150 likes | 551 Views
ROAD TO MABRUR. DISAMPAIKAN KEPADA SISWA SAAT MATERI HAJI DAN UMRAH DI KELAS 9. HAJI Niat Haji Waktu Pelaksanaan : dimulai dari Bulan Syawal – Dzulhijah) Ruku Haji : Niat, Wukuf, Thawaf, Sa’I, Tahalul, Tertib. UMRAH Niat Umrah Waktu Pelaksanaan : kapan saja
E N D
ROAD TO MABRUR DISAMPAIKAN KEPADA SISWA SAAT MATERI HAJI DAN UMRAH DI KELAS 9
HAJI Niat Haji Waktu Pelaksanaan : dimulai dari Bulan Syawal – Dzulhijah) Ruku Haji : Niat, Wukuf, Thawaf, Sa’I, Tahalul, Tertib UMRAH Niat Umrah Waktu Pelaksanaan : kapan saja Rukun Umrah : Niat, Thawaf, Sa’I, Tahalul, Tertib PERBEDAAN UMRAH DAN HAJI
Ù#GjfîîîîîîîîîîîîîîîîîRfe|9îîîîsp äa<äîçîi Öbçæ|;fe@äîînfeSîîîîîMp#~îîîîîæ dp ü lü änîiãläa ufîîîîîîîîîîîîîîîîîîî58 oîip kî~s ã=æü häîîîîîîîîîîîîîîîîîîî^îi$än~îîæ$äîî} ãu~îîîîîY Ú( w~îîîîçîAuîîîîîîî~eü PäîË&îAãoîi#~îîîçeã /î1@äîîîîîîîîneãéfîQ ufe p • “Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia ialah (Ka’bah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam”. • Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas (diantaranya) Maqam Ibrahim. Barangsiapa yang memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan haji bagi mereka yang mampu melaksanakan perjalanan kesana”.
8 Dzulhijah ( Tarwiyah) • Niat memakai ihram untuk Haji/Umrah : • Sebelumnya disunnahkan mandi wajib (boleh memakai sabun, shampoo dan parfum) • Setelah berihram disunnahkan shalat sunnah 2 rakaat • Berangkat menuju Arafah setelah Dhuhur (Dhuhur – Asyar dijamak Qashar Taqdim) • Bermalam di Arafah (Ihram masih dipakai) äîîîî.î1 ktîîfeã cî~çîe Õ=îjîîîQ ktîîfeã cî~çîe
LARANGAN SAAT BERIHRAM Bagi pria dilarang : • · Memakai pakaian berjahit • · Memakai sepatu yang menutup mata kaki • · Menutup kepala yang melekat dengan kepala seperti topi, kecuali kepala yang diperban untuk menutupi luka atau pada saat cuaca sangat dingin sekali yang harus menutup kepala. Bagi wanita dilarang : • · Berkaos tangan • · Menutup muka , memakai cadar. Bagi pria dan wanita dilarang : • · Memakai wangi wangian kecuali yang sudah dipakai di badan sebelum niat ihrom. • · Memotong kuku, mencukur rambut atau mencabut rambut badan. • · Memburu binatang buruan darat yang liar. • · Membunuh dan menganiaya binatang buruan darat dengan cara apapun ( kecuali binatang yang membahayakan boleh dibunuh). • · Meminang wanita untuk dinikah. • · Menikah • · Bercumbu • · Bersetubuh • · Mencaci maki atau bertengkar dan mengeluarkan kata kata yang kotor dan keji. • Larangan larangan ini tidak berlaku setelah tahallul.
9 Dzulhijah ( Hari Arafah) • Wukuf di Padang Arafah dari Dhuhur hingga menjelang maghrib • Mendengarkan Khutbah Arafah • Berdoa dan mohon ampun sebanyak-banyaknya • Setelah shalat maghrin dan Isya dijamak qashar taqdim; jamaah berangkat menuju Mina untuk Mabit dan lempar jamarat dengan berhenti sejenak saat tengah malam di Musdalifah • Mencari batu untuk lempar jamarat (min. 70 butir) di Musdalifah • Ihram masih dipakai
10 Dzulhijah (Mabit di Mina) • Dini hari, saat kedatangan di Mina, para jamaah dianjurkan melempar kerikil di Jumratul Aqabah ( 7x ) – Sunnahnya saat dhuhur hingga menjelang asyar. • Tahalul Awal (Cukur rambut yang pertama) • Jamaah dapat melepas ihram dengan baju bersih biasa • Semua ketentuan saat berihram tidak berlaku kecuali berhubungan suami istri
TAHALUL AWAL DAN TSANI Tahalul ke-1 setelah lempar jumrah aqabah Tahalul ke-2 setelah thawaf ifadhah dan Sa’i
10 Dzulhijah (lanjutan…) • Setelah Tahalul Awal, boleh mandi dan keramas serta ganti baju biasa • Pergi ke Mekah untuk Thawaf Ifadhah, Sa’I dan Tahalul Tsani • Kembali ke Mina sebelum maghrib untuk Mabit (bermalam)
MACAM-MACAM THAWAF • THAWAF QUDUM : Thawaf kedatangan pertama kali ke Ka’bah • THAWAF IFADHAH : Thawaf rukun haji pada tanggal 10 Dzulhijah setelah Wukuf • THAWAF SUNNAH : Thawaf setiap saat / waktu saat ada kesempatan • THAWAF WADA’ : Thawaf perpisahan saat akan meninggalkan Mekah
11 Dzulhijah • Dini hari tgl 11 Dzulhijah sudah diperbolehkan melempar jumrah • Jamaah melempar 21 kerikil ke Jamarat. (Jumrah Ula = 7 kerikil; Jumrah Wustha = 7kerikil; Jumrah Aqabah = 7 kerikil) • Pagi-sore hari sebelum maghrib boleh beraktifitas apapun termasuk ke Mekah untuk Thawaf Sunnah • Kembali ke Mina untuk bermalam sebelum maghrib (Lanjut hari ke-2 di Mina untuk melaksanakan Nafar Tsani)
12 Dzulhijah ( Nafar Awal ) • Dini hari tgl 12 Dzulhijah sudah diperbolehkan melempar jumrah • Jamaah melempar 21 kerikil ke Jamarat. (Jumrah Ula = 7 kerikil; Jumrah Wustha = 7kerikil; Jumrah Aqabah = 7 kerikil) • Setelah melempar jumrah, jamaah dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari / Thawaf Sunnah ke Mekah • Pulang kembali ke Mina untuk Nafar Tsani atau kembali ke penginapan dan tidak kembali ke Mina (diakhiri dengan Thawaf Wada’)
13 Dzulhijah ( Nafar Tsani ) • Melempar jumrah yang dimulai saat dini hari • Jumrah yang dilempar adalah Jumratul Ula (7x); Jumratul Wustha (7X); Jumratul Aqabah (7x) = 21 kerikil • Pulang ke penginapan atau ke Mekah untuk melaksanakan Thawaf Wada’