370 likes | 709 Views
Pengaruh Ekstrak Methanol Daun Kelor ( Moringa oleifera ) terhadap Ekspresi TNF- α pada Hepatokarsinogenesis Tikus ( Rattus Norvegicus ) Wistar yang diinduksi DMBA ( 7,12 dimethybenz α anthracene ) . SIDANG TUGAS AKHIR Rabu , 26 Desember 2012. Anis Eka Sukmadadari 0910710034.
E N D
PengaruhEkstrak Methanol DaunKelor (Moringaoleifera) terhadapEkspresi TNF-αpadaHepatokarsinogenesisTikus (RattusNorvegicus) Wistar yang diinduksi DMBA (7,12 dimethybenz α anthracene) SIDANG TUGAS AKHIR Rabu, 26 Desember2012 Anis EkaSukmadadari 0910710034
Latarbelakang Peranan TNF-α dalamhepatokarsinogenesis???
Latarbelakang Stresoksidatif Radikalbebas Antioksidan
PENGOBATAN KANKER HATI SAAT INI HARGA MAHAL BANYAK EFEK SAMPING
Latarbelakang • DiperlukanPengembanganterapi yang lebihefektifdanefisienmengobatikankerhati!!!
RumusanMasalah • Apakahekstrak methanol daunkelor (Moringaoleifera) menurunkanekspresiTNFαpadatikuswistar yang diinduksi DMBA ? TujuanPenelitian • Membuktikanapakahekstrak methanol daunkelor (Moringaoleifera) menurunkanekspresi TNF-α padatikuswistar yang diinduksi DMBA • RUMUSAN MASALAH & TUJUAN
ManfaatAkademis 1. Menambahwawasantentangkelor (Moringaoleifera), khususnyaekstrak methanol daunkelor. 2. Menambahpengetahuanbahwapemberianekstrak methanol daunkelordapatmenurunkanekspresi TNF-α sebagaisitokinproinflamasipadatikuswistar yang diinduksi DMBA. 3. Menambahpengetahuanpenelitiselanjutnya, khususnyamengenaikankerhatidanekstrak methanol daunkelor. • ManfaatPraktis 1. Menemukandasarteoriuntukkemungkinanpengobatankankerhatidenganmenggunakanekstrak methanol daunkelor ManfaatPenelitian
EkstrakDaunKelor(Moringaoleifera) DMBA KerangkaKonsep ROS Antioksidan Inflamasi Kronis Senyawapolifenol Aktifasi Makrofag Aktivasisel T CD4+ Sitokin-sitokinproinflamasi Mutasi DNA TNF-α Proliferasisel AktivasiNFkB menginduksi Anti apoptosis menghambat Varygditeliti hepatokarsinogenesis Var.tdk dteliti
Hipotesis • Pemberianekstrakmethanoldaunkelor (Moringaoleifera) dapatmenurunkanekspresi TNF-α padatikuswistar model hepatokarsinogenesis. Hipotesispenelitian
MetodePenelitian Jenis & DesainPenelitian • Jenispenelitianeksperimentallaboratorik • Desain post test control group design • Pemilihan obyek penelitian untuk pengelompokan dan pemberian perlakuan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau Randomized Completely Design (RCD)
MetodePenelitian RancanganPenelitian Subyekdibagimenjadi 5 kelompok (I sampaidengan V) secara random.
MetodePenelitian Lokasi & WaktuPenelitian • LokasiPenelitian Pemeliharaan hewan coba & Pemeriksaankadarekspresi TNF-αLaboratorium FisiologiFakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. • WaktuPenelitian ± Desember 2011 – Maret 2012
MetodePenelitian Sampel & MetodePengambilanSampel • Sampel Tikus (RattusNorvegicus) wistarberjumlah 30 ekor • Kriteria inklusi: • Tikus jenis Rattus norvegicus strain wistar • Umur 2 bulan • Berat badan ± 200 gr • Jenis kelamin jantan • Dalam keadaan sehat selama penelitian • Kriteria eksklusi: • Tikus yang selama penelitian tidak mau makan, tikus yang kondisinya menurun, sakit dalam masa persiapan atau aklimatisasi.
MetodePenelitian Sampel & MetodePengambilanSampel • MetodePengambilanSampel Dalampenelitianiniterdapat 5 perlakuan, makajumlahbinatangcobauntukmasingmasingperlakuandapatdicaridenganrumus: [(np-1)-(p-1)] ≥ 16 (Sastroasmoro, 1995) dimana n = jumlahsampeltiapperlakuan p =jumlahperlakuan sehingga: [(5n-1)-(5-1] ≥ 16 5n-1-4 ≥ 16 5n-5 ≥ 16 5n ≥ 21 n ≥ 4,2 Jadi, dalampenelitianiniakandigunakan 5 ekortikusuntuksetiapkelompokperlakuannya. Untukmungurangilose of sample ditengah-tengahpenelitiankarenatikusmati, makajumlahsampelditambahmenjadi 6 ekortikusuntuksetiapkelompoknya. Jadi untuk 5 kelompok dibutuhkan sebanyak 30 tikus.
MetodePenelitian VariabelPenelitian
MetodePenelitian Alat ALAT & BAHAN
MetodePenelitian ALAT & BAHAN Bahan • Bahan 1. Bahan Makanan Tikus Pakan tikus dewasa per ekor per hari adalah 50 gram. Dalam penelitian ini terdapat satu macam pakan tikus yaitu diet normal untuk kelima kelompok perlakuan. Pakan normal terdiri dari comfeed PARS 53% (dengan kandungan air 12 %, protein 11 %, lemak 4 %, serat 7 %, abu 8 %, Ca 1,1 %, fosfor 0,9 %, antibiotika, coccidiostat 53 %), tepung terigu 23,5 %, dan air 23,5 %. 2. Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) Proses ekstraksi menggunakan 42 gram tepung daun kelor (Moringa oleifera) kemudianrendamdenganmetanol 80% sampai volume 900 ml, dikocok 30 menit lalu di biarkan semalam. Ambillapisanatascampuranmetanoldenganzataktif.Tunggusampaialiranmetanolberhentimenetespadalabupenampung (1,5 sampai 2 jam untuk 1 labu).Hasil yang diperolehkira-kirasepertigadaribahanalamkering. Simpandalam freezer. (Laboratorium Farmakologi FKUB). 3. Bahan Pemeriksaan Immunohistokimia Jaringan hepar tikus, antibodi TNF-α, IHK kit unit.
MetodePenelitian DefinisiOperasional • Pemberian per oral ekstrak methanol daun kelor (Moringa oleifera) Perlakuan (Intervensi) adalah pemberian suplementasi ekstrak methanol daunkelor(Moringa oleifera) 0, 20, 40, 80 mg/hari dengan cara dimasukkan per oral dengan sonde.(Parvathyand Umamaheswari, 2007). • Tikus model kankerhepar Tikus wistar diberi 10 mg/hari 7,12-dimethylbenz[a]anthracene (DMBA) per oral (sonde) selama 45 hari. • TNF-α dalamjaringanhepar TNF-α dalam jaringan adalah ekpresi TNF-α yang diukur dengan metode IHK pada setiap kelompok tikus. Jumlahekspresi TNF-α bebas dihitungdengansatuanseldenganperbesaranmikroskop 400x sebanyak 10lapanganpandangpadasetiaptikus..
Aklimatisasi (7 hari) Pemberian DMBA 10 mg/hari (45 hari) Pemeriksaan Ekspresi TNF-α jaringandenganmetode IHK Analisis Data Diet normal Diet normal Diet normal+ 20 mg kelor (60 hari) Diet normal+ 40 mg kelor (60 hari) Diet normal+ 80mg kelor (60 hari) ProsedurPenelitian
MetodePenelitian Pembedahan • Setelahpemberianekstrakmetanoldaunkelor per oral selama 60 hari, tikusdibunuhdengancarapembiusaneter. Kemudian abdomen dibuka, sebagianjaringanhepardiambiluntukdiperiksajumlahekspresi TNF-α. Sedangkanbangkaitikus yang sudahtidakdipakaidikuburdenganamanolehpetugaslaboratorium.
MetodePenelitian Ekspresi TNF-α denganImmunohistokimia • Slide preparatjaringanhepardicucidengan PBS pH 7,4 selama 5 menit. • Ditetesidengan 3% H2O2 selama 20 menit. • Dicucidengan PBS pH 7,4 selama 5 menittiga kali. • Blokingdengan 5% FBS yang mengandung 0.25% teilon x-100 selama 1 jam. • Dicucidengan PBS pH 7,4 selama 5 menittiga kali. • Inkubasikanpreparatdenganantibodi primer TNF-αselamasemalampadasuhu 4°C. • Dicucidengan PBS pH 7,4 selama 5 menittiga kali. • Diinkubasimenggunakanantibodisekunder TNF-α selama 1 jam padasuhuruang.
Dicucidengan PBS pH 7,4 selama 5 menittiga kali. • Ditetesidengan SA-HRP (Strep Avidin-horse radinperoxidase) dandiinkubasiselama 40 menit. • Dicucidengan PBS pH7,4 selama 5 menittiga kali. • Ditetesidenganlarutankromogensubstrat DAB (DiamanoBenzidin) dandiinkubasiselama 10 menit. • Dicucidengan PBS pH 7,4 selama 5 menittiga kali. • DitetesidenganmenggunakanMayer HematoxylinsebagaiCounterstainselama 10 menit. • Preparatdicucidengan air mengalirkemudiandibilasdenganaquadesdandikeringanginkan. • Preparatdimountingdenganentellandanditutupdengan cover glass. • Amati ekspresi TNF-α pada preparat di mikroskop
MetodePenelitian Pengolahan & Analisis Data • Ujinormalitas data: menunujukkan bahwa sebaran data penelitian ini normal (p>0,05). • Ujihomogenitasvarian: menunjukkan bahwa data yang diperoleh memiliki varian yang homogen (p=0,339), karena ituanalisadapatdilanjutkandenganuji ANOVA. • UjiOne-way ANOVA: didapatkan nilai rata-rata ekspresi TNF-α dari kelima populasi memang berbeda (p=0,000). Dengan demikian terdapat minimal 2 kelompok yang berbeda signifikan. • Post Hoc test (ujiTuckey HSD): UjiPost Hoc yang digunakanadalahujiTuckey HSD dengantingkatkemaknaan 95% (p <0,05). • UjiHomogenous Subsets: menunjukkanbahwaterdapat 3 subset yang didapatkanpada data, dandapatdisimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara subset sesuai hasil uji Tukey.
HASIL PENELITIAN 14,9 Keterangan: K- : Diet normal K+ : Diet normal+ DMBA P I : Diet normal + DMBA + 20 mg/ml kelor P II : Diet normal DMBA + 40 mg/ml kelor P III : Diet normal + DMBA + 80 mg/ml kelor 10,92 9,58 7,58 5,66
HASIL PENELITIAN Syarat uji One-way anova adalah sebaran data harus normal dan varian data Harus sama. (uji Shapiro-Wilk, p>0,05). Test of Homogeneity of Variances(p > 0.05).
HASIL PENELITIAN One-way anova diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05). • Untuk mengetahui perbedaan jumlahEkpresi TNF-α tikus wistar antara dua kelompok yang berbeda, dilakukan analisa post hoc dari uji One-way anova, yaitu uji Least Significant Difference (LSD) .
Keterangan LSD: Nilai p < 0,05 = terdapat perbedaan yang bermakna antara dua kelompok yang berbeda
PEMBAHASAN • Terbuktidenganadanyapeningkatanjumlahekspresi TNF-α padakontrolpositifdibandingkankelompok lain
Pemberian ekstrakmetanoldaunkelorselama 60 haridengandosis 20 mg, 40 mg, dan 80 mg dapatmenyebabkan penurunanekspresi TNF-α secarabermakna(p<0,05) p=0,000 p=0,028 p=0,003 p=0,000
PEMBAHASAN ekstrak metanol daun kelor memiliki efek menurunkanjumlahekpresi TNF-αpadajaringanhepartikuswistar yang diinduksi DMBA secarabermaknadanpenurunansudahterjadimulaipadadosis20 mg/ml ekstrakmetanoldaunkelor.