1 / 44

PRODUKSI

PRODUKSI. Kaitan Faktor Produksi dengan Produksi. Produksi melibatkan aktivitas memasukkan barang dan jasa yang dinamakan input untuk memperoleh barang dan jasa lain yang dinamakan output.

nelia
Download Presentation

PRODUKSI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PRODUKSI

  2. KaitanFaktorProduksidenganProduksi • Produksi melibatkan aktivitas memasukkan barang dan jasa yang dinamakan input untuk memperoleh barang dan jasa lain yang dinamakan output. • Input dan output merupakan barang dan jasa yang belum dinilai dengan satuan harga, jadi masih dalam wujud satuan fisik seperti apa adanya.

  3. Input adalahsumberdaya. • Adabanyaksekalisumberdaya yang digunakanuntukmenghasilkansuatuprodukdandapatdigolongkanmenjadiempatgolonganbesar : 1. Sumberdayaalam : lahan, air, cuaca dan iklim. 2. Sumberdayamanusia : kuantitasdankualitastenagakerja. 3. Sumberdayatanamandanhewan : kuantitasdankualitasspesiesnya. 4. Sumberdaya buatan manusia : modal uang maupun barang, dan semua hasil budidaya dapat digunakan sebagai sumber daya untuk produksi.

  4. Sumber yang adanya bersifat mutlak untuk menghasilkan produk dinamakan “Faktor Produksi”. • Keadaan jumlah dan kualitas faktor produksi menentukan jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan dalam proses produksi. • Dalam keadaan teknologi tertentu, hubungan antara faktor produksi dengan produknya tercermin dalam spesifikasi fungsi produksinya.

  5. Adajuga yang menggolongkansumberdayamenjadiduabagianbesar, yaitu : 1). Sumberdayamanusia (human resources) 2). Sumberdayabukanmanusia (nonhuman resources). Sumberdayatersebutmempunyaikarakteristikyaitu : 1). Terbatasdalamjumlahnya, 2). Dapatberubah-ubahuntukdipakaidalamberbagaipenggunaanalternatif, dan 3). Dapatdikombinasikandalamberbagaiproporsiuntukmenghasilkansuatuproduk.

  6. Dengan mempelajari kaitan faktor produksi dengan produksinya seperti di atas, maka sekilas nampak mudah untuk membedakan mana faktor produksi dan mana yang termasuk produknya. • Kesulitan yang dapat timbul adalah “adanya produk yang butuhkan untuk memproduksi produk lain”. Sebagai contoh : 1. Pakan jadi yang berupa ransum. Apakah ransum ini termasuk faktor produksi/input ataukah produk/output?

  7. 2. Daging sapi. Apakah daging sapi ini termasuk faktor produksi/input ataukah produk/output? 3. Kecakapan atau skill. Apakah skill ini termasuk faktor produksi/input ataukah produk/output? • Agar dapat lebih jelas dalam membedakan mana faktor produksi dan mana hasil produksinya maka perlu diingat “Tujuan akhir dari seorang produsen itu sendiri”. • Berdasarkan hal tersebut maka contoh diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

  8. 1. Ransumternakbagiprodusenmakananternakmerupakanhasilakhir yang ditujusehinggaransumternaktersebut yang menjadiproduknya. • Faktorproduksinyamungkinsajaberupatenagakerjadan modal. • Bagiprodusensususapi, ransumjaditersebutbukanmenjaditujuanakhir. • Tujuanakhirprodusenadalahproduk air sususapi, dengandemikianransumdiperlukanuntukmenghasilkan air sususapi. • Sehinggaransumtersebutmerupakanfaktorproduksisedangkan air sususapisebagaiproduknya.

  9. 2. Daging sapi bagi produsen “dendeng” merupakan faktor produksi, sedangkan bagi produsen sapi merupakan hasil produksi. 3. Kecakapan/skill bagi produsen ternak merupakan faktor produksi, tetapi bagi produsen pakar (perguruan tinggi) merupakan hasil produksi.

  10. FungsiProduksi • Hubunganantarafaktorproduksidenganhasilproduksinyadapatdibericirikhusus berupa suatu fungsi produksi. • Fungsi produksi adalah suatu hubungan matematis yang menggambarkan jumlah hasil produksi tertentu ditentukan oleh jumlah faktorproduksi yang digunakan. • Jumlahhasilproduksimerupakan “dependent variabel” danjumlahfaktorproduksinyasebagai “independent variabel”.

  11. Secaramatematisfungsiproduksinyaditulissebagaiberikut : • Y = f (X1, X2, X3, ...........Xn) Dimana :Y : hasilproduksifisik (matrik) X1.......Xn : faktor-faktorproduksi • Bentukhubunganantarafaktorproduksidenganhasilproduksinya yang seringdigunakanadalahsebagaiberikut : 1. Yt = a + bXt + Et Fungsi linier sederhana 2. Yt = a + b1X1t + b2X2t +...... bnXnt + Et Fungsi linier berganda 3. Yt = a + b1X1t + b2X1t2 + Et Fungsi kuadratik 4. Yt = a X1tbi 10Et Fungsi Cobb-Douglas sdrhn 5. Yt = a X1tb1 X2tb2 ..... Xntbn 10EtFungsi Cobb-Douglas bergnd

  12. Suatu hal yang harus diperhatikan adalah ada banyak sekali bentuk persamaan aljabar yang dapatdigunakanuntukmenyatakansuatufungsiproduksi. • Tidakadasuatubentuk yang dapatdipakaiuntukmenggambarkanproduksidisetiapdaerahdanpadasuatukeadaan. • Tetapijikabentukfungsiproduksitelahditemukan, makaketeranganitusangatbergunabagiprodusenuntukmengambilkeputusanoptimasi. • Olehkarenaitu, penelitilah yang mempunyaitugasuntukmenemukanfungsiproduksidisetiapkeadaanusaha.

  13. Bentukpersamaanaljabar yang menyatakanfungsiproduksisepertidiatasperludisempurnakandenganmenentukankonstantadari a dan b secarastatistikdihitungdenganmetode “Least Sguare” darisekumpulan data produkdanfaktorproduksinya. • Prinsip “Least Sguare” adalah membuat suatu garis dari sekumpulan titik dalam suatu ruangdimanaletakgaristersebutmempunyaisimpangan yang paling kecildariletaktitik-titik yang ada. • Cara yang lebihrincidapatdipelajaridalamstatistika

  14. Padabentukpersamaan yang melibatkanlebihdariduavariabel (satuvariabel Y danlebihdarisatuvariabel X), makahubunganantarafaktorproduksidenganhasilproduksinyatidakperludigambarkarenadisampingsukarjugamenyulitkantafsirannya. • Tetapijikahanyamelibatkanduavariabelsaja, makasebaliknyahubunganantarafaktorproduksidenganhasilproduksinyadigambarkanuntukmenjadikanjelasdalamtafsiranmaknanya. • Gambarfungsi linier Ŷ = 25 + 0,5X adalahsebagaiberikut :

  15. Gambar 1. Fungsiproduksi linier dengansatuvariabel input. • Keterangan : Fungsi linier itumenyatakanbahwasetiaptambahansatu unit X (=25) akanmengakibatkantambhansetengan unit Y (=12,5). • Gambar 1 memperlihatkangerakyang menaik lurus. Jika persamaan fungsi produksi menjadi sebaliknya yaitu : Y = 100 –0,5X, makagerakgarismenjadimenurunlurusdarititikawal 100 danmemperlihatkanberlakunyahukum“Decreasing return”. • Gambarfungsikuadratik Ŷ = 12,5 + X + 0,005X2adalahsepertigambar 2 berikutini.

  16. Gambar 2. Fungsiproduksikuadratikdengansatuvariabel input. • Gambar 2 tersebutmemperlihatkangerakgariscekung yang menaikdarititikawal 12,5. • Geraktersebutmenyatakanadanyatambahanhasil yang semakinbertambahjikasuatu input ditambahkanpada input yang semakintetapdanberlakulahhukum“Increasing Return”. • Gambarfungsiproduksi yang memperlihatkanberlakunyahukum“Diminishing Return”seperti yang terlihatpadagambar 3. • Gambar 3 dibuatberdasarkanpersamaanfungsi Cobb-Douglas sederhana Ŷ = 5X0,50. • Padagambar 3 terlihatgerakgarislengkung (cembungdarisumbudatarnya) yang naikdengantambahan yang semakinberkurang.

  17. Gambar 1,2,3 memperlihatkan fenomena (gejala) yang terdapat di alam yang dicoba diungkapkan melalui model matematika dan statistika. • Tentu saja satu model pendekatan tersebut belum cukup mengungkap kejadian yang bersifat menyeluruh dari perilaku produksi juka input di tambah terus menerus. • Jadi, satu model fungsi produksi hanya berlaku untuk menggambarkan satu tahapan proses produksi.

  18. Gambar 3. Fungsiproduksi Cobb-Douglas dengansatuvariabel input. • Jikasuatu input ditambahkanterusmeneruspada input yang tetap, makaperilakuoutputnya secara teoritis digambarkan seperti gambar 4. • Gambar 4. Perilaku Produksi dengan satu variabel input. • Gambar 4 tersebutmerupakan “KurvaProduksi” yang berlakuumumdanbanyakditulisdalambuku-bukuteoriekonomi yang membahasperilakuproduksi. • Kurvaproduksiitumemperlihatkanbahwaadatigaprosesperilakudalamproduksijika input X2 ditambahkansecaraterusmenerus (kontinue) padasuatu input yang tetap (misalnya X1). Padaprosespertama, setiaptambahan input akanmemberikantambahanproduk yang semakinbertambahatau “Increasing Return”.

  19. Proses ke dua ditandai dengan tambahan produk yang semakin berkurang pada setiap tambahan input atau “Diminishing Return”. • Pada proses ke tiga, setiap tambahan input justru akan menurunkan hasil produksi atau “Decreasing Return”.

  20. Suatucontohperilakuproduksitersebutadalahpemberianobat-obatandalampakanayamuntukmenaikkanproduksibobottelurnya. • Pemberiandosistahappertama yang relatifdaridosisnolsampaidosisagaktinggimenyebabkanadanyatambahanbobottelur yang semakinbertambah. • Jikadosisditingkatkanlagimakasifatobatakanmenjadi racun mulai tampak dengan ditandai tambahan bobot telur menjadi semakin berkurang. • Padaprosesakhir, jikadosisobatmenjadisangatberlebihanmakasifatracunobatberpengaruhkuatdanmenyebabkantidakadatambahanbobottelurtetapijustruadapenurunanbobottelurtersebut.

  21. Kurvaproduksi total sepertigambar 4 tersebutperludilengkapikurvaproduksiper satuan/unit untuk keperluan analisis optimasi. • Kurva produksi persatuan meliputi kurva “Produk Rata-rata” (PR) atau Average Product (AP) dan “Produk Marginal” (PM) atau Marginal Product (MP). • Produk Rata-rata adalahhasilbagiantaraProduk Total dengan input total dalamsatuanfisik. • Produk Marginal adalahhasilbagiantaratambahanproduk total dengantambahan input dalamsutuanfisik. • Sifat-sifatgerakdari PR dan PM mempunyaihubungandengangerakdarikurvaproduksinya,

  22. Bagi kepentingan optimasi, kurva produksi dibedakan menjadi tiga tahap/daerah pengambilan keputusan. • Pengambilan keputusan optimasi pada daerah I (C’) dan daerah III (D’) merupakan keputusan yang “irrasional”. • Hanya pada daerah II pengambilan keputusan optimasi dapat “rasional” dengan letak titik yang ditentukan berdasarkan pertimbangan marginal dari hubungan nilai produk dan inputnya.

  23. MEMILIH FUNGSI PRODUKSI • Memilihfungsiproduksisesuaikeinginansipenelitiadalahbukanpekerjaanygmudah • Hal inidisebabkankarena data ygadabelumtentusesuaidengan model ataufungsiproduksiygtelahdisiapkansebelumnya. • Kejadianiniseringkaliditemuipadaanalisisygmenggunakan data ygtidakterkontrol, misal data survey sosialekonomi. • Bila data ygdipakaiadalah data yang terkontrol (data percobaandi lab.), maka model ataufungsiygdirancangdapatdenganmudahdiaplikasikan, karenadatanyadapatdikontroldisesuaikandengantujuanpenelitian.

  24. Sebaliknya untuk data sosial ekonomi, walaupun datanya sudah disiapkan dengan baik, namun modelnya atau fungsi produksi yg direncanakan sering dimodifikasi, disesuaikan dengan data yg dikumpulkan. • Hal ini disebabkan karena data sosial ekonomi sering dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yg kadang2 di luar jangkauan ingatan responden.

  25. Didalammemilihbentukataufungsiproduksidiperlukantindakansbb : Identifikasimasalahsecarajelas. • Variabelapaygberfungsisebagaivariabelygdijelaskan, Y danvariabelapaygberfungsisebagaivariabelygmenjelaskan X. • Identifikasimasalahtersebutakanberhasilbaikkalaudilakukan : studipustaka, pengalamanpenelitiansendiri, belajardaripenelitianorang lain. • Melakukan trial and error (coba-coba). Misaluntukmengecekapakahvariabelsatudgnyg lain adahubungankuat, mkdicekdgnteknik diagram titik/scatter diagram,shglebihmudahmenentukan model pendugaan.

  26. Prinsip-prinsipekonomidalamprosesproduksi • Dalam usaha peternakan , peternak/pengusaha selalu berpikir bagaimana mengalokasikan sarana produksi(input) seefisien mungkin untuk dapat memperoleh produksi yang maksimal. memaksimumkan keuntungan (profit maximization)

  27. Di lain pihak, peternak dihadapkan pada keterbatasan biaya dalam melaksanakan usahaternaknya, sehingga mereka mencoba bagaimana meningkatkan keuntungan dengan kendala biaya usahaternak yang dimiliki yg jumlahnya terbatas. Meminimumkan biaya (cost minimization)

  28. Produk total (PT), Produk rata-rata (PR), Produk Marginal (PM) • Hubungan satu input dengan satu output. • Hubungan Y dan X dpt terjadi dlm 3 situasi : • Bila produk marginal konstan • Bila produk marginal menurun • Bila produk marginal menaik • PM = tambahan satu-satuan input X yg dapat menyebabkan pertambahan/pengurangan output Y • PM = ∆Y/∆X

  29. PM konstan • Artinya bahwa setiap tambahan unit input X, dapat menyebabkan tambahan satu satuan unit output Y secara proporsional. • Contoh pada tabel : • Baik tambahan satu-satuan unit input X maupun Y adalah sama, yaitu masing-masing sebesar 10 dan 20 unit. • Sehingga PM untuk input X terhadap output Y atau ∆Y/∆X adalah bertambah secara konstan

  30. Produk marginal untuk input, X ygkonstan

  31. Bilaterjadiperistiwatambahansatu-satuan unit input X, menyebabkansatu-satuan unit output Y, ygmenurun (decreasing productivity/diminishing return=kenaikanhasilygsemakinberkurang), mk PM akanmenurun. • Contoh : • Pemberianobat-obatandalampakanayamuntukmenaikkanproduksibobottelurnya. • Pemberiandosistahappertama yang relatifdaridosisnolsampaidosisagaktinggimenyebabkanadanyatambahanbobottelur yang semakinbertambah. • Jikadosisditingkatkanlagimakasifatobatakanmenjadi racun mulai tampak dengan ditandai tambahan bobot telur menjadi semakin berkurang. • Padaprosesakhir, jikadosisobatmenjadisangatberlebihanmakasifatracunobatberpengaruhkuatdanmenyebabkantidakadatambahanbobottelurtetapijustruadapenurunanbobottelurtersebut.

  32. Tambahan input yg konstan menyebababkan tambahan output yg semakin menurun • Produk marginal utk input X yg semakin menurun

  33. Bila penambhan satu-satuan unit input X yg menyebabkan satu-satuan unit output Y yg semakin menaik secara tdk proporsional (increasing productivity), maka PM juga semakin menaik. • Produk marginal untuk input X yg semakin menaik

  34. Elastisitasproduksi • Elastisitas produksi adalah “Derajat Kepekaan” produksi dicerminkan oleh adanyapersentasetambahanprodukkarenatambahan input satupersen. • ElastisitasProduksi (Ep) = 2, berartibahwasetiaptambahan 1% input akanmenambahproduk 2%. • Konsepelastisitasproduksiiniseringdipakaiolehpenelitiuntukmengungkapkan “Sudahsampaidaerahmanakahaktifitasproduksitersebut” berdasarkansekumpulan data sampelataupopulasi. • Perhitungandenganmemakaisekumpulansampellebih“akurat” untukpenarikankesimpulansecara “General”/umumdibandingkancaraperhitungantabelfungsiproduksi

  35. ElastisitasProduksi • Elastisitasproduksiadalahsuatuangka yang menunjukkanpersentaseperubahanpada output akibatadanyapersentaseperubahandarisuatu input atau ratio antaraperubahanproduksidenganperubahan input • EP = ∆Y/Y : ∆X/X → Ep = PM/PR • Ketentuaninidapatdiberlakukan : • Bila PM = PR makaEp = 1 • Bila PM = 0 makaEp = 0/Ap = 0

  36. Bila PM > PR makaEp > 1 • Bila PM < PR makaEp < 1 • Akibatdarikeadaantersebutmaka : • Daerah I mempunyaielastisitas > = 1 • Daerah II mempunyaielastisitas > = 1 dan > = 0 • Daerah III mempunyaielastisitas < = 0 • Dalamprosesproduksidaerah I dan III disebutdaerahirasionalkarenapadakeduadaerahtersebutmasing-masingkeuntunganmasihdapatditambah (daerah I) dankeuntunganakanmerugi (daerah III). Daerah II disebutdaerahrasional, yaitudaerahdimanamanajerharusmemilih input untukmenghasilkankeuntungan yang maksimal.

  37. Di titik mana I daerah rasional tersebut terdapat keuntungan yang maksimum masih tergantung kepada harga input dan outputnya. Daerah II ini merupakan daerah pusat perhatian dari para pengambil keputusan (decision maker/manajer)/ Secara efisiensi teknis, terjadi maksimum keuntungan pada saat produk rata-rata mencapai maksimum, tetapi efisiensi ekonomis letaknya masih tergantung pada harga input dan outputnya.

  38. HUB. PM & PT • KPT NAIK PM POSITIF • KPT MAX KPM = 0 • KPT TURUN KPM NEGATIF • PT NAIK, LAJU NAIK PM NAIK, LAJU TURUN • HUB. KPM & KPR • KPM & KPR NAIK KPM DIATAS KPR, KPR NAIK • KPM & KPR TURUN KPR DIATAS KPM • KPM = KPR KPR MAX

  39. PRODUKSI PERTANIAN YG MENGALAMI LAW OF DIMINISHING RETURN

  40. FUNGSI PRODUKSI /KPT DIBAGI 3 PHASE • PHASE 1 INPUT = 0 S/D PR MAX (PR=PM) • PHASE 2 PR MAX S/D PM = 0 (PT MAX) • PHASE 3 PM NEGATIF (PT TURUN)

  41. Istilah-istilahHubunganProdukdengan Input • TPP = Total Physical Product = Total Produk (TP). • APP = Average Physical Product = Average Product (AP) = Produk Rata-rata (PR) = TP/level input • MPP = Marginal Physical Product = Marginal Product (MP) = Produk Marginal (PM) = d TP/d level input • TVP = Total Value Product = Total Revenue (TR) = Nilai Produk (NP) = TP x Harga Produk.

  42. MVP = Marginal Value Product = Nilai Produk Marginal (NPM) = PM x Harga Produk. • MR = Marginal Revenue = Pendapatan Marginal = d TR/d TP = Harga Produk. • MC = Marginal Cost = Biaya Marginal (BM) = Harga Input/PM = d biaya/d produk • MIC = Marginal Input Cost = Biaya Korbanan Marginal (BKM) = Biaya total input/level input = Harga Input.

  43. PENENTUAN INPUT PD DAERAH II NILAI PRODUK MARGINAL (MVP) • PENAMB.PENDAPATN TAMBAHN UNIT INPUT ∆ NILAI PT • NPM = ————————— ∆ LEVEL INPUT • NILAI PT = JMLH PT X HARGA JUAL BIAYA / NILAI INPUT MARGINAL (MIC) • PERUB.ONGKOS INPUT TOT. TAMBAHN UNIT INPUT ∆ BIAYA TOTAL INPUT • NIM = ————————————— ∆ LEVEL INPUT • BIAYA TOTAL INPUT = JMLH INPUT X HARGA INPUT

  44. OUTPUT YANG DIHASILKAN PROFIT MAX • NPM = NIM (∆Y/∆X = Px/Py) • MR = MC (PM = BM) • MR = PERUB.PENDAPATAN AKIBAT PERUB.PRODUKSI ∆ PENDAPATAN TOTAL • MR = ———————————— ∆ PRODUKSI TOTAL • ∆ PENDAPATAN TOTAL = ∆ PRODUKSI TOT. X HARGA • MC = PERUB.BIAYA AKIBAT TAMBAHAN HASIL ∆ BIAYA TOT. INPUT • MC = ——————————— ∆ PRODUKSI TOTAL • NILAI MC AWAL TURUN NAIK PD PENAMB.INPUT

More Related