangan merupakan ciri khas dari desain klasik inggris, dengan bahan kayu yang memberikan kesan kokoh pada meja. (Henrietta Spencer hal.38, Classic English Interior) KESIMPULAN Bentukan desain kolom Hotel Shangri-La Surabaya sesuai dengan bentukan pilar hotel Shangri-La international yang menggunakan desain pilar pada jaman early georgian (Mitchell Beazley hal.76 The Element of Style) • Design Standart • Menggunakan bahan kayu • Finishing warna coklat • Peletakan meja terletak pada tengah ruangan main lobby dengan terdapat bunga di atas meja ini
Fixed Furniture Elemen Dekoratif Pada jaman early georgian penambahan motif-motif ornamen froral ini sangat terkenal, motif ini biasanya digunakan pada bagian frame sebuah pintu (Mitchell Beazley hal.79 The Element of Style) Data Lapangan Data Lapangan • Design Standart • Merupakan fixed Furniture • Menggunakan bahan granit Penggunaan elemen dekoratif disamping sesuai dengan elemen dekoratif apada jaman early georgian Ornamen yang memiliki nama Grecian and roman ornamen pertama kali muncul pada tahun 1825 yang merupakan standard sebuah ornamen yang digunakan pada bagian pintu sebuah ruangan (Mitchell Beazley hal.175 The Element of Style) KESIMPULAN Desain meja receptionist Hotel Shangri-La Surabaya memenuhi desain standart hotel Shangri-La International. Pada desain meja front office hotel Shangri-La juga menggunakan desain standart meja receptionist Pada desain meja front office hotel Shangri-La Hotel Surabaya dan meja receptionisnya terdapat ukir ukiran yang mengambil dari bentukan kebudayaan daerah pulau jawa. Pada elemen dekoratif disamping mengadopsi bentukan dari elemen dekoratif pada jaman late georgian
Analisa Lobby Lounge Hotel Shangri-La Surabaya Lantai KESIMPULAN Penggunaan desain standard pada desain lantai lounge lobby hotel Surabaya telah terpenuhi Penggunaan motif floral pada karpet ruangan lobby lounge mengadopsi sebuah detail yang digunakan pada era early georgian (Mitchell Beazley hal.86 The Element of Style) Data Lapangan Design Standart • Menggunakan material karpet dengan motif floral. • Tipe karpet yang digunakan adalah karpet dengan serat pendek, atau jenis karpet yang ditekan dengan jarum. • Menggunakan jenis karpet dengan serat pendek • Menggunakan motif floral
Plafon Dinding Data Lapangan Data Lapangan • Design Standart • Dinding plafon menggunakan bahan gypsum • Plafon didesain dengan sangat tinggi • Warna plafon menggunakan warna putih ataupun coklat • Mengadopsi plafon pada era late georgian Pada lobby lounge hotel Shangri-La Surabaya pada satu sisi dinding berupa bukaan besar yang dimaksudkan untuk masuknya pencahayaan alami pada saat siang hari. • Design Standart • Bahan yang digunakan adalah dinding plaster • Menggunakan warna coklat, krem atau abu-abu. • Pada satu sisi dinding merupakan bukaan yang sangat besar, dengan menggunakan material kaca. Bahan penutup plafon pada lobby lounge hotel menggunakan bahan gipsum dengan finishing cat ditambah ada permainan ketinggian pada plafon. KESIMPULAN Design standard hotel Shangri-La internasional telah diaplikasikan ke desain plafon lobby hotel Shangri-La Surabaya. Pengaplikasian plafon plaster pada hotel shangri-La ini sesuai dengan gaya desain pada masa late georgian 1765-1811 (Mitchell Beazley hal.153 The Element of Style) 2. Pada bagian plafon terdapat ornamen bunga yang diambil menyerupai desain jamanawal abad 19 yaitu KESIMPULAN Pengaplikasian dinding plaster pada hotel shangri-La ini sesuai dengan gaya desain pada masa georgian 1765-1811 (Mitchell Beazley hal.153 The Element of Style) 2. Pada desain bukaan lobby lounge hotel shangri-La Surabaya telah menggunakan desain standard bukaan lounge lobby pada hotel Shangri-La international.
Kolom Pencahayaan Data Lapangan Data Lapangan • Design Standart • Area main lobby hotel Shangri-La minim kolom. • Bentukan kolom di ambil dari desain jaman early georgian • Pada ruangan Lobby lounge Hotel, lampu ceiling lamp dan lampu downlight • Pencahayaan aksen berupa lampu dinding yang dipasang pada bagian pilar bangunan hotel. Menggunakan lampu ceiling lamp Menggunakan lampu downlight Menggunakan lampu aksen berupa lampu wall mounted lamp KESIMPULAN Pengaplikasian desain standard tentang pencahayaan kepada desain hotel Shangri-La terdapat kecocokan. Pada desain pencahayaan hotel Shangri-La Surabaya juga menggunakan ceiling lamp yang menggunakan bahan acrylic, serta penggunaan lampu down light pada ruangan lobby lounge Wall mounted lamp pada hotel Shangri-La Surabaya mengambil bentukan desain lampu pada era klasik inggris (Henrietta Spencer hal.215, Classic English Interiors). KESIMPULAN Bentukan desain kolom Hotel Shangri-La Surabaya sesuai dengan bentukan pilar hotel Shangri-La international yang menggunakan desain pilar pada jaman early georgian (Mitchell Beazley hal.76 The Element of Style)
Furniture Data Lapangan Kursi KESIMPULAN Desain perabot hotel shangri-La Surabaya mengambil beberapa bentukan dari klasik inggris. Desain furniture yang terakhir adalah desain yang sesuai dengan bentukan kursi inggris klasik (Henrietta Spencer hal. 42, Classic English Interior) Meja KESIMPULAN Meja pada lobby lounge dari bahan merupakan bahan metal,dengan top table kaca Design perabot lobby lounge Hotel Shangri-La Surabaya terdapat beberapa perbedaan perbedaan dengan design standard shangri-La International.
KESIMPULAN • Terdapat hubungan dalam sebuah brand image hotel Shangri-La Surabaya dengan elemen interior ruang lobby hotel Shangri-La Surabaya yang diaplikasikan melalui style design hotel. • Hubungan antara sebuah brand image dan elemen interior pada ruang lobby hotel Shangri-La Surabaya terletak pada desain standart yang didapat dari penelitian dengan membandingkan antara beberapa desain hotel Shangri-La di negara lain.
DAFTAR PUSTAKA Andorka, F.H. Jr, .1995.. Instant impact; Hotel lobbies appeal. Hotel &Motel Management. Bagyono.2008.Teori dan Praktek Hotel Front Office.Bandung:Alfabeta,cv. Boucom,Alfred H.1996.Hospitality Design for The Graying Generation.Cananda: John Wiley and Sons Inc Bundelmann, Kevin; Yang Kim;Kurt Wozniak.2002.Brand Identity Essensials.New Yorks :Rockport. Ching,Franciss D.K. 2011.Desain Interior Dengan Ilustrasi Edisi Kedua.Jakarta.PT.Indeks. Cole,Regina.2001.The New Flooring Idea Book.United States of America:Rockport. Creswell,John W.2009.Reseach Design Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan Mixed Edisi ketiga.Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Departement Pendidikan Nasional.2008.Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi keempat.Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama. Erco.2007.Light and Hospitality.Germany:Art-Nr. Knapp,Duanne E.2000.The Brand Mind Set.New York:The McGraw-Hill Companies,Inc. Lawson,Fred.1981.A Handbook of Planning,Design & Management.London:The Architectural Press Ltd. Lawson,Fred.1976.Hotels, Motels, and Condominiums Design Planning amd Maintenance.London:The Architectural Press Ltd Lundberg,Donald.1998.The Hotel and Restaurant Bussiness Sixth Edition.New York:Van Nostrand Reinhold Lury,Celia.2004.Brands-The logo of the Global Economy.USA:Routhledge. McDonough, B., Hill, J., Glazier, R., Lindsay, W.B., & Sykes, T. 2001. Building Type Basics for Hospitality Facilities. New York: John Wiley and Sons Inc. Moss,Gilles D.,2007.Pharmacheuticals-Where’s The Brand Logic.New York:The Haworth Press Inc,. Pile,Hohn F.,2003.Interior Design Third Edition.NewYork:Prentice Hll Inc. Piotrowski, Christine M.,FACID,IIDA.2009.Becoming an Interior Designer Second Edition.New Jersey:John Wiley & Sons ,Inc., Poore,Jonathan.1994.Interior Colour by Design.United States of America:Rockport. Quayside Publishing Group.2002.Design Matters//LOGOS.New York:Rockport. Rangkuti,Freddy.2002.The Power Of Brands.Jakarta:PT.Gramedia Pustakka Utama. Riewoldt,Otto.2002.New Hotel Design.Los Angeles:Laurence King Publishing LTd. Riggs,J.Rosemary.1989.Material and Components of Interior Design second edition.New Jersey.Prentice-Hall,Inc. Rustan,Surianto,S.Sn.2009.Mendesain Logo.Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama. Tjiptono,Fandy.2005.Brand Management &Strategy.Yogyakarta:ANDI OFFSET. Wheller,Alina.2003.Designing Brand Identity: A Complete Guide to Creating,Building,and Maintaining Stong Brands.New Jersey:John Wiley and Sons.