170 likes | 642 Views
Pertemuan 01. Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006. Pengantar Umum Bahan Konstruksi Kayu : Kayu merupakan bahan alam Kayu merupakan bahan an-isotropis Kayu dapat terbakar (‘non-fire proof’), tetapi tahan api (‘fire resistant’) Kayu lebih tahan tarikan dari pada tekanan.
E N D
Pertemuan 01 Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
Pengantar Umum Bahan Konstruksi Kayu : • Kayu merupakan bahan alam • Kayu merupakan bahan an-isotropis • Kayu dapat terbakar (‘non-fire proof’), tetapi tahan api (‘fire resistant’) • Kayu lebih tahan tarikan dari pada tekanan. • Kayu digunakan untuk struktur bangunan rendah - menengah (bangunan dengan jumlah lantai 8)
Hal-hal yang mempengaruhi mutu kayu, sifat-sifat mekanis dan tegangan ijin : • Berat jenis • Kadar lengas (berkaitan dengan mulai susut kayu) • Kecepatan pertumbuhan (cincin tahun) • Posisi cincin tahun • Mata • Retak • Miring arah serat • Pohon hidup dan mati • Pengeringan alamiah atau oven • Pengawetan (untuk daya tahan terhadap awet dan kebakaran) • Keawetan • Lama pembebanan
Jenis kayu yang lazim digunakan: • Daftar 120 jenis kayu perdagangan di Indonesia • Mutu kayu menurut Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) :
Kelas Kuat Jati (tectona grandis) I II III IV 150 100 75 50 130 130 85 60 45 110 40 25 45 10 30 20 12 8 5 15 it= 170 g tr//= 150 g tk//= tk/= 40 g //= 20 g Tegangan Ijin menurut PKKI : Tegangan ijin untuk kayu Mutu A : Kolerasi tegangan ijin untuk kayu Mutu A :
Dimana : • G = berat jenis kayu kering udara • it = tegangan ijin sejajar serat untuk tekan • tk// = tr// = tegangan ijin sejajar serat untuk tarikan • tk/ = tegangan ijin tegak lurus serat untuk tekan • // = tegangan ijin sejajar serat untuk geser Pengaruh mutu terhadap tegang ijin : • Untuk kayu mutu B, angka-angka diatas dikalikan dengan faktor 0,75 • Kelas kuat diambil yang rendah • Tegangan ijin dapat dihitung berdasarkan berat jenis kering udara.
Pengaruh keadaan konstruksi dan sifat pembenahan terhadap tegangan ijin : • Harus dikalikan faktor 2/3, untuk : • Untuk konstruksi yang selalu terendam air. • Untuk konstruksi yang tidak terlindung dan kemungkinan besar kadar lengas kayu selalu tinggi. • Harus dikalikan faktor 5/6, untuk : • Untuk konstruksi yang tidak terlindung, tetapi kayu dapat mengering dengan cepat. • Boleh dikalikan faktor 5/4, untuk : • Untuk konstruksi yang dibeban oleh beban tetap dan beban angin • Untuk konstruksi yang dibeban tetap dan beban sementara.
Pengaruh arah gaya pada tegangan ijin : • tk = tk// - ( tk// - tk/) sin Di mana : • = tegangan ijin kayu • tk = tekanan • = sudut antara arah gaya dan arah serat kayu
Nilai modulus elastisitas (E//): Sumbu Penampang Kayu : • Sumbu Bahan (SB): Sumbu yang memotong semua penampang kayu • Sumbu Bebas Bahan (SBB): Sumbu yang tidak memotong penampang kayu atau sumbu yang memotong sebagian penampang kayu.
Tataletak Penampang Kayu terhadap sumbu : • Datar : Balok yang dipasang mendatar memikul momen tunggal • Miring : Balok yang dipasang membentuk sudut memikul momen ganda (contoh : balok gording)
Tataletak Penampang Kayu terhadap sumbu : • Datar : Balok yang dipasang mendatar memikul momen tunggal • Miring : Balok yang dipasang membentuk sudut memikul momen ganda (contoh : balok gording)
Persyaratan yang harus dipenuhi: • Persyaratan Stabilitas : Tinjauan terhadap bahaya tekuk • Persyaratan Kekuatan : Tinjauan terhadap tegangan ijin • Persyaratan Kekuatan : Tinjauan terhadap lendutan Aplikasi Perhitungan : • Menentukan dimensi penampang kayu • Memeriksa dimensi penampang kayu