430 likes | 1.13k Views
BIAYA PRODUKSI PERTANIAN. Perusahaan Agribisnis melalui aktivitas produksi menciptakan suplai produk pertanian. The Law of Supply :
E N D
BIAYA PRODUKSI PERTANIAN Perusahaan Agribisnis melalui aktivitas produksi menciptakan suplai produk pertanian. The Law of Supply: Perusahan akan memproduksi dan menjual lebih banyak produksinya apabila harga produk meningkat. Dengan demikian kurva suplai mem- punyai slope yang positip.
Tujuan Perusahaan Agribisnis MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN Maximum Profits
Total Revenue dan Total Cost Perusahaan Agribisnis • Total Revenue • Total penerimaan yang diterima perusahaan agribisnis dari hasil penjualan produknya. • Total Cost • Seluruh dana yang dikeluarkan perusahaan agribisnis untuk membayar input yang dipakai dalam pmenghasilkan produknya.
KEUNTUNGAN PERUSAHAAN AGRIBISNIS Keuntungan ()selisih antara Total Revenue (TR) dan Total Cost (TC). = TR - TC
Opportunity Costs Opp. Cost = Kesempatan terbaik yang hilang karena memilih aktivitas ekonomi tertentu Dari sudut pandang ekonomi, Biaya produksi mencakup pula opportunity cost.
Explicit dan Implicit Costs Biaya Produksi Usaha Agribisnis mencakup explicit costs (private cost)dan implicit costs. Implicit costsapa yang akan diperoleh perusahaan seandainya uang dan waktu miliknya dipakai pada alternatif usaha lain yang paling menguntungkan. Explicit costsmeliputi pengeluaran untuk membayar semua input.
Economic Profit versus Accounting Profit Economic profit lebih kecil dibandingkan denganaccounting profit.
Sudut pandang Sudut pandang Ecoonomist Accountant Economic profit Accounting profit Implicit costs Revenue Revenue Total opportunity costs Explicit Explicit costs costs Economic Profit versus Accounting Profit
Produksi dan Biaya Hubungan antara jumlah produk yang dapat dihasilkan perusahan agribisnis dan jumlah biayanya akan menjadi landasan penentuan harga produk
KLASIFIKASI BIAYA • Total Fixed Costs (TFC) • Total Variable Costs (TVC) • Total Costs (TC) TC = TFC + TVC
Fixed dan Variable Costs • Fixed costsadalah biaya yang tidak berubah besarnya dengan berubahnya jumlah produksi yang dihasilkan. • Variable costsadalah biaya yang besarnya berubah sejalan dengan perubahan jumlah produksi yang dihasilkan.
Ilustrasi Total Costs Perusahan Jl. Produksi Total Cost Fixed Cost Variable Cost 0 Rp 3.00 Rp 3.00 Rp 0.00 1 3.30 3.00 0.30 2 3.80 3.00 0.80 3 4.50 3.00 1.50 4 5.40 3.00 2.40 5 6.50 3.00 3.50 6 7.80 3.00 4.80 7 9.30 3.00 6.30 8 11.00 3.00 8.00 9 12.90 3.00 9.90 10 15.00 3.00 12.00
Average Cost (Biaya Rata-rata) • Average costsdiperoleh dari membagi Biayadengan jumlah produksi yang dihasilkan. • JadiAverage cost adalah biaya per satuan unit produk yang dihasilkan.
Klasifikasi Average Costs • Average Fixed Costs (AFC) • Average Variable Costs (AVC) • Average Total Costs (ATC) ATC = AFC + AVC
Ilustrasi Average Costs AFC AVC ATC Jl. Produksi 0 — — — Rp 3.00 Rp 0.30 Rp 3.30 1 2 1.50 0.40 1.90 3 1.00 0.50 1.50 4 0.75 0.60 1.35 5 0.60 0.70 1.30 6 0.50 0.80 1.30 7 0.43 0.90 1.33 8 0.38 1.00 1.38 9 0.33 1.10 1.43 10 0.30 1.20 1.50
Marginal Cost(Biaya Marjinal) Marginal Cost (MC)mengukur jumlah kenaikan (tambahan)Total Cost apabilaperusahaan agribisnis tsb. menaikan satu unit produksinya.
MC ATC AVC AFC Kurva-kurva Biaya 3.5 3 2.5 2 Biaya (Cost) 1.5 1 0.5 0 0 2 4 6 8 10 12 14 16 Jumlah Output