350 likes | 1.36k Views
PRODUKSI ANIMASI. Anwari.,S.Sos.,M.Si. diharapkan mahasiswa mampu Memahami konsep perencanaan Produksi Animasi dan Multimedia. Proses pembuatan karya animasi.
E N D
PRODUKSI ANIMASI Anwari.,S.Sos.,M.Si diharapkan mahasiswa mampu Memahami konsep perencanaan Produksi Animasi dan Multimedia
Proses pembuatan karya animasi • Proses pembuatan karya animasi yang dilakukan rumah produksi meliputi tiga tahap. Pertama, tahap praproduksi, mencakup pembuatan konsep, skrip, dan storyboard. Kedua, tahap produksi, meliputi pembuatan layout dan pembuatan karakter serta key animation atau gerakan kunci. Ketiga, pasca produksi, yang terkadang perlu bersinergi dengan rumah produksi lain. Karena itu, mendirikan rumah produksi animasi memerlukan modal yang cukup besar.
Pengenalan Produksi Animasi Televisi • Pemilik PT Red Rocket Animation (RRA), Poppy, mengakui bahwa pada tahun 2004 bisnis animasi memang sedang bagus. Proyek yang kini tengah digarap RRA adalah dongeng Aku dan Kau yang disponsori Nestle. Sebelumnya banyak juga karya animasi dalam berbagai iklan yang dibuat RRA. Seperti iklan Pepsodent, RC Cola, Chiki, Cheetos, atau acara MTV Land. • Perusahaan Citra Audiovistama telah mengerjakan animasi untuk iklan es krim Walls, Suzuki Jimmy, ban Intirub, company profile Astra. Tapi, Poppy menilai, bisnis animasi di Indonesia sebenarnya belum bisa dikatakan industri sehingga siapa pun bisa menciptakan harga. Bahkan, kini untuk animasi berdurasi pendek telah terjadi persaingan di bidang harga. Perhitungan Koen, untuk mendirikan rumah produksi animasi minimal memerlukan modal Rp1,5 miliar. Jika kondisi bisnis animasi bagus, modal tersebut bisa balik dalam tempo 2-3 tahun.
Preproduction/Praproduksi • Preproduction atau Pra Produksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi (shooting film atau video). kita harus mempersiapkan footage video yang telah ada, fotografi, diagram dan grafik, gambar ilustrasi, atau animasinya. Tetapi banyak pula para videographer yang memulai dari awal atau dari nol. Pada intinya tujuan pra produksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya digital video sesuai dengan harapan.
• Outline • Untuk mempermudah membuat proyek video, maka kita harus membuat sebuah rencana kasar sebagai dasar pelaksanaan. Outline dijabarkan dengan membuat point-point pekerjaan yang berfungsi membantu kita mengidentifikasi material apa saja yang harus dibuat, didapatkan, atau disusun supaya pekerjaan kita dapat berjalan. Outline dapat disusun dengan rekan kerja atau dengan klien kita, supaya kita dapat menghasilkan sebuah visi dan persepsi yang sama tentang langkah pelaksanaan proyek yang akan dibuat.
Script/Skenario • Dengan menggunakan outline saja sebenarnya sudah cukup untuk memulai tahapan pelaksanaan produksi, tetapi dalam berbagai model proyek video, seperti iklan televisi, company profile, sinetron, drama televisi, film cerita dan film animasi tetap membutuhkan skenario formal yang berisi dialog, narasi, catatan tentang setting lokasi, action, lighting, sudut dan pergerakan kamera, sound atmosfir, dan lain sebagainya.
Storyboard • Apabila kurang cukup dengan outline dan scenario, maka kita dapat pula menyertakan storyboard dalam rangkaian perencanaan proses produksi kita. Storyboard merupakan coretan gambar/sketsa seperti gambar komik yang menggambarkan kejadian dalam film. Di dalam gambar tersebut juga berisi catatan mengenai adegan, sound, sudut dan pergerakan kamera, dan lain sebagainya. Penggunaan storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan dalam proses produksi nantinya.
Rencana Anggaran Biaya • Ketika kita sedang mengerjakan proyek professional ataupun pribadi, maka sangat dianjurkan untuk merencanakan anggaran biaya produksi. Dalam proyek professional, rencana anggaran biaya berguna untuk mengamankan keuangan perusahaan. Tanpa anggaran biaya yang terencana, dan hanya mengandalkan spekulasi, maka prosentase kerugian akan menjadi besar. Rencana anggaran biaya meliputi gaji untuk kita, rekan kerja, actor dan talent lainnya (effect specialist, graphics designer, musisi, narrator, dan animal trainers), begitu pula dengan pembelian kaset DV, biaya sewa lokasi, kostum, properties, sewa peralatan, catering dan yang lainnya.
Production/Produksi“Quiet on the set! Action! and Roll “ • kata-kata tersebut seringkali terdengar saat shooting berlangsung, pada intinya merekam kejadian langsung, adegan animasi dan suara pada film, videotape atau DV untuk menghasilkan footage/clip disebut dengan “production” atau proses produksi. • Selama proses produksi berlangsung, perhatian kita akan tertuju pada lighting/pencahayaan, blocking (dimana dan bagaimana aktor atau subyek kita bergerak), dan shooting (bagaimana pergerakan kamera dan dari sudut mana scene kita dilihat). Ada banyak referensi yang bagus untuk mempelajari lebih dalam mengenai proses produksi. Pembuatan animasi/motion graphics dapat pula dikategorikan dalam proses produksi, karena bertujuan menghasilkan footage yang nantinya akan disusun dan diedit dalam proses pasca produksi.
Post Production/Paska Produksi • Setelah proses produksi maka akan dihasilkan footage atau koleksi klip video. Untuk membangun dan menyampaikan cerita, maka harus mengedit dan menyusun klip-klip tersebut dan tentu saja menambahkan visual effects, gambar, title dan soundtrack. Proses diatas disebut dengan postproduction atau pasca produksi. Berikut ini merupakan aplikasi dari Adobe yang khusus dirancang untuk proses pasca produksi :
Adobe Premiere Pro, aplikasi editing yang real‐time untuk para professional dalam bidang digital video production. • Adobe After Effect, sebuah aplikasi khusus untuk Motion Graphics dan Visual Effect. • Adobe Audition™, aplikasi professional untuk pengolahan audio digital. • Adobe Encore™ DVD, aplikasi professional untuk DVD authoring. Selain aplikasi-aplikasi diatas, dikenal pula dua aplikasi grafis professional yang juga memainkan peranan penting dalam menghasilkan elemen grafis berkualitas tinggi, aplikasi tersebut adalah Adobe Photoshop® dan Adobe Illustrator®. Pada bab lain akan dibahas pula metode integrasi berbagai produk Adobe untuk keperluan pasca produksi.
Aplikasi Pengolah Animasi & Multimedia • MacromediaProgram yang termasuk dalam kelompok ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah karya dalam bentuk Multimedia berisi promosi, profil perusahaan, maupun yang sejenisnya dan dikemas dalam bentuk CD maupun DVD. Multimedia tersebut dapat berisi film/movie, animasi, teks, gambar, dan suara yang dirancan sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan lebih interktif dan menarik. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: • - Macromedia Authorware • - Macromedia Director • - Macromedia Flash
Aplikasi Pengolah Animasi & Multimedia • Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah filmdalam berbagai macam format. Pemberian judul teks (seperti karaoke, teks terjemahan, dll) juga dapat diolah menggunakan program ini. Umumnya, pemberian efek khusus (special effect) seperti suara ledakan, desingan peluru, ombak, dan ain-lain juga dapat dibuat menggunakan aplikasi ini. Yang termasuk dalam kategori ini adalah: • Adobe Illustrator (basic grapich for animation basic karacter by vector) • Abobe Photoshop (basic grapich for animation basic karacter by Raster) • Corel Draw (basic grapich for animation basic karacter by vector) • Adobe After Effect (Animation & effek animasi) • Adobe Premiere (Real time video) • Adobe Audition (Suara dan effect suara) • 3D Max (Modeling, Texturing, Animation, Visual Effect) • Maya (Modeling, Texturing, Animation, Visual Effect)
format file Animasi standard • GIF (Graphic Interchange Format) Format file ini hanya mampu menyimpan dalam 8 bit (hanya mendukung mode warna Grayscale, Bitmap dan Indexed Color). Format file ini merupakan format standar untuk publikasi elektronik dan internet. Format file mampu menyimpan animasi dua dimensi yang akan dipublikasikan pada internet, desain halaman web dan publikasi elektronik. Format file ini mampu mengkompres dengan ukuran kecil menggunakan kompresi LZW • TGA (Targa) Format file ini didesain untuk platform yang menggunakan Targa True Vision Video Board. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB dalam 32 bit serta 1alpha channel, juga Grayscale, Indexed Color, dan RGB dalam 16 atau 24 bit tanpa alpha channel. Format file ini berguna untuk menyimpan dokumen dari hasil render dari program animasi dengan hasil output berupa sequence seperti 3D Studio Max.
WAV = File Audio Dapat dibuka dengan aplikasi audio seperti Winamp, Windows Media Player atau yang lainnya. • MPG/MPEG = File Video Dapat dibuka dengan aplikasi video seperti Windows Media Player atau yang lainnya • AVI = File Video Biasanya digunakan untuk format DVD, Dapat dibuka dengan aplikasi video seperti CyberLink PowerDVD, Windows Media Player, dan yang lainnya. • FLV = File Flash Video Dapat dibuka dengan aplikasi video flash seperti Total Video Player, FLV Player atau yang lainnya