70 likes | 434 Views
1. PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LAHAN KERING ( UPLAND) DAN SAWAH ( LOWLAND ) PRINSIP DASAR SYEKHFANI. SIFAT UMUM: Sumber air: Hujan, Air Tanah Pembatas alami (datar, lereng) Status medium: aerob Terjadi pencucian/ runoff Medium tanah relatif heterogen Jazad dominan aerobik
E N D
1 PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LAHANKERING (UPLAND) DAN SAWAH (LOWLAND) PRINSIPDASAR SYEKHFANI
SIFAT UMUM: Sumber air: Hujan, Air Tanah Pembatas alami (datar, lereng) Status medium: aerob Terjadi pencucian/runoff Medium tanah relatif heterogen Jazad dominan aerobik Kemasaman (pH) tanah bervariasi SIFAT KHUSUS: Pergant. dg tan. polong/lorong Tan. penambat Nitrogen Pupuk hijau & penutup tanah Tan. akar dalamxakar dangkal Mengganti tan. rakus makanan Tan. alelopati & pengakumulasi unsur Diversifikasi famili tanaman SIFATUMUM: Sumber air: Irigasi, Rembesan Pembatasgalengan (datar) Status medium: anaerob Terdapat lapis bajak (plough pan) Medium tanahrelatifhomogen Jazaddominananaerobik Kemasamantanah (pH) netral SIFATKHUSUS: Pergant. dg tan. polong/lorong Tan. penambat Nitrogen Pupukhijau & penutuptanah Tan. akardalamxakardangkal Mengganti tan. rakusmakanan Tan. alelopati & pengakumulasiunsur Diversifikasifamilitanaman Industri/Pabrik 2 LAHAN SAWAH LAHANKERING
NITROGEN: Dalam bentuk oksidasi: NO3- Mudah tercuci (leaching). Mengalami Volatilisasi menjadi NH3 (sistem karbonat, suhu tinggi). Terfiksasi di antara lempeng liat (bentuk NH4+). Imobilisasi dalam tubuh jazad. FOSFOR: Bentuk ion tersedia: ion H2PO4-, HPO42-. pH tanah rendah: fiksasi Al, Fe, Mn pH tanah tinggi: fiksasi Ca Optimum: pH tanah netral. NITROGEN: Perubahan (lihatGb). FOSFOR Ketersediaan: optimal. Perlupemberianmelaluisumber P. 3 LAHAN SAWAH LAHANKERING
4 NO N2 , N2O NH3 Pupuk N N2 dekomposisi Udara kimia NH4-N HNO2 HNO3 Air volatilisasi nitrifikasi Zone NH4-N HNO2 HNO3 Oksidasinitrifikasi Difusi ke atas diserap difusi ke ZoneReduksi NH4-N bawah fiksasi Organik-N N2 N2O denitrifikasi HNO3 leaching Gambar 2. Bagan Perubahan Senyawa N dari Pupuk pada Tanah Sawah (Stevenson, 1986)
KALIUM: Dalam bentuk: K+ Mudah tercuci (leaching). Terfiksasi di antara lempeng liat (bentuk K+). Antagonis sesama unsur basa (K, Na, Ca, Mg). Rendah pada pH masam. SULFUR: Bentuk ion tersedia: ion H2SO42-. Perilaku mirip N. KALSIUM, MAGNESIUM: Dalam bentuk: Ca2+, Mg2+. Mudah tercuci (leaching). Antagonis sesama unsur basa (K, Na, Ca, Mg). Rendah pada pH masam. KALIUM: Ketersediaan: optimum. Perlupemberianmelaluisumber K. SULFUR: Perilakumirip N. Perlupemberianmelaluisumber S. KALSIUM, MAGNESIUM: Dalambentuk: Ca2+, Mg2+. Tersedia: optimum. Antagonissesamaunsurbasa (K, Na, Ca, Mg). Perlupemberianmelaluisumber Ca, Mg. 5 LAHAN SAWAH LAHANKERING
UNSUR MIKRO KATION: Fe, Mn, Cu, Zn Dalam bentuk oksidasi: Fe3+, Mn3+/4+ tidak tersedia bagi tanaman. Cu dan Zn, umumnya tidak bermasalah pada lahan kering. UNSUR MIKRO ANION: B, Mo, Cl Dalam bentuk: HBO3-, HMoO4-, Cl-. Umumnya tidak bermasalah pada lahan kering (kecuali B, mengalami pencucian). UNSURMIKROKATION: Fe, Mn, Cu, Zn Dalambentukreduksi: Fe2+, Mn2+tersediabagitanaman (seringkalimeracun). Cu dan Zn, umumnyatidakbermasalahpadalahansawah (kecualilahansawahintensif). UNSURMIKRO ANION: B, Mo, Cl Dalambentuk: HBO3-, HMoO4-, Cl-. Umumnyatidakbermasalahpadalahansawah. 6 LAHAN SAWAH LAHANKERING