30 likes | 394 Views
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Mercu Buana. MODUL 11 REKAYASA LALU-LINTAS (3sks). 11. 11.1. MATERI KULIAH :. Pengertian tentang satuan mobil penumpang, factor-factor yang mempengaruhi, loss time, inter green, degree of saturation, tundaan. 11.2. 11.2.
E N D
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Mercu Buana. MODUL 11 REKAYASA LALU-LINTAS (3sks) 11 11.1. MATERI KULIAH : Pengertian tentang satuan mobil penumpang, factor-factor yang mempengaruhi, loss time, inter green, degree of saturation, tundaan . 11.2. 11.2. POKOK BAHASAN :. Pengertian tentang lampu lalu lintas (lanjutan) Oleh Ir. Nunung Widyaningsih,Pg.Dip.(Eng) PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS Pengaturan lampu lalu lintas diatur oleh 2 model parameter yang terpenting yaitu: passenger car unit (pcu) atau SMP (satuan mobil penumpang) aliran lalu lintas jenuh (saturation flow) Faktor-faktor lain yang menunjang untuk pengaturan lampu lalu lintas adalah: jumlah aliran lalu lintas (flows) dan komposisi lalu lintas karakteristik dari perpotongan jalan pembagian jumlah phase, standard signal yang digunakan Dengan faktor tersebut diatas akan menghasilkan (output) dari pengaturan lalu lintas adalah: waktu signal degree of saturation ( jumlah aliran lalu lintas jenuh) kententundaan/keterlambatan (delay) 11.3. PARAMETER PCU Parameter PCU (Passenger Car Unit) : efek dari beberapa jenis kendaraan dalam kondisi arus lalu lintas yang berakibat kepada mobil penumpang dalam kondisi satu area studi. http://www.mercubuana.ac.id Rekayasa Lalu-lintas/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 11
3 Bila arus lalu lintas adalah identik dengan perbandingan "headways" sehingga pcu pada kondisi dalam lalu lintas dapat diperhitungkan sebagai berikut: dimana perhitungan "headway" didapat selama dalam kondisi arus aliran lalu lintas jenuh (s= saturated). Hcar Hbus Hbus Hcar 11.5. Waktu yang hilang (lost time) Waktu yang hilang sangat tergantung pada intergreen period (I) dan awal/akhir kehilangan (start/end losses). Pada RR67 parameter: start loss : 1.35 1 sec : 0.13 2.2 sec end loss (l1) phase a end loss Actual green Amber I Red phase a start loss (l2) phase b Red Actual green Red/Amber phase b l1 l2 Lost time setiap pergantian berikutnya: L p L Total waktu hilam setiap siklus (Loss time/ cycle ) = L = 11.6. INTERGREEN Intergreen period (I) minimum adalah 4 detik (UK) Batasan minimum ini tergantung pada kondisi sebagai berikut: p panjang jalan yang dibutuhkan untuk melewati persimpangan http://www.mercubuana.ac.id Rekayasa Lalu-lintas/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 11
5 c1 21x 1/3 0.65 2 x 25. c 2 x 2 2.q1 x d q dimana: q .s g c dimana = x untuk penyederhanaan perhitungan : B q cA C d 1 -2 21 x 2 21 - x dengan A = B= C suku koreksi empiris 10% 11.12. SATURATION FLOWS (PCU/H): Jumlah arus lalu lintas yang dapat melalui garis stop pada waktu lampu hijau per jam ( dalam kondisi antrian). Saturation flows ini dapat dibagi dalam dua kelompok antara lain: a. Untuk jalan lurus tidak ada halangan. b. Untuk jalur membelok kekanan. Dimana ada 3 kondisi yang mempengaruhinya yaitu: (i) memotong langsung arus dari lawan arah pada waktu lampu hijau (ii) jarak/memberhentikan jalur yang berlawanan pada waktu hijau (iii) kendaraan tetap berbelok pada waktu lampu berwarna merah. 11.13. Contoh Soal: 1. Suatu persimpangan jalan seperti tergambar: http://www.mercubuana.ac.id Rekayasa Lalu-lintas/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 11