520 likes | 954 Views
PERILAKU HIDROLIKA. Sesi IV. Air di dalam Tanah/Batuan. Porositas. Porositas merupakan perbandingan antara volume pori-pori ( ruang kosong di dalam batuan ) dengan volume total batuan ( sampel ) Porositas dinyatakan dalam % ( persen ) atau angka desimal.
E N D
PERILAKU HIDROLIKA Sesi IV
Porositas • Porositasmerupakanperbandinganantara volume pori-pori (ruangkosongdidalambatuan) dengan volume total batuan (sampel) • Porositasdinyatakandalam % (persen) atauangkadesimal
Porositasberdasarkanjenisbukaan (opening) yang adadidalambatuan: • Porositasintergranuler: ruangantarabutir • Porositascelah/retakan: ruangantarcelah/retakan/rekahan • Porositasrongga (conduit): ruang yang terbentukdarihasilpelarutan. Biasanyaterdapatpadabatugampingkarstik
Porositasberdasarkanwaktuterbentuknyaterhadapprosesterjadinyabatuan:Porositasberdasarkanwaktuterbentuknyaterhadapprosesterjadinyabatuan: • Porositas Primer: terbentuknyabersamaan dg terjadinyabatuan (syngenetic). Contoh: ruangantarbutir • PorositasSekunder: terbentuknyasetelahterjadinyabatuan (post genetic). Contohnyakekar, saluran, rongga
KlasifikasiPorositasBatuanberdasarkanruangantarbutir, celah, dansaluran
Menentukanbesarnya porositas tanah/batuan Vt= volume total Vs = volume solid Vv = volume void
Menentukanbesarnyaporositas Volume of voids (Vv) 0,3 m3 Porositas (n) = ---------------------------- = --------- = 0,30 Total Volume (Vt)1,0 m3
SPECIFIC YIELD & SPECIFIC RETENTION • Dalamkeadaanjenuh, seluruhlubangdanruang yang adapadatanah/batuanterisi air. • Di alam, tidakseluruh volume air yang terkandungdidalamakuifertsbdapatmemasok air kepadasumurataumata-air. • Tidakseluruh air yang menempatibukaandidalambatuandapatdikeluarkan. • Meskipundipompaterus-menerus, sebagian air akantetaptinggaldidalampori-poribatuan.
SPECIFIC RETENTION • Volume air yang tetaptertinggaldidalampori-poribatuandisebut specific retention (Sr) atausimpananjenis. • Dalamhalini air tsbtertinggalsebagai film padapermukaanpori-poriataurongga-ronggabatuan.
SPECIFIC YIELD • Volume air yang dapatdilepaskandaripori-poritanah/batuanhanyaolehpengaruhgravitasidisebut specific yield (Sy) ataukapasitasjenis.
HubunganantaraPorositas, Sy, danSr n = Sy + Sr Sy = Vd/Vt Sr = Vr/Vt n = porositas Sy = specific yield Sr = specific retention Vd = volume air yang keluarketikapengeringan Vr = volume air yang tertinggalketikapengeringan Vt = volume sampelbatuan
KonduktivitasHidrolika: K = volume airtanah yang mampudiluluskanolehakiferpadaluaspenampangtertentudalamwaktutertentu, dibawahkendaligradienhidrolika
Persamaan Darcy Q = Volume air yang mengalir dalam satu satuan waktu K = Konduktivitas hidrolika (hydraulic conductivity) A = Luas penampang yang tegak-lurus terhadap arah aliran dh/dl = Landaian (gradien) hidrolika
Hydraulic conductivity = Konduktivitashidrolika • Sebutan lain: field coefficient of permeability = koefisienkelulusan = koefisienpermeabilitas • Merupakanukurankuantitatifuntukmenyatakankemampuantanah/batuandalammeluluskanairtanah
Persyaratan agar Persamaan Darcy berlaku: • Airtanahharusterdapatdidalam media berpori • Media berporitersebutdiasumsikanbersifathomogen, isotropik Homogen: perilakufisikakifersamadisemuatempat Isotropik : perilakufisikakifersamakesegalaarah
Dimanakahpersamaan Darcy tidak valid diterapkan: • Padaakiferdengantipealiranmelaluisaluran (karst) • Padaakiferdengantipealiranmelaluiantarcelah yang tidakrapat Persamaan Darcy dapatditerapkanpada Akifer yang memiliki 3 jenisporositas (triple porosity), yaituruangantarbutir, celah, dansaluran
KETERUSAN (TRANSMISSIVITY) • Keterusan (transmissivity = T) adalahkemampuansuatuakuiferdalammeluluskan air. Harga T diperolehdenganmenggunakanrumus : • T = K.b. • B = ketebalanakuifer • K = konduktifitashidrolika
Hydraulic Head: • seringdisebutsebagaitinggipotensialairtanah • merupakanenergimekanik per beratsatuan air. • Padasaatairtanahbergerakdidalamakiferintergranuler, dibawahgradienhidrolikaalami, kecepatanalirannyaseringkalidiabaikan, karenasangatperlahan.
Persamaan Hydraulic Head: h = z + P/r.g • Tekanan yang dialamiolehsuatutitikpadatubuhairtanah = beratkolom air yang membebanititiktersebut P = r.g.hp h = hydraulic head z = ketinggianpermukaan air P = tekanan air yang dialamiolehsuatutitik r = densitas air g = percepatangravitasi
Karenagravitasidikalikandensitas air dianggapsamadengan 1, maka: • P = hp • Sehinggapersamaan hydraulic head menjadi: • h = z + hp
Karena z jugamerupakanelevasisuatutitikterhadapsebuah datum, makasecaraumum, persamaan hydraulic head dapatditulis: ht = he + hp ht = total head hp = pressure head he = elevation head
Dalamkondisiterdapatkenaikanpermukaanairtanahkarenaadanyagayakapiler:Dalamkondisiterdapatkenaikanpermukaanairtanahkarenaadanyagayakapiler: ht = he + hp
Hydraulic Head Total Head = Pressure Head + Elevation Head ht = hp + he TERJADI ALIRAN DARI TEMPAT DG ht TINGGI KE ht RENDAH
Types of Head • Pressure head: the pressure caused by the water column (weight of water) • Elevation head: the elevation from the datum • Total head: the sum of pressure head and elevation head. The total head is the one that controls groundwater flow in a porous medium. However, for geotechnical problems in relation with a fine-grained medium such as a clay layer the effective stress, and consequently the pressure head (or pore pressure), is the one that controls.
Hydrostatic Pressure The pressure exerted by a fluid at equilibrium at a given point within the fluid, due to the force of gravity. Hydrostatic pressure increases in proportion to depth measured from the surface because of the increasing weight of fluid exerting downward force from above
Hydrostatic Pressure in a Liquid • The pressure at a given depth in a static liquid is a result the weight of the liquid acting on a unit area at that depth plus any pressure acting on the surface of the liquid. • The pressure due to the liquid alone (i.e. the gauge pressure) at a given depth depends only upon the density of the liquid ρ and the distance below the surface of the liquid h.
Tekanan Air Pori (Pore Water Pressure) • It is the pressure of groundwater held within a soil orrock, in gaps between particles (pores) • It is below the phreatic level, and are measured in piezometers • The vertical pore water pressure distribution in aquifers can generally be assumed to be close to hydrostatic
Capilary • In the unsaturated zone the pore pressure is determined by capillarity • Pore water pressures under unsaturated conditions (vadose zone) are measured in with tensiometers
Latihan Dalamsuatupercobaandilaboratoriumdiketahuiberatsampelkering = 1000 g Beratsampeldalamkeadaanjenuh air = 1081,3 g. Berat air yang dapatdipisahkandarisampeltanpapemanasan = 70 g. - Berapakahporositassampel (%) - Berapakah specific yield (Sy) - Berapakah specific retention (Sr) Catatan : beratsatuan ( g ) sampel = 2,7 g/cm3 beratsatuan ( g ) air = 1 g/cm3
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA