1 / 56

DIFINISI HORMON SEJARAH HORMON KLASIFIKASI HORMON MEKANISME KERJA HORMON HORMON-HORMON REPRODUKSI

endokrin reproduksi. veteriner. DIFINISI HORMON SEJARAH HORMON KLASIFIKASI HORMON MEKANISME KERJA HORMON HORMON-HORMON REPRODUKSI ANATOMI HIPOFISIS DAN HIPOTHALAMUS POROS HIPOTALAMUS-HIPOFISIS-GONAD HORMON-HORMON YANG BERASAL DARI GONAD, UTERUS, PLASENTA PENERAAN KADAR HORMON.

cuyler
Download Presentation

DIFINISI HORMON SEJARAH HORMON KLASIFIKASI HORMON MEKANISME KERJA HORMON HORMON-HORMON REPRODUKSI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. endokrin reproduksi veteriner DIFINISI HORMON SEJARAH HORMON KLASIFIKASI HORMON MEKANISME KERJA HORMON HORMON-HORMON REPRODUKSI ANATOMI HIPOFISIS DAN HIPOTHALAMUS POROS HIPOTALAMUS-HIPOFISIS-GONAD HORMON-HORMON YANG BERASAL DARI GONAD, UTERUS, PLASENTA PENERAAN KADAR HORMON

  2. Difinisi klasik - zat kimia organik - diproduksi sel-sel khusus - tanpa saluran - dirembeskan melalui aliran darah - dengan jumlah sangat kecil - hambat/rangsang aktivitas fungsional - target organ spesifik

  3. Endokrinologi : cabang ilmu biologi yang mempelajari hormon dan reseptornya endon = di dalam krinein = terpisah • Hormon dari bahasa Yunani kuno hormaeinartinya “yang menimbulkan gairah”

  4. SEJARAH • Berthold (1849):ayam di kastrasi, jengger atropi; testes di implantasikan ke usus menunjukkan aktivitas jantan normal. Kesimpulannya : testes melepaskan sesuatu kedalam darah untuk perilaku kejantanan • Thomas Addison (1855): penyakit Addison yang merupakan cacat klinis kelenjar endokrin (korteks adrenal) • Brown Sequard (1889):dokter Perancis, mempermuda diri dengan menyuntik secara subkutan ekstrak air testes anjing • von Merling dan Minkowski (1889) terjadinya diabetes militus, lewat pengambilan pankreas

  5. Murray dan Gley (1891): terapi dengan emulsi gliserin kelenjar tiroid domba untuk hipotiroidism. Fungsi terpisah antara tiroid dan paratiroid • Bauman (1895) melihat kadar yodium yang tinggi pada kelenjar tiroid • Magnus Levy (1896):difisiensi tiroid berlanjut pada menurunnya laju metabolisme basal

  6. Awal abad 20 • Hormon dipopulerkan oleh Bayliss dan Sterling (1902) • Isolasi, identifikasi struktur hormon • Isolasi insulin (Banting dan Best,1921) • Abel (1926) membuat insulin dalam bentuk kristal

  7. FISIOLOGI REPRODUKSI • Stockard dan Papanicolaou (1917); siklus estrus marmut • Allen (1922) : siklus estrus mencit • Long & Evans (1922): siklus estrus tikus • Allen & Doisy (1922) cairan folikel besar babi menimbulkan perubahan siklus mencit yang dikastrasi • Ascheim & Zondek :urine primata bunting mengandung hCG • Doisy & Butenandt (1929) mengkristalkan zat estrogenik dari urin wanita hamil => estron • Doisy (1935) ; isolasi estrogen dari ovary • Mc Corquodale (1936) isolasi estradiol 17 beta dari ovary babi

  8. Corner & Allen (1929) membuat ekstrak korpus luteum untuk memelihara kebuntingan kelinci yang mengalami ovariektomi • Butenandt (1932). Pregnandiol, metabolit lewat urin dari Korpus Luteum • Hisaw (1926) menemukan relaksin • Pezard (1911) ekstrak jaringan testis • McGee(1927) ekstrak jar testes sapi • Stricker & Grueter (1928) pituitary esensial utk inisiasi dan memelihara sekresi air susu • Riddle (1933) zat pituitary menginduksi laktasi dan sebabkan pertumbuhan kelenjar tembolok • Kopec (1917)menunjukkan adanya neurohormon dari otak

  9. KELENJAR HIPOFISIS DAN HIPOTALAMUS • VISALIUS (BANGSA YUNANI) : MENEMUKAN BENDA BULAT OVAL DIBAWAH DASAR OTAK YANG MENGHASILKAN LENDIR KENTAL (PITU) PITUITA / PITUITARY • RATUSAN TAHUN PITUITA DIGUNAKAN ORANG SEBAGAI PUSAT KECERDASAN; PUSAT EMOSI,ALAT YANG MENGHASILKAN CAIRAN OTAK DAN SUMSUM

  10. LORAIN (1871); MENGHUBUNGKAN DENGAN ADANYA GANGGUAN PERTUMBUHAN  HIPOPHYSIS (HIPO = HYPON = DI BAWAH DAN PHYEIN = TUMBUH) • OLIVER & SHAFER 1895 MENGEKSTRAK HIPOPHYSIS DAN MELIHAT GEJALA PADA HEWAN SETELAH PENYUNTIKAN GEJALA ; VASOKONSTRIKSI; HYPERTENSI • HARVEY & CUSHING 1905 ; HYPOPHYSECTOMY PADA ANJING UMUR 3 BLN DAN TERJADI GANGGUAN PERTUMBUHAN

  11. SMITH 1926 : HYPOPHYSECTOMY PADA TIKUS, GANGGUAN PERTUMBUHAN; ATROPI KELENJAR ADRENAL; TIROID;GONAD DAN KELENJAR ALAT KELAMIN TX/ EKSTRAK HIPOFISIS  SEMBUH • KARENA PERANNYA : MASTER GLAND

  12. ANTIHORMON • SUNTIKAN HORMON YANG TERUS MENERUS AKAN MENIMBULKAN RESPON YANG BERBEDA • TAHUN 1920 ORANG MULAI MENELITI ADANYA ZAT ANTIHORMON • TAHUN 1935, COLLIP et.al ADANYA ANTIHORMON MAKIN JELAS • TAHUN 1960, WIDE & GEMZELL MENCIPTAKAN METODA KEHAMILAN SECARA IMUNOLOGIS • 1962, YALOW & BERSON MENCIPTAKAN METODE PENGUKURAN INSULIN • 1963, WOLSTENHOLME, SEMUA HORMON DAPAT DITERA SECARA IMUNOLOGIS • KINI METODA IMUNOLOGIS DIKOMBINASIKAN DENGAN TEKNIK RADIO ISOTOP MERUPAKAN METODA TERBAIK UNTUK MENGUKUR KADAR HORMON DALAM DARAH

  13. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA HORMON PADA TARGET ORGAN • KECEPATAN SINTESIS HORMON DAN SEKRESI HORMON • SISTEM TRANSPOR HORMON DALAM PLASMA • KECEPATAN DEGRADASI HORMON • KECEPATAN PERUBAHAN HORMON (INAKTIF  AKTIF) • PERBEDAAN LETAK RESEPTOR SPESIFIK

  14. PEMBAGIAN HORMON • MENURUT CARA KERJA A. HORMON REPRODUKSI PRIMER B. HORMON METABOLIK • STRUKTUR KIMIA • PROTEIN/GLIKOPROTEIN/POLIPEPTIDA • STEROID • DERIVAT ASAM LEMAK • DERIVAT AMINE

  15. HORMON REPRODUKSI PRIMER • HIPOTHALAMUS - GnRH - PIH - OKSITOSIN • HIPOFISIS - FSH - LH/ICSH - PRL • GONAD - E2;P4;T4;INHIBIN;RELAKSIN;AKTIVIN

  16. UTERUS - PGF • PLASENTA - PLASENTAL LACTOGEN - P4;PROTEIN B - PMSG; hCG

  17. HORMON METABOLIK • TIROKSIN • GH; CORTISON • ACTH • TSH

  18. STRUKTUR KIMIA • PROTEIN BERAT MOLEKUL 300 – 70.000 DALTON TIDAK BOLEH DIBERIKAN SECARA ORAL RESEPTOR BERADA PADA MEMBRAN SEL - HORMON-HORMON YANG BERASAL DARI HIPOTHALAMUS DAN HIPOFISIS ANTERIOR • HORMON YANG BERASAL DARI GONAD (INHIBIN; RELAKSIN; AKTIVIN) • HORMON YANG BERASAL DARI PLASENTA

  19. STEROID BM 300 – 400 DALTON STEROID ALAMI TIDAK EFEKTIF JIKA DIBERIKAN SECARA ORAL STEROID SINTETIK DAN ASAL TANAMAN DIBERIKAN SECARA ORAL DAN INJEKSI RESEPTOR ADA PADA SITOPLASMA - P4,E2;T4

  20. DERIVAT ASAM LEMAK BERAT MOLEKUL 400 DALTON DIBERIKAN MELALUI SUNTIKAN - PG (PGA;PGB;PGE;PGF)

  21. DERIVAT AMINE (BIASANYA SEJUMLAH ASAM AMINO BERYODIUM CONTOH: -MIT (MONO IODO TIRONIN) -DIT (DIIODO TIRONIN) -TETRA IODO TIRONIN (TIROKSIN)

  22. MEKANISME KERJA HORMON • PROTEIN HORMON BERIKATAN DENGAN RESEPTOR YANG TERDAPAT PADA PERMUKAAN MEMBRAN SEL • STEROID HORMON BERIKATAN DENGAN RESEPTOR YANG TERDAPAT DALAM SITOPLASMA

  23. Gambar Mekanisme kerja hormon protein

  24. Gambar Mekanisme kerja hormon steroid

  25. SUMBER HORMON REPRODUKSI • HIPOTHALAMUS GnRH; TRH; PIH; Oksitosin • HIPOFISIS ANTERIOR FSH; LH; PRL • GONAD E2; P4; T4; RELAKSIN; INHIBIN • UTERUS RELAKSIN; PGF • PLASENTA hCG; PMSG; PL; PROTEIN B

  26. TEKNIK DALAM ENDOKRINOLOGI Ablation MEMBUANG KELENJAR ENDOKRIN UNTUK MEMPELAJARI GEJALA YANG TIMBUL AKIBAT KEKURANGAN SESUATU HORMON Replacement therapy SINDROMA YANG TERJADI AKIBAT ABLASI KEMUDIAN DILAKUKAN IMPLANTASI KEMBALI ATAU MENYUNTIKKAN EKSTRAK KASAR HORMON Isolasihormon PEMISAHAN HORMON DARI SUBSTANSI LAINNYA UNTUK MENGUKUR KADAR SUATU HORMON ATAU BUAT SINTETIKNYA Regulasikelenjarendokrin PERUBAHAN SINTESIS DAN SEKRESI HORMON DAPAT DIPELAJARI PADA KONDISI FISIOLOGIS DENGAN TEKNIK ASSAY

  27. Endokrin-2

  28. HIPOTHALAMUS • Letak pada dasar otak • Bag anterior berbatas dgn optic chiasma • Bag posterior berbatas dgn mammilary bodies • Bagian dorsal dgn thalamus • Bagian ventral tulang sphenoid

  29. ANATOMI HIPOTALAMUS - HIPOFISIS

  30. BERDASARKAN UKURAN AXON ADA DUA NEURON DALAM HIPOTALAMUS • PARVICELLULER HASILKAN : • releasing hormon (GnRH;ACTHRH;GHRH;TRH) • inhibiting hormon (GHIH; PIH) 2. MAGNOCELLULER HASILKAN 2 NUKLEUS • PARAVENTRIKULARIS • SUPRAOPTIKUS YANG MENGHASILKAN HORMON OKSITOSIN DAN VASOPRESIN

  31. PEMELIHARAAN HOMEOSTASIS Menerima rangsangan internal dan eksternal Mengintegrasi informasi Meneruskan perintah ke target organ Memelihara / mencapai keseimbangan PERINTAH DARI HIPOTALAMUS MELALUI ; LISTRIK (autonomic nervous system) KIMIA (endokrin)

  32. HIPOFISIS • Letak di dasar otak • Dihubungkan oleh tangkai infundibulum • Didalam lekukan os sphenoid => sela tursica = fossa hipofisa • Embriologis : bagian anterior merupakan perkembangan ektoderm usus dari langit mulut, sedangkan bagian posterior merupakan perkembangan dari neural ektoderm • Hipofisis anterior terdiri dari pars distalis, pars tuberalis dan pars intermedia • Vaskularisasi hipotalamus – hipofisis : a. hipofisis superior dan inferior (lingkaran kapiler dalam median eminence dan sistem portal)

  33. Hipofisis anterior = Adenohipofisis • PARS DISTALIS SEKRESIKAN LH; FSH; LTH; ACTH; TSH; GH • PARS TUBERALIS TIDAK ADA FUNGSI ENDOKRIN; PERTUMBUHAN EPITELIUM KELUAR DARI PARS DISTALIS; SEDIKIT SEL KELENJAR • PARS INTERMEDIA • PADA SAPI DAN KUDA FUNGSI TIDAK JELAS • PADA BURUNG DAN IKAN PAUS TIDAK ADA • PADA KATAK DAN REPTIL HASILKAN MSH(MELANOCYTE STIMULATING HORMONE = MELANOTROPIN)

  34. Neurohipofisis • Sinonim : hipofisis posterior • Terdapat ujung axon sel saraf magnoseluler • Axon-axon ini sebagian besar dari nukleus supraopticus dan paraventrikularis • Material neurosekretori dalam axon terdapat dalam kantong-kantong kecil membentuk bintik-bintik koloid disebut Herring Bodies (ditemukan oleh Herring)

  35. Hipotalamus PRL-RH/PRL-IH GnRH Hipofisis anterior + - FSH LH PRL/LTH Ovari Inhibin Kel. Mamae Folikel Ovulasi Estrogen Korpus luteum Progesteron Poros Hipotalamus-hipofisis-gonad

  36. UMPAN BALIK

  37. HORMON PLASENTA • PMSG ditemukan pada serum bangsa kuda yang bunting, merupakan hormon glikoprotein dengan kandungan karbohidrat yang tinggi (asam sialat) sehingga waktu paruh jadi panjang. Fungsi mirip FSH • hCG merupakan hormon glikoprotein, disintesis dari sel syncitiotropoblast plasenta golongan primata. Fungsi mirip LH • Placental lactogen merupakan hormon protein, diisolasi dari jaringan plasenta hewan. Fungsi ada kaitan dengan produksi susu • Protein B diisolasi dari jaringan plasenta sapi dan domba tapi tidak ditemukan pada babi dan kuda. Fungsi diduga sebagai pengiriman pesan dari plasenta ke induk agar mencegah perusakan korpus luteum

  38. HORMON HORMON GONAD • RELAKSIN • INHIBIN • STEROID • ANDROGEN • ESTROGEN • PROGESTERON HORMON UTERUS : PGF2

  39. KOLESTEROLPREGNANOLON PROGESTERON 17-OH – PREGNANOLON17-OH – PROGESTERON ANDROSTERON TESTOSTERON DEHIDROEPIANDROSTERON 19-OH-TESTOSTERON 19-OH-ANDROSTENEDION ESTRON ESTRADIOL 17β Mekanisme Steroidogenesis

  40. Counter-Current Mechanism

  41. TESTOSTERON CYCLOPENTANO PERHIDROPENANTHRENE ESTRADIOL Rumus Bangun Hormon Steroid (Sumber : Partodihardjo, 1995)

  42. A. Estrogen alami Contoh : estradiol, estriol dan estron. B. Estrogen non steroid (Estrogen sintetik) Contoh : benzestrol, dienestrol, dietilstilbestrol, heksestrol, C. Estrogen asal tanaman /fitoestrogen Contoh : Isoflavon, coumestrol, genistein, zeranol • Bioassay hormon estrogen dengan : • Cuboni test • - pada kuda dan babi bunting trimester ke-2 • - Urine + HCl + H2SO4 pekat Fluoresen hijau (+) • Urine + HCl + H2SO4 pekat Coklat muda (-) • 2. Penyuntikan pada tikus infantil/prapuber

  43. PREPARAT DAGANG PROSTAGLANDIN: • GLANDIN F • LUTALYSE • PROSOLVIN • PROSTAVET • PREPARAT DAGANG PMSG : FOLLIGON • PREPARAT DAGANG HCG : CHORULON • PREPARAT DAGANG GnRH : GONADORELIN

  44. PHYSICOCHEMICAL ASSAY/ METODA KIMIA BIOASSAY / UJI BIOLOGIS - UJI GALIMAININI - PENENTUAN E2, T4, PMSG BINDING ASSAY - UJI PENENTUAN RESEPTOR IRMA (Immuno Radiometric Assay) IEMA (Immuno Enzymometric Assay) - UJI PENENTUAN LIGAND RIA (Radio Immuno Assay) EIA (Enzyme Immuno Assay) ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay) PENERAAN KADAR HORMON

  45. METODE KIMIA • Analisis hormon dengan spektrofotometri • Kurang peka hanya dapat menera sampai mikrogram • Prinsip spektrofotometri : zat kimia/hormon yang mampu menyerap sinar infra merah/UV energi cahaya dari zat kimia ditangkap spektrofotometer dan dibaca pada panjang gelombang tertentu

  46. UJI BIOLOGIS / BIOASSAY • Bersifat kualitatif, hanya diketahui respon biologisnya, kadar hormon tidak dapat dideteksi • Kelemahan : - waktu lebih lama untuk mengamati respon - butuh hewan coba • Prinsip : cairan diduga mengandung hormon disuntikkan ke hewan coba, dilihat respon biologisnya

  47. GALLIMAININI TEST -Tes kehamilan pada wanita -Prinsip : urine wanita hamil disuntikkan ke katak jantan dewasa positif, jika ditemukan sperma di kloaka PENENTUAN ESTROGEN -untuk tes kebuntingan pada kuda dan babi -Prinsip : urine disuntikkan ke tikus prapuber jika terdapat sel kornifikasi pada pemeriksaan vaginal smear

  48. PENENTUAN PMSG • Uji kebuntingan pada bangsa kuda • Prinsip menyuntikkan serum kuda betina setelah 40- 120 hari kawin • Hasil pertumbuhan folikel dan ovulasi, 3-4 hari setelah disuntikkan ke tikus prapuber • PENENTUAN TESTOSTERON • -menyuntikkan spesimen diduga mengandung testosteron pada ayam jantan muda • -hasil pertumbuhan jengger, BB meningkat

  49. BINDING ASSAY • Terdiri dari 2 bagian : 1. uji penentuan reseptor misalnya : IRMA (Immuno Radiometricassay) IEMA (Immuno Enzymometricassay) Prinsip : yang dilabel adalah antibodinya Ag + Ab* + Ab AgAb* + Ab* 2. uji penentuan ligan yang dilabel adalah antigen/ligandnya misalnya : RIA dan ELISA

  50. Prinsip : Ag + Ab + Ag* Ag Ab + Ag + Ag* Ag*Ab • penentuan hormon secara kuantitatif • dapat menera hormon nanogram(10 -3 mikrogr), picogram (10-6mikrogr), fentogram (10-9mkr gr) • jenis molekul label (tracer) : substansi fluoresen, enzim, radioaktif

More Related