410 likes | 765 Views
PERUBAHAN MAKNA KATA. UN ‘06. Macam-macam Perubahan Makna Kata. Meluas Menyempit Amelioratif Peyoratif Sinestesia Asosiatif. UN ‘06. Meluas (generalisasi) Cakupan makna sekarang (kini) lebih luas daripada makna yang lama. UN ‘06. Contoh :
E N D
PERUBAHAN MAKNA KATA UN ‘06
Macam-macam Perubahan Makna Kata • Meluas • Menyempit • Amelioratif • Peyoratif • Sinestesia • Asosiatif UN ‘06
Meluas (generalisasi) Cakupan makna sekarang (kini) lebih luas daripada makna yang lama. UN ‘06
Contoh : a. Pelayaran ke negara Perancis itu dipimpin oleh Kapten Sugianto. • Kata pelayaran dulu atau asalnya bermakna mengarungi lautan dengan perahu layar. • Kini kata pelayaran bermakna mengarungi lautan dengan kapal bermesin. UN ‘06
b. Siapa yang Ibu cari di sini? • Kata ibu memiliki makna asal orang tua kandung yang wanita. • Kata ibu saat dapat untuk menyebut wanita yang berkedudukan lebih tinggi daripada kita. UN ‘06
c. Pak Ari akhirnya menduduki kursi direktur di perusahaan itu. • Kata kursi memiliki makna asal tempat duduk yang berkaki dan bersandaran. • Kata kursi kini juga memiliki makna kedudukan atau jabatan. UN ‘06
d. Saat peringatan hari Kartini anak putra dan putri mengenakan pakaian nasional. • Kata putra dan putri semula digunakan hanya untuk menyebut anak-anak raja. • Kata putra-putri pada kalimat tersebut untuk menyebut anak laki-laki dan perempuan pada umumnya. UN ‘06
2.Menyempit (spesialisasi) Cakupan makna kata yang sekarang lebih sempit atau terbatas daripada makna yang dulu atau makna asalnya. UN ‘06
Contoh : a. Saya bercita-cita ingin menjadi sarjanapendidikan. • Kata sarjana dulu dipakai untuk menyebut cendekiawan atau orang pintar atau orang berilmu. • Sekarang kata sarjanadipakai untuk menyebut orang yang telah lulus dari jenjang strata satu di perguruan tinggi UN ‘06
b. Sekarang ini di kota-kota besar banyak terdapat biro jasa yang menyalurkan para pembantu. • Makna asal kata pembantuorang yangmembantu. • Sekarang kata pembantu dipakai untuk menyebut pembantu rumah tangga atau pelayan. UN ‘06
c. Dari tadi aku mencium bau bangkai di sekitar sini. • Makna asal kata bausemua jenis bau-bauan (wangi dan tidak enak). • Kini kata bau lebih mengarah pada makna bau tidak enak/busuk. UN ‘06
d. Ustad Harun sedang pergi melakukan ibadah umroh. • Makna asal kata ustadguru. • Makna kata ustad yang sekarang terbatas pada guru mengaji atau guru agama Islam. UN ‘06
Membaik (Amelioratif) Suatu proses perubahan makna yang membuat makna kata baru dirasakan lebih tinggi atau lebih baik nilai rasa bahasanya daripada makna kata lama. UN ‘06
Contoh : a. Anak-anak penyandang tunarungu pun berhak mengeyam pendidikan. Kata tunarungu dirasakan lebih halus dan sopan nilai rasa bahasanya daripada kata tuli. UN ‘06
b. Dalam acara perpisahan siswa kelas III kepala sekolah hadir bersama istri. • Kata istri dirasakan lebih tinggi atau lebih baik nilai rasa bahasanya daripada kata bini. UN ‘06
c. Jenazahpara korban kecelakaan itu dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diotopsi. • Katajenazah dirasakan lebih baik nilai rasa bahasanya daripada kata bangkai atau mayat. UN ‘06
d. Pada hari ini kakakku akan menikah. • Kata menikah nilai rasa bahasanya lebih halus atau lebih baik daripada digunakan kata kawin. UN ‘06
4. Memburuk (Peyoratif) Suatu proses perubahan makna yang membuat makna kata baru dirasakan lebih rendah nilai rasa bahasanya daripada nilai pada makna kata lama. UN ‘06
Contoh : a. Direktur perusahaan ini ternyata berbini tiga. • Kata binidianggap baik pada masa lampau, tetapi sekarang dirasakan kasar. UN ‘06
b. Empat narapidana kabur dari lembaga pemasyarakatan itu. • Kata kabur dianggap baik pada masa lampau, yaitu lari, tetapi sekarang dirasakan kurang baik, yaitu menghilang. UN ‘06
c. Orang itu dipecat dari perusahaan tempat ia bekerja. • Kata dipecatuntuk pemakaian sekarang nilai rasanya kurang sopan. Sekarang masyarakat lebih senang menggunakan kata di-PHK atau dirumahkan. UN ‘06
d. Kaki tangan teroris berhasil dibekuk polisi. • Kata kaki tangan dulu berarti kaki dantangan, tetapi sekarang dipakai dalam arti yang kurang baik, yaitu mata-mata atau orang yang diperalat orang lain untuk membantu. UN ‘06
5. Sinestesia Perubahan makna kata akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang berlainan. Misalnya: pengecap pendengaran pendengaran pengecap penglihatan pengecap UN ‘06
Contoh : a. Suara penyanyi Erni Johan sampai saat ini masih empuk. Kata empuk sebenarnya yang merasakan adalah indra peraba (kulit) dengan makna lunak atau tidak keras. Akan tetapi, pada kalimat tersebut kata empuk yang merasakan adalah indra pendengar( telinga) dengan makna merdu. UN ‘06
b. Pidatonya hambar. Kata hambar sebenarnya yang merasakan adalah indra pengecap (lidah) dengan makna tawar atau tidak ada rasanya. Kata hambardalam kalimat tersebut yang merasakan indra pendengar (telinga) dengan makna monoton atau kurang menggairahkan UN ‘06
c. Model bajunya manis. Kata manis sebenarnya yang merasakan adalah indra pengecap (lidah) dengan makna legi atau rasa seperti rasa gula. Dalam kalimat tersebut kata manis yang menangkap adalah indra penglihatan (mata) dengan makna menarik. UN ‘06
d. Permen itu ramai rasanya. Kata ramai sebenarnya yang merasakan adalah indra pendengaran dengan makna riuh rendah,meriah, orang banyak. Akan tetapi, dalam kalimat tersebut kata ramai yang merasakan adalah indra pengecap dengan makna bermacam-macam. UN ‘06
6. Asosiatif Perubahan makna kata yang terjadi karena persamaan sifat. UN ‘06
Contoh : a. Orang itu mencatut nama pejabat untuk mencari sumbangan. • Kata catutberarti alat untuk menarik atau mencabut paku dan sebagainya. • Berdasarkan persamaan sifat ini, kata catut dipakai untuk menyatakan makna mengambil sesuatu yang bukan haknya. UN ‘06
b. Janganlah kita membiasakan diri memberi amplop dalam mengurus sesuatu! • Kata amplop berarti alat untuk menyimpan surat. • Berdasarkan sifat ini, kata amplopdipakai untuk menyatakan makna memberi uang sogokan atau uang pelicin. UN ‘06
c. Menurut kacamata saya, perbuatan Anda tidak benar. • Kata kacamata memiliki makna lensa tipis untuk mata guna menormalkan dan mempertajam penglihatan. • Kata kacamata pada kalimat tersebut berarti pandangan seseorang terhadap suatu hal. UN ‘06
CONTOH SOAL UN ‘06
Kata yang mengalami penyempitan makna terdapat pada kalimat … a. Firdaus mengajar di Madrasah Tsanawiyah Randugunting. b. Saudara kami mohon hadir dalam temu warga di kelurahan. c. Kakakku dikaruniai seorang putra dan seorang putri. d. Sepulang berlayar, Donny membuat rumah. UN ‘06
2. Kalimat yang menggunakan kata beramelioratif adalah … a. Dengan wajah dingin Winda menerima kedatanganku. b. Pencopet itu tewas akibat tertabrak bajaj. c. Para narapidana mendapat pembinaan yang intensif. d. Ketika menyanyi, suara Stacia terang sekali. UN ‘06
(1) Para penyandang tunadaksa dari berbagai wilayah DKI mengikuti lomba melukis di aula kantor gubernur. (2) Aku merasa senang sebab ibuku beranak lagi. (3) Kita harus berlapang dada menerima kenyataan ini. (4) Pikiran Citra tajam sehingga ia diterima di SMA favorit tersebut. (5) Dalih yang dikeluarkan hanya siasat untuk mengalihkan perhatian saja. UN ‘06
Kalimat yang menggunakan kata berpeyoratif ditandai nomor … a. (1) dan (2) b. (2) dan (3) c. (3) dan (4) d. (2) dan (5) UN ‘06
(1) Ratna Mahartika, seorang gadis yang memang manis. (2) Hobinya menyanyi, baik lagu pop, barat, bahkan dangdut. (3) Dengan modal suara empuk, ia pernah ditawari untuk rekaman. (4) Namun, ia tidak mau menerima tawaran itu. Kata bersinestesia dalam paragraf tersebut terdapat pada kalimat …. a. (1) dan (2) c. (2) dan (3) b. (1) dan (3) d. (2) dan (4) UN ‘06
5. Kalimat yang menggunakan kata berpeyorasi adalah … a. Preman-preman pasar yang bermasalah ditangani polisi. b. Jumlah tunawisma di Jakarta semakin banyak. c. Sudah dua tahun kakakku bekerja sebagai pramugari di Matahari. d. Setelah bekerja selama tiga puluh tahun, kini bapakku menjalani purnabakti. UN ‘06
Kata yang mengalami penyempitan makna terdapat pada kalimat … a. Kedua orang tuaku tinggal di Surabaya. b. Putra-putri Indonesia mengadakan Kongres Pemuda tahun 1928. c. Para anggota Pramuka Penggalang bersama kakak pembina sedang mengikuti jambore daerah. d. Mohon maaf, Dik, di mana Jalan Raden Saleh itu? UN ‘06
7. (1) Kata-katanya sangat pedas. (2) Sebelum pergi ke undangan pernikahan, kami menyiapkan amplop. (3) Pedih sekali luka di tanganku. (4) Coklat ini bukan coklat biasa, tetapi coklat dengan rasa besar. Kalimat yang menggunakan kata bersinestesia ditandai nomor … a. (1) dan (2) c. (3) dan (4) b. (2) dan (3) d. (1) dan (4) UN ‘06
8. Tim Penertiban Masyarakat DKI membawa para … yang biasa tidur di bawah jembatan layang ke panti rehabilitasi. Kata berameliorasi untuk melengkapi kalimat tersebut adalah … a. gelandangan b. pengemis c. peminta-minta d. tunawisma UN ‘06