490 likes | 1.64k Views
Pengantar Ilmu Ekonomi dalam Bidang Kesehatan. Arih Diyaning Intiasari. Penggunaan Ilmu Ekonomi di Bidang kesehatan. Ilmu ekonomi adalah ilmu yg membahas bagaimana sumber daya di alokasikan di antara berbagai alternatif penggunaan untuk memuaskan keinginan manusia
E N D
Pengantar Ilmu Ekonomi dalam Bidang Kesehatan Arih Diyaning Intiasari
Penggunaan Ilmu Ekonomi di Bidang kesehatan • Ilmu ekonomi adalah ilmu yg membahas bagaimana sumber daya di alokasikan di antara berbagai alternatif penggunaan untuk memuaskan keinginan manusia • Keterbatasan sumber daya memerlukan ilmu ekonomi dalam pengelolaan pelayanan kesehatan
Ilmu Ekonomi Kesehatan • Penerapan ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan fakor faktor yang mempengaruhi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yg optimal • Di dalamnya akan terjawab masalah masalah : • Pelayanan kesh apa yg perlu di produksi? • Berapa besar biaya produksi? • Bagaimana mobi.lisasi dana kesehatan? • Bagaimana Utlisasi yankes? • Berapa besar manfaat investasi yankes tsb?
Kajian Ekonomi Kesehatan • Mikro ekonomi : Menganalisis program spesifik sektor Kesehatan : • Produksi (Supply): analisis biaya, evaluasi ekonomi • Demand : Utilisasi, asuransi, konsumsi, subsidi • Makroekonomi : Menganalisis kaitan sektor kesehatan atau hub sektor kesehatan dg pembangunan ekonomi, hal - hal yg tms di dalamnya : Fiskal dan moneter terhadap pembiayaan kesh, Kebijakan Kesehatan
Ciri Sektor kesehatan Sifat atau ciri ekonomi ini akan menimbulkan asumsi shg tidak semua kaidah ekonomi berlaku di sektor kesehatan, Ciri khusus tersebut adalah : • Kejadian penyakit tidak terduga • Consumer Ignorance • Sehat dan pelayanan kesehatan sebagai hak • Eksternalitas • Motif non profit • Padat Karya • Mix Output • Upaya Kesehatan sbg konsumsi & Investasi • Restriksi berkompetisi
1. Kejadian Penyakit Tidak Terduga Orang tidak bisa menduga tentang resiko penyakit apa yg akan di alaminya di masa yg akan datang, oleh sebab itu juga tidak diketahui scr pasti pelayanan kesehatan apa yg dia akan butuhkan.
2. Consumer Ignorance Konsumen sangat bergantung kpd penyedia (provider) layanan kesehatan, krn scr umum konsumen tdk tahu banyak tentang jenis pemeriksaan dan pengobatan yg dia butuhkan
3.Sehat dan pelayanan kesehatan sebagai hak Sandang pangan papan dan kesehatan identik dg kebutuhan dasar manusia yg harus senantiasa terpenuhi, terlepas dari kemampuan seseorang untuk membayar. Pelayanan Kesehatan seringkali dilakukan atas dasar need dan bukan demand
4. Eksternalitas dampak yg dialami org lain sbg akibat perbuatan seseorang. Eksternalitas positif, misal: program imunisasi untuk mencegah sso dr penyakit menular jg memberikan manfaat bagi masyarakat banyak
Eksternalitas negatif, Misal : Perilaku merokok di tempat umum Pelayanan yg tergolong pencegahan umumnya mempunyai eksternalitas besar untuk digolongkan sebagai public goods
5. Motif non profit Tujuan pelayanan kesehatan bukan sekadar profit maximazer, Krn tidaklah layak mengambil keuntungan dari penyakit orang lain
6. Padat Karya Kecenderungan penggunaan spesialisasi dan super spesialisasi menyebabkan komponen tenaga dalam yankes semakin besar, mencapai 40 – 60 % total biaya.
7. Mix Output Yang dikonsumsi oleh pasien adalah satu paket pelayanan : Sejumlah pemeriksaan diagnosis, perawatan, terapi dan nasihat kesehatan. Paket tersebut bervariasi antar individu tergantung berbagai macam faktor
8. Upaya Kesehatan sbg Konsumsi & Investasi Dari perspektif pembangunan ekonomi, program kesehatan memberikan ROI scr jelas dalam jangka waktu pendek. Dari perspektif pembangunan manusia maka pembangunan sektor kesehatan sesungguhnya adalah suatu investasi jangka panjang
9. Restriksi berkompetisi Terdapat pembatasan praktek berkompetisi. Ini menyebabkan mekanisme pasar tidak sama seperti pasar komoditi lain. Dalam mekanisme pasar wujud kompetisi adalah kegiatan pemasaran, dalam sektor kesehatan tidak pernah terdengar promosi discount, bonus atau banting harga pelayanan kesehatan.
Perkembangan Sektor Kesehatan • Perkembangan sektor kesehatan tumbuh tidak maksimal. • Contoh : • Standart mutu pelayanan belum tertata dengan baik • Jumlah dokter masih kurang • Penyebaran dan pendapatan dokter yang tidak merata • Indikator kinerja lembaga yankes belum dipergunakan secara nyata
Pelaku Kunci Pelayanan Kesehatan • Pemerintah • Masyarakat • Pihak ketiga sumber pendanaan (PT.Askes, Bapel JPKM, dll) • Penyedia layanan (industri obat, lembaga pendidikan nakes, rumah sakit) • Para Lembaga Donor (WB, ADB, OECF)
Premium PT Askes (semi-statal), PT Jamsostek Private health insurance Government: Ministry of Health, Ministry of Finance, Provincial government, District/ Municipality government Health budget Political parties, Central/ district/ municipality parliaments Votes Indirect tax, Earmarked tax Public sector providers: Hospitals of type A, B, C, D, health centres, auxiliary health centres, Posyandu, clinics, pharmacies, diagnostic labs, health professionals Private sector providers: Hospitals, clinics, pharmacies, diagnostic labs, health professionals, Traditional/ alternative practitioners Proposals Community members OPP OPP Roles involved: Medical schools, Schools of various health professionals Medical/ health research Funding Financing/ payment/ contracting out Health care delivery Regulatory/ stewardship/ political/ other roles The Indonesian Health System (Murti, 2005)
1. Pemerintah • Pada awalnya pemerintah indonesia cenderung memandang kesehatan sebagai suatu sektor yang tidak berdasar pada hukum ekonomi. Contoh : • Penetapan tarif yankes berdasarkan pertimbangan sosial politik, bukan dg konsep unit cost dan subsidi • Pengelolaan tenaga dokter spesialis tanpa memperhatikan pasar tenaga kerja • Masyarakat terbiasa memandang yankes sebagai sesuatu yg murah
Peran pemerintah • Pemerintah harus secara tegas memutuskan pelayanan kesehatan sebagai pelayanan sosial atau komoditi pasar? • Jika pilihannya adalah Komoditi pasar, maka : Diperlukan suatu sistem yg tepat untuk melindungi orang miskin Pelayanan kesehatan dapat diselenggarakan baik oleh lembaga pemerintah ataupun swasta Pemerintah menjamin penyelenggaraan yankesmas terutama yg public goods
2. Masyarakat • Pihak yg harus merubah pandangan ekonomi terhadap kesehatan mereka sendiri (Social Misionarisme ke Health Service Based Unit Cost) • Pengeluaran Rumah Tangga untuk Tembakau lebih besar dibanding pengeluaran untuk kesehatan (Susenas) • Masyarakat harus sadar bahwa pendanaan pemerintah tidak mampu menanggung seluruh sistem pelayanan kesehatan
3. Asuransi Kesehatan • Di negara maju sistem asuransi kesehatan berjalan berdasarkan pendekatan ekonomi yaitu need dan demand • Di Indonesia saat ini pengembangan sistem asuransi dijalankan tanpa menggunakan kaidah lembaga usaha berbasis ekonomi (SKB menteri adalah instrumen sosial) • Siapkah nakes dengan sistem kapitasi? • SDM yang pakar dalam asuransi kesehatan dan manged care masih sedikit.
Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) • Pergeseran Rumah sakit dari Lembaga Birokrasi menjadi Lembaga Usaha. • Merupakan fenomena global, apabila sektor RS di Indonesia tidak mengikuti maka RS akan semakin sulit dalam mengikuti persaingan tingkat global. • Tidak mudah dilakukan krn adanya keterperangkapan masa lalu
Fenomena patologi dari lembaga birokrasi : • Sikap dan perilaku rumah sakit yg belum menghargai konsumen • Koordinasi buruk antar instansi • Prosedur pengadaan alat, peralatan serta BMHP yang cenderung sentralistik dan berbelit belit • Birokratisasi akreditasi RS dan ISO. Dapat terjadi sebuah RS sangat sibuk mengejar lulus akreditasi tetapi melupakan prasyarat dasar untuk menjadi sebuah lembaga usaha yg baik dalam pelayanan kesehatan.
5. Tenaga Kesehatan Ada 2 Golongan besar : • Profesional Bidang Manajemen • Profesional bidang MedisKeperawatan • Ketrampilan managerial para direksi dan manajer instalasi masih terbatas • Akibat langkanya profesional Manajerial menyebabkan keadaan penciptaan dan perluasan program kesehatan terhambat
Jumlah dokter spesialis dan perawat ahli sangat rendah • Munculnya kartel dokter spesialis yg memegang kekuasaan unuk mengatur jumlah dokter spesialis dari pendidikan hingga ke penyebaran alumninya • Seharusnya kekurangan dokter spesialis dapat dilakukan dengan upaya mencari dokter spesialis dari negara lain.
Tugas Baca Pertemuan 2 • Artikel atau teksbook yang dapat menjelaskan tentang barrier of entry pada Industri farmasi ( Trisnantoro, 2006. Memahami ilmu ekonomi dalam manajemen rumah sakit)