200 likes | 921 Views
Hidroponik Substrat. Abdul Rohiim H0711001 Galuh Novikah H0711044. Latar Belakang. Pada masa kini, bidang pertanian semakin hari semakin maju untuk menyelasaikan masalah-masalah yang telah muncul.
E N D
Hidroponik Substrat Abdul Rohiim H0711001 Galuh Novikah H0711044
LatarBelakang • Pada masa kini, bidang pertanian semakin hari semakin maju untuk menyelasaikan masalah-masalah yang telah muncul. • Salah satu dari masalah tersbut adalah lahan pertanian. Lahan pertanian sekarang ini semakin sempit disebabkan oleh kemajuan teknologi juga, lahan digunakan untuk bangunan, tempat hiburan, dan lain-lainnya.
Padahal, Pemerintah di Negara Indonesia sudah menyadari bahwa hampir 90% dari masyarakat adalah petani, jadi saat lahan pertanian dipakai untuk hal-hal lainnya, maka hidup petani akan semakin bertambah sulit. • Berkaitan dengan masalah tersebut, dengan kemajuaannya teknologi pertanian maka ada sebuah solusi muncul untuk dapat membantu situasi pertanian kita. Dikarenakan oleh sempitnya lahan pertanian maka solusi ini berupa system tanam, lebih tepatnya media non tanah. Media ini berupa udara, air, pasir, arang sekang dan lain sebagainya.
Hidroponik • Ada dua macam sistem hidroponik. Pertama, hidroponik dengan mempergunakan media non tanah seperti; pasir, arang sekam, zeolit, rockwoll, gambut, sabut kelapa, dan lain sebagainya. • Kedua, hidroponik dengan hanya mempergunakan air yang mengandung nutrien atau pupuk yang bersirkulasi sebagai media, akar tanaman terendam sebagian dalam air tersebut, biasanya sistem ini disebut dengan NFT (Nutrien Film Technical).
Hidroponik Substrat • Sistem hidroponik substrat merupakan metode budidaya tanaman di mana akar tanaman tumbuh pada media porus selain tanah yang dialiri larutan nutrisi sehingga memungkinkan tanaman memperoleh air, nutrisi, dan oksigen secara cukup. • Hidroponik substrat tidak menggunakan air sebagai media, tetapi menggunakan media padat (bukan tanah) yang dapat menyerap atau menyediakan nutrisi, air, dan oksigen serta mendukung akar tanaman seperti halnya fungsi tanah.
Karakteristik substrat harus bersifat inert dimana tidak mengandung unsur hara mineral. Media tanam hidroponik harus bebas dari bakteri, racun, jamur, virus, spora yang dapat menyebabkan patogen bagi tanaman. • Fungsi utama substrat adalah untuk menjaga kelembaban,dapat menyimpan air dan bersifat kapiler terhadap air. • Media yang baik bersifat ringan dan dapat sebagai penyangga tanaman.
Pemberian nutrisi pada tanaman dapat diberikan melalui substrat yang akan diserpa oleh akar tanaman. Larutan nutrisi dibuat dengan cara melarutkan garam-mineral ke dalam air. • Ketika dilarutkan dalam air, garam-mineral ini akan memisahkan diri menjadi ion. Penyerapan ion-ion oleh tanaman berlangsung secara kontinue dikarenakan akar -akar tanaman selalu bersentuhan dengan larutan.
KelebihandanKekurangan Kelebihan : • Dapatmenyerapdanmenghantarkan air • Tidakmempengaruhi pH air • Tidakberubahwarna • Tidak mudah lapuk Kekurangan : • Populasi tanaman tidak terlalu banyak • Terlalu banyak menggunakan wadah • Mudah ditumbuhi lumut
TehnikHidroponikSubstrat • Memilihsubstrat yang sesuaidengantanaman yang akandibudidayakan. Misalnya: arangsekam, pasir, pecahanbatubata • Bilamenggunakanlebihdarisatumacamsubstrat, makaharusdilakukanperbandingan yang sesuai. Misalnyasustratpasirdanarangsekamdenganperbandingan 1:1 • Memasukkansubstratpada pot/polybag • Menanambibittanamanpada pot/polybag • Merendam pot/polybag tersebut dalam wadah yang berisi nutrisi sedalam ± 5 cm
MediaSubstrat • Kemampuan mengikat kelembaban suatu media tergantung pada ukuran partikel, bentuk, dan porositasnya. • Di samping harus mampu menahan air, media juga harus meneruskan air (mempunyai drainase yang baik). Sesuai syarat ini, media atau substrat yang partikelnya berukuran halus sebaiknya dihindari.
PermasalahanMediaSubstrat • Substrat Beracun : Serbuk gergaji Media batu apung dan pasir dari laut • Substrat sebaiknya tidak terbuat dari bahan empuk. • Substrat sebaiknya tidak bertepi tajam
SterilisasiSubstrat • Artinya membersihkan substrat yang telah lama terpakai yang kemungkinan besar telah terserang mikroorganisme patogen. • Cara yang paling umum dilakukan adalah dengan penguapan atau dengan bahan kimia. • Bahannya dapat menggunakan Batu apung pemutih (klorin / natrium hipoklorit) / asam hidroklorid. • Caranya direndam dalam air klorin sekitar 1,5 jam dengan konsentrasi 1000 ppm lalu bilas dengan air tawar.
Irigasi Substrat • Dalam sistem irigasi, larutan nutrien dipompa dan diedarkan ke seluruh tanaman. • Setiap pemberian larutan nutrisi harus dapat melembabkan barisan tanaman secara seragam. • Dengan menggunakan tensiometer yang diletakkan di substrat. • Air yang diberikan tidak boleh terikat oleh pori partikel. Ruang antarpartikel dalam substrat harus diisi uap.
Pada kebanyakan sistem irigasi, pengisian uap air hanya terjadi pada siang hari, tidak seharian. • Frekuensi irigasi tergantung pada permukaan substrat, tahap pertumbuhan tanaman, dan faktor iklim. • Substrat yang permukaannya kasar dan bentuknya teratur perlu disiram lebih sering dibanding yang bentuknya tidak teratur, porus, atau partikelnya kecil-kecil. • Partikel halus, seperti pasir atau serbuk gergaji, cukup 2-3 kali disirami dalam sehari, sedangkan partikel kasar seperti batu apung perlu diairi sejam sekali sepanjang hari.
TerimaKasih Rabu 18 September 2013