120 likes | 658 Views
Program Studi Teknik Sipil. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana. 1. MODUL 1 TEORI KERUNTUHAN DAN DAYA DUKUNG 1. Macam-macam Tipe Fondasi Fondasi adalah bagian terendah dari bangunan yang meneruskan beban bangunan ke tanah atau batuan yang berada di bawahnya.
E N D
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana 1 MODUL 1 TEORI KERUNTUHAN DAN DAYA DUKUNG 1. Macam-macam Tipe Fondasi Fondasi adalah bagian terendah dari bangunan yang meneruskan beban bangunan ke tanah atau batuan yang berada di bawahnya. Terdapat dua klasifikasi fondasi yaitu fondasi dangkal dan fondasi dalam. Fondasi dangkal didefinisikan sebagai fondasi yang mendukung bebannya secara langsung, seperti : fondasi telapak, fondasi memanjang dan fondasi rakit. Fondasi dalam didefinisikan sebagai fondasi yang yang meneruskan beban bangunan ke tanah keras atau batu yang relatif jauh dari permukaan, contohnya fundasi sumuran atau fundasi tiang. Macam-macam contoh tipe fondasi diberikan dalam Gambar 1. Gambar 1. Macam-macam tipe fondasi http://www.mercubuana.ac.id 1
Untuk mempelajari perilaku tanah pada saat permulaan pembebanan sampai mencapai keruntuhan, dilakukan tinjauan terhadap suatu fondasi kaku pada kedalaman dasar fondasi yang tak lebih dari lebar fondasinya. Penambahan beban fondasi dilakukan secara berangsur-angsur (Gambar 3.2). Gambar 2. Fase-fase keruntuhan fondasi Fase I. Saat awal penerapan bebannya, tanah di bawah fondasi turun yang diikuti oleh deformasi tanah secara lateral dan vertikal ke bawah. Sejauh beban yang diterapkan relatif kecil, penurunan yang terjadi kira-kira sebading dengan besarnya beban yang diterapkan. Dalam keadaan ini tanah dalam kondisi keseimbangan elastis. Massa tanah yang terletak di bawah fondasi mengalami kompresi yang mengakibatkan kenaikan kuat geser tanah yang dengan demikian menambah daya dukungnya. Fase II. Pada penambahan beban selanjutnya baji tanah terbentuk tepat di dasar fondasi dan deformasi plastis tanah menjadi semakin dominan. Gerakan tanah pada kedudukan plastis dimulai dari tepi fondasi, dan kemudian dengan bertambahnya beban, zona plastis berkembang. Gerakan tanah ke arah lateral menjadi semakin nyata yang diikuti oleh retakan lokal dan geseran tanah di sekeliling tepi fondasinya. Dalam zona plastis, kuat geser tanah sepenuhnya berkembang untuk menahan, bebannya. Fase III. Fase ini dikarakteristikkan oleh kecepatan deformasi yang semakin bertambah seiring dengan penambahan bebannya. Deformasi tersebut diikuti oleh gerakan tanah ke arah luar yang diikuti oleh menggembungnya tanah permukaan, dan kemudian tanah http://www.mercubuana.ac.id 3
tanah tak dapat berkembang. Fondasi menembus tanah ke bawah dan baji tanah yang terbentuk di bawah dasar fondasi hanya menyebabkan tanah menyisih. Saat keruntuhan,bidang runtuh tak terlihat sama sekali (Gambar 3c) Catatan : keruntuhan geser umum terjadi pada tanah tak mudah mampat dan kuat gesernya tinggi :. keruntuhan geser penetrasi terjadi pada tanah yang mudah mampat (pasir tak padat dan lempung lunak) juga jika pada kedalaman fundasi Df sangat besar dibanding lebarnya. Gambar 3. Macam-macam keruntuhan fondasi. a)keruntuhan geser umum, b)keruntuhan geser lokal, c)keruntuhan geser penetrasi Vesic (1963) mengerjakan tes model untuk mengetahui pengaruh kepadatan tanah pasir serta pengaruh lebar dibanding kedalaman fundasi Df/B terhadap mekanisme keruntuhan fundasi. Dari hasil tersebut diperoleh bahwa tipe keruntuhan fundasi bergantung pada kerapatan relatif Dr dan nilai Df/B (gambar 3.4). Tipe keruntuhan geser http://www.mercubuana.ac.id 5