450 likes | 950 Views
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model. Menyebutkan pemakai statemen keuangan dan kepentingannya. Menjelaskan aspek dan versi tujuan pelaporan keuangan. Menyebutkan tujuan pelaporan versi FASB dan menjelaskan penalaran yang mendasarinya.
E N D
Bab 4 Rerangka Konseptual: Suatu Model
Menyebutkan pemakai statemen keuangan dan kepentingannya. Menjelaskan aspek dan versi tujuan pelaporan keuangan. Menyebutkan tujuan pelaporan versi FASB dan menjelaskan penalaran yang mendasarinya. Menyebutkan karakteristik kualitatif informasi dan menjelaskan makna dan hubungan antara karakteristik. Menyebutkan elemen-elemen statemen keuangan dan mendefinisinya. Menjelaskan lingkup pelaporan dan statemen keuangan. Menyebut atribut pengukuran elemen dan pos. Menyebut dan menjelaskan kriteria pengakuan suatu objek ke dalam elemen statemen keuangan. Menjelaskan konsep transfer teknologi akuntansi dalam pengembangan standar akuntasi. Tujuan Pembelajaran Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
Model Teknologi penalaran yang dapat dijadikan contoh untuk ditransfer, diadopsi, atau diadaptasi. Model FASB: Conceptual Framework yang dituangkan dalam Statements of Financial Accounting Concepts. Alasan: Komponen lengkap dan terpadu serta mengandung aspek pendidikan dan penalaran yang cukup lengkap.
Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) SFAC No. 1 SFAC No. 2 SFAC No. 3 SFAC No. 4 SFAC No. 5 SFAC No. 6 SFAC No. 7 Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises Qualitative Characteristics of Accounting Information Elements of Financial Statements of Business Enterprises Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Enterprises Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises Elements of Financial Statements (mengganti SFAC No. 3) Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurement
Tujuan Pelaporan Keuangan Merupakan langkah penting dalam perekaya-saan pelaporan keuangan. Menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang harus dipilih. Menuntut pengidentifikasian pihak yang dituju.
Pendekatan Penentuan Tujuan • Informasi keuangan umum (general purpose financial statements). • Beda tujuan beda angka (different figures for different purposes). Alternatif: Basis data (database approach)
Tujuan Siapa? Bila tujuan sosial dan ekonomik negara harus dicapai, siapa yang harus dituju oleh informasi? Jenis tujuan: • Fungsional • Bersama • Kelompok dominan
Evolusi Tujuan di AS • Tujuan versi ASOBAT • Tujuan versi APB No. 4 • Tujuan versi Komite Trueblood • Tujuan versi FASB Tujuan pelaporan keuangan di Indonesia dinyatakan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan dan terdapat dalamStandar Akuntansi Keuangan.
Landasan Pikiran Penentuan Tujuan oleh FASB • Konteks lingkungan penerapan akuntansi • Kemampuan pelaporan keuangan mengungkapkan informasi • Perlu adanya fokus yang dituju (intended users) Dengan ketiga landasan di atas, FASB membatasi lingkup pelaporan sebagai pelaporan keuangan eksternal umum atau pelaporan keuangan umum (general purpose external financial reporting atau financial reporting).
Penalaran Perumusan Tujuan Pelaporan FASB Konteks Lingkungan Keterbatasan Informasi Fokus/Cakupan Informasi Pelaporan Keuangan Umum Pihak Dituju: Investor dan Kreditor Dielaborasi dalam Gambar 4.4 Tujuan Pelaporan
Organisasi dan Jurisdiksi Akuntansi (di AS) Semua Organisasi Bisnis/Profit Nonbisnis/Nonprofit Nonkepemerintahan Kepemerintahan State/Local Federal FASB GASB GAO
Karakteristik Organisasi Nonbisnis • Penyedia dana tidak mengharapkan imbalan yang sepadan dengan dana yang dicurahkan. • Menyediakan barang dan jasa tidak untuk perdagangan tetapi lebih untuk pelayanan. • Tidak ada pemilikan pribadi atas aset. Secara substantif, aset menjadi milik publik.
RK untuk Organisasi Nonbisnis • Organisasi dibedakan menjadi kepemerintahan dan nonkepemerintahan. • Jurisdiksi pelaporan keuangan organisasi nonkepemerintahan ada di bawah FASB. • Cukup satu RK untuk organisasi nonkepemerintahan (bisnis dan nonbisnis). • Karakteristik operasi membedakan tujuan pelaporan organisasi bisnis dan nonbisnis. Komponen RK lain tetap berlaku untuk keduanya. • SFAC No. 3 diganti dengan SFAC No. 6 setelah SFAC No. 4 dikeluarkan.
Karakteristik Kualitatif Informasi • Kebijakan akuntansi (accounting policy) melibatkan masalah apakah suatu informasi dilaporkan atau tidak. • Kebijakan akuntansi ada di beberapa level: perekayasa, penyusun standar, dan perusahaan. • Perlu pedoman umum di tingkat rerangka konseptual untuk dasar penentuan perlu tidaknya penyajian suatu informasi diatur dalam bentuk standar. • Karakteristik kualitatif merupakan kriteria untuk menentukan apakah suatu informasi perlu dilaporkan.
Level Kebijakan dan Bentuk Dokumen Level Perekayasa* Penyusun/penetap standar* Manajemen perusahaan Bentuk Dokumen Rerangka konseptual Standar akuntansi Pedoman akuntansi *Dapat merupakan badan yang sama di level nasional.
Pertimbangan dalam Kebijakan Akuntansi • Perlukah informasi tertentu disediakan? • Apakah cukup efisien disediakan melalui pelaporan keuangan? • Mampukan pemakai memahami? • Akankah pemakai menggunakannya? • Apakah informasi tersebut mempengaruhi keputusan? • Bagaimana informasi tersebut diungkapkan?
Hierarki Kualitas Informasi Pengambil Keputusan serta Karakteristiknya 1 2 3 4 5 6 Benefit > Kos Keterpahamian Kebermanfaatan Keputusan KEBERPAUTAN KETERANDALAN Nilai Balikan Ketepatwaktuan Keterujian Ketepatan Penyimbolan Kenetralan Nilai Prediktif Keterbandingan/Ketaatasasan Materialitas
Keberpautan Keberpautan Keberpautan Keberpautan Keterandalan Keterandalan Keterandalan Keterandalan Saling-tukar antara Keberpautan dan Keterandalan Keberpautan 100% Keterandalan 100% A A1 A2 A3 Mengorbankan keberpautan demi keterandalan Mengorbankan keterandalan demi keberpautan
Elemen-elemen Statemen Keuangan • Aset (assets) • Kewajiban (liabilities) • Ekuitas (equities) • Investasi oleh pemilik (investments by owners) • Distribusi ke pemilik (distributions to owners) • Laba komprehensif (comprehensive income) • Pendapatan (revenues) • Biaya (expenses) • Untung (gains) • Rugi (losses) • Aliran kas dari operasi (cash flows from operating activities) • Aliran kas dari investasi (cash flows from investing activities) • Aliran kas dari pendanaan (cash flows from financing activities)
Elemen-elemen Statemen Keuangan (Nonlaba/Kepemerintahan) • Aset (assets) • Kewajiban (liabilities) • Aset bersih (net assets), Ekuitas/Saldo dana (fund equities/balances) • Aset bersih terbatas permanen (permanently restricted net assets) • Aset bersih terbatas sementara (temporarily restricted net assets) • Aset bersih takterbatas/bebas (unrestricted net assets) • Pendapatan (revenues), Penerimaan (Receipts) • Biaya (expenses), Pengeluaran/Belanja (disbursements/expenditures) • Surplus (surpluses) • Defisit (deficits) • Aliran kas dari operasi (cash flows from operating activities) • Aliran kas dari investasi (cash flows from investing activities) • Aliran kas dari pendanaan (cash flows from financing activities)
Penalaran Penentuan Elemen (Gambar 4.12) Tujuan Pelaporan Karakteristik Informasi Realitas/fenomena fisis atau keuangan dan kegiatan usaha Informasi semantik Kaitkan dengan Gambar 3.2 Elemen-elemen statemen keuangan
Penyebab Perubahan Elemen • Keadaan (circumstances) • Kejadian (events) • Transaksi (transactions) Transaksi adalah salah satu bentuk kejadian eksternal. Kejadian internal tidak dapat disebut transaksi. Jadi, sebenarnya tidak ada yang namanya transaksi internal. Lihat Gambar 4.13
Pengukuran dan Pengakuan Pengukuran Berapa jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek (elemen atau pos) sesuai dengan atributnya sehingga jumlah tersebut merepresentasi atribut yang ingin disajikan serta besarnya atribut dapat dirasakan dan diantarbandingkan. Dalam konteks rerangka konseptual, pengukuran lebih diarahkan pada penilaian yaitu jumlah yang harus disajikan dalam statemen keuangan.
Pengukuran dan Pengakuan Pengakuan Konseptual: penyajian suatu informasi melalui seperangkat statemen keuangan sebagai ciri central perlaporan keuangan. Diperlukan kriteria umum atau fundamental. Teknis: pencatatan secara resmi (penjurnalan) suatu jumlah rupiah hasil pengukuran ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam elemen atau pos bersangkutan.
Atribut Pengukuran • Kos historis (historical cost) • Kos sekarang (current cost) • Nilai pasar sekarang (current market value) • Nilai terrealisasi/pelunasan neto (net realizable/ settlement velue) • Nilai sekarang atau diskunan aliran kas masa datang (present or discounted value of future cash flows) Lihat Gambar 4.16 untuk contoh pos dan atributnya.
Lingkup Pengakuan dalam Pelaporan Keuangan Semua Informasi yang Relevan dengan Keputusan Lingkup Pelaporan Keuangan Lingkup yang Langsung Dipengaruhi Standar Statemen Keuangan Dasar Lingkup Pengakuan dan Pengukuran Rerangka Konseptual Catatan atas Statemen Keuangan Media Pelaporan Keuangan Lain Statemen Keuangan Informasi Pelengkap Informasi Lain
Kriteria Pengakuan Fundamental • Definisi (definition) • Keterukuran (measurability) • Keberpautan (relevance) • Keterandalan (reliability) Kriteria pengakuan di atas harus dijabarkan dalam standar akuntansi dalam bentuk penentuan saat pengakuan (timing of recognition).
Nilai Sekarang dalam Pengukuran Akuntansi Beberapa pengertian dasar: • Saat pengukuran: • Saat pengakuan mula-mula (at initial recognition) • Baru mulai (fresh-start) • Penentuan aliran kas masa datang: • Taksiran terbaik (best estimate) • Aliran kas estimasian (estimated cash flows) • Aliran kas harapan (expected cash flows) • Nilai sekarang aliran kas masa datang: • Nilai sekarang (present value) • Nilai sekarang harapan (expected present value) • Nilai wajar
Saat Pengukuran akhir perioda akhir perioda Objek X Baru-mulai Mula-mula Pengukuran kapanpun setelah mula-mula untuk menentukan nilai bawaan atas dasar jumlah rupiah yang independen terhadap atribut sebelumnya. Untuk menentukan kos pemerolehan yang dapat didasarkan atas: Kos historis atau Atribut lainnya Nilai sekarang (present value) aliran kas masa datang dapat menjadi dasar dalam pengukuran baru-mulai.
Aliran kas masa datang: Kisar dan Tunggal Jumlah rupiah Maksimum Tunggal Estimasian Kisar Paling boleh jadi (most likely) = estimat terbaik Minimum Waktu Sekarang Masa datang
Aliran kas masa datang: Kisar dan Seri Aliran Jumlah rupiah Jumlah rupiah Jumlah rupiah Jumlah rupiah Jumlah rupiah Maksimum Kisar 1 Kisar 3 Kisar 5 Estimat terbaik Kisar 4 Kisar 2 Minimum Waktu Aliran 1 Aliran 2 Aliran 3 Aliran 4 Aliran 5 Seri atau Serangkaian Sekarang Masa datang
Aliran kas harapan (AKH) tunggal Mean kisar aliran kas berbobot probabilitas tanpa didiskun. Jumlah rupiah p1 + p2 + p3 + … + pn = 1 RpX1, prob = p1 RpX2, prob = p2 Kisar RpX3, prob = p3 RpXn, prob = pn Waktu Sekarang Masa datang
Jumlah rupiah AKH1 Aliran kas harapan (AKH) seri/serangkaian Serangkaian mean kisar aliran kas berbobot probabilitas tanpa didiskun. Jumlah rupiah Jumlah rupiah Jumlah rupiah AKH3 AKH2 AKH4 Waktu Sekarang Masa datang
Nilai Sekarang Aliran kas masa datang (baik tunggal atau seri) yang dinilaisekarangkan atau didiskun (discounted) pada tingkat diskun tertentu. Faktor nilai sekarang (FNS): • Faktor pengali untuk menentukan nilai sekarang suatu aliran kas yang bersarnya bergantung pada tingkat bunga dan lamanya perioda. • Makin panjang perioda, FNS makin kecil. • Formula:
Nilai Sekarang Harapan (NSH) Nilai sekarang (NS) aliran kas harapan baik tunggal maupun seri. Cara menghitung: Nilai sekarang harapan tunggal: Lihat Gambar 14.9 Nila sekarang tiap aliran kas dalam kisar dihitung dahulu baru kemudian dihitung nilai harapan berdasarkan dengan probabilitas sebagai bobot. Dapat juga aliran kas harapan (AKH) dihitung dahulu baru kemudian AKH dinilaisekarangkan/didiskun.
Jumlah rupiah AKH1 Nilai Sekarang Harapan Seri Jumlah rupiah Jumlah rupiah Jumlah rupiah AKH3 FNS3 NSAKH3 FNS1 NSAKH1 AKH2 FNS2 NSAKH2 AKH4 FNS4 NSAKH4 SNSAKHn Waktu NSH Sekarang Masa datang
Atribut Pengukuran dan Fokus Saat Pengukuran Pengukuran mula-mula dan alokasi pada perioda berikutnya • Kos historis • Kos sekarang • Nilai pasar sekarang • Nilai terrealisasi neto • Nilai sekarang Pengukuran mula-mula dan baru mulai pada perioda berikutnya Pengukuran mula-mula atau basis penentuan amortisasi jumlah rupiah yang mula-mula ditentukan atas dasar kos historis, kos sekarang, dan nilai pasar sekarang. Misalnya amortisasi metoda bunga efektif untuk diskun/premium obligasi
Tujuan Nilai Sekarang Menentukan nilai wajar apabila tidak terdapat pasar untuk objek bersangkutan sehingga nilai takteramati (unobservable) atau untuk penentuan amortisasi periodik dengan metoda bunga efektif. Dasar pikiran: • Adanya perbedaan ekonomik antara sehimpunan aliran kas yang satu dan yang lain karena perbedaan ketidakpastian dan saat penerimaan/ pengeluaran. • Dianutnya konsep nilai waktu uang. • Keterbandingan antarentitas.
Nilai Wajar Nilai wajar menjadi sasaran pengukuran dengan nilai sekarang aliran kas karena terdapatnya faktor yang membedakan secara ekonomik aliran-aliran kas masa datang yang berbeda saat dan ketidakpastiannya. • Saat tibanya aliran kas • Harapan tentang risiko yang melekat • Nilai waktu uang atau kos kesempatan • Risiko menimbulkan kos yang harus ditanggung • Likuiditas dan ketaksempurnaan pasar Lihat prinsip-prinsip umum penerapan nilai sekarang!
Manfaat Model • Menjadi acuan dalam pengembangan rerangka konseptual dan standar akuntansi sebagai penjabarannya. • Menjadi basis transfer teknologi. • Menjadi salah satu alternatif dalam rangka shopping for technology. • Membedakan transfer teknologi dan transfer produk. Lihat Gambart 14.20
Pengaruh RK FASB • FASB mempelopori pengembangan RK. • Profesi di beberapa negara mengikuti langkah FASB. • RK FASB menjadi acuan bahkan ditiru oleh negara lain sehingga terjadi kemiripan. • IASC mengadaptasi RK FASB dengan kemiripan yang luar biasa tetapi tanpa information background. • RK FASB mengandung kelemahan dan mengundang kritik. Lihat contoh kemiripan dalam Gambar 4.21
Strategi Pengembangan Pelaporan Keuangan Bagi Negara Berkembang • Evolutionary approach • Transfer of technology • The adoption of international accounting standards • Adaptasi pelaporan keuangan negara maju dengan penyesuaian faktor lingkungan Belkaoui (2004), hlm. 150.
Dosen bukan sumber pengetahuan utama. Sumber pengetahuan utama adalah buku, artikel, media cetak/audio/visual, dan lainnya.