1 / 29

Abses Peritonsil

Abses Peritonsil. Batas Anatomi Ruang Peritonsil. Batas anatomi:. • Medial : kapsul. tonsil. • Lateral : m. Konstriktor faring • Anterior : pilar. anterior (m. palatoglossus). • Posterior : pilar. posterior (m. palatofaring ). Etiologi

bevan
Download Presentation

Abses Peritonsil

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Abses Peritonsil

  2. Batas Anatomi Ruang Peritonsil Batas anatomi: • Medial : kapsul tonsil • Lateral : m. Konstriktor faring • Anterior : pilar anterior (m. palatoglossus) • Posterior : pilar posterior (m. palatofaring)

  3. Etiologi  Penjalaran tonsilitis akut yang telah pecah kapsulnya  Kombinasi kuman Aerob dan Anaerob  Terbanyak : : Strept.  Hemolitikus Group A Aerob Stafilokokus Aureus Anaerob : Fusobakterium Peptostreptokokus Predotella Bakteoides

  4. Gejala Umum        Odinofagi, Disfagi & Otalgia Disartri, Hipersalivasi & Saliva meller Trismus (Iritasi M. Pterygoideus Internus) Palatum Molle Oedema & Hiperemi, Daerah peritonsil fluktuasi Uvula terdorong ke sisi yang sehat (biasanya unilateral) Arkus Faring asimetris, sisi yg sakit lebih rendah Tonsil sisi yg sakit terdorong ke Medial bawah, edema & Hiperemi

  5. DIAGNOSIS : Klinis dan Aspirasi Jarum DIAGNOSIS BANDING : Selulitis Peritonsil Mononukleosis Adenitis Servikal molar Infeksi kel. Saliva Abses Tonsil Neoplasma Infeksi gigi Infeksi Mastoid Aneurisma A. Carotis Interna

  6. Terapi & Komplikasi TERAPI  Insisi  Antibiotika & Simptomatis  4-6 minggu stlh sembuh  tonsilektomi KOMPLIKASI  Sepsis  Endokarditis  Nefritis  Abses Otak, Meningitis, Trombosis Sinus Cavernosus, Para Faringeal Abses  Edema Subglotik, Aspirasi

  7. Aspirasi

  8. Insisi Abses Peritonsil 1. Pada tempat yang paling bengkak & lunak 2. Pada pertengahan garis horizontal yang menghubungkan pertengahan basis uvula & M3 Atas 3. 4. Pada Pertemuan garis vertikal melalui titik potong pinggir medial pilar anterior dgn lidah DENGAN Garis Horizontal melalui basis uvula Pada pertemuan garis vertikal melalui pinggir medial M3 Bawah DENGAN Garis Horizontal melalui basis uvula

  9. Insisi Abses Peritonsil

  10. Angina Ludovici

  11.  Selulitis pada ruang submandibula tanpa terbentuk abses dan keras pada perabaan  Gejala dan tanda:  Nyeri tenggorok  Bengkak di bawah dagu • Hiperemis dan keras pada palpasi  Dasar mulut membengkak  Lidah terangkat ke atas dan dan ke belakang  Dapat timbul sesak nafas

  12. Terapi  Bila obstruksi jalan nafas atas  trakeostomi  Terapi  Antibiotik dosis tinggi, untuk kuman aerob-anaerob  Eksplorasi untuk dekompresi  Insisi pada garis tengah horizontal setinggi os hioid 3-4 jari di bawah mandibula  Rawat inap sampai infeksi reda

  13. EPISTAKSIS

  14. EPISTAKSIS  Epistaksis = mimisan = perdarahan hidung  Penyebab dapat  Lokal  Sistemik  Penyebab Lokal  Idiopatik (85%)  Trauma  Iritasi  Lingkungan (daerah tinggi)  Benda Asing dan rinolit  Infeksi  Tumor  Iatrogenik (pembedahan)

  15. EPISTAKSIS  Penyebab Sistemik :      Penyakit Kardiovaskuler  Hipertensi Kelainan Darah Infeksi  DHF Hormonal  kehamilan Kelainan Kongenital

  16. Sumber Perdarahan  Anterior, dari : • Plexus Kiesselbach’s • A. ethmoid Ant  Biasa ringan & dapat berhenti spontan  Posterior, dari : • A. Spenopalatina • A. Etmoid post  Biasanya hebat dan sebagian besar mengalir ke nasofaring dan jarang berhenti spontan

  17. Perdarahan Septum Nasi

  18. Perdarahan dinding lateral hidung

  19. Penatalaksanaan  Tujuan Penatalaksanaan :  Menghentikan perdarahan  Mencegah komplikasi  Mencari etiologi  Tergantung Keadaan dan penyebab  Atasi keadaan akut : syok dan perdarahan hebat  segera pasang infus  Pemeriksaan dilakukan pasien dalam posisi duduk jika memungkinkan

  20. Penatalaksanaan       Pencet cuping hidung Kaustik kimia (AgNO3 20-30%) atau listrik Tampon Anterior Tampon Posterior (Bellocg) Balon kateter Foley Ligasi Arteri  Setiap pemasangan tampon, harus diberikan Antibiotika

  21. Kaustik

  22. Tampon anterior

  23. Tampon bellocq

  24. Hematom Septum

  25. Normal Inferior Turbinate

  26. Orbital Cellulitis Rx : Systemic antibiotics Decongestants Analgesia URGENT ENT referral URGENT EYE referral URGENT CT sinuses

  27. Epiglottitis

  28. Epiglottitis  Children – life threatening  Adults – supraglottitis  Symptoms      Fever Recent URTI Sitting forwards, drooling Sore throat Plummy voice  Dysphagia  Causative organism:  Children: H Influenzae type B  Adults: Broad range of respiratory pathogens

  29. Epiglottitis v Croup Epiglottitis Croup Cause Age Obstruction Fever Dysphagia Drooling Posture Toxaemia Cough Voice RR Laryngeal palpation Clinical course Bacterial Any Supraglottic High Marked Present Sitting Mild to severe None Muffled Rapid Tender Rapid resolution Viral 1-5yrs Subglottic Low grade None Minimal Recumbent Mild Barking, brassy Hoarse Rapid Not tender Longer resolution

More Related