290 likes | 529 Views
POLIMERISASI HETEROGEN. Polimerisasi Bulk Heterogen. initiator. monomer. Monomer dan initiator saling larut Polimer tidak larut dalam sisa monomer, Biasanya eksotermis Semakin besar konversi , semakin tinggi viskositasnya. monomer. polymer. CONTOH.
E N D
POLIMERISASI HETEROGEN
Polimerisasi Bulk Heterogen initiator monomer • Monomer dan initiator salinglarut • Polimertidaklarutdalamsisa monomer, • Biasanyaeksotermis • Semakinbesarkonversi, semakintinggiviskositasnya monomer polymer
CONTOH The high pressure free radical process for the manufacture of Low Density Polyethylene initiator ethylene T = 200 – 280C P = 1000 – 3000 atm Super- critical ethylene polyethylene
Polyethylenemembentukcabangkarenaproses self-branching. • Cabang yang lebihpanjangdarimetiltidakdapatmasukkekisikristal polyethylene, sehinggapolimerpadat yang dihasilkankurangbersifatkristal (tidaktransparan) danlebihkakudaripada HDPE (0.935-0.96 g cm-3) yang dibuatdenganreaksicoordination polymerization
PolimerisasiLarutanHeterogen (proses slurry) katalis solven inisiator monomer • Monomer, initiator, dankatalislarutdalamsolven, • Polimertidaklarutdalamlarutan • Ekotermis • Semakinbesarkonversi, semakintinggiviskositasnya Larutan polimer
Langkah-langkahprosespolimerisasi slurry: Langkahpenyiapankatalis. Katalis yang padaumumnyaberupapadatan, diproduksisedemikianrupasehinggatidakada air danoksigenpadakatalis. Langkahpolimerisasi Reaksipolimerisasidilakukanpada P < 50 atmdan T < 110C (untukmenghidarilarutnyapolimer) sehinggaterbentuk slurry dengankonsentrasipolimer 20% dalamdiluencairanalifatik (misal propylene, dalampembuatan polypropylene).
Recovery polimer: Langkahinidilakukandengancara stripping terhadapdiluen, pencucianuntukmenghilangkansisakatalis, danekstraksikomponenpolimer yang takdikehendaki (jikaperlu). Langkah “compounding”: Langkahinibertujuanuntukmencampurberbagaimacam stabilizer danbahanaditifdenganlelehanpolimer, yang kemudiandiikutidenganpendinginandanpembentukan pellet.
Jikakonsentrasikatalissangatkecil, makalangkahpenghilangankatalisdapatdiabaikan. • Konversibiasanyalebihtinggidibandingkandengan free-radical, high-pressure polymerization process, sehinggalebihsedikit monomer yang harusdirecycle. • Temperaturreaksipadaproses slurry dapatdikontroldengan me-reflux solven.
PolimerisasiSuspensi (bead/pearl/granular polymerization) Dispersing agent inisiator monomer air • Monomer dan initiator tidaklarutdalamsolven, • Polimertidaklarutdalamlarutan • Ekotermis • Semakinbesarkonversi, viskositasrelatiftidakberubah. Polimertersuspensi
Peran air: Media transfer panas. Menjagaviskositas media reaksitetaprendah. Dalampolimerisasivinyl chloride : (CP)monomer = (CP)polimer = ¼ (CP)air Rasio air/monomer : 1,5/1 – 1,75/1
Inisiator Senyawa peroxide Senyawa azo Senyawa ionik aluminum alkyl antimony alkyl titanium chloride chromium oxides Benzoylperoxide Diacetylperoxide Laurylperoxide t-butyl-peroxides Azo-bis-isobutyronitrile (AIBN) Jumlahkatalis : 0.1 – 0.5% dariberatmonomer
Apa yang terjadidalamtetesan monomer? 10 – 20% 75 – 80% 0% Encer Padatan Tidaklengket Kental Lengket
Masalahutama Aglomerasi (terutamapadatahapdimanatetesanmenjadikentaldanlengket) Pengadukan Stabilizing agent
Stabilizing agent Surface-active agents (surfactants) Polimer yang larutdalam air gelatin, methyl cellulose, poly(vinyl alcohol), starches, gums, dan poly(acrylic acids) besertagaramnya Garamdariasamlemak, MgCO3 , CaCO3 Ca3(PO4)2 TiO, Al2O3 Jumlahstabilizing agent: 0,01 – 0,5% dariberatmonomer
Diagram alirpolimerisasisuspensi untukpembuatan methyl methacrylate
Diagram alirpolimerisasisuspensi untukpembuatan methyl methacrylate
Dalampolimerisasisuspensi, monomer + inisiator yang terlarutdidispersikandalambentuktetesankecilkedalam air yang mengandungsedikitsuspensionagent. • Begitupolimerisasiberlangsung, tetesan monomer berubahmenjadikentaldanlengket. • Hasilakhirreaksimengandungpolimer 25-50% yang terdispersidalam air. • Koagulasidaridispersidikontroldenganpengadukandanbantuanstabilizing agent.
Jikapolimerisasisudahselesai, suspensipolimerdialirkankeblowdown tank atau stripper untukmemisahkansisa monomer. • Slurry dipompake centrifuge atau filter untukmenyaring, mencuci, danmengeringkanpolimer. • Polimerbasah (30% air) dikeringkandenganudarahangat (66 to 149°C) dalam dryer. • Polimerkeringdikirimke storage.
REAKTOR • Bentukreaktorumumnyatangkivertikalberpengaduk yang terbuatdari stainless steel atau glass-lined carbon steel. • Reaktordilengkapidenganpengaduk (tipe paddle atau anchor) dengan 20 – 60 rpm. • Yang perludiperhatikanadalahkontroltemperatur.
REAKTOR GLASS-LINED CARBON STEEL STAINLESS STEEL • Perpindahanpanaskurang • Tidakada fouling • Perpindahanpanasbagus • Masalah fouling
Reaksieksotermis Kontroltemperatursangatpenting Reaktordengan baffle Reaktordenganjaket Hati-hati! Dead volume Sistemrefrijerasi
Jikaukuranreaktorberjaketdiperbesar, timbulmasalahluasperpindahanpanas. • Luasperpindahanpanastidakberbandinglurusdengan volume reaktor. • Untuktangkisilinder, pertambahanluasperpindahanpanasjaketsebandingdengankenaikan volume dipangjatkan 0,67.
Dispersi monomer 1 m – 0,5 cm Reaktor mini
Keuntunganpolimerisasisuspensi: Penggunaan air sebagai media pertukaranpanaslebihekonomisdarpadasolvenorganik. Dengannilai CP yang besar, pengambilanpanasreaksilebihefektifdankontrolterhadaptemperaturmenjadilebihmudah. Pemisahandanpenangananpolimerlebihmudahdaripadapolimerisasiemulsidanlarutan. Produklebihmudahdimurnikan.
Polimerisasisuspensi paling banyakdigunakanuntukmemprodukasi resin plastik: • Semuajenis resin termoplastik • Polystyrene, • Polymethylmethacrylate, • Polyvinyl chloride, • Polyvinylidene chloride, • Polyvinyl acetate, • Polyethylene, • Polypropylene
CONTOH SOAL Mengapapenggunaan coil pendingindalamreaktoruntukpolimerisasisuspensitidakdianjurkan? PENYESAIAN: Masalahutamadalamreaktoruntukpolmerisasisuspensiadalahterbentuknyakerakpolimer. Jikakerakterbentukdiantara coil-coil pendingin, makapembersihannyaakansangatsulit.