650 likes | 1.63k Views
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN. Rofik Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga rofik_musa@yahoo.com / 081227979791 ---------------------------------- Dosen FTK UIN SUKA Fasilitator Calon Pengawas PMPTK Kemendiknas – LAN
E N D
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN RofikFakultasTarbiyahdanKeguruanUIN SunanKalijagarofik_musa@yahoo.com / 081227979791 ---------------------------------- • Dosen FTK UIN SUKA • Fasilitator Calon Pengawas PMPTK Kemendiknas – LAN • Tim Pengembang Kurikulum Mapenda Kanwil Kemenag DIY
Latar Belakang • Disorientasi dan belum dihayatinya Nilai-nilai Pancasila • Bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara • Memudarnya kesadaran nilai-nilai budaya bangsa • Melemahnya kemandrian Bangsa (Buku Induk Kebijakan Nasional Pembangunan Kartakter Bangsa 2010 – 2025)
Rencana Aksi Kementrian Pendidkan Nasional 2010-2014 • Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter (2010), Pendidikan Karakter disebutkan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memebrikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik & mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari dengan sepenuh hati. • Bagaimana dengan Kemenag ?
Media Pendidikan Karakter • Pendidikan Karakter bukan hanya mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu pendiidkan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) yang terus menerus dipraktikkan dan dilakukan. • Saluran Pendidikan Karakter mencakup keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, media massa
Secara Programatik • Pendidikan Budaya dana Karakter Bangsa adalah usaha bersama semua guru dan pimpinan satuan pendidikan, melalui semua mata pelajaran dan budaya lembaga pendidikan dalam membina dan mengembangklan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada peserta didik melalui proses aktif peserta didik dalam pembelajaran
fungsi • pengembangan: bagipesertadidik yang telahmemilikisikapdanperilaku yang mencerminkanbudayadankarakterbangsa • perbaikan: pengembanganpotensipesertadidik yang lebihbermartabat • penyaring: budaya-budayabangsasendiridanbudayabangsa lain yang tidaksesuaidengannilai-nilaibudayadankarakterbangsa.
Posisi Pendidikan Karakter • Sebagai landasan mewujudkan visi pembangunan Nasional, yaitu “Mewujudkan masyarakat berakhlaq mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila”. • Muncullah Nilai Pra Kondisi : Taqwa, Bersih, Rapi, Nyaman, Santun
Nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 1. Religius 2.Jujur 3. Toleransi 4. Disiplin 5. Kerja Keras 6.Kreatif 7. Mandiri 8. Demokratis 9. Rasa Ingin Tahu 10. Semangat Kebangsaan 11. Cinta Tanah Air 12. Menghargai Prestasi 13. Bersahabat /Komuniktif 14. Cinta Damai 15. Gemar Membaca 16. Peduli Lingkungan 17. Peduli Sosial 18. Tanggung-jawab 19. Menghargai keragaman. 20. Mampu bekerjasama dalam keragaman
SkemaPendidikanKarakterdi Satuan Pendidikan Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN INTERVENSI PEMBELAJARAN MANAJEMEN Perilaku Berkarakter EKSTRA KURIKULER Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya Nilai-nilai Karakter HABITUASI StandarKompetensiLulusan (SKL) danbest practices PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan.
Prinsip dan Pendekatan • DIRENCANAKAN BERSAMA PADA AWAL TAHUN / SEMESTER DENGAN PRINSIP : • Berkelanjutan • MELALUI SEMUA MATA PELAJARAN, MUATAN LOKAL, KEPRIBADIAN, DAN BUDAYA SEKOLAH • Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan • dilakukan peserta didik secara aktif.
LANGKAH PENGEMBANGAN PERENCANAANSEKOLAH/BERSAMA • PEMAHAMAN • PENGUASAAN • KETRAMPILAN • MAU KEGIATAN SEKOLAH MUATAN LOKAL KEPRIBADIAN KTSP DANSILABUS RPP PEMBELAJARAN DI KELAS, SEKOLAH, LUAR SEKOLAH
IMPLEMENTASI DALAM KTSP • KegiatanEkstraKurikuler • KegiatanBimbinganKonseling • KegiatanTerprogram • KegiatanRutin • KegiatanSpontan • KegiatanTeladan • Integrasidalammatapelajaran • MuatanLokal • Visi • Misi • TujuanSekolah • StrukturKurikulum • KalenderAkademik
Visi Gambaransekolah/madrasahpadamasa yang akandatang yang dicita-citakan, dinyatakandalamkalimat yang padatbermaknaberbasisnilaidanmembumi, dapatdijabarkandalamindikator.
VISI: contoh Sekolah dengan lingkungan belajar yang mampumengembangkan seluruhpotensi peserta didik secara maksimal yang dijiwai oleh nilai-nilai budaya dankarakter bangsa.
Misi Upayamewujudkanvisi, berbentukrumusantugas, kewajibandanrancangantindakandalambentukindikator yang mempergunakankalimattindakandanbukankalimatkeadaan.
MISI: contoh • Mengembangkan sikap dan perilaku religius di dalam dan luar sekolah • Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi, bekerjasama, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, dan mandiri • Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, dan nyaman
Tujuan Madarasah : contoh • SEMUA KELAS MELAKSANAKAN PENDEKATAN “PEMBELAJARAN AKTIF” PADA SEMUA MATA PELAJARAN. • MENGEMBANGKAN BERBAGAI KEGIATAN DALAM PROSES BELAJAR DI KELAS BERBASIS PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA. • MENGEMBANGKAN BUDAYA SEKOLAH YANG KONDUSIF UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN DASAR. • MENYELENGGARAKAN BERBAGAI KEGIATAN SOSIAL YANG MENJADI BAGIAN DARI PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA. • MENJALIN KERJA SAMA LEMBAGA PENDIDIKAN DENGAN MEDIA DALAM MEMPUBLIKASIKAN PROGRAM SEKOLAH. • MEMANFAATKAN DAN MEMELIHARA FASILITAS UNTUK SEBESAR-BESARNYA DALAM PROSES PEMBELAJARAN.
MELALUI MATA PELAJARAN • DIRENCANAKAN BERSAMA DALAM RAPAT PENGEMBANGAN SILABUS PADA AWAL SEMESTER/ TAHUN • SETIAP NILAI DINYATAKAN SECARA TERTULIS DALAM SILABUS PADA KOLOM KHUSUS DI SEBELAH MATERI PEMBELAJARAN
PendidikanKarakter melaluiPembelajaran • PERENCANAAN • PenyusunanSilabus • RPP • Bahan ajar • PELAKSANAAN • Kegiatanpembelajaran • Evaluasi NILAI –NILAI KARAKTER SISWA BERKARAKTER
Pola Integrasi Pendidikan Karakter dalam RPP Pola Permendiknas No. 41/2007 • Dibawah Tujuan Pembelajaran • Di setiap langkah pembelajaran Pola BSNP, Panduan Penilaian Mapel Agama dan Akhlaq Mulia
PelaksanaanPembelajaran INTERVENSI MODEL PEMBELAJARAN HABITUASI • KegiatanInti: • Eksplorasi • Elaborasi • Konfirmasi Penutup Pendahuluan
PENILAIAN HASIL BELAJAR • Penilaian pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter didasarkan pada indikator • Penilaian dilakukan secara terus menerus • PENCATATAN GURU DILAKUKAN DALAM BENTUK PROFILE • POSISI PESERTA DIDIK SELAMA PROSES BELAJAR SELAMA SATU SEMESTER BERSIFAT FORMATIF DAN DIGUNAKAN UNTUK MEMBANTU PESERTA DIDIK MENGATASI KESULITAN INTERNALISASI NILAI, TIDAK DIJADIKAN KOMPONEN SKOR UNTUK MENENTUKAN POSISI AKHIR • POSISI PESERTA DIDIK TERAKHIR DALAM SATU SEMESTER ADALAH HASIL AKHIR YANG DITUNJUKKAN PESERTA DIDIK PADA AKHIR SEMESTER TERSEBUT, BUKAN AKUMULASI ATAU HASIL JUMLAH KOMPONEN SKOR DIBAGI FREKUENSI
ALAT ASESMEN HASIL BELAJAR NILAI • TEST • PERFORMANCE ASSESMENT • PORTFOLIO ASSESMENT • PANDUAN OBSERVASI • ANECDOTAL RECORDS • TUGAS KHUSUS: UNTUK MEMBERI KESEMPATAN MENUNJUKKAN INNTERNALISASI NILAI
ASESMEN HASIL BELAJAR NILAI (UNTUK PROFILE ATAU PUN RAPOR) MK Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten) Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten) MB MT Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten) BT Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
PETA NILAI DAN INDIKATOR • Indikator dirumuskan dalam bentuk perilaku peserta didik di kelas dan KEGIATAN sekolah yang dapat diamati • Indikator sekolah dan kelas adalah indikator yang digunakan oleh kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. • Indikator bersifat berkembang secara progresif, artinya perilaku yang dirumuskan dalam indikator untuk jenjang kelas 1 – 3 lebih sederhana dibandingkan perilaku untuk jenjang kelas 4 – 6