30 likes | 376 Views
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana. MODUL 6 REKAYASA TRANSPORTASI (3sks). 6. 6.1. MATERI KULIAH :. Pengertian tentang Survai waktu perjalanan dan hambatan, Survai Hambatan persimpangan, Survai Kebutuhan parkir. 6.2. 6.3. POKOK BAHASAN :
E N D
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana. MODUL 6 REKAYASA TRANSPORTASI (3sks) 6 6.1. MATERI KULIAH : Pengertian tentang Survai waktu perjalanan dan hambatan, Survai Hambatan persimpangan, Survai Kebutuhan parkir. 6.2. 6.3. POKOK BAHASAN : Pengertian tentang survai ( lanjutan). Oleh Ir. Nunung Widyaningsih,Pg.Dip.(Eng) SURVAI WAKTU PERJALANAN DAN HAMBATAN. Survai waktu perjalanan dan hambatan mengukur waktu perjalanan dan waktu bergerak rata-rata yang diperlukan untuk melintasi rute atau seksi jalan. Pada waktu yang sama, informasi tentang lokasi durasi (lamanya) dan penyebab terjadinya hambatan juga tercacat. Waktu perjalanan rata-rata dan kecepatan bergerak dapat dihitung dari waktu dan jarak tempuh yang telah diukur. Survai waktu perjalanan dan hambatan dipergunakan untuk berbagai keperluan antara lain: 1) Menilai kwalitas pelayanan rute angkutan umum. 2) Mengidentifikasi lokasi dan penyebab kemacetan. 3) Menentukan kebutuhan lampu lalu-lintas dan menentukan pengaturan lampunya. 4) Mengevaluasi usulan perbaikan (manajemen) lalu-lintas. 5) Melakukan analisa ekonomi. 6.3.1. Metoda survai waktu perjalanan.. Ada dua cara untuk melaksanakan survai yaitu metoda pengamatan bergerak, dimana pengamat ada didalam kendaraan yang berjalan didalam arus lalu-lintas. Metode pengamatan statis, dimana pengamat berada pada titik-titik tertentu disepanjang seksi jalan yang disurvai. Rekayasa Transportasi/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 6 http://www.mercubuana.ac.id
3 menyiap dan jumlah kendaraan yang disiap oleh kendaraan survai. Dengan demikian, kendaraan survai mengambang didalam arus lalu-lintas. Untuk mendapatkan waktu perjalanan dapat digunakan rumus berikut ini: 1. Metoda pertama. I J Q * T I , J Q T dimana: : waktu perjalanan yang diperkirakan T T(I,J) : waktu perjalanan yang diamati : volume rata-rata (dari survai pencacahan) : jumlah kendaraan yang menyiap : jumlah kendaraan yang disiap. Q I J 2. Metoda kedua. Metoda ini dikembangkan oleh TRRL, laboratorium penelitian transpotasi Jalan, Inggris, dimana digunakan tiga pengamat dan seorang pengemudi untuk mengumpulkan informasi. Tugas masing-masing pengamat dan pengemudi adalah sbb: 1) Kendaraan dan pengemudi: kendaraan berjalan disepanjang jalan yang akan disurvai. Disarankan jumlah sampel yang diambil sebanyak 12 kali perjalanan bolak-balik. Jumlah sampel dapat dikurangi menjadi 8 kali jika waktu perjalanan lebih lama dari 10 menit, atau ditambah menjadi 18 kali jika panjang jalan yang disurvai kurang dari 2 km. 2) Pengamat (1): menghitung kendaraan yang disiap, A, dan kendaraan yang menyiap, B, Kemudian menghitung nilai y = A - B. 3) Pengamat (2) : menghitung kendaraan yang ditemui pada arus yang berlawanan, x. 4) Pengamat (3) : mencatat waktu perjalanan pada saat survai dimulai, berakhir dan di tempat-tempat terjadinya hambatan lalu-lintas. Volume lalu-lintas dihitung dengan rumus: x y TA TW Q dimana: TA : waktu perjalanan sewaktu berjalan melawan arus. Rekayasa Transportasi/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 6 http://www.mercubuana.ac.id
5 6.3.1.2.b. Input-Output Survai ini sesuai digunakan dalam sistem tertutup, seperti dijalan toll, dimana perkiraan waktu perjalanan rata-rata dapat diperkirakan. Data yang dikumpulkan pada setiap pos survai adalah jumlah kedatangan kendaraan dalam interval-interval waktu tertentu secara berurutan, makin singkat interval pengamatan makin akurat hasilnya. Disarankan digunakan waktu interval 10 detik, waktu perjalanan rata-rata antara pos pengamatan harus lebih panjang dari interval waktu. Jumlah interval paling sedikit adalah 30 interval waktu. 6.3.1.2.c. Melacak Lintasan. Metoda yang digunakan adalah sbb: 1) Observasi langsung (dari titik yang tinggi) dengan mencatat waktu dari masing-masing kendaraan dalam melintasi seksi jalan yang disurvai. 2) Rekaman video. Kerugian utama survai ini adalah pemilihan sampel yang paling sesuai untuk memenuhi tujuan penelitian dan memerlukan waktu untuk mendapatkan sampel yang memadai. 6.3.2. Survai Hambatan di persimpangan. Untuk melakukan pengamatan ini diperlukan dua pengamat ditempatkan di masing-masing kaki persimpangan. Tugas masing-masing pengamat adalah: Pengamat (1) mencacah semua kendaraan yang memasuki persimpangan dari kaki persimpangan selama 5 menit, dimana kendaraan-kendaraan tersebut diklasifikasikan atas kendaraan yang berhenti (JB) dan titik berhenti (JT) pada kaki persimpangan tersebut. Pengamatan (2) mencacah jumlah kendaraan yang terhenti dan sedang menunggu untuk memasuki persimpangan (JR) pada kaki persimpangan tersebut dalam setiap interval waktu 15 detik. Sehingga dapat dihitung besarnya hambatan pada masing-masing kaki persimpangan dengan menggunakan rumus berikut ini: Total Hambatan pada kaki: THK = JR x 15 detik Rata-rata hambatan untuk semua kendaraan : RHSK = (JR x 15) / JT detik Rata-rata hambatan kendaraan yang berhenti: RHKH = (JR x 15) / JB detik Rekayasa Transportasi/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 6 http://www.mercubuana.ac.id