110 likes | 306 Views
Pembelajaran 9 (Lanjutan). Mengelola konflik. Tahap II. Tahap I. Tahap III. Tahap IV. Tahap V. Konflik yang dapat dirasakan. Kinerja kelompok meningkat. Kondisi yang mendahului (kondisi potensi konflik). Munculnya Niat. Adanya tindakan nyata. Kinerja kelompok menurun.
E N D
Pembelajaran 9 (Lanjutan) Mengelola konflik
Tahap II Tahap I Tahap III Tahap IV Tahap V Konflik yang dapat dirasakan Kinerja kelompok meningkat Kondisi yang mendahului (kondisi potensi konflik) Munculnya Niat Adanya tindakan nyata Kinerja kelompok menurun Konflik yang dapat diamati Skema Lima Tahap Konflik
Tahap I: kondisi berpotensi konflik Tahap ini berisi serangkaian kemungkinan. Pihak-pihak yang ada dalam tahap ini dan terlibat langsung belum menyadari betul adanya konflikwalaupun sudah terasa beberapa ketidakcocokan. Tahap ini sangat penting untuk menentukan apaakah suatu konflik akan terjadi atau tidak.
Tahap II: menyadari dan personalisasi Tahap ini merupakan tahap dimana satu atau lebih pihak sudah menyadari adanya ketidakrukunan atau ketidakcocokan pada tahap pertama. Tahap ini konflik sudah mulai berwujud seperti pihak-pihak yang terlibat mulai memutuskan tentang apa yang mereka risaukan. Tahap ini sarat emosi karena mempengaruhi persepsi suatu pihak.
Tahap III: Lahirnya niat Niat yang timbul antara lain: • Niat bersaing • Niat berkolaborasi • Niat menghindar • Niat akomodasi • Niat kesepakatan
Tahap IV: perilaku Menyangkut pernyataan, aksi dan reaksi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang sedang bertikai. Salah satu pihak umumnya akan membalas tindakan yang ia kira akan dilakukan pihak lain.
Tahap V: Hasil dan akibat Pada tahap ini terjadi dua kemungkinan. Pertama adalah hasil positif, yakni meningkatnya kinerja kelompok (hasil fungsional). Kedua adalah hasil negatif, yakni menurunnya kinerja kelompok (hasil disfungsional)
1. Mengurangi konflik jika intensitas terlalu tinggi • Memecahkan masalah • Perintah pihak berotoritas • Berbagi tujuan • Penghindaran • Memuluskan hubungan • Kompromi • Memperluas sumber daya • Menghilangkan unsur manusia • Menghilangkan unsur struktur
2. Mendorong konflik jika tidak ada konflik Situasi tanpa konflik menghasilkan kinerja kelompok yang buruk. Mereka menjadi kurang bergairah, tidak peka terhadap perubahan, dan menghindari terjadinya hal-hal baru. Cara untuk mendorong kinerja anggota kelompok wirausaha: • Komunikasi • Membawa orang luar • Mengubah struktur • Memberi ‘kritikus kejam’
Negosiasi Adalah proses penting yang dapat membantu sebuah organisasi agar berjalan lancar. Salah satu cara untuk membenahi konflik, dengan mendekati kebutuhan dan keinginan masing-masing pihak, dengan cara bernegosiasi.