180 likes | 546 Views
Pengukuran Hormon. Dr. ANIK WIDIJANTI, Sp.PK (K) Laboratorium Patologi Klinik FK.UNIBRAW - RS. Dr.Saiful anwar Malang. HORMON - DILEPAS WAKTU DIBUTUHKAN - MASUK ALIRAN DARAH - JUMLAH SEDIKIT & TAK HABIS PAKAI - BEKERJA JAUH dari TEMPAT PRODUKSINYA
E N D
Pengukuran Hormon Dr. ANIK WIDIJANTI, Sp.PK (K) Laboratorium Patologi Klinik FK.UNIBRAW - RS. Dr.Saiful anwar Malang
HORMON - DILEPAS WAKTU DIBUTUHKAN - MASUK ALIRAN DARAH - JUMLAH SEDIKIT & TAK HABIS PAKAI - BEKERJA JAUH dari TEMPAT PRODUKSINYA - KADAR DI DALAM DARAH RENDAH - BERFUNGSI SEBAGAI KATALISATOR - DAPAT BERUPA PROTEIN, GLIKO PROTEIN, POLI- PEPTIDA, ASAM AMINO, STEROID - BEDA-NYA DARI ENSIM : ENSIM SELALU PROTEIN - METODE PENGUKURAN : IMMUNOASSAY
PRINSIP DASARPENGUKURAN HORMON *BIOLOGIK : BIO ASSAY, R.R.A. * KIMIAWI : Kromatografi, Ekstraksi, Elektroforesa, Purifikasi * IMMUNO-ASSAY : Dengan / tanpa label sering digabung dg kromatografi, turbidimetri, nefelometri
BIOLOGIK : BIO – ASSAY RADIO RECEPTOR ASSAY • TIDAK PRAKTIS • SENSITIFITAS & SPESIFITAS RENDAH • RUMIT DAN MEMBUTUHKAN WAKTU • MAHAL • MEMERIKSA AKTIFITAS BIOLOGIK
IMMUNO ASSAY BERLABEL • RADIO IMMUNO ASSAY ( RIAs) • ENZYME IMMUNO ASSAY ( EIA ) • HETEROGENUS EIA : ELISA, FIA, ICMA, MEIA • HOMOGENUS EIA • RADIO RECEPTOR ASSAY ( RRAs ) : BIOLOGIK / BIO-ASSAY
RRA IMMUNO ASSAY ENSIM E.I.A RADIOAKTIF R.I.A ELISA KOLORIMETER SANDWICH IRMA L.I.A / ICMA LUMINOMETER KOMPETITIF / KONVENSIONIL F.I.A FLUOROMETER
PRINSIP DASAR PEMERIKSAAN R.I.A : • Kompetitif antara antibodi terbatas dg antigen berlabel dan antigen sampel • Pemisahan konyugat yang terikat dan bebas • Pehitungan dengan kurve standar
METODE • PILIHAN TEPAT • KONTROL KUALITAS • STANDART IDENTIK • NILAI RUJUKAN • NILAI CUT – OFF • SENSITIF, SPESIFITAS • DETEKTABILITAS • KONDISI SESUAI • SAMPEL • HETEREROGENITAS HORMON • PERLAKUAN PANTAS • VARIASI BIOLOGIK • BENTUK / ASAL BAHAN • UTUH / HASIL METABOLISME • PERSIAPAN PENDERITA Faktor yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran hormon : VALIDITAS PENGUKURAN HASIL • UJI IN VIVO • KLIRENS • METABOLISME • UJI IN VITRO • INTERFERENS DIKENDALIKAN • SERING TAK SAMA IN VIVO
PTH 5 MENIT SEDIKIT DISEKRESI KELENJAR METAB KALSIUM INTAK-PTH : AKTIF 1.6 X NORMAL [ 2 – 2.5 X ] COOH-TER 30 MENIT 80 – 90 % DISEKRESI METABOLITNYA TAK AKTIF FRAGMEN NON 1-84 20 % INTAK-PTH FRAGMEN NON 1-84 55 % INTAK-PTH [ 40 – 60 % ] NH2-TER - < PTH SEKRESI ? METABOLIT ? FUNGSI ? AKTIFITAS ? MASA PAROH DI SIRKULASI ASAL HORMON FUNGSI BIOLOGIK IMMUNO REAKTIFITAS GAGAL GINJAL IRMA 15 MENIT [ I-PTH ] INTRA OPERASI FRAGMEN 1- 84 ICMA 7 MENIT INTRA OPERASI SUKSES 88 % BIO-ASSAY JARANG DIPAKAI RUTIN RIA DIPENGARUHI METABOLIT
PEMERIKSAAN HCG • Bahan pemeriksaan : darah / urine ( kalau perlu diencerkan) • Yang diperiksa sebaiknya sub unit • Cara pemeriksaan : Hemaglutinasi, EIA, RIA , dll • Cara pemeriksaan lama bio assay : galimanini
PEMERIKSAAN HCG • Jenis pemeriksaan HCG serum : > 40 uji, urine : > 24 uji, home pregnancy test : > 23 uji • Untuk pilih metode : harus memperhatikan titer, Dx klinik, standar/kalibrator, prinsip pemeriksaan, bahan pemeriksaan, dll • Jika minta pemeriksaan cantumkan Dx klinik : penting untuk pemilihan metode
VARIASI METODE EIA, RIA, IHA dll VARIASI STANDAR WHO St 1 : Prep kasar, 2 : IRP 75/735, 3 : IS 75/537 ,4 : IS 75/589 VARIASI PABRIK ISOFORM HCG hCG hiperglikosilasi, hCGb, hCGbcf Nicked / non-nicked PEMERIKSAAN HCG SAMPEL : URINE /SERUM HATI-HATI INTERPERTASI HASIL MEMBANDINGKAN HASIL/ MENGIKUTI Tx Dx PENYAKIT HAMIL / TROPOBLASTIK
KESIMPULAN • Permintaan pengukuran hormon harus disertati Dx klinis • Pemilihan metode pemeriksaan yang tepat sangat mempengaruhi diagnosa • Untuk follow up Tx harus dengan metode pemeriksaan yg sama • Terdapat berbagai variasi metode pengukuran hormon masing-2 dg kelemahan & kelebihan
KESIMPULAN • Terdapat berbagai variasi bentuk hormon di dalam tubuh • Terdapat berbagai variasi bahan pemeriksaan hormon dari darah, urine, ludah, cairan tubuh • Harus berhati-hati dalam menginterpertasi hasil pemeriksaan dari masing-2 metode pengukuran & dari masing-2 hormon