1.17k likes | 3.24k Views
IMUNOLOGI DASAR. Oleh : Dr. Hadi Ismono., dr., M. Kes. Definisi Imunitas Reaksi tubuh thd masuknya substansi asing Respon imun Kumpulan respon thd substansi asing yg terkoordinasi Sistem imun Sel & molekul yg bertanggung jawad dlm imunitas.
E N D
IMUNOLOGI DASAR Oleh : Dr. Hadi Ismono., dr., M. Kes
Definisi Imunitas Reaksitubuhthdmasuknyasubstansiasing Responimun Kumpulan responthdsubstansiasingygterkoordinasi Sistemimun Sel & molekulygbertanggungjawaddlmimunitas
Imunologi : ilmu yang mempelajariantigen, antiobodi danfungsi pertahanan tubuh host yangdiperantaraioleh sel, terutamaygberhubungan denganimunitas thd penyakit, reaksi biologishipersensitifitas, alergi danpenolakan benda asing.
SISTEM IMUN • Bawaan (the innate immune system ) • responimun non spesifik • 2. Diperoleh (the adaptive/acquired immune system) • responimunspesifik
Fungsi sistem imun : • 1. Melindungitubuhdariinvasipenyebabpenyakit; menghancurkan & menghilangkanmikroorganismeatausubstansiasing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masukkedalamtubuh • 2. Menghilangkanjaringanatauselygmatiataurusakuntukperbaikanjaringan. 3. Mengenalidanmenghilangkansel yang abnormal Sasaranutama: bakteripatogen & virus. » Leukositmerupakanselimunutama (disampingsel plasma, makrofag, & sel mast) Sistemimun yang sehatadalahsistemimun yang seimbang yang bisameningkatkankemampuantubuhdalammelawanpenyakit.
Respons Imun Tahap:1. Deteksi & mengenalibendaasing2. Komunikasidgnsel lain untukberespons3. Rekruitmenbantuan & koordinasirespons4. Destruksiatausupresipenginvasi
KEKEBALAN ALAM (Natural) DIDAPAT (Acquired) PASIF AKTIF BUATAN ALAM BUATAN ALAM (Kongenital) SAKIT VAKSINASI TRANSPLASENTA SERUM HIPERIMUN
Reaksi respon imun terhadap antigen Toleransi Antigen Respon imun Alamiah Adaptif /diperoleh (Nonspesifik) (spesifik) Humoral Seluler Humoral Seluler • MACAM RESPON IMUN • Bawaan (the innate immune system ) • respon imun non spesifik 2. Diperoleh (the adaptive/acquired immune system) respon imun spesifik
SISTEM IMUN NONSPESIFIK (alamiah) SPESIFIK (adaptif) FISIK LARUT SELULAR HUMORAL SELULAR • Kulit • Saluran • pernapasan • Salurancerna • Membran • mukosa • FAGOSIT : • Sel MN, PMN • Sel NK • Sel MAST • Basofil • SEL B : • IgG • IgA • IgM • IgD • IgE • SEL T : • Th1 • Th2 • Ts/Tr/Th3 • Tdth • CTL/Tc • BIOKIMIA : Lisozim, • Sebaseous, • Asamlambung, • Laktoferin, Asam • neuraminik • HUMORAL : • Komplemen, Inter • feron, Crp
Membranmukosa • Barier fisis • Barier kimiawi • Barier fisik • Barier kimiawi • Flora bakterial Salurancerna Saluranpernapasan • Membran mukosa • Asam dan basa • Flora bakterial • Membran mukosa • Epitel bersilia SISTEM IMUN NON SPESIFIK (PERTAHANAN FISIK, KIMIAWI DAN BIOLOGIS) Fisik - Tersebar diseluruh tubuh - Dalam sumsum tulang, timus, darah, KGB, limpa, sal nafas, saluran cerna, sal kemih dan jaringan - Berasal dari sel prekursor multipoten dalam sumsum tulang Kulit
Larut • Biokimia • lisozim(keringat, ludah, air mata, ASI) menghancurkandindingselkuman gram positif • Laktoferin & asamneuraminik(ASI) anti bakterial E coli & staphylococus • HCl, enzimproteolitik, empedu lingkungan ~ cegahinfeksibakteri • Laktoferin & transferin(drmakrofag) ikatzatbesi • Lisozim(drmakrofag) hancurkankuman gram negatif
Humoral • »Crp • - protein faseakut • kadar me pd infeksiakut, kerusakanjaringan • Cara kerja opsonisasi CRP melapisibakteri shgmudahdikenali & dimakanolehmakrofag fagositosis >> • » Interferon • Glikoproteinygdihasilkanseltubuhsbgresponthdinfeksi virus • Sifat antivirus • induksiselsekitarshgresistenthd virus • aktifkansel NK • » Komplemen - Komplemenmeningkatkanfagositosisdgncara : 1. Menghancurkanmembranbakteri 2. Melepasbahankemotaktik makrofag >> ketempatbakteri 3. Opsonisasi memudahkanmakrofagmengenalidanmemakanbakteri • - Td 9 komponen C1 – C9 • C3 >> kadar C3 serum ~ gambbiologikkonsentrasi C • Aktivasi interaksi Ag-Ab kontak dg dindingselsasaran
Jalurreaksikomplemen: • a. Jalurklasik/intrinsik • b. Jaluralternatif/ekstrinsik 1. Jalur klasik C1qrs (esterase) pengenalan C4 C4b &C4a C2 C2a & C2b C4b2a + Mg C3 konvertase aktivasi C3 C3b & C3a C4b2a3b C3 peptidase C5 C5b & C5a penghancuran C5-6-7 C5-6-7-8 C5-6-7-8-9
2. Jalur alternatif • Aktivasi langsung melalui C3 • Pencetus : endotoksin • zymosan • IgA • bisa ular kobra • Fungsi komplemen • Sitolisis C56789 • Anafilatoksin C3a, C4a, C5a • Kemotaksis C3a, C5a, C567 • Kinin C2 bebas • Imunoderens C3b, C4b
Seluler - Sel fagosit : monosit, makrofag, neutrofil, eosinofil - Sel nul : sel Natural Killer - Sel mediator : basofil, mastosit, trombosit Mastosit Sel Natural Killer
Cont’d 1. Sel NK sifat sitotoksik virus, keganasan aktivasi oleh interferon 2. Mononuklear (MN) monosit & makrofag - Siklus hidup lama - Granul lisozim, komplemen, interferon, sitokin - Gerak lambat 7-8 jam 3. Polimorfonuklear (PMN) neutrofil, eosinofil - Siklus hidup pendek - Granul enzim hidrolitik, laktoferin - Gerak cepat 2-4 jam
Fagositosis makrofag/monosit, segmen eosinofil, netrofil memakan, mamasukan, menghancurkan Dibantu oleh : - C3a, C5a, C567 kemotaksis - C3b pengenalan Ag sasaran oleh sel fagosit - opsonin Proses fagositosis Terdiri dari : 1. Kemotaksis gerakan sel fagosit ke tempat infeksi 2. Menelan 3. Memakan (fagositosis) dgn pembentukan fagosom 4. Membunuh lisozom, H2O2, mieloperoksida ( membentuk fagolisosom) 5. Mencerna
Fagositosis Mencerna Chemotaxis/bergerak Fagosit/memakan Pathogen Menyerangan Membunuh 2 1 4 3 5
SISTEM IMUN NONSPESIFIK (alamiah) SPESIFIK (adaptif) FISIK LARUT SELULAR HUMORAL SELULAR • Kulit • Saluran • pernapasan • Salurancerna • Membran • mukosa • FAGOSIT : • Sel MN, PMN • Sel NK • Sel MAST • Basofil • SEL B : • IgG • IgA • IgM • IgD • IgE • SEL T : • Th1 • Th2 • Ts/Tr/Th3 • Tdth • CTL/Tc • BIOKIMIA : Lisozim, • Sebaseous, • Asamlambung, • Laktoferin, Asam • neuraminik • HUMORAL : • Komplemen, Inter • feron, Crp
SISTEM IMUN SPESIFIK (adaptif/didapat) Kemampuan mengenal benda asing/antigen spesifik menghancurkan antigen yg sdh dikenal sebelumnya Cara sistem ini didapat : 1. Aktif 2. Pasif Dasar INGATAN/MEMORI !!
Respon imun spesifik Kemudian sel B mengktivasi sel plasma dan sel memori Sel B menemukan antigen dan menangkap Sel B menunggu aktivasi dari sel T helper Kmd sel plasma memproduksi antibodi untuk menyerang antigen Sel antibodi memfagosit antigen Sel memori mengingat terus apbl ada antigen yang sama
Responimunspesifikterdiridari : Sistem humoral - Diperankan oleh limfosit B - Rangsangan antigen sel B proliferasi & diferensiasi sel plasma membentuk antibodi - Pertahanan thd bakteri ekstra seluler, netralisir toksin Sistem seluler (Cell Mediated Immunity/ CMI ) - Diperankan oleh limfosit T : Th, Ts, Tdh, Tc - pertahanan thd bakteri intraseluler, virus, jamur, parasit, keganasan Antibody dependent cellular immune respons sel null sel K
SEL T - Dibentuk di sumsum tulang, pematangan di timus - Mempunyai petanda permukaan membedakan dg sel B pemeriksaan rosette (+) - Mempunyai petanda CD (cluster differentiation) sel T dlm berbagai fase pertumbuhan - Mempunyai petanda fungsional concanavalin A & phytohemaglutinin Fungsi : - membantu sel B dlm memproduksi antibodi - mengenal & menghancurkan sel yang terinfeksi virus - mengaktifkan makrofag dlm fagositosis - mengontrol ambang & kualitas sistem imun Jenis : sel Th (helper), Ts (supresor), Td (delayed hypersensitivity), Tc (cytotoxic)
Sel B • SEL B • Dibentuk & dimatangkan di sumsum tulang • Imunitas yang diperantarai antibodi • Tinggal di limfe dan kelenjar limfe, beredar di darah dan limfe • Rangsangan antigen I terbentuk IgM • - Selanjutnya akan terjadi switching Ig A, Ig E. Ig D, Ig G
Sirkulasilimfosit Thymus Sumsum tulang Blood stream Kelenjar limfe Limpa
ANTIGEN Sifat -dapat melekatkan Ab pd antigenic determinant/epitop -dapat merangsang pembentukan Ab • Syarat antigen yg baik : • BM besar 40.000 • Kekakuan struktur • Keasingan molekul • Larut/tidak • Kecepatan dihancurkan sel tubuh • Jumlah antigen
Tempat terjadinya ikatan Antigen Ikatan variabel Ikatan rantai kuat Ikatan variabel pada rantai berat Rantai terang Ikatan rantai disulfida Ikatan constan pada rantai terng Tempat ikatan rantai yang bersifat konstan Rantai berat
ANTIBODI • Sekarang molekul antibodi di sebut imunoglobulin • Dibentuk oleh sel plasma dr limfosit B • Macam/bentuk: • Ig M • Ig G • Ig A • Ig D • Ig E
Sistem imun non spesifik & spesifik tidak dapat dipisahkan secara tegas Respon imun terkendali Autoimun, keganasan
HIPERSENTIVITAS • Hipersensitivitas atau alergi suatu kondisi respon imunitas yg menimbulkan reaksi yg berlebihan atau reaksi yg tidak sesuai, yg berbahaya bagi host • Tdd empat tipe Hipersensitivitas (I, II, III dan IV)
Hipersensitivitas Tipe I (Reaksi Alergi) • Terjadi hanya dalam waktu beberapa menit setelah Ag bergabung dgn Ab yg sesuai • Manifestasi klinis : Anafilaktik sistemik atau alergi atopi 1. Histamin (mediator utama) vasodilatasi, peningkatanpermeabilitas kapiler dan kontraksi otot polos Mediator yg berperan: Prostaglandin dan Tromboxan Prostaglandin bronkokonstriksi dan dilatasi serta peningkatan permeabilitas kapiler Tromboxan agregasi trombosit
Pengobatan dan Pencegahan • Tujuan : utk menghentikan aksi mediator dgn cara: • mempertahankan jalan napas, • memberikan ventilasi dan • mempertahankan fungsi jantung • Obat : Epinefrin, antihistamin, kortikosteroid dan kromolin • Mencegah alergen masuk ke dalam tubuh
Hipersensitivitas Tipe II • Disebut juga Cytotoxic Antibodi Reaction • Melibatkan pengikatan antibodi (IgG atau IgM) ke antigen permukaan sel atau molekul matriks ekstraseluler • Ab dapat mengaktifkan komplemen untuk menghancurkan sel tsb • Contoh: Pada demam rematik, sindroma Goodpasture Destruksi keratinosit karena obat-obatan Sindroma Goodpasture Steven Johnson syndrome
Hipersensitivitas Tipe III • Hipersensitivitas Kompleks Imun • Ab berikatan Ag terbentuk kompleks imun • IgG terlibat dalam proses ini dan aktivasi komplemen pelepasan mediator dan peningkatan permeabilitas vaskuler • Terjadi khas 4-10 jam • Contoh: Reaksi arthus, Glomerulonefritis Defisiensiimun
Hipersensitivitas Tipe IV • Disebut juga hipersensitivitas tipe lambat • Fungsi limfosit T tersensitisasi scr spesifik, bukan mrpk fungsi Ab • Respon dimulai beberapa jam (atau beberapa hari) setelah kontak dgn Ag • Contoh: • Hipersensitivitas Kontak • Hipersensitivitas Tipe Tuberkulin
DASAR PEMERIKSAAN LABORATORIUM IMUNOLOGI 1. Ujiresponimunologik non spesifik Macam : 2. Ujiresponimunologikspesifik 3. Ujiinteraksi antigen-antibodi
►Seluler • Kuantitatif pe ataupe jumlahleukosit, monositosis, eosinofilia • Kualitatif ujihambatanmigrasileukosit, ujigangguanfagositosis, ujifungsimembunuhmikroba • ►Humoral • Kadar CRP me > 100 x pd infeksiataukerusakanjaringan • Kadar komplemen C3, C4, faktor B, properdin 1. Ujiresponimunologik non spesifik
► Seluler 1. Kualitatif ujitransformasilimfosit (dg PHA & con A) ujisitotoksisitas ujiproduksilimfokin 2. Kuantitatif tes rosette(Sebuahtespenapisankualitatifuntukmendeteksi signifikan-10-foetomaternal perdarahan ml, dimanasel-selindikatorbentuk yang mudah) ► Humoral Elektrpforesis protein Imunoelektroforesis 2. Ujiresponimunologikspesifik
Imunoelektroforesis Elektrpforesis protein
Reaksipresipitasi • - utkantibodi/antigen terlarut terbentukpresipitat (gumpalan) • - jml antigen & antibodi hrs seimbang • 2. Reaksiaglutinasi • - utkantibodi/antigen btkpartikel terbentukaglutinasi • - jml antigen & antibodi hrs seimbang • - m/ : Widal, goldarah, teskehamilan 3. Ujiinteraksi antigen-antibodi
3. Interaksi Antigen-antiboditingkatmolekuler - RIA (radio immunoassay) : penentuanberdasarkanreaksiimunologiygmenggunakan kit RIA (Contoh : utkmendeteksifsginjal, fstiroid) - ELISA ( enzyme linked immunosorbent assay) : deteksipatogenygmendasarkanpadareaksiantibodi & antigen (Contoh : utkdeteksifshati, fstrombositopenia, gangguanfungsi hormonal)