400 likes | 714 Views
WARISAN TERABAIKAN : SEJARAH PENJELAJAHAN PENUTUR AUSTRONESIA. DAUD ARIS TANUDIRJO JURUSAN ARKEOLOGI, FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA. The Coming of Pseudo-Archaeology in Bumi Nusantara. Fenomena Monumentalism ?.
E N D
WARISAN TERABAIKAN :SEJARAH PENJELAJAHAN PENUTUR AUSTRONESIA DAUD ARIS TANUDIRJO JURUSAN ARKEOLOGI, FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
The Coming of Pseudo-Archaeology in Bumi Nusantara
Fenomena Monumentalism ? • DesakanuntukpenelitiansecaracepatdanmassaldiGunung Padang mengindikasikanadanyagejalaMonumentalism. • Suatupemikiran yang mengasumsikanbahwasetiappenguasaharusmeninggalkansuatukaryabesar (monumen) yang akandiingatolehgenerasipenerusataudicatatsejarah, dengancaraapa pun citrakeberhasilan
Membuatloyangjadiperhiasanemas, tapiemasdidepanmatadiabaikan “NEGLECTED HERITAGE”
Austronesian • Istilah yang ditawarkanoleh Father Schmidt untukmenggantikanistilah to rumpunbahasa “Malayo-Polynesian” yang digunakanolehHendrik Kern • Kini, seringdigunakanuntukkelompok-kelompoketnis yang berbahasa Austronesia, meskipunkadangdianggaptidaktepat • Secarafisik, kelompok-kelompoketnisitucukupberagamdanmungkinmemangbukandarisatukelompoketnissaja
DarimanadatangPenutur Austronesia ?Masihadaperdebatan • Wilayah Segitiga di Kepulauan Asia Tenggara dengan puncak-puncak di Jawa, Taiwan, dan Timor • Kepulauan Filipina Selatan, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Utara • The Island of Formosa or Taiwan (Out of Taiwan model, or Fast Train Model
6000 BP 5000 BP 2500 BP 4500 BP 4000 BP 3500 BP 4000 BP Out of Taiwan Model
Pencabanganrumpun Austronesia sebagaiindikasiprosesmigrasi 6.000 BP P-AN 4.500 BP P-MP 4.000 BP P-CEMP 3.500 BP P-EMP 3.000 BP P-OC WMP Filipina-Borneo-Sulawesi- Jawa- Sumatra-Vietnam- Madgaskar Formosan (9 bahasa ?) CMP Maluku Nusa Tenggara SHWNG Halmahera Selatan Papua Barat OC Melanesia, Polinesia, Mikronesia
Gerabah Poles Merahsebagaibuktibendawipersebaran Austronesia. Dianggapsalahsatudaripaketbudaya yang dibawapenutur Austronesia
Anaro Site Circle stamped pottery from Taiwan compared to that of Anaro (the Philippines) Slate and Nephrite
Buktilinguistik • Sejumlah kosa kata baru terkait teknologi pelajaran muncul di Filipina dan Indonesia Utara bukti adanya perkembangan teknologi pelayaran yang sangat signifikan Salahsatunya, kanogandadenganlayarganda yang kuat kemampuanberlayarjauhdancepat
Kano ganda Ruang cukup luas untuk muat orang dan barang dalam jumlah banyak perjalanan jauh penunjang kolonisasi dan pertukaran barang dan orang Migrasi lompatkatakdimungkinkan
Homeland Leap-frogging migration process Stepping island Peripheral island
Persebarandengancaraitumemicufenomenaglobalisasidanbudaya Austronesia menjadidominandi Asia Pasifik
The nature of Globalization • Globalisasidapatdipicuolehkolonisasi, perluasanwilayahnegara, eksplorasi, perdaganganangmeluas, ataupersebaranajarankeagamaan • Terbentuknyajejaring yang luasmemungkinanpertukaranbarang, gagasan, danmanusiaantarwilayah • Unsur yang menentukandalamglobalisasiadalahpenguasaankomunikasidantransportasisehinggaperjalananantartempatmenjadilebihpendekdaninteraksiantarkelompokmenjadisemakinintensif.
Budaya Austronesia menjadidominankarenabeberapakeunggulan • Alatkomunikasi Bahasa Proto Malayo Polynesia tersebarluasdanmenjadibahasapergaulan • Transportasi perahu yang dapatbergerakcepatdanmemuatbanyakorangdanbarang Globalisasiini yang membuatbudaya Austronesia memegangperanpentingdaammeletakkandasar-dasarbudayadi Asia Pasifik
Pertukaran barang jarak jauh dipicu oleh migrasi Austronesia Talasea Obsidian found in Bukit tengkorak (3200 BP) 3300 BP Lapita pottery appeared in Bismarck 4000 BP
Penutur Austronesia hampirsamasekalimenggantikanpenduduksebelumnya yang berciriAustralo-melanesoid (non-Austronesian) danhanyameninggalkanbeberapakantongkeciletnis lain sepertiOrangAslidi Malaysia danNegrito (agta) di Filipina Selatan
Budaya Austronesia menjadibudayadasarmayoritasetnik yang ada. Namun, karenaadaptasipadakondisilingkungan yang berbedamakaterciptaberagambudayalokaldenganbeberapaciridasarbudaya Austronesia • Berdasarkanciribudaya Austronesia itu, Indonesia memilikiidentitasbudaya • “Bhinneka Tunggal Ika” (Unity in Diversity).
Bahkan, sejumlahaspekbudaya Indonesia jugamemilikikemiripandenganbudaya Austronesia diluar Indonesia, sepertidi Malaysia, Filipina, Formosa, Melenasia, daPolinesia
Di Melanesia • Penutur Austronesia hanyadapatbergerakdisepanjangpantaidantidakmasukkepedalamanpulaubesar (Papua). Hal inidisebabkanantara lain karenadiwilayahitusudahadamasyarakat yang cukupmajuberbasispertaniandanpengumpulbahanmakananbuah, sehinggapenduduknyastabil • Di pesisir, penutur Austronesia terbuktimemberikanpengaruhpadamasyarakatsetempatbaikdalambudaya, bahasa, maupunciribiologismelaluiperkawinancampur
Budaya LAPITA Culture di pesisir dan kepulauan Melanesia adalah bukti interaksi antara dua budaya tersebut Budaya ini dicirikan dengan permukiman kampung yang luas dengan bangunan kayu berdenah persegi di atas panggung, pengumpul buah dan sayur, beternak (babi, ayam, anjing), makan sirih pinang, gunakan beliung batu, gunakan perhiasan kerang, membuat dan menggunakan gerabah, dan tentunya berbahasa Austronesia.
Persebaran budaya Lapita yang terbatas di pesisir dan kepulauan Melanesia, karena pengaruh penutur Austronesia tidak dapat masuk ke pedalaman Papua
Karenapenutur Austronesia terusbermigrasiketimurmenujuPolinesia Barat, makabudayaLapita pun ikutmenyebarke Fiji dan Samoa Lapita Culture Distribution
Di PolinesiadanMikronesia • Penutur Austronesia menghuni pulau-pulau yang tak berpenghuni dan merekalah peletak beragam budaya yang hingga kini berkembang di sana • Sebelum kedatangan bangsa Eropa (abad ke-18) budaya Pacific Islander dianggap sebagai budaya asli Austronesia yang beradaptasi pada lingkungan kepulauan.
Semula, banyak ahli yang cenderung melihat persebaran awal penutur Austronesia terbatas sampai bagian barat Kepulauan Asia Tenggara. Adanya pengaruh India di bagian ini (manik kornalin, besi, dan gerabah arikamedhu) lebih dilihat sebagai bukti kedatangan pengaruh pedagang India ketika mereka berlayar ke nusantara untuk mencari cula badak, kamper, rempah, bulu burung dll) • Sementara, keberadaan unsur budaya Austronesia di Madagaskar dianggap sebagai bentuk pengaruh yang datang kemudian, yaitu pada jaman kerajaan Sriwijaya sekitar abad ke-7 Namun, ternyatahasilpenelitianakhir-akhirmenunjukkanhalberbeda
Sekitar 2.500 th yl di Laut Cina Selatan Penelitian arkeologis di Taiwan, Filipina Utara, dan Vietnam menunjukkan adanya jejaring perdagangan yang luas Salah satu benda yang diperdagangkan adalah perhiasan dari batu giok (Jade), seperti anting-anting called ling-ling o dan leontin kepala hewan ganda). Rupanya, artifak ini menjadi “benda bermartabat” pada waktu itu. Jaringan perdagangan ini meluas hingga Thailand, Semenanjung Malaysia, dan Kalimantan Utara (Hung and Bellwood, 2010).
Saya yakin jaringan perdagangan ini merupakan bagian integral dari jaringan perdagangan India –Asia Tenggara – Cina melalui Lautan Hindia dan Laut Cina Selatan. • Siapa yang mampu melakukan hal itu ? Tentu saja orang Austronesia yang memang telah mempunyai tradisi pelayaran jauh jauh • Karena itu, pengaruh India pasti dibawa oleh pelaut Austronesia
Dugaan ini semakin kuat dengan bukti-bukti penelitian arkeologi yang telah dilakukan di India dan Pakistan. Di sana ditemukan sejumlah hasil budaya maupun sisa tanaman yang mungkin sekali dibawa dari Indonesia atau Asia Tenggara . Sanganakallu sites (3.300 BP) Citrus lemon, areca (pinang), mango, and sandalwood Kor Diji Pattanam(3.000 – 2.500 BP) Citrus lemon, areca (pinang), mango, and teakwood . Sangana Kallu Arikhamedu Pattanam KorDiji(around 4.000 BP ?) Banana phytolith
Semuabukti-buktimemperkuatdugaanbahwapelaut Austronesia memegangperanpentingdalamprosespengenalanbudaya India di Asia Tenggara Di Afrika, satusitusdiKameroonmengandungpitolitpisangpadalapisanberusia 2500 tahunlalu. Hal inisekalilagimembuktikanpengaruhpenutur Austronesia di Asia Barat bahkanhinggakeAfrika
Dugaan lain • Tahun 2009 Ann Kumar, seorang ahli sejarah Asia menulis buku : Globalizing the Prehistory of Japan : language, gene, and civilization. • Buku ini mengungkapkan kemungkinan pengaruh budaya Asutronesia pada Budaya Yayoi yang muncul di Jepang sekitar 2,500 tahun lalu dan menjadi dasar budaya Jepang saat ini • Pendapatnya didasari oleh penafsirannya terhadap tradisi pertanian, ukuran kepala, dan data genetika. Iamenyimpulkanbahwabudidayapadisawah, metalurgi, tenun, danbudayabendawi lain dalamBudaya Yayoi telahdibawaolehorangJawa yang sangatberpengaruhpadabudaya. Unsur-unsurbudaya yang miripantarabudayaituantara lain : kekerabatan, kepercayaan, danhal-halterkaitdengan raja/pemimpin
Yayoi culture (2500 BP) di Jepang dipengaruhi oleh Budaya (Jawa) Austronesia ?
Saat ini, masih diperlukan bukti yang lebih kuat sebagai bukti pendukung pendapat tersebut • Data yang ada saat ini masih terlalu terbatas dan ditafsirkan spekulatif Bagaimana pun juga, gagasan Kumar setidaknyamenyadarkankitaakankemungkinanperanpentingpenutur Austronesia dalambudayaJepangKarena Kumar tidaksendirianmenyarankanitu. Sebelumnya, W.G. Solheim (1996) danOppenheimer (1998) telahmengemukakangagasanserupa
Jadi, ……. Bukti-bukti tadi menunjukkan bahwa penjelajahan penutur Austronesia telah meletakkan dasar budaya Asia Pasifik Di banyak tempat, budaya Austronesia menjadi budaya awal, sedang di tempat lain pengaruh budaya ini telah memicu perkembangan pesat budaya setempat Namun demikian, masih dibutuhkan penelitian penelitian yang berkiblat masalah untuk memperkuat data empiris yang belum memadai. Data itu diperlukan agar kita dapat memahami mekanisme perubahan budaya yang dimunculkan oleh penjelajahan penutur Austronesia ini