300 likes | 420 Views
THE PREDICTION OF STOCK RETURNS USING FINANCIAL STATEMENT INFORMATION Robert W. Holthausen and David F. Larcker Dipresentasikan oleh : Oktavia 0806479074. Outline. Latar belakang penelitian Tujuan penelitian Metodologi penelitian Pengujian empiris dan hasil (1)
E N D
THE PREDICTION OF STOCK RETURNS USING FINANCIAL STATEMENT INFORMATION Robert W. Holthausen and David F. Larcker Dipresentasikan oleh: Oktavia 0806479074
Outline • Latar belakang penelitian • Tujuan penelitian • Metodologi penelitian • Pengujian empiris dan hasil (1) • Pengujian empiris dan hasil berdasarkan model Ou dan Penman, 1989 (2) • Kesimpulan
Latar Belakang Penelitian Ou dan Penman (1989) Holthausen & Larcker (1992) menguji keandalan informasi akuntansi dalam menghasilkan trading strategy yang menguntungkan dengan mengembangkan model yang secara langsung memprediksi sign dari pengukuran excess return satu tahun berikutnya. • menemukan adanya pengaruh abnormal return yang signifikan terhadap trading strategy berdasarkan pada prediksi tanda unexpected annual EPS • menolak prediksi excess return secara langsung
Tujuan Penelitian menguji apakah model logit yang dikembangkanberdasarkanrasioakuntansiinidapatmemprediksisigndari excess return 12 bulan berikutnya.
Metodologi Penelitian • Data untuk menghitung rasio akuntansi diperoleh dari 1990 Annual Industrial, Research dan Full Coverage COMPUSTAT files. Sedangkan data stock return diperoleh dari file CRSP Daily New York, American, dan Over-the-Counter. • Dikembangkan model logit berdasarkan pada rasio keuangan untuk memprediksi 3 ukuran yang berbeda dari 12 bulan excess return yang dihitung mulai dari bulan keempat setelah akhir tahun fiskal perusahaan sampai akhir tahun fiskal berikutnya. Ketiga pengukuran tersebut, antara lain:
Metodologi Penelitian………(Cont’d) 1. Market-adjusted buy-and-hold return dihitung dengan: 2. Excess returns yang diprediksikan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dengan Jensen’a alpha (Jensen 1968) yang dihitung dengan regresi: 3. Size-adjusted return dihitung dengan:
Metodologi Penelitian………(Cont’d) • Ou dan Penman (1989) memilih 68 rasio akuntansi ke dalam model mereka. Sedangkan Holthausen dan Larcker (1992) mengurangi 8 dari 68 rasio tersebut. • Tradingstrategy dikatakan long position pada perusahan yang diprediksi akan memperoleh excess return yang positif dan short position pada perusahaan yang diprediksi akan memperoleh excess return negatif selama 12 bulan berikutnya.
Metodologi Penelitian………(Cont’d) • Penelitian ini juga akan menguji kembali trading strategy Ou dan Penman, tapi dengan menggunakan data pada penelitian ini. Namun, karena adanya perbedaan periode dan juga Holthausen dan Larcker (1992) memasukkan perusahaan OTC, maka Holthausen dan Larcker (1992) mengembangkan model logit yang baru untuk memprediksikan tanda unexpected earnings.
Metodologi Penelitian………(Cont’d) Hasil penelitian Holthausen dan Larcker (1992) dengan Ou dan Penman (1989) berbeda, karena: • Kinerja trading strategy Ou dan Penman (1989) pada periode setelah 1983, buruk. Periode ini termasuk di dalam penelitian Ou dan Penman (1989) (average annual return yang membatasi portfolio di tahun 1983-1988 berkisar antara -2,1 % sampai 4,0% yang bergantung pada excess return metrics). • Holthausen dan Larcker (1992) tidak memasukkan trading strategy periode tahun 1973-1977, dimana Ou dan Penman (1989) mengatakan bahwa pada tahun itu, trading strategy dilaporkan bagus.
Metodologi Penelitian………(Cont’d) • Untuk setiap ukuran, Holthausen & Larcker (1992) mengestimasi 4 model logit yang berbeda (dua periode waktu: 1973-1977 dan 1978-1982; dan dua bursa: NYSE/AMEX firms dan OTC firms). • Ada 12 model logit yang berbeda yang diestimasi untuk memprediksikan excess returns. • Untuk membentuk portfolio, sampel probability score dirangking dari yang rendah ke tinggi. • Portfolio 10 berisikan observasi dengan probabilitas excess return negatif yang paling terbesar dan portfolio 1 berisikan observasi dengan probabilitas excess return positif yang terbesar.
Hasil Penelitian • Tabel 1
Hasil Penelitian profitabilitas trading strategy dengan Observasi Pooled Over Time
Hasil Penelitian profitabilitas trading strategy dengan Observasi Pooled Over Time
Hasil Penelitian Profitabilitas Trading Strategy dengan year by year • Figure 1 menyajikan hasil market-adjusted return dari tahun ke tahun 1978-1988 untuk posisi long, short, hedge untuk 12 bulan holding period bagi kombinasi perusahaan NYSE, AMEX, OTC
Hasil Penelitian Profitabilitas Trading Strategy dengan year by year …………………………………..(Cont’d)
Relationship of the trading strategy to other known anomalies • Tabel 4 melaporkan tiga regresi berbeda, yaitusaturegresiuntuk setiap ukuran excess return untuk mengetahui apakah model prediksi telah menangkap fenomena anomali tersebutterkaitdenganexcess returntahunberikutnya. Persamaan regresinya adalahsebagaiberikut: EXRETit = b0t + b1 PRDUMMYit + b2t UEPS/Pit + b3t E/Pit + b4t B/Mit + b5t RMB36it + b6 MKTVALit
Relationship of the trading strategy to other known anomalies………….(Cont’d)
Relationship of the trading strategy to other known anomalies………….(Cont’d)
Hasil Penelitian Model Ou dan Penman untuk Prediksi Logit Unexpected earnings • Pada tabel 1 ditunjukkan korelasi nilai estimasi probabilitas dari model prediksi unexpected EPS dengan ketiga model prediksi excess return. • Tabel 5 berikut ini memberikan informasi mengenai kemampuan prediksi model logit unexpected earnings.
Predictive ability of the unexpected earnings logit models ………………..(Cont’d)
Profitabilitas Trading Startegy Ou dan Penman: Observasi Pooled Over Time
Profitabilitas Trading Startegy Ou dan Penman: year by year ………….(Cont’d)
Kesimpulan • Penelitian ini mirip dengan yang dilakukan oleh Ou & Penman (1989), tetapi berdasarkan model prediksi excess return langsung. Hasilnya menyatakan bahwa trading strategy berdasarkan pada model prediksi excess return langsung mampu menghasilkan abnormal return yang signifikan pada periode tahun 1978-1988. • Seluruh hasil penelitian Holthausen & Larcker (1992) mendukung hasil penelitian Ou & Penman (1989) yang menyatakan bahwa item financial statement dapat dikombinasikan ke dalam satu ukuran tertentu untuk memprediksikan pergerakan harga saham berikutnya. • implementasi trading strategy Holthausen dan Larcker (1992) berdasarkan model prediksi excessreturn terlihat lebih berhasil dibandingkan implementasi trading strategy berdasarkan model prediksi earnings. • Trading strategy Ou dan Penman (1989) tidak bekerja pada periode tahun 1983-1988, sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas trading startegy Ou dan Penman (1989) lebih rapuh daripada hasil uji pada periode tahun 1973-1983.
End of session Terima Kasih