500 likes | 3.21k Views
PENGGOLONGAN & ASSESSMENT PERILAKU ABNORMAL. PSIKOLOGI ABNORMAL. SEJARAH PENGGOLONGAN. Hippocrates : penggolongan perilaku abnormal atas dasar teori cairan tubuh Emil Kraepelin : penggolongan atas dasar simptom atau karakteristik pembeda.
E N D
PENGGOLONGAN & ASSESSMENT PERILAKU ABNORMAL PSIKOLOGI ABNORMAL
SEJARAH PENGGOLONGAN • Hippocrates : penggolongan perilaku abnormal atas dasar teori cairan tubuh • Emil Kraepelin : penggolongan atas dasar simptom atau karakteristik pembeda. • DSM : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders I-IV th 2000 TR (American Psychiatric Association) • PPDGJ : Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa I-III (1993)
DSM IV • Sistem klasifikasi gangguan mental yang paling luas diterima • Menggunakan kriteria diagnostik spesifik untuk mengelompokkan pola-pola perilaku abnormal yang mempunyai ciri-ciri klinisyang sama dan suatu sistem evaluasi yang multiaksial • Menguraikan ciri-ciri diagnostik/simptom-simptom perilaku abnormal tetapi tidak berusaha menjelaskan sebabnya.
CIRI-CIRI DSM IV • Menggunakan kriteria diagnostik yang spesifik: ciri-ciri essensial dan ciri-ciri asosiatif • Pola perilaku abnormal yang mempunyai ciri-ciri klinis sama dikelompokkan menjadi satu • Sistem bersifat multiaksial
PPDGJ III • KONSEP GANGGUAN JIWA : • Sindrom atau pola perilaku atau psikologis seseorang, yang secara klinik cukup bermakna dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau ketidakmampuan di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia. • Disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku, psikologis atau biologis dan gangguan tsb tidak semata-mata terletak dalam hubungan individu tersebut dengan masyarakat.
KONSEP GANGGUAN JIWA • Adanya gejala klinis yg bermakna berupa sindrom atau pola perilaku dan sindrom atau pola psikologis • Gejala klinis tsb menimbulkan penderitaan (distress) : tidak nyaman, nyeri, tidak tentram, terganggu, disfungsi organ tubuh. • Gejala klinis tsb menimbulkan disabilitas dalam aktivitas kehiupan sehari-hari yg biasa dan diperlukan untuk perawatan diri dan kelangsungan hidup
PROSES DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA • Anamnesis : alasan berobat, riwayat gangguan sekarang, riwayat gangguan dahulu, riwayat perkembangan diri, latar belakang sosial, keluarga, pendidikan, perkawinan, pekerjaan, dsb. • Pemeriksaan : fisik-diagnostik, status mentalis, laboratorium, radiologi, evaluasi psikologis, dll. • Diagnosis : multiaksial • Terapi : farmakoterapi, psikoterapi, terapi sosial, terapi okupasional, dll • Tindak lanjut : Evaluasi terapi, evaluasi diagnosis
URUTAN HIERARKI BLOK DIAGNOSIS • Gangguan mental organik & simptomatik • Gangguan mental & perilaku akibat zat psikoaktif. • Skizofrenia, gangguan skizotipal & gangguan waham • Gangguan mood/afeksi • Gangguan neurotik, gangguan somatoform dan gangguan stress • Sindrom perilaku yg behubungan dengan gangguan fisiologis & faktor fisik • Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa • Retardasi mental • Gangguan perkembangan psikologis • Gangguan perilaku & emosional dgn onset masa kanak & remaja • Kondisi lain yg menjadi fokus perhatian klinis
DIAGNOSIS MULTI AKSIAL • AKSIS I : Gangguan klinis • Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian • klinis • AKSIS II : Gangguan kepribadian • Retardasi mental • AKSIS III : Kondisi medik umum • AKSIS IV : Masalah psikososial & lingkungan • AKSIS V : Penilaian fungsi secara global
TUJUAN DIAGNOSIS MULTIAKSIAL • Mencakup informasi yg komprehensif sehingga dapat membantu dalam perencanaan terapi dan prediksi prognosis • Format yang mudah dan sistematis sehingga dapat membantu dalam menata mengkomunikasikan informasi klinis, menangkap kompleksitas situasi klinis, menggambarkan heterogenitas individual dg diagnosis klinis yg sama. • Memacu penggunaan model bio-psiko-sosial dalam klinis, pendidikan dan penelitian.
SINDROM TERKAIT BUDAYA • Amok : Bagian tenggara Asia, pulau-pulau Pasifik, budaya tradisional Puerto Rico dan Navajo • Ataque de nervios : Amerika Latin dan Mediterania Latin • Sindrom dhat : India • Pingsan : AS bagian selatan dan Karibia • Ghost sickness : Indian Amerika • Koro : Cina, Asia Selatan, Asia Timur • Zar : Afrika utara dan Timur Tengah • Taijin-kyofu-so : Jepang
ASSESSMENT PERILAKU ABNORMAL
HAL PENTING DALAM ASSESSMENT • Faktor etnik dan sosiokultural • Validitas • Reliabilitas • Metode
METODE ASSESSMENT • Wawancara klinis : tidak terstruktur, semiterstruktur, terstruktur • Tes Psikologis : Tes inteligensi, tes kepribadian projektif, Inventori kepribadian • Assessment neuropsikologis : H-RNB, LNTB • Behavioral assessment : wawancara behavioral, self-monitoring, analog, observasi langsung, skala penilaian perilaku • Assessment kognitif : catatan pemikiran, buku harian, ATQ, DAS • Assessment fisiologis : EEG, CT-scan, PET,
Referensi :PSIKOLOGI ABNORMAL (Nevid, dkk)PPDGJ III www.animationfactory.com