670 likes | 1.46k Views
CESTODA. CIRI – CIRI CESTODA :. Tubuh pipih dorsoventral Panjang seperti pita Tidak mempunyai Tractus Digestivus Tidak mempunyai Saluran Pembuluh Darah Hermaphrodite Tubuh terdiri dari : 1.Scolex 2.Leher 3.Strobila :
E N D
CIRI – CIRI CESTODA : • Tubuh pipih dorsoventral • Panjang seperti pita • Tidak mempunyai Tractus Digestivus • Tidak mempunyai Saluran Pembuluh Darah • Hermaphrodite • Tubuh terdiri dari : 1.Scolex 2.Leher 3.Strobila : mempunyai banyak segmen (proglottid) proglottid immature, mature & gravid • Terdiri dari 2 ordo : 1.Pseudophyllidea (mempunyai lubang uterus) 2.Cyclophyllidea (tidak mempunyai lubang uterus)
Klasifikasi cestoda berdasarkan habitat: • Cestoda Usus : • Taenia solium • Taenia saginata • Diphyllobothrium latum • Hymenolepis nana • Hymenolepis diminuta • Dipylidium caninum • Cestoda Jaringan (dalam bentuk larva) • Echinococcus granulosus kista hidatid • Taenia solium cysticercus cellulosae • Diphyllobothrium sparganum
Taenia solium(Pork Tape Worm = cacing pita babi) • Penyebab Taeniasis solium pada manusia • Distribusi geografis : Kosmopolit Di Indonesia, endemis di Irian Jaya, Bali, dan Sumatera Utara • Lifespan : sampai 25 tahun • Hospes / host :DH : Manusia IH : Babi • Habitat : Usus halus (jejunum bagian atas)
Telur & Larva: • TELUR: 30-40µm, bulat, kulit telur tebal dan mempunyai garis-garis radial, berisi embriohexacanth • LARVA: berupa cysticercus cellulosae (pada jaringan organ tubuh babi), 5 x10 mm
Dewasa • Panjang 2-4 m • Scolex : segi 4, Ø 1 mm, mempunyai 4 buah sucker & rostellum dengan 2 baris kait 25-30 kait • Strobila: tdd 800-1000 proglotid immature , mature & gravid (uterus gravid memp 7-12 cabang lateral)
GEJALA KLINIS • Rasa tidak enak di perut • Diare bergantian dengan konstipasi • Anemia • Peritonitis (jarang)
Taenia saginata(Beef Tape Worm = Cacing pita sapi) • Penyebab Taeniasis saginata pada manusia • Distribusi geografis : Kosmopolit • Lifespan : sampai 10 tahun • Hospes : DH : manusia IH : sapi/kerbau • Habitat : Usus halus (jejunum) bagian atas
MORFOLOGI • TELUR : mirip telur T. solium • LARVA : Cysticercus bovis (Pada jaringan organ tubuh sapi), 5 x 9 mm • DEWASA : panjang 4-10 m Scolex : segi 4, Ø 1-2 mm, mempunyai 4 buah sucker, tidak mempunyai rostelum & kait • Strobila : tdd 1000 – 2000 proglotid immature, mature, gravid (uterus gravid tdd 15-30 cabang lateral)
Gejala klinis • Rasa tidak enak di perut, mual, muntah, diare. • Bila cacing dewasa banyak obstruksi usus ileus. • Eosinofilia ringan.
Taeniasis is the infection of humans with the adult tapeworm of Taenia saginata or Taenia solium. Humans are the only definitive hosts for T. saginata and T. solium. Eggs or gravid proglottids are passed with feces ; the eggs can survive for days to months in the environment. Cattle (T. saginata) and pigs (T. solium) become infected by ingesting vegetation contaminated with eggs or gravid proglottids . In the animal's intestine, the oncospheres hatch , invade the intestinal wall, and migrate to the striated muscles, where they develop into cysticerci. A cysticercus can survive for several years in the animal. Humans become infected by ingesting raw or undercooked infected meat . In the human intestine, the cysticercus develops over 2 months into an adult tapeworm, which can survive for years. The adult tapeworms attach to the small intestine by their scolex and reside in the small intestine . Length of adult worms is usually 5 m or less for T. saginata (however it may reach up to 25 m) and 2 to 7 m for T. solium. The adults produce proglottids which mature, become gravid, detach from the tapeworm, and migrate to the anus or are passed in the stool (approximately 6 per day). T. saginata adults usually have 1,000 to 2,000 proglottids, while T. solium adults have an average of 1,000 proglottids. The eggs contained in the gravid proglottids are released after the proglottids are passed with the feces. T. saginata may produce up to 100,000 and T. solium may produce 50,000 eggs per proglottid respectively.
DIAGNOSA TAENIASIS • Pemeriksaan feces : Diagnosis pasti ditetapkan jika ditemukan skoleks, proglottid gravid. Ditemukannya telur belum dapat memastikan diagnosis spesies cacing.
PENGOBATAN TAENIASIS • Praziquantel 50 mg/kgBB, dosis tunggal • Mebendazol, 2x200 mg/hari, 4 hari • Abendazol • Dewasa: 400 mg/hari, 3 hari • 1-2 th : 200 mg dosis tunggal • Atabrin
PENCEGAHAN TAENIASIS • Pengobatan penderita • Pengawasan daging babi & sapi • Memasak daging di atas 50°C selama 30’ • Pembekuan daging pada minimal -2°C • BAB pada jamban • Note : Pengawetan daging dengan cara pengasinan tidak selalu berhasil dengan baik
CYSTICERCOSIS CELLULOSAE • Adalah Infeksi yang disebabkan oleh Larva Taenia solium • Morfologi: • oval (lonjong) • 5 x 8-10 mm • berwarna putih susu ; mempunyai invaginasi scolex ke dalam kantung
Cara infeksi : tertelan telur Taenia solium, misalnya: • Menelan makanan atau air yang terkontaminasi oleh tinja penderita taeniasis • Melalui mulut karena tangan yang tercemar tinja • Autoinfeksi interna karena tertelan muntahan berasal dari lambung yang mengandung telur cacing akibat terjadinya gerak peristaltik balik usus • Predileksi : Jaringan SC, otot gerak, mata, otak
Gejala klinis • Tergantung lokasi larva pada SC & Otot gejala ringan pada Otak epilepsi & hydrocephalus pada Mata keradangan pada iris, retina & conjunctiva
Image: Center is an image of a Taenia egg at a high magnification of 400x. When consumed by humans Taenia eggs can lead to cysticercosis, including a serious condition known as neurocysticercosis. On the left and right are x-ray images of humans with neurocysticercosis. The darker regions are cysts in the brain of the patient. Credit (L to R): Westchester Medical Center, PHIL, The Cysticercosis Working Group in Peru.
Siklus Hidup TELURHOSPES Larva ONCOSPHERE menembus dinding usus Pembuluh darah Predileksi LARVA CYSTICERCUS
Diagnosa : - Anamnesa - Radiologis - Test serologis (intradermal test)
Pengobatan : • Prazikuantel 50 mg/kg BB/hari, dosis tunggal • Albendazole 15 mg/kg BB/hari, dosis tunggal • Operasi • Pencegahan : - pengobatan penderita taeniasis - personal hygiene (mencegah autoinfeksi)
Hymenolepis nana • Family : Hymenolepididae • Ordo : Cyclophyllidea • Nama lain : Dwarf Tapeworm (cacing pita kerdil) • Infeksi : -Hymenolepiasis nana -Dwarf Tapeworm Infection -Infeksi cacing pita kerdil
Hymenolepis nana … • DH : Manusia, mencit, tikus • IH : - H. nanavar. fraterna memakai pinjal & kumbang sebagai IH
Hymenolepis nana … Penyebaran: kosmopolit ►prevalensi tinggi untuk daerah tropik dan subtropik, juga ditemukan di Indonesia. ►sering dijumpai pada anak-anak
Hymenolepis nana … Penularan : • Direk • Indirek • Autoinfeksi
Hymenolepis nana … Morfologi • Ukuran 20-40 mm x 0,5-1 mm • Tubuh terdiri dari • Scolex • Leher • Proglottid
Hymenolepis nana … • Scolex : • Bulat kecil • Rostelum pendek & refraktil dilengkapi dengan sebaris kait (20-30 kait) • Mempunyai 4 batil isap ~ mangkuk • Leher : panjang & permukaannya halus
Hymenolepis nana … • Proglottid • ± 200 proglottid • Proglottid matang berbentuk trapezium, lebarnya 4 X panjangnya • Mempunyai 3 testis yang bulat, ovarium berlobus dua, lubang kelamin hanya satu di sebelah kiri. • Proglottid gravid berisi 80-180 telur di dalam kantung uterus.
Hymenolepis nana … Telur : • 47 x 37 µ • Bujur atau bulat • Mempunyai 2 membran yg meliputi embrio hexacanth • Membran sebelah dalam mempunyai 2 penebalan pada kedua kutub dari mana keluar 4 - 8 filamen halus.
Hymenolepis nana … • Cacing dewasa hidup dalam usus halus (ileum 2/3 bagian atas) • Life span : beberapa minggu
Hymenolepis nana … GEJALA KLINIK • Infeksi ringan asimptomatis atau hanya gangguan perut yang tidak nyata • Infeksi berat BB berkurang, anorexia, insomnia, sakit perut disertai diare, muntah, sakit kepala, gangguan pada saraf.
Hymenolepis nana … Pada orang yang peka dapat terjadi gx alergi (ringan sampai berat) : • Pruritus pada kulit • Urticaria • Sesak DX : menemukan telur pada tinja
Hymenolepis nana … TX : • Atabrin (Kuinakrin HCL) Single dose 35 mg/kg BB • Bithionol 30 – 50 mg/kg BB • Praziquantel Single dose 25 mg/kg BB • Niclosamid 2 gr/hari selama 6 hari
Hymenolepis nana … PENCEGAHAN • Perbaikan kebiasaan kebersihan pada anak. • Pengobatan orang yang mengandung cacing ini. • Sanitasi lingkungan. • Menghindarkan makanan dari kontaminasi tinja. • Rodent Control
Hymenolepis diminuta • Merupakan parasit pada tikus dan mencit, juga dapat menimbulkan infeksi pada manusia. • Penyebaran : kosmopolit, juga ditemukan di Indonesia.
Hymenolepis diminuta… MORFOLOGI • Cacing dewasa • Panjang 10 – 60 cm, lebar 3 – 5 mm • Mempunyai 800 – 1000 segmen • Tubuh tdd scolex, leher, proglottid
Hymenolepis diminuta… • Scolex : • Seperti gada • Rostelum apikal rudimenter, kait – • Mempunyai 4 batil isap kecil
Hymenolepis diminuta… • Proglottid • Proglottid matur 0,8 x 2,5 mm mirip proglottid H. nana • Proglottid gravid tdp uterus berbentuk kantung yang dipenuhi telur
Hymenolepis diminuta… • Telur • 58 – 86 µ • Oval • Transparan atau kuning pucat • Kulit sangat tebal, filamen – • Isi embrio hexacanth
Hymenolepis diminuta… Habitat : usus halus DH : - Tikus, mencit - Manusia (accidental host) IH : - Pinjal Nosopsyllus fasciatus Xenopsylla cheopis Pulex Irritans
Hymenolepis diminuta… Leptopsylla segnis Ctenocephalides canis Ctenocephalides felis - Kumbang Tenebrio molitor - Myriapoda Fontaria virginiensis - Lipas - Lepidoptera
Hymenolepis diminuta… GEJALA KLINIK • Umumnya cacing ini tidak menimbulkan kelainan sehingga gejala klinik jarang terjadi. • Jika terjadi berupa kelainan ringan seperti tidak enak di perut atau diare ringan.
Hymenolepis diminuta… DX: • Ditegakkan dengan menemukan telur di dalam tinja. TX: • Atabrin, Niclosamide, Praziquantel. PENCEGAHAN: • Membasmi tikus & serangga yang dapat berfungsi sebagai hospes perantara.