10 likes | 192 Views
64 1. Hampir Selalu (HS) diberi skor 4 untuk aitem favourabel, dan 1 untuk aitem unfavourabel 2. Sering (SR) diberi skor 3 untuk aitem favourabel dan 2 untuk aitem unfavourabel 3. Kadang-kadang (KD) diberi skor 2 untuk aitem favourabel dan 3 untuk aitem unfavourabel
E N D
64 1. Hampir Selalu (HS) diberi skor 4 untuk aitem favourabel, dan 1 untuk aitem unfavourabel 2. Sering (SR) diberi skor 3 untuk aitem favourabel dan 2 untuk aitem unfavourabel 3. Kadang-kadang (KD) diberi skor 2 untuk aitem favourabel dan 3 untuk aitem unfavourabel 4. Tidak Pernah (TP) diberi skor 1 untuk aitem favourabel dan 4 untuk aitem unfavourabel. Skor akhir masing-masing subjek diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor pada masing-masing aitem. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin tinggi tingkat asertivitas yang dimiliki. Uji coba dilakukan pada siswa SMUM VII Yogyakarta. b. Tes Inteligensi SPM (Standard Progressive Matrices) dari Raven. Metode ini digunakan untuk mengungkap inteligensi subjek penelitian. SPM disusun berdasarkan konsep inteligensi dari Spearman tentang konsep eduksi relasi dan eduksi korelasi (Azwar, 1996). Eduksi relasi merup kemampuan untuk menemukan suatu hubungan dasar yang berlaku diantara dua hal, sedangkan eduksi korelasi merupakan kemampuan untuk menerapkan hubungan dasar yang telah ditemukan dalam proses eduksi relasi sebelumnya ke dalam situasi baru. Tes ini digunakan sebagai alat ukur karena tes ini dapat digunakan untuk mengukur inteligensi orang normal usia 6-65 tahun. Tujuan dari tes ini adalah