290 likes | 631 Views
V. MANAJEMEN INVESTASI. PENDAHULUAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN & SASARAN INVESTASI TIPE2 SEKURITAS INVESTASI EVALUASI RISIKO INVESTASI STRATEGI2 INVESTASI TUGAS TERSTRUKTUR. PENDAHULUAN. Item2 aset terbesar kedua pada neraca bank adalah sekuritas investasi.
E N D
V. MANAJEMEN INVESTASI PENDAHULUAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN & SASARAN INVESTASI TIPE2 SEKURITAS INVESTASI EVALUASI RISIKO INVESTASI STRATEGI2 INVESTASI TUGAS TERSTRUKTUR
PENDAHULUAN • Item2 aset terbesar kedua pada neraca bank adalah sekuritas investasi. • Sekuritas2 investasi dibeli untuk menghasilkan pendapatan dalam bentuk pembayaran bunga & keuntungan modal, tetapi likuiditas merupakan peranan lain yang dapat dimasuki sekuritas2 ini. • Investasi juga memainkan peranan lain dalam manajemen bank, sebagai: 1. jaminan, 2. pengurang pajak pendapatan, 3. diversifikasi, dan 4. penyesuai risiko & membantu memenuhi standar modal berbasis risiko.
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN & SASARAN INVESTASI • Kebijakan investasi mencoba untuk memaksimumkan pengembalian per unit risiko atas portofolio sekuritas investasi dengan segala batasannya. • Manajemen likuiditas cenderung menurunkan penekanan atas likuiditas aset, yang mana berimplikasi bahwa sekuritas investasi lebih dari terdiri daribagian signifikan atas basis aset bank saat ini.
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN & SASARAN INVESTASI • Sekuritas diklasifikasi menjadi tiga kategori: • 1. Tipe I: sekuritas2 berisiko rendah. • 2. Tipe II: sekuritas2 berisiko moderat. • 3. Tipe III: sekuritas2 berisiko tinggi. • Beberapa contoh sasaran investasi yang berbeda: • 1. Pendapatan. • 2. Keuntungan modal.
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN & SASARAN INVESTASI • 3. Pengendalian risiko tingkat bunga. • 4. Likuiditas. • 5. Risiko kredit. • 6. Diversivikasi. • 7. Persyaratan yang diperjanjikan. • Setiap kebijakan diorientasikan terhadap pers-pektif jangka panjang, kebijakan investasi akan memasukkan beberapa tingkat atas fleksibilitas manajemen mengakomodasi kondisi2 pasar yang berubah.
TIPE2 SEKURITAS INVESTASI • Sekuritas2 investasi secara bebas dapat didefinisikan sebagai sekuritas dengan maturitas lebih dari satu tahun. • Macam sekuritas investasi bank di Indonesia: • 1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI). • 2. Surat Utang Negara (SUN): Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi Negara. • 3. Obligasi perusahaan.
EVALUASI RISIKO INVESTASI • Evaluasi risiko investasi: berbasis sekuritas individual, dan dalam konteks portofolio aset total. • Macam risiko: • 1. Risiko spesifik sekuritas; • 2. Risiko portofolio; dan • 3. Risiko inflasi.
Risiko Spesifik-Sekuritas (1) • 1. Risiko gagal bayar: probabilitas bahwa pembayaran atas bunga & pokok tidak akan dibuat pada waktunya. • Risiko gagal bayar dapat diidentifikasi melalui hasil pemeringkatan utang oleh agen pemeringkatan utang/obligasi, seperti Moody’s/S&P’s dan Pefindo. • Hasil analisis keuangan debitur dapat juga digunakan untuk kemungkinan gagal bayar jika beberapa perusahaan mempunyai peringkat sama.
Risiko Spesifik-Sekuritas (2) • Kerugian2 potensial bagi para pemegang obligasi muncul dari dua sumber: • 1. Prioritas klaim, • 2. Biaya2 kebangkrutan. • Harga obligasi mempunyai hubungan yang berkebalikan dengan risiko kredit, yang berarti bahwa obligasi berkualitas rendah mempunyai yield lebih tinggi secara rata2 dibanding obligasi berkualitas lebih tinggi. • Perbedaan antara keduanya disebut selisih yield.
Risiko Spesifik-Sekuritas (3) • 2. Risiko harga: mengacu terhadap hubungan yang berkebalikan antara perubahan2 dalam level tingkat bunga & harga sekuritas. • Risiko harga bagi manajer bank: sekuritas dibeli ketika permintaan pinjaman menurun & tingkat bunga relatif rendah dibutuhkan untuk dijual akhirnya pada kerugian modal (untuk memenuhi permintaan pinjaman) dalam lingkungan tingkat bunga lebih tinggi.
Risiko Spesifik-Sekuritas (4) • Untuk mengevaluasi risiko harga, juga perlu memahami tentang durasi obligasi: • ΔP= -D x B x Δi/(1+i). • Analisis durasi dapat digunakan untuk “mengebalkan” portofolio investasi dari kekuatan risiko harga yang berlawanan & risiko reinvestasi. • Teori tentang kurva yield: • 1. Teori pengharapan: investor mendapat tingkat pengembalian sama, tanpa memendang periode pemegangannya.
Risiko Spesifik-Sekuritas (5) • 2. Teori likuiditas: para lender penghindar risiko lebih suka meminjamkan dana selama periode jangka pendek, kecuali suatu premi dibayarkan untuk penundaan likuiditas lebih besar & dana yang dipinjamkan selama periode yang lebih panjang. • 3. Teori pasar pasar yang tersegmen: penawaran & permintaan relatif untuk instrumen keuangan jangka pendek & panjang oleh para partisipan pasar yang bervariasi.
Risiko Spesifik-Sekuritas (6) • 4. Teori habitat-terpilih: memperhitung-kan tiga faktor kurva yield. • Teori ini menghipotesis bahwa para investor akan mengubah dari pilihan maturitas nor-mal (atau habitat) ke jangkauan maturitas sekuritas berbeda jika perbedaan2 yield cukup tinggi untuk mengompensasi risiko harga potensial dengan ketidakselarasan maturitas aset & kewajiban. • Analisis durasi & siklus tingkat bunga dapat digunakan untuk mengestimasi VAR.
Risiko Spesifik-Sekuritas (7) • 3. Risiko marketabilitas: tidak semua obligasi dapat secara cepat dijual tanpa kerugian pokok. • Bagi manajer investasi, risiko marketabilitas digunakan untuk mengevaluasi keterkaitan atas permintaan likuiditas yang melebihi cadangan sekunder (likuid) & kemudian membeli sekuritas investasi ke dalam rekening ini untuk likuiditas tambahan potensial.
Risiko Spesifik-Sekuritas (8) • 4. Risiko penarikan: ketentuan penarikan memberikan hak bagi perusahaan atau lembaga peminjam untuk menarik obligasi sebelum maturitas. • Jika tingkat bunga turun, kemungkinan penarikan akan dilakukan semakin besar. • Risiko penarikan bank dalam situasi ini adalah reinvestasi atas nilai pari obligasi yang memberikan yield bunga lebih rendah.
Risiko Portofolio • Penurunan risiko portofolio sekuritas atas aset2 bank dapat dilakukan jika pengembalian atas sekuritas pada waktu tertentu berkorelasi tidak secara sempurna dengan pengembalian atas pinjaman. • Jika pengembalian ↓ berkaitan dengan i↓, tetapi pengembalian sekuritas ↑berkaitan dengan keuntungan modal ↑, maka akan ada pengurangan risiko (efek diversifikasi).
Risiko Inflasi • Investor berkepentingan bahwa level harga umum akan meningkat lebih dari yang diharapkan di masa mendatang. • Pergerakan tidak terantisipasi dalam inflasi dapat menyebabkan tingkat bunga obligasi tiba-tiba meningkat dengan secara potensial menurunkan harga yang besar.
STRATEGI2 INVESTASI • Stratei2 investasi diarahkan dengan prinsip bahwa pendapatan dimaksimumkan dengan beberapa batasan. • Strategi investasi: • 1. Strategi investasi pasif: tidak mensyaratkan manajemen aktif. • 2. Strategi investasi aktif: didesain untuk mengambil keuntungan atas kondisi pasar umumnya atau diharapkan.
Strategi Investasi Pasif • Ada dua macam strategi investasi pasif: 1. Pendekatan maturitas-berjangka atau berjenjang, dan 2. Pendekatan maturitas-terpecah atau barbel. • Pada umumnya digunakan oleh bank2 kecil. • Pendekatan maturitas-berjangka melibatkan penyebaran dana investasi yang tersedia secara sama menyilangi sejumlah periode dengan horison investasi bank.
Strategi Investasi Pasif • Pendekatan maturitas-terpecah: membeli proporsi lebih besar atas sekuritas jangka pedenk & panjang & proposi lebih kcil atas sekuritas2 jangka menengah. • Disebut strategi barbel, karena menawarkan saldo pendapatan lebih tinggi atas sekuritas jangka panjang & likuiditas yang baik melalui pembelian substansial atas sekuritas jangka pendek.
Strategi2 Investasi Agresif • Pada umumnya digunakan oleh bank2 besar, dengan portofolio investasi terukur & permintaan pinjaman lebih bergejolak. • Ada dua macam strategi agresif: 1. strategi kurve-yield, & 2. strategi penukaran (swapping) obligasi. • Permainan kurve-yield secara luas digunakan ungkapan yangberarti bank berusaha untuk mengambl keuntungan atas perubahan2 dalam tingkat bunga mendatang yang diharapkan dengan mengoordinasi aktivitas2 investasi denganbentuk & level kurva yield.
Strategi2 Investasi Agresif • Ketika kurva yield relatif berlevel rendah dengan bentuk secara curam berslop naik, sekuritas jangka pendek biasanya dibeli. • Ketika kurva yield mendatar dalam bentuk & pada level yang relatif tinggi, bank akan mengubah ke sekuritas jangka panjang. • Strategi ini menyediakan yield lebih tinggi untuk memaksimumkan pendapatan bunga.
Strategi2 Investasi Agresif • Likuiditas tidak relevan pada pin ini dalam siklus bisnis karena itu diharapkan bahwa permintaan pinjaman akan turun karena tingkat bunga tinggi. • Problema strategi ini: penentuan waktu pasar sangat penting untuk sukses. • Pendekatan lain untuk memainkan kurva yield dikenal sebagai mengendarai kurva yield.
Strategi2 Investasi Agresif • Untuk strategi ini bekerja: • 1. kurva-yield harus bersloping naik. • 2. level tingkat bunga harus tidak diharapkan untuk bergerak naik sebagaimana diindikasikan oleh bentuk kurva yiled dalam beberapa waktu mendatang. • Untuk mengetimasi yield periode pemegangan: • Yh = Y0 + Tr(Yo + Ym)/Th.
Strategi2 Investasi Agresif • Strategi swap-obligasi: pertukaran satu obligasi dengan obligasi lain dengan alasan pengembalian & risiko. • Swap substitusi atau harga memerlukan penjualan sekuritas2 sebanding terhadap satu yang dibeli karena akhirnya mempunyai harga lebih rendah. • Swap pickup-yield atau kupon melibatkan petukaran obligasi berkupon rendah dengan obligasi berkupon tinggi, atau sebaliknya.
Strategi2 Investasi Agresif • Swap selisih atau kualitas berimplikasi pertukaran dua obligasi dengan risiko tidak sama. • Strategi perubahan portofolio (swap obligasi) memerlukan penjualan sekuritas dengan yield rendah & menggantinya dengan instrumen beryield lebih tinggi.
TUGAS TERSTRUKTUR • Halaman: 201-204 • Questions, Nomor: 7.1, 7.4, 7.5, 7.6, 7.7, 7.9, 7.10, 7.11, 7.13, 7.16. • Problems, Nomor: 7.1, 7.3, 7.4. • Selamat mencoba. • Terima kasih & wasalam.