340 likes | 784 Views
Natur dan Atribut Allah. Pertemuan ke-3. Manusia Tidak dapat mengerti Allah secara tuntas.
E N D
Natur dan Atribut Allah Pertemuan ke-3
Manusia Tidak dapat mengerti Allah secara tuntas Ada sebuah benteng yang dibangun untuk menghalangi kita mengerti Allah secara tuntas, yaitu kita manusia adalah mahkluk yang terbatas sedangkan Allah adalah keberadaan yang tidak terbatas. Jadi yang terbatas tidak dapat mungkin menangkap yang tidak terbatas.
Ulangan 29:29 Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."
Kemandirian Allah. Alkitab menyatakan bahwa Allah adalah pencipta alam semesta hal ini berarti bahwa Allah sendiri tidak diciptakan. Dengan demikian bahwa pencipta tidak menciptakan diriNya sendiri. Apabila Allah mencitakan diriNya sendiri maka Dia harus ada sebelum diriNya ada. Sebab Allah bukanlah suatu akibat. Dia adalah kekal Dia selalu ada, Dia tidak membutuhkan pertolongan diluar diriNya untuk membuatNya terus menerus ada.
Kis. 17:28 Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
Kemahakuasaan Allah • Apakah Allah dapat membuat batu yang besar dan tidak dapat mengerakanNya? Apa yang akan terjadi apabila kekuatan yang tidak dibatasi dipertemukan dengan obyek yang tidak dapat digerakkan.
Kemahakuasan Allah bukab berarti Allah dapat melakukan apa saja. Dia tidak dapat berdosa, berbohong, tidak dapat mati, tidak dapat bertindak melawan naturNya. • Ibrani 6:18 supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.
Kemahakuasan Allah berarti Allah berkuasa atas semua ciptaanNya. Sebab kuasa Allah jauh melampui kuasa ciptaan, sebab kuasaNya tidak dibatasi oleh batasan-batasan yang terbatas, namun kuasanya tetap dibatasi oleh siapa dan apa Dia. Bahkan tidak ada rencanaNya yang gagal. • Lukas 1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." • Ayub 42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
Kemahadiran Allah • Kemahadiran Allah tidak dibatasi dengan ruang dan waktu, Allah berada dimana-mana. “maha” hadir bukan hanya berkaitan dengan tempat dimana Allah berada tetapi sejauh mana Allah berada ditempat itu. Berarti ada penuh disemua tempat yang berbeda hal ini yang disebut imanen.
Mzr 139:7 Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? 8 Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau. 9 Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, 10 juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
Kemahatahuan Allah • Berarti Allah memiliki semua pengetahuan. Allah sebagai keberadaan yang tidak terbatas mampu untuk menyadari segala sesuatu, mengerti segala sesuatu, dan mengetahui segala sesuatu. Masa yang akan datang demikian pula masa yang lalu sepenuhnya di ketahui oleh Allah, Dia tidak pernah dikejutkan oleh apapun juga.
Pengetahuan Allah yang melampui pemikiran manusia memungkinkn Dia untuk dapat menyelesaikan misteri yang masih tersembunyi bagi manusia. Dalam kemahatahuanNya Allah berdaulat penuh atas seluruh alam semesta, Allah lah yang mengontrol alam semesta ini. • Roma 11:33 O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!34 Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? 35 Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? 36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
Kekudusan Allah • Kudus dalam Alkitab memiliki arti keterpisahan/keberbedaan. Kekudusan menunjuk pada kemuliaan Allah yang bersifat transenden dan kekudusanNya tidak tertandingin oleh apapun dan siapapun karena itu Ia layak menerima segala hormat, kemulian dan pujian. Dalam Alkitab juga berbicara tentang obyek, orang, waktu yang kudus.
Kekudusan juga menujuk pada kemurnian dan kebenaran tindakan Allah – Dia selalu bertindak dan melakukan yang benar. Jadi kita bisa membedakan kebenaran internal Allah (nature Allah) dan kebenaran ekstenal Allah (tindakan Allah).
Mzr. 99:1 TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang. 2 TUHAN itu maha besar di Sion, dan Ia tinggi mengatasi segala bangsa. 3 Biarlah mereka menyanyikan syukur bagi nama-Mu yang besar dan dahsyat; Kuduslah Ia! 4 Raja yang kuat, yang mencintai hukum, Engkaulah yang menegakkan kebenaran; hukum dan keadilan di antara keturunan Yakub, Engkaulah yang melakukannya. 5 Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduslah Ia! 6 Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada TUHAN dan Ia menjawab mereka.7 Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya dan ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka. 8 TUHAN, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, Engkau Allah yang mengampuni bagi mereka, tetapi yang membalas perbuatan-perbuatan mereka.9 Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah TUHAN, Allah kita!
Kebaikan Allah • Menyatakan bahwa Allah tidak pernah berubah, hukum allah merefleksikan kebaikan Allah. Kebaikan Allah bukan berarti Allah mentaati hukum alam sehingga disebut baik, namun karena dari tindakanNyalah menunjukan bahwa Allah baik. Allah mentaati hukum yang berdasarkan karakterNya yang kekal. Sebagi bukti pemeliharaanNya.
Yak. 1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. • Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Keadilan Allah • Keadilan berarti memberikan kepada seorang apa yang menjadi haknya/miliknya didasarkan pada tanggungjawab etika atau perjanjian sebelumnya. Keadilan Allah selalu dikaitkan dengan kemurahanNya/anugerahNya dan hal ini selalu jalan bersama-sama. KemurahanNya didasarkan atas kebebasan kehendakNya.
Roma 9:15 Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
Keadilan Allah berkaitan dengan kebenaran, pada saat Allah adil maka itu berarti Ia melakukan apa yang benar. • Kejadian 18:25 Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?" • Roma 9:14 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!
Allah Tritunggal • Adalah satu Allah yang memiliki tiga pribadi. Bukan triteismen tiga keberadaan yang tiga-tiganya adalah Allah. Tritunggal dipergunakan untuk menjelaskan kepenuhan dari Allah baik dalam keesaanNya maupun dalam hal keragamanNya. Formulasi tritunggal/trinitas adalah satu esensi dan tiga pribadi. Keesaan dari Allah dinyatakan sebagai sesensinya/keberadaanNya sedangkan keragamanNya diekspresikan dalam tiga pribadi. • Ulangan 6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
Munculnya konsep trinitas adalah untuk menolak ajaran bidat modalisme dan triteisme. Modalisme adalah ajaran yang menyangkali perbedaan pribadi-pribadi yang ada di dalam kesesaan Allah yang menytakan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Triteisme adalah mengungkapkan yaitu ada tiga keberadaan yang menjadi Allah.
Istilah pribadi bukan berarti perbedaan didalam esensi tetapi perbedaan didalan substansi. Setiap pribadi berada dibawah esensi Allah yang murni. Semua pribadi pada diri Allah memiliki atribut ilahi. Setiap pribadi memiliki peran yang berbeda. Bapa memprakarsai menciptakan dan penebusan, Anak menebus ciptaan, Roh Kudus melahirbarukan dan menguduskan dalam rangka mengaplikasikan penebusan kepada orang-orang percaya.
I Pet. 1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu. 3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
II Kor. 13:13 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.